Minggu, 26 Desember 2021

KETAATAN MENGHASILKAN SUKACITA PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6761935320545143/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 27 Desember 2021


*KETAATAN MEMBUAHKAN SUKACITA PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 2:13 (TB) :"Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu beserta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes  akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."


Matius 2:13 (KJV) : "Now when they had departed, behold, an angel of the Lord appeared to Joseph in a dream, saying, "Arise, take the young Child and His mother, flee to Egypt, and stay there until I bring you word; for Herod will seek the young Child to destroy Him." 


Yusuf adalah sosok yang tulus dalam kerendahan hati dan taat perintah atau aturan sekalipun untuk melaksanakannya harus menghadapi resiko atau situasi yang tidak nyaman. Ini dibuktikan paling tidak melalui empat peristiwa. Pertama,  ketika malaikat Tuhan meminta ia untuk tidak ragu menikahi Maria dengan resiko cemoohan orang-orang di sekitarnya dimana Maria mengandung bayi Yesus dari Roh Kudus sebelum menikah. Kedua, ketika Maria sedang mengandung mereka terpaksa meninggalkan Nazaret menuju Betlehem menuruti perintah Kaisar Agustus untuk melakukan sensus penduduk. Ketiga, di saat Maria melahirkan, Yesus harus lahir di palungan kandang domba. Keempat,  setelah Yesus lahir, mereka harus lari menyingkir ke Mesir untuk menghindar dari raja Herodes yang hendak membunuh bayi Yesus. Bahkan segera pada malam diberitahukan malaikat Tuhan, Yusuf bergegas pergi tanpa menunda-nunda waktu seturut perintah Tuhan membawa Maria dan bayi Yesus mengarungi kekelaman malam padang gurun yang dingin dengan berbagai kemungkinan resiko bahaya di tengah perjalanan. Yang pasti di benak Yusuf dan Maria saat itu, tulus menaati perintah Allah tanpa keraguan. Keteguhan iman mereka kepada Allah memotivasi mereka untuk terus melangkah dalam ketaatan yang berujung kepada sukacita dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. 


     Adalah logis seandainya ada yang mempertanyakan, mengapa Allah harus dengan cara membiarkan Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir melewati malam gelap gulita dan dinginnya padang gurun, padahal untuk melindungi Anak yang dikenan dan dikasihi-Nya? Bukankah dengan kuasa dan mukjizat-Nya bisa saja dengan gampang menyingkirkan Herodes yang ingin membunuh bayi Yesus Sang Juruselamat? Itulah misteri skenario rancangan Allah untuk menggenapi nubuatan firman Tuhan lewat para nabi, menggenapi janji-janji-Nya. Seperti tertera dalam Mat.2:15b:"…Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anakku." 

Begitu jualah gambaran cara pemeliharaan dan perlindungan Allah kepada kita umat-Nya. Allah mungkin saja mengizinkan hal-hal yang sulit menimpa kehidupan kita agar kehendak-Nya terwujud. Untuk itu dituntut ketaatan kita terhadap pimpinan Allah tanpa sungut-sungut atau protes sekalipun kita mengalami hal-hal yang berlawanan dengan keinginan manusiawi kita. Lihatlah contoh Abraham. Memang ketaatan kepada Tuhan adalah melakukan apa yang Allah perintahkan sepenuhnya dengan menyerahkan segalanya seturut kehendak Tuhan. Itu memerlukan ketulusan dan kerendahan hati yang rela melakukan kehendak serta tuntunan Tuhan tanpa keraguan langkah demi langkah. Bahkan itu sekaligus merupakan proses penggemblengan karakter setia kepada-Nya guna menghasilkan buah-buah iman yang menyenangkan hati Tuhan. Namun faktanya tak bisa dipungkiri bahwa kita kadang bahkan kerap tergelincir iman karena tidak kuat menapaki kegetiran hidup yang menurut Paulus sebenarnya derita itu tak seberapa dibanding kemuliaan yang akan dianugerahkan kepada umat yang setia. 


Sahabat yang baik! Apa yang bisa kita timba dari nas hari ini yang diinginkan Tuhan untuk kita renungkan dan lakukan? Tidak lain agar kita umat-Nya senantiasa bersukacita dalam syukur di semua keadaan dalam ketaatan dan kesetiaan. Termasuk atas penyertaan dan perlindungan Allah dalam kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya bulan Desember ini. Allah menghendaki ketaatan kita tanpa syarat dan siap sedia diproses serta dibentuk menjadi bejana sesuai kehendak-Nya. Jangan sampai meragukan rencana Tuhan meski kenyataan yang kita hadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan manusiawi kita karena program komputer Allah tidak pernah salah. Tuhan berdaulat untuk mengendalikan kehidupan kita ciptaan-Nya bagi penggenapan Firman-Nya. Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia di dalam Yesus Kristus sepenuhnya adalah karya Allah. Sekalipun di tengah kesulitan masa pandemi Covid-19 ini tetaplah bersyukur sebagai buah ketaatan iman kita. Bersyukur dalam pengharapan iman dengan mengimani bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik buat kita. Ingatlah bahwa dalam pergumulan kesusahan dan penderitaan tersimpan di dalamnya proses penggemblengan diri dan pendidikan moral, proses belajar ketekunan dan pematangan iman menuju kemenangan hidup kristiani kita. Kita teladani ketaatan hidup Yusuf dimana Tuhan memiliki otoritas untuk memakai kita guna menyatakan kehendak-Nya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin.


Salam dari tim penulis: (TEM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...