Kamis, 23 Desember 2021

MENYANYIKAN KESELAMATAN DARI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6736951646376844/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Malam Natal 24 Desember 2021

Nas Mazmur 147:1-11


*MENYANYIKAN KESELAMATAN DARI TUHAN*


Selamat menjelang malam Natal bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, dari 365 malam sepanjang tahun ini, mungkin malam natal merupakan malam indah dan yang kita nanti-nantikan. Bagi umat Kristiani malam natal merupakan momen bahagia yang penuh makna, Yesus lahir di dunia untuk tebus dosa manusia.


Malam natal ini penuh makna menundukkan keegoan umat manusia. Sesibuk apapun kita sepanjang tahun pasti malam natal berupaya untuk bersama keluarga. Saudara-saudara kita yang di Eropa, sekalipun hari-hari yang mereka lalui jarang bersentuhan dengan ibadah Minggu namun di malam natal mereka akan berupaya pergi ke gereja atau ada merenung sejenak menyanyikan lagu-lagu natal: silent night, we wish you Merry Christmas dll. Malam natal merupakan magnet yang kuat menarik perhatian umat manusia kepada satu momen bersejarah Yesus Kristus datang ke dunia untuk menebus dosa kita. Manusia beroleh kabar sukacita, Yeruselamat telah datang untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa.


Sahabat yang baik hati, pergunakanlah malam natal nanti untuk merayakan sukacita dan bahagia bersama keluarga dan sahabat dekat anda. Tuhan begitu baik bagi kita. Dia datang dari mahkota kemuliaan dalam kandang kehinaan agar kehinaan kita diangkatNya dan membentuk kita menjadi manusia yang bermartabat. Tuhan meninggikan kita dari manusia yang penuh dosa, intrik dan segala realitas kehidupan kita kepada suatu status baru yaitu anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita menjadi ahli waris kerajaan sorga. 


Mati kita ikuti sukacita Natal dari refleksi Mazmur 147:1-11 ini. Tuhan berkenan memberkati Daud, maka Ia pun bermaur bagi Tuhan. 


*1. Bersukacita karena Tuhan berkenan.*

Ketika Daud berhasil memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion, Daud menari-nari bersama bangsa Israel (2 Sam 6:16). Sampainya Tabut Perjanjian itu tanda bagi Daud, Tuhan berkenan hadir di kota Sion dan memberkati Sion pusat pemerintahan yang dirancangnya menyatukan suku-suku Israel. Salomo juga demikian, ketika usai membangun Bait Allah, Salomo dan seluruh bangsa Israel memuji dan memuliakan Tuhan. Mereka melakukan pesta yang paling meriah sepanjang sejarah Israel sebagai ungkapan syukur atas kehadiran Allah di Sion dan Yerusalem (2 Taw 15:1dyb). Konteks Mazmur 147, disebutkan berbagai alasan untuk memuji dan memegahkan Tuhan Allah. Allah telah memulihkan Sion, Allah telah membebaskan orang tertindas dan telah mengumpulkan Israel yang tercerai berai. Mazmur 147:2 (TB) TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai; Ungkapan-ungkapan yang disebutkan dalam ayat 1-11 menunjukkan perbuatan Tuhan yang nyata atas bangsa Israel setelah selesai membangun Yerusalem, kesejahteraan, kenyamanan dan berkat lainnya. Apakah mazmur ini dimaksudkan setelah pemusatan Sion dan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan Pusat ibadah atau zaman setelah pembuangan dimana umat Allah telah berhasil merampungkan pembangunan Tembok Yerusalem. Semua itu bisa saja kita terima, karena perbuatan Allah yang besar pada umatNya. Maka seharusnya lah penduduk Sion atau Yerusalem memegahkan Tuhan yang Mahadahsyat. Memegahkan Tuhan adalah kewajiban penduduk Sion atau Yerusalem karena Tuhan telah berkenan hadir disana dan memberkatinya. Megahkanlah Tuhan! Undangan untuk memegahkan Tuhan ini sangat beralasan


2. Ajakan memegahkan nama Tuhan

Sahabat yang baik, demikian juga dengan Allah Tuhan kita. Sebagai manusia, kita tentu sangat senang diperlakukan baik oleh Tuhan, namun pernahkah kita berfikir untuk menyenangkan hati Tuhan? Ya, terkadang kita lupa menyenangkan hati Tuhan, karena lebih sering hanya menuntut ingin disenangkan oleh Tuhan. Pemazmur dalam nyanyiannya di pasal 147 menyaksikan betapa banyaknya perbuatan Tuhan yang Ia lakukan untuk menyenangkan hati umat kesayanganNya. Di ayat 2-4 Pemazmur memaparkan beberapa kebaikan Tuhan yang ia saksikan, spt: ketika Allah membangun Yerusalem yang megah dan indah yang menjadi kebanggan bangsa Israel, ketika Allah menyelamatkan bangsa Israel dan mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai, menyembuhkan banyak orang yang sakit fisik maupun sakit mental, dan ketika Tuhan menciptakan segala ciptaanNya secara detail untuk kepentingan manusia, dll. Sungguh tak terbilang banyaknya perbuatan baik Tuhan yang menyenangkan hati kita umatNya. Pertanyaannya, sudahkah selama ini kita juga menyenangkan hati Tuhan? 


Apakah yang menyenangkan hati Tuhan? Pemazmur dalam pasal 147 ini justru dengan lantang mengatakan bahwa Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Tuhan kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Dalam hal ini, pemazmur menyadari bahwa untuk bisa menyenangkan hati Tuhan, maka kita harus menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. 


*3. Bersyukur dengan takut akan Tuhan*


Mazmur 147:10-11 (TB)  Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki; 

TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. 


Ada dua sikap jika seseorang mencapai kesuksesan, pertama membanggakan diri karena merasa mampu. Rasa bangga pada diri ini sangat dekat pula dengan kesombongan. Dalam Mazmur ini, diingatkan "Tuhan tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak se a g kepada laki-laki". Pemazmur mau mengingatkan bahwa Tuhan tidak suka dengan kesombongan, keangkukan dan memegahkan diri atau segala bentuk yang mempertontonkan kegagahan diri sendiri. Tidak ada yang perlu disombongkan karena semua yang terjadi di dunia ini terjadi karena Tuhan berkenan, termasuk pada pengalaman pribadi-pribadi kita. Seharusnya semakin banyak berkat dan peristiwa yang membuat kita bahagia semakin kita bersyukur dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. 


Hal yang paling Tuhan sukai adalah takut akan Dia. Berikut ini marilah kita lihat menempa diri kita menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.


a. Takut akan Tuhan adalah sebuah bentuk prilaku hidup yang selalu memuliakan dan menghormati Allah sebagai Tuhan, sebagai yang Mahakuasa pencipta segala yang ada yang senantiasa melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita.


b. Takut akan Tuhan adalah sebuah prilaku hidup yang senantiasa berserah dan berharap pada kasih setia Tuhan (ay.11b). Artinya orang yang takut akan Tuhan adalah mereka percaya penuh pada kemahakuasaan Allah, yang menyadari dan merasakan besarnya kasih setia Tuhan dalam sepanjang hidupnya, yang percaya bahwa hanya karena kasih setia Tuhanlah mereka dapat hidup dan diselamatkan. Oleh karena itu irang yang takut akan Tuhan tidak akan pernah mengandalkan kekuatan dan pikirannya sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan dalam segala pergumulannya, mereka tidak akan  pernah pesimis dalam hidupnya sebab senantiasa bergantung dan berharap pada kekuatan Tuhan. 


c. Hidup takut akan Tuhan adalah prilaku hidup yang meneladani Tuhan. Artinya, orang yang takut akan Tuhan adalah mereka yang senantiasa menjaga hidupnya benar seturut dengan kehendak Tuhan dan menjauhi segala laranganNya. Mereka adalah orang yang mewujudnyatakan kasih setia Allah yang mereka rasakan melalui perbuatan baiknya kepada sesama dan seluruh ciptaan.


Selamat merayakan malam natal, kiranya cinta kasih Kristus meresap bagimkita pribadi-pribadi dan mempertebal cinta kasih kepada Tuhan dan semakin Tukut akan Tuhan.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...