Kamis, 30 Desember 2021

APA RANCANGAN TUHAN DALAM HIDUPKU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6784652641606744/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2021

Nas: Yeremia 29:10-14


*APA RANCANGAN TUHAN DALAM HIDUPKU?*

Renungan akhir tahun 2021 dan jelang memasuki tahun baru 2022.


Selamat Natal dan menjelang Tahun Baru! Sahabat yang baik hati, jika Tuhan berkenan, hari ini merupakan hari terakhir bagi kita di tahun 2021 ini. Kita sudah merasakan bagaimana Tuhan menuntun dan melindungi hidup kita sepanjang tahun 2021. Jika kita buat semacam flash back mungkin banyak hal yang mengancam kehidupan kita hingga ditepi jurang bahaya, namun kasih dan penyertaanNya menyertai kita hingga bisa sampai di penghujung tahun 2021 ini. Suka duka pasti ada, namun dengan jujur harus kita akui bahwa Tuhan itu baik pada kita karena begitu banyak berkat yang Dia beri. Karena itu patutlah kita syukuri, itu semua adalah Rahmat dan kebaikan Tuhan.


Bagaimana dengan tahun 2022 di depan? Ada apakah hari-hari yang kita jalani? Mungkinkah lebih berat atau adakah sukacita besar yang telah menanti kita? Menjawab pertanyaan ini saya jadi ingat satu lagu yang baik juga kita maknai. Lagu itu berjudul: QUE SHERA SHERA


When I was just a little girl

I asked my mother, what will I be

Will I be pretty

Will I be rich

Here's what she said to me

Que sera, sera

Whatever will be, will be

The future's not ours to see

Que sera, sera

What will be, will be


When I grew up and fell in love

I asked my sweetheart, what lies ahead

Will we have rainbows

Day after day

Here's what my sweetheart said

Que sera, sera

Whatever will be, will be

The future's not ours to see

Que sera, sera

What will be, will be


Now I have children of my own

They ask their mother, what will I be

Will I be handsome

Will I be rich

I tell them tenderly


Syair lagu ini berisi pertanyaan seorang anak pada ibunya, apakah yang terjadi padanya esok? Apakah dia akan cantik, kaya? Ibunya menjawab, kita bukanlah penentu apa yang terjadi esok, apa yang terjadi terjadilah. 

Ketika saya bertumbuh dipenuhi dengan cinta kasih, saya bertanya pada diri sendiri dan sejujurnya hidup ini seperti pelangi hari demi hari. Apa yang terjadi terjadilah, kita bukan penentu hari esok.

Dan ketika saya memiliki anak sendiri, mereka bertanya pada ibunya bagaimana saya besok? Apakah saya ganteng, kaya. Jawabnya tentu sama yaitu kita bukanlah penentu hari esok, apa yang terjadi terjadilah. 


Terlepas anda setuju atau tidak namun saya menangkap bahwa ada pesan yang bermakna bahwa kita bukanlah penentu hari esok, itu ditentukan oleh Tuhan.  Tuhanlah perancang ulung kehidupan kita, manusia punya cita-cita, hasrat, keinginan dan impian semua itu harus dicapai dengan persiapan diri dan kerja keras namun kita percaya Tuhanlah penentunya.


Lagu di atas merupakan salah satu pengalaman yang mewakili kita semua mempertanyakan apa yang akan terjadi di hari esok akan hidup kita. Ada banyak pertanyaan, di dalam pertanyaan itu ada harapan namun dibalik harapan itu juga ada kekuatiran. Kotbah di penghujung tahun ini menjawab bahwa Tuhan telah membuat suatu rancangan indah bagi umatNya. Suatu rancangan damai sejahtera, bahagia dan sukacita. Kita percaya jika Tuhan berkenan menghantarkan kita memasuki 2022 ini, tentu Tuhan telah mempersiapkan rancangan istimewa bagi kita masing-masing di dalam kasih dan penyertaan Tuhan. 


Que shera shera, apa yang terjadi, terjadilah. Bukan berarti pasrah atas setiap kejadian namun memiliki iman dalam setiap kejadian. Kita percaya setiap kejadian dalam hidup kita tidak terjadi dengan sendirinya tetapi apa yang terjadi diketahui oleh Tuhan. Setiap yang terjadi ada banyak makna yang harus dipelajari dan didalamnya kita melihat dan menemukan maksud Tuhan.  


Tuhan telah bertindak menyertai kita sepanjang tahun 2021 dan menghantarkan kita memasuki tahun 2022 mari bersyukur dan jalani hidup ini di dalam ketaatan mengikuti rancangan Tuhan dalam hidup kita.


*Rancangan damai sejahtera*


Sahabat yang baik hati! Pasal 29 merupakan surat kiriman dari Yeremia yang dibacakan bagi umat di Pembuangan Babel. Yeremia memberikan peneguhan bahwa Tuhan bukan untuk membinasakan umat Allah di pembuangan Babel, namun dibalik itu Tuhan telah membuat suatu rancangan besar bagi umatNya. Rancangan Tuhan melebihi apa yang mereka pikirkan. RancanganNya adalah rancangan damai sejahtera, rancangan kehidupan dan rancangan masa depan yang cemerlang. Ibarat pemurnian perak, harus dilebur agar kerak besi terlepas dari perak murni dannjadilah emas murni yang siap dibentuk menjadi perhiasan mahal. Demikian Tuhan akan memurnikan umatNya di pembuangan. Akan ada sisa-sisa umat Allah yang memiliki karakter umat pilihan, umat yang  berpegang teguh kepada perintah Allah dan mencintah Taurat Tuhan. 


Yeremia sendiri menubuatkan bahwa mereka harus menjalani 70 tahun masa pembuangan Babel. Nubuatan ini sangat berbeda dengan nubuatan nabi palsu Hanaya dan Pasyur yang menubuatkan damai, damai dan tak akan ada pembuangan karena Tuhan telah mematahkan Babel. Apa yang terjadi? Hanaya dan Pasyur hanyalah nabi palsu yang hanya meninabobokan raja dan umat itu. Yeremia benar, Babel bangkit dan menghancurkan Yerusalem dan mengangkut mereka ke pembuangan.


Pembuangan memang pahit dan itu membuat Allah sangat terpukul karena mereka bangga sebagai umat Allah, umat pilihan dan umat yang diberkati. Mereka bangga dengan kerajaan Daud yang dianggap akan kekal dan bangga akan Bait suci. Degala kebanggaan mereka baik secara bangsa, keagamaan dan segala kelebihannyang selama ini diandalkan justru hancur semuanya terpuruk dan terperosok dalam pembuangan Babel.


Inilah kelebihan Yeremia, sekalipun sempat ditolak umat itu, namun tetap bekerja dengan menyampaikan nubuat dan rencana Allah untuk mereka. Pembuangan bukanlah penghukuman  akhir umat Allah, tetapi suatu tahapan pemurnian umat Allah. Sama seperti Musa membawa Israel di padang gurun, mereka dilatih dan digembleng selama empat puluh tahun untuk membentuk mereka menjadi umat Allah yang siap memasuki tanah perjanjian.


*Tuhan menepati janjinya dan melewatkan masa pahit!*


Hidup dalam pembuangan pasti pahit dan membuat mereka terpukul berat. Ini cara Allah memperbaiki hidup umatNya. Rancangan Allah adalah rancangan kesejahteraan, bukan kebinasaan. Dibalik pembuangan Tuhan telah menyediakan masa depan yang penuh pengharapan.  Allah bekerja dan mendatangkan kebaikan kepada umatNya bukan dari hal-hal manis saja. Dalam pengalaman pahit, Tuhan dapat memberikan hal termanis dalam hidup ini. Maka baik manis atau pun pahit terjadi dalam hidup mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menjalaninya sehingga kita akan semakin paham rencana Tuhan dalam hidup kita.


Di penghujung tahun ini, tidak lupa kami menyampaikan atas nama keluarga dan tim penulis renungan setiap hari jika ada yang kurang berkenan mari saling memaafkan dan Songsong tahun baru dengan penuh harapan menikmati rancangan Tuhan dalam hidup kita. 


SELAMAT NATAL 2021 DAN JELANG TAHUN BARU 2022


Kepada:

1. Sahabat Media Sosial 

2. Pembaca setia renungan Harian: FIRMAN TUHAN AUMBER KEHIDUPAN, kekuatan, inspirasi dan motivasi

3. Seluruh jemaat dan parhalado HKBP 

4. Seluruh jemaat dan parhalado Distrik XXVIII Deboskab

5. Seluruh pelayan full timer HKBP

6. Seluruh pelayan full timer HKBP Distrik XXVIII Deboskab

7. Pimpinan HKBP


dari kami keluarga: 

Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh 

PRAESES HKBP Distrik XXVIII Deboskab

Rabu, 29 Desember 2021

TUHAN JANJI SENANTIASA MENYERTAI SAMPAI AKHIR ZAMAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6780204235384918/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 30 Desember 2021 


*TUHAN JANJI AKAN SENANTIASA MENYERTAI KITA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 28: 20b (TB)

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.


Matthew 28: 20b (KJV)

and, lo, I am with you always, even unto the end of the world. Amen.


Sahabat yang baik, sesaat lagi kita akan tiba di penghujung tahun 2021dan memasuki tahun baru 2022. Tentu akan semakin banyak tantangan dan rintangan yang telah menanti kita di tahun yang baru. Hidup tentu tidak akan lebih mudah dari sebelumnya. Namun, satu hal yang pasti bahwa janji penyertaan Tuhanlah yang membuat orang-orang percaya tetap optimis dan penuh harapan memasuki tahun yang baru ini.


Sahabat yang baik, ayat harian kita hari ini adalah penggalan dari Amanat Agung Tuhan Yesus, sebelum Ia naik ke surga. Pada waktu itu, Yesus sadar bahwa Ia akan segera meninggalkan murid-muridNya dan terangkat ke surga. Yesus juga merasakan kekhawatiran dan ketakutan murid-murid saat ditinggalkan olehNya kelak, sebab selama ini ada banyak orang yang tidak menyukai kehadiran Yesus dan murid-muridNya, bahkan banyak orang yang berusaha untuk menyingkirkan mereka. Oleh karena itulah, di hadapan murid-muridNya yang terlihat khawatir dan takut akan kehidupan mereka ke depan, Yesus menghibur dan meyakinkan murid-murid dengan mengatakan: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman". Ucapan Yesus ini merupakan sebuah janji dan jaminan bagi murid-muridNya bahwa Ia tidak akan membiarkan dan tidak akan pergi meninggalkan mereka sendirian. Allah akan senantiasa menyertai hidup orang percaya bahkan sampai kepada akhir zaman. Inilah janji Tuhan yang tidak akan Dia ingkari.


Sahabat yang baik, apakah saudara merasakan janji penyertaan Tuhan ini nyata dalam hidup saudara? Ya, di penghujung tahun ini, kita semua sedang disadarkan bahwa karena penyertaan Tuhanlah maka kita semua dapat melewati hari-hari yang begitu berat akibat terpaan pandemi covid-19. Sungguh, tak seorangpun dari kita yang sanggup hidup dan bertahan melewati masa-masa sulit selama dua tahun belakangan ini jika hanya mengandalkan kekuatan dan kamampuan diri sendiri. Karena, sungguh kekuatan dan kemampuan kita sangat terbatas, bahkan melawan  virus Corona yang sangat kecil sekalipun kita tidak mampu sendiri. Hanya karena penyertaan dan pertolongan Tuhanlah maka kita dikuatkan dan dimampukan menang melewati semuanya hingga saat ini. 


Sahabat yang baik, sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir, kapan dunia ini bersih dari covid, dan kapan kesusahan ini akan berlalu. Namun satu hal yang pasti, penyertaan Tuhan tidak akan berakhir. Dia telah berjanji akan senantiasa menyertai kita bahkan sampai kepada akhir zaman. Janji Tuhan inilah yang menjadi pegangan orang-orang percaya untuk tidak takut dan gentar terus melangkah ke depan melanjutkan hidup bersama dengan Tuhan. 


Sahabat yang baik, pada Pesta Natal kita merayakan Yesus Kristus yang lahir di dunia ini, Dia disebut Immanuel yang artinya Tuhan menyertai kita. Hal ini menegaskan jaminan penyertaan Tuhan bagi kita selama di dunia ini. Oleh karena itu, sebagaimana Yesus ingin menghibur para muridNua, demikian jugalah Dia ingin menghibur dan meyakinkan kita dipenghujung tahun ini. Dalam iman kepada Tuhan, kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan akan menyertai kita mamasuki dan melanjutkan hidup di tahun yang baru. Tahun 2022 tentu tidak lebih mudah dari tahun sebelumnya, akan ada banyak tantangan, hambatan dan rintangan yang menanti kita di depan. Namun, janji penyertaan Tuhan justru akan semakin meyakinkan kita untuk melangkah memasuki tahun yang baru di dalam iman dan pengharapan kepada Tuhan Sang Juruselamat itu. Dalam penyertaanNya, kita akan dikuatkan melewati segala tantangan, akan dimampukan menghadapi segala cobaan, dan bahkan akan senantiasa dituntun melewati lembah kegelapan sekalipun. Percayalah, jika Tuhan dipihak kita, siapakah lawan kita? Tidak ada. Karena Tuhan yang akan menjaga dan melindungi kita dari apapun. Itulah janji penyertaanNya bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. 


Sahabat yang baik, tetaplah percaya dan berserah pada Tuhan kita Yesua Kristus. Mari  tetap setia padaNya, sebab Ia setia pada janjiNya, yaitu senantiasa menyertai sampai kepada akhir zaman. Amin


Salam dari tim: MHS

Selasa, 28 Desember 2021

TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN KITA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6774750595930282/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 29 Desember 2021


*TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN KITA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 31: 2 (TB) Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,


Psalm 31: 2 (KJV) Bow down thine ear to me; deliver me speedily: be thou my strong rock, for an house of defence to save me. 


Sahabat yang baik hati.

Di dalam dunia yang penuh dengan kesengsaraan ini, hanya ada satu tempat perlindungan yang pasti, yaitu Allah sendiri. Ketika kita merasa sangat letih oleh semua usaha kita, ketika kita bingung karena berbagai masalah kita, ketika kita dilukai oleh kawan-kawan kita, ketika kita dikelilingi oleh musuh-musuh kita, kita dapat berlindung kepada Tuhan. 


Tidak ada rasa aman di dunia ini. Sekalipun banyak orang mengatakan bahwa rumah kita sendiri adalah tempat yang paling nyaman untuk berlindung dan berteduh. Tapi nyatanya banyak rumah yang dihuni oleh orang-orang yang selalu bertengkar, tidak peduli, tidak memaafkan, pergi-pulang semaunya, egois, sombong, pemarah dan lain sebagainya. Dengan situasi dan kondisi yang seperti ini, masihkah kita mengatakan bahwa rumah adalah tempat yang paling aman untuk berlindung?


Sahabat yang baik hati. 

Mazmur 31 ini keseluruhannya merupakan mazmur doa dan nyanyian yang ditulis untuk digunakan dalam saat teduh pribadi maupun dalam ibadat umum yang berbentuk kontemplasi, yaitu berdiam dalam doa yang teduh mengungkapkan kesusahan dan mengungkapkan ratapan yang dalam. Si Pemazmur yang disebut juga bernama Daud tengah mengalami kesusahan berat, mungkin karena musuh, karena penyakit, karena ditinggalkan oleh teman. Namun yang pasti adalah bahwa doa ini mewakili jeritan hati orang beriman yang sedang dalam kesulitan dan yang sedang dalam penindasan, dalam tekanan, mengalami ketidak-adilan dalam perjalanan hidupnya di dunia ini. Di dalam Mazmur 31 ini kita bersama-sama bisa menemukan sesuatu yang menjadi pegangan hidup kita ketika kita mengalami banyak kesulitan dan penindasan di dalam perjalanan hidup ini. 


Renungan hari ini mengatakan: “Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu.” Dalam hal ini si Pemazmur mengajarkan kepada kita bahwa hanya Tuhan sajalah tempat perlindungan kita dan hanya Dia sajalah yang dapat melindungi kita dari segala hal yang terjadi. Kalau kita mencari manusia untuk meminta perlindungan maka yang kita terima adalah kekecewaan karena tidak semua manusia mau melindungi orang yang berdosa, miskin dan hina. Jika kita meminta perlindungan kepada manusia maka kita harus siap membayar jasanya. 


Tetapi jika kita berlindung kepada Tuhan, Dia akan menjadi pembela kita dalam setiap kondisi dan situasi, baik ketika kita terhina, tertindas, terluka, dll. Jika kita meminta perlindungan kepada manusia, maka yang lebih sering yang kita alami adalah dipermalukan di depan umum. Kebanyakan orang yang sudah menolong dan melindungi orang lain justru menjadi ajang kesempatan baginya untuk menyombongkan diri dan mempermalukan orang yang sudah ditolongnya. Meminta pertolongan kepada orang bukan tidak boleh, tetapi menjadikannya sebagai andalan adalah sama dengan menjadikan orang itu seperti tuhan kita. 


Maka melalui renungan hari ini, kita diingatkan bahwa hanya Tuhan sajalah tempat perlindungan kita. Tuhan tidak akan pernah mempermalukan orang yang sudah ditolong-Nya. Dan kita tidak perlu repot-repot membayar jasa Tuhan karena sudah membela dan menolong kita karena Dia tidak butuh uang, tapi Tuhan menginginkan agar kita SETIA, TAAT dan BERIMAN kepada-Nya. 


Sahabatku, Tuhan adalah tempat perlindungan kita. Kita selalu aman dalam lindungan tangan Tuhan. Oleh karena itu marilah kita tetap mengasihi Tuhan setiap saat sebab Dia juga sangat mengasihi kita, seperti yang diungkapkan Pemazmur diakhir nyanyian dan doanya dalam Mazmur 31: 24-25 “Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!”


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Renungan (JZ)

Senin, 27 Desember 2021

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6769860693085939/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 28 Des 2021


*JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 1:46-47 (TB)  Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 

dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,


Luke 1:46-47 (RWV)  And Mary said, My soul doth magnify the Lord,

And my spirit hath rejoiced in God my Saviour.


Nas ini merupakan nyanyian Maria yang disebut dengan "Magnificat". Magnificat artinya "memuliakan", diambil dari kata pertama nyanyian ini dalam teks bahasa Latin (Magnificat anima mea dominum - Jiwaku memuliakan Tuhan). Nyanyian ini merupakan respon Maria atas lawatan Malaikat yang memberitahukan bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak dan namanya di sebut Yesus (Luk 1:31). 


Pertanyaan kita adalah bagaimana mungkin Maria dapat bernyanyi, memuji dan memuliakan Tuhan, sementara dia harus menerima suatu perubahan dalam dirinya yang dapat beresiko dihadapan sosial Masyarakat. Dia masih bertunangan dengan Yusuf, apa kata dunia jika seorang anak perawan harus mengandung dan melahirkan? Inilah hal luar biasa dari Maria, dia menerima pesan ilahi dan melakukannya dalam iman dan ketaatan. Dalam dialog Maria dengan Malaikat akhirnya Maria berkata:Lukas 1:38 (TB)  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."


Inilah kelebihan Maria dari semua perempuan yang ada, dipakai dan dipilih Tuhan untuk melahirkan bayi Yesus yang Kudus. Maria menerima misi Allah yang agung dengan penuh ketaatan. Istilah 'aku adalah Hamba Tuhan" suatu predikat melekat tidak ada alasan untuk menolak perintah Tuhan atau mengabaikan pesanNya. Hamba Tuhan melekat dengan kerelaan melakukan kehendak Tuhan. Itulah yang diaminkan oleh Maria setelah perjumpaannya dengan malaikat. 


Maria sadar Missi yang diembannya adalah Missi Allah yang besar yang membawa keselamatan bagi dunia. Bagi Maria tugas mengandung dan melahirkan bayi Yesus adalah tugas untuk memuliakan Tuhan. Dalam mewujudkan misi Allah seorang hamba Tuhan melakukannya dengan sukacita.


Maria tidak hanya taat tetapi sebagai ornag beriman dia memukiakan Tuhan melalui nyanyian. Nyanyian Maria sangat agung dan semuanya mengungkapkan kemahakuasaan Tuhan. Tuhan mengingat dan melepaskan umatnya Israel.


Sahabat yang baik hati! Nyanyian Maria ini merupakan buah perenungan bagi kita, dalam Missi yang maha berat tidak mengeluh, tetapi dalam ketaatan memuji dan memuliakan Tuhan. Maria tidak bersungut-sungut, tetapi bersungguh-sungguh. Maria tidak nyinyir tetapi bernyanyi memuji Tuhan. Renungan ini mengajak kita ikut bernyanyi 'magnificat' bersama Maria. Ibarat suatu konser seorang biduan menyanyikan lagu indah dan merdu, setiap pendengar terpesona dan ikut hanyut dalam isi lagu sang biduan. Demikianlah kita, setiap orang percaya terpanggil untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Mari persembahkan hidup kita dan segala potensi dalam hidup kita dipersembahkan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 26 Desember 2021

KETAATAN MENGHASILKAN SUKACITA PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6761935320545143/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 27 Desember 2021


*KETAATAN MEMBUAHKAN SUKACITA PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 2:13 (TB) :"Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu beserta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes  akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."


Matius 2:13 (KJV) : "Now when they had departed, behold, an angel of the Lord appeared to Joseph in a dream, saying, "Arise, take the young Child and His mother, flee to Egypt, and stay there until I bring you word; for Herod will seek the young Child to destroy Him." 


Yusuf adalah sosok yang tulus dalam kerendahan hati dan taat perintah atau aturan sekalipun untuk melaksanakannya harus menghadapi resiko atau situasi yang tidak nyaman. Ini dibuktikan paling tidak melalui empat peristiwa. Pertama,  ketika malaikat Tuhan meminta ia untuk tidak ragu menikahi Maria dengan resiko cemoohan orang-orang di sekitarnya dimana Maria mengandung bayi Yesus dari Roh Kudus sebelum menikah. Kedua, ketika Maria sedang mengandung mereka terpaksa meninggalkan Nazaret menuju Betlehem menuruti perintah Kaisar Agustus untuk melakukan sensus penduduk. Ketiga, di saat Maria melahirkan, Yesus harus lahir di palungan kandang domba. Keempat,  setelah Yesus lahir, mereka harus lari menyingkir ke Mesir untuk menghindar dari raja Herodes yang hendak membunuh bayi Yesus. Bahkan segera pada malam diberitahukan malaikat Tuhan, Yusuf bergegas pergi tanpa menunda-nunda waktu seturut perintah Tuhan membawa Maria dan bayi Yesus mengarungi kekelaman malam padang gurun yang dingin dengan berbagai kemungkinan resiko bahaya di tengah perjalanan. Yang pasti di benak Yusuf dan Maria saat itu, tulus menaati perintah Allah tanpa keraguan. Keteguhan iman mereka kepada Allah memotivasi mereka untuk terus melangkah dalam ketaatan yang berujung kepada sukacita dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. 


     Adalah logis seandainya ada yang mempertanyakan, mengapa Allah harus dengan cara membiarkan Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir melewati malam gelap gulita dan dinginnya padang gurun, padahal untuk melindungi Anak yang dikenan dan dikasihi-Nya? Bukankah dengan kuasa dan mukjizat-Nya bisa saja dengan gampang menyingkirkan Herodes yang ingin membunuh bayi Yesus Sang Juruselamat? Itulah misteri skenario rancangan Allah untuk menggenapi nubuatan firman Tuhan lewat para nabi, menggenapi janji-janji-Nya. Seperti tertera dalam Mat.2:15b:"…Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anakku." 

Begitu jualah gambaran cara pemeliharaan dan perlindungan Allah kepada kita umat-Nya. Allah mungkin saja mengizinkan hal-hal yang sulit menimpa kehidupan kita agar kehendak-Nya terwujud. Untuk itu dituntut ketaatan kita terhadap pimpinan Allah tanpa sungut-sungut atau protes sekalipun kita mengalami hal-hal yang berlawanan dengan keinginan manusiawi kita. Lihatlah contoh Abraham. Memang ketaatan kepada Tuhan adalah melakukan apa yang Allah perintahkan sepenuhnya dengan menyerahkan segalanya seturut kehendak Tuhan. Itu memerlukan ketulusan dan kerendahan hati yang rela melakukan kehendak serta tuntunan Tuhan tanpa keraguan langkah demi langkah. Bahkan itu sekaligus merupakan proses penggemblengan karakter setia kepada-Nya guna menghasilkan buah-buah iman yang menyenangkan hati Tuhan. Namun faktanya tak bisa dipungkiri bahwa kita kadang bahkan kerap tergelincir iman karena tidak kuat menapaki kegetiran hidup yang menurut Paulus sebenarnya derita itu tak seberapa dibanding kemuliaan yang akan dianugerahkan kepada umat yang setia. 


Sahabat yang baik! Apa yang bisa kita timba dari nas hari ini yang diinginkan Tuhan untuk kita renungkan dan lakukan? Tidak lain agar kita umat-Nya senantiasa bersukacita dalam syukur di semua keadaan dalam ketaatan dan kesetiaan. Termasuk atas penyertaan dan perlindungan Allah dalam kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya bulan Desember ini. Allah menghendaki ketaatan kita tanpa syarat dan siap sedia diproses serta dibentuk menjadi bejana sesuai kehendak-Nya. Jangan sampai meragukan rencana Tuhan meski kenyataan yang kita hadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan manusiawi kita karena program komputer Allah tidak pernah salah. Tuhan berdaulat untuk mengendalikan kehidupan kita ciptaan-Nya bagi penggenapan Firman-Nya. Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia di dalam Yesus Kristus sepenuhnya adalah karya Allah. Sekalipun di tengah kesulitan masa pandemi Covid-19 ini tetaplah bersyukur sebagai buah ketaatan iman kita. Bersyukur dalam pengharapan iman dengan mengimani bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik buat kita. Ingatlah bahwa dalam pergumulan kesusahan dan penderitaan tersimpan di dalamnya proses penggemblengan diri dan pendidikan moral, proses belajar ketekunan dan pematangan iman menuju kemenangan hidup kristiani kita. Kita teladani ketaatan hidup Yusuf dimana Tuhan memiliki otoritas untuk memakai kita guna menyatakan kehendak-Nya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin.


Salam dari tim penulis: (TEM)

Sabtu, 25 Desember 2021

MENYAKSIKAN KRISTUS YANG PENUH KEMULIAAN, KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN

 Kotbah Natal II, Minggu 26 Desember 2021

Nas: Yohanes 1:14-18


MENYAKSIKAN YESUS KRISTUS YANG PENUH KEMULIAAN, KASIH KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN


Selamat Natal dan selamat hari Minggu bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, hari ini masih merupakan suasana natal, menurut kalender gereja perayaan besar natal kita rayakan dua hari berturut-turut. Ini menunjukkan natal memiliki arti penting dalam kehidupan orang percaya. Kristus datang untuk menebus manusia.


Dalam kotbah ini Injil Yohanes menampilkan Natal sebagai peristiwa mulia. Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia. Jika Injil Synoptik (Matius, Lukas dan Markus) menampilkan sosok Yesus dari aspak kemanusiaannya, Maka Injil Yohanes memberitakan Yesus mulia dari aspek keilahianNya. Dia adalah Logos yang menjadi manusia dengan Missi mengangkat harkat dan martabat manusia. Jadi sekali lagi kehadiran Yesus adalah panggilan kemanusiaan yang mengangkat harkat dan martabat manusia.


Panggilan kemanusiaan ini sangat beralasan sebagaima dalam kotbah pada minggu ini yang diambil dari Yohanes 1:14-18.  Demi menyelamatkan manusia, Tuhan mau turun dari kemuliaanNya dan menjadi daging. Firman menjadi daging itulah kehadaran Kristus yang menyelamatkan manusia yang kita rayakan pada Natal. 


Yohanes menjelaskan tentang bagaimana dunia ini diperbaharui oleh Yesus Kristus yang turun ke bumi. Firman yang telah menjadi manusia. Allah yang penuh kemuliaan turun ke bumi dan menjadi manusia. Dialah terang yang sesungguhnya yang menerangi dunia ini dari kegelapan. Yesus Kristus adalah Firman yang telah menjadi manusia disaksikan oleh Yohanes Pembaptis. Kesaksiannya telah membawa banyak orang mengenal kehendak Allah dan bertobat meninggalkan perbuatan dalam kegelapan. Menurut Yohanes, memang, Tuhan telah memberikan hukum Taurat kepada umatNya agar mereka melakukan perintah Allah, namun tak seorang pun benar karena melakukan hukum Taurat. Maka Hukum Taurat tidak menyelamatkan, tetapi telah  menuntun manusia mengenal kehendak Allah sampai kepada pemenuhan janji keselamatan. Janji keselamatan itu dipenuhi didalam diri Yesus Kristus, Firman yang telah menjadi manusia. 

 

Untuk lebih mendalami kotbah ini, ada tiga pelajaran yang sangat berharga


1. Mengenal karakter Yesus sang Firman menjadi daging: penuh kemuliaan, kasih karunia dan kebenaran. 


Yohanes 1:14 (TB)  Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dari keterangan ayat 14 di atas Yohanes memberikan penjelasan bahwa keselamatan yang kita nantikan ialah Firman yang telah menjadi manusia. Allah turun ke bumi dan menjadi manusia. Allah yang adalah Firman, mulia dan agung turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia dalam dunia. Dialah terang yang menerangi dunia yang gelap. Dunia ini tidak mengenal terang karena diliputi oleh kegelapan. Dunia ini akan binasa, namun dengan kehadiran Yesus Kristus sang terang dunia, dunia akan dipenuhi dengan sinar kemuliaan Allah.


Allah menggenapi janjinya dengan caranya sendiri. Hal ini digambarkan oleh Injil Yohanes adalah “Firman yang telah menjadi manusia”, Dia adalah Allah yang turun ke bawah, menjadi manusia diam dan bersama-sama dengan manusia.


Mengapa Firman menjadi manusia? bukankah manusia telah berdosa dan menyimpang dari jalan Allah. Itulah kasih karunia Allah yang senantiasa kasih dan yang berkenan memberikan kelepasan bagi manusia.  Allah bersedia turun ke bawah untuk menyelamatkan dunia ini yang ditutupi oleh kegelapan.  Kesaksian Yohanes ini telah disambut dan diterima umat, sehingga banyak yang bertobat dan memberi diri mereka dibaptis.


Ada tiga predikat yang melekat  Yesus Kristus sang Firman yang telah menjadi manusia dalam ayat 14 adalah penuh kemuliaan Allah, Penuh kasih karunia dan Kebenaran. Ketiga istilah ini menjadikan kita mengenal Yesus Kristus sepenuhnya dan mengapa dia harus turun ke bumi, yaitu:


a) Penuh dengan kemuliaan Allah. Firman yang telah menjadi manusia ini adalah penuh kemuliaan. Yesus  tidak sama seperti Adam lama. Jika Adam dibentuk dari tanah dan diberikan kemuliaan karena diciptakan segambar dengan rupa Allah namun telah jatuh oleh dosa. Makna kesegambaran itu rusak.oleh dosa. Yesus Kristus sang Firman yang telah menjadi manusia (humaliation), turun ke dalam dunia ini dengan penuh kemuliaanNya dengan tujuan untuk memulihkan kemuliaan manusia yang segambar dengan rupa Allah.


b) Penuh kasih karunia: Firman yang telah menjadi manusia, tidaklah hakim yang melucuti manusia dengan mendakwa dosa-dosa dan pelanggaran, tetapi Yesus Kristus turun kebumi membawa anugerah Allah. Dia hadir sebagai Tuhan yang penuh Rahmat dan kasih karunia, yang mengampuni dan memaafkan.


c) Penuh kebenaran,  Firman yang telah menjadi manusia hadir di dunia ini untuk.membenarkan manusia dari segala pelanggaran. Manusia yang telah menyimpang, melanggar dan membelok dari kehendak Allah dibenarkan didalam diri Yesus Kristus. Kehadiran Yesus Kristus hendak memulihkan manusia agar hidup benar dihadapan Tuhan dan mengaaihi Tuhan dengan penuh kasih setia dan cinta kasih


Ketiga istilah ini menjadikan kita mengenal Yesus Kristus sang Firman yang telah menjadi manusia. Dia datang untuk memulihkan manusia yang hina karena jatuh dalam dosa dipulihkan kembali untuk menerima manusia baru. Manusia yang tidak setia.memeliharanperintah Allah dibenarkan di dalam diri Yesus Kristus.


2. Panggilan menyaksikan iman dengan meneladani Yohanes Pembaptis.


“Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.”   Yoh 1:14

Yohanes Pembaptis adalah teladan dalam mengenal dan menyaksikan Tuhan. Sebagai pendahulu, Yohanes Pembaptis melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga banyak orang bertobat. Sebagai bukti pertobatan mereka bersedia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Dari berbagai lapisan, Yohanes pembaptis mengurus, 


Bagaimana Yohanes Pembaptis menjadi teladan dalam mengenal dan menyaksikan Tuhan?


a) Terus menyuarakan pertobatan. Menurut Para Ahli Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis adalah anggota kaum Essenne, suatu komunitas yang menghayati pertobatan dan kesalehan pribadi. Mereka dalam jangka waktu tertentu mundur dari kesibukan dengan bersemedi untuk meraih pencerahan Budi. Artinya sebelum memulai pelayanannya Yohanes Pembaptis telah terlebih dahulu mempersiapkan dirinya menyongsong Tuhan, baru menyuarakan persiapan orang lain.


b) Tetap berseru-seru dipadang gurun.

Ini suatu istilah yang menarik. Siapa yang mendengarkan suara di padang gurun? Pasti sepi, lengang dan tak ada yang menghiraukan. Sekeras alapun suara yang diserukan, pasti tidak banyak orang yang mendengarnya. Sekalipun demikian Yohanes Pembaptis terus menyuarakan pertobatan tanpa dipengaruhi banyak kecilnya orang yang mendengarkannya. Jadi Yohanes menyaksikan Yesus Kristus tanpa pertimbangan ramai tidaknya dia melayani, banyak kecilnya orang yang mendengarkan. Baginya fokus utama adalah menyerukan pertobatan. 


c) Kerendahan hati: Yohanes Pembaptis menyaksikan Yesus Kristus dengan penuh kesederhanaan dan rendah hati. Dia menyadari dirinya siapa di hadapan Tuhan. Dia sadar bahwa membuka tali kasutnya pun dia tak layak (Yoh 1:27). Dalam perkembangan pelayanan yang dilakukan Yohanes, sekalipun semakin banyak muridnya dan bertambah-tambah orang yang dibaptisnya, Yohanes Pembaptis tetap rendah hati melayani. Dia berkata: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yoh 3:30)


3. Hukum Taurat pembimbing dan Kristus kepenuhan janji Allah. 


Yohanes 1:17 (TB)  sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

Pada bahagian ketiga ini, Yohanes memberikan pengajaran yang sama dengan pemahaman pandangan Paulus tentang hukum Taurat.  Hukum Taurat diberikan Musa untuk  membentuk bangsa Israel menjadi umat Tuhan yang kudus. Di dalam Hukum Taurat, kita mengenal kehendak Allah, mengenal dosa dan pelanggaran kita. Jadi hukum Taurat tidak menyelamatkan, karena tak seorang pun benar karena setia melakukan hukum Taurat.allah telah memenuhi janji keselamatan itu didalam diri Yesus Kristus, Firman telah menjadi manusia.  Keselamatan itu adalah anugerah Allah di dalam Yesus Kristus.


Sebelum janji itu dipenuhi, hukum Taurat adalah pembimbing dan penuntun keapda Injil.  Galatia 3:24-25 (TB)  Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 

Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. 


Sahabat yang baik hati, mari merayakan natal kedua ini dengan pesan yang sangat berharga. Tuhan telah datang untuk mengangkat dan meninggikan harkat dan martabat kita. Mari ikuti panggilan Kristus agar ikit dalam Missi natal memanusiakan manusia. 


Salam Natal II

Pdt Nekson M Simanjuntak

UNGKAP ROHAM GABE HASORANGAN NI JESUS

 Kotbah Natal I 25 Desember 2021

Nas: Lukas 2:1-7


*UNGKAP ROHAM GABE INGANAN HASORANGANNA*


Selamat Natal bagi kita semua! 

Kotbah di Natal I ini, membuka hati kita semua menuju Yesus yang lahir di palungan  Bethlehem. Dicatatkan oleh Lukas dengan alasan karena tidak ada tempat bagi mereka, semua pintu rumah telah tertutup, kepedulian terhadap sesama seolah tiada ruang. Yesus lahir di kandang domba dan diletakkan diatas palungan. Baiklah ini kisah Natal di Bethlehem yang lampau, namun kelahirannya saat ini mengajak kita membuka hati untuk lebih peka, peduli pada orang yang kesusahan dan kasih semakin nyata. Sehingga Yesus lahir di hati yang mulia yang kita miliki masing-masing.


Dalam Natal ini saya tuliskan kotbah bahasa Batak, yang mungkin dapat membantu kita merenungkan kembali makna Natal dan kelahiran Yesus Kristus. 


*Patujolo*

Godang do jamita na boi putihanta sian Jamita Natal, ai mansai bidang na hinangham ni Natal i di ngolu ni angka na porsea. Jala molo tapamanat adong hubunganna dialektik diperistiwa natal dohot halak na marpesta natal. Molo tapamanat di teks peristiwa Natal ima porsukna jala bernitna diae Maria, Josep dohot Jesus natubui, pola inganan hasoranganna pe tung so adong bagas na ungkap, alai tung sordak do. Hape di konteks ni halak na marpesta natal; apalagi andorang so COVID 19 inama tarida hariburon (gemerlap), las ni roha dohot tahe sipata tarida haadongon ni na deba. Pola do hea marungkil Panitia Natal asa tung haru hebat Natal ni sada punguan ingkon di Hotel berbintang lima na pola terkesan dipaksakan asa tung dapot pujian na deba. Di masa COVID on, huida Gabe adong do parsiajaran,olo tung boi PE Hita marpungu nungga tung mandok mauliate tu Debata. 


Ndang na pola tasolsoli halak na marpesta natal di las ni roha dohot hariburon molo diulahon di dibagasan haporseaon. Alai ndang na pola parhatuahononhon halak na marpesta natal di bagasan hariburon molo so mangurupi do Natal i di halak na mamestahon mangauhon dohot manghangoluhon panghohophopon ni Jesus na ro tu portibi on. Di sada sisi tung bernit pe ditaon Tuhantai di peristiwa Natal asa tung dapotan las ni roha do hita angka naung tinobusnai. Las do roha ni Tuhantai molo sonang ngolunta, ai ido umbahen na ro Ibana mangalehon las ni roha tu hita. Alai ganup marnatal hita nda patut ma nian hita manghangoluhon haroroNai? Songon di ma hita manghangoluhon haroronai? 


Di evangelium sadarion, dibuat sian Lukas 2;1-7. Adong dua ondolan na tangkas di turpuk on, ima: sangkap ni parhuaso na naeng patulushon sangkapna alai laos disi do dipataridahon jala dipatandahon Debata sangkapna. Bernit niae ni Jesus di hasosorangNa pola tubu di bara ni pinahan ala so adong inganan parmianannasida.


*Sangkap ni Debata mangatasi sangkap ni kesar.*

Ai na marsangkap do Kesar Agustus (Luk 2:1) patupa census laho mandata tarombo ni angka pinopar ni na ginomgomanna. Nunga boi taida songondia parsorion ni jolma ujui tingki sensus, naung leleng dipangarantoan hape ingkon mulak tu bona ni pinasana. Boha ma nasida dipardalanan, didia ma nasida maringanan jala didia ma nasida marborngin, aha ma bohal nasida sura doi ndang hea mulak tu Bona ni Pinasana naung marompuompu. Census i dipatupa dalan ni Kesar doi asa ummura manotophonon bea (pajak kepala) tu angka na gininggomanna. Manang boi dohonon, census na dipatupa ima dalam rangka penguatan penindasan kaisar tu angka na ginonggomanna. Alai molo tung adong pe huaso di kesar mandalanhon huasona tu angka na ginonggomanna ndada tarsirangi sian pangaramotion ni Bebata, baliksa laos disi do Debata pataridahon huasona na umbalga. Ai marhite census i, ingkon saut do bagabaga ni Debata naung niuarihon sian padan na robi, Bethlehem Effrata hatubuan ni si palua (Mikha 5;1). Ai pangisi ni galelea di Joseph dohot Maria, nang pe asal nasida (bona Pasogitna) sian Judea. Ima sangkap ni Debata na mangatasi sangkap ni parhuaso di potibion. Ro Jesus tu portibion na paluahon bangsona sian habuangan, sian na ginosagosa dohot sian ragam ni angka huaso di portibion. Ndang diotapi alai laos disangkap ni Kesar dipatuduhon/dipatulus Debata sangkapna. Ido umbahen na ro Ibana, asa malua tung malua situtu hita hombar tu bagabagaNa.


*Ndang adong parmianannasida?*

Aha do nuaeng alusta aut sura ro sms manang telpon tu hita adong keluarga na tubutubuan di bara ni pinahan ala ndang adong bagasna? Hulala marsiadu do hita mandok tubagasnami ma. Ima nian laus ni halak Kristen. Ima alus nionjar ni roha holong ni dongan jolma (rasa kemanusiaan), ai ndanda manusiawi na masa di Tuhan Jesus, alai tung dibagasan keprihatinan na bagas situtu do. Alai diula keprihatinan na bagas i (na bernit situtu) holan humongkop hita. Ditaon na bernit i, asa diroro hita sian ragam ni na bernit di tanoon, ditaon na hansit i, asa dip[alua hita sian ragam ni na hansit di hasiangan on. Porsuk diae Tuhantai, asa tung dipalua hita sian haporsuhon godang di portibi on. Ido anggo missi ni Natal. Maheu mardalan maria di na mengandung sia bulan, boha muse ma hansitni i? Alai hinorhon ni biar mida kesar di census, asa tung tardaftar nasida songon ruas inkon mardalan nasida sian Galilea tu Judea, jala aeonna na ragam ni na hansit i. Ima holan pataridahon existensina songon penduduk ginonggoman kesar Romawi. Hape ndada holan eksistensi ni portibion na naeng boanon Josep dohot maria tu Bethlehem alai eksistensi  angka na olo porsea di Ibana asa pasidohot di Harajaon ni Debata, ima haluaon si saleleng leleng na. 


Tubu do Jesus di bara ni Pinahan, soadong sibaso manang bidan na mangurupi Manang na peduli tu si Maria. Ima hinadangol na masa ndang adong na mangurupi si Maria si hasosorang ni Jesus i. Laos ido paboahon roha ni hajolmaon ngali jala holang holong.  Alai mathite haroro ni Jesus sindak ma panailinta asa taparrohahon halak na dangol, asa Tubu holong ni roha jala dipauli parsaoran ni hajolmaon on.


Tubu do Jesus di bara ni pinahan, diborhos jala dipeakhon di atas panggagatan ala so adong inganan parmianannasida. 

Ndang adong inganan parmianan ni hasintongan ni Debata di portibi na gok dosa, alai ro do Jesus i, dimulai sian panggagatan na di Bethlehem. Dung tubu Jesus naeng ma lam torop halak na manjanghon hasintongan ni Debata, ai haluaonta do na binoanNa. Gabup jolma nasailaon hola pasiat naboi "gagatonna" (baca: kepentingan diri sendiri), nuaeng dung tubug Jesus i *tapareak ma roha na pangoluhon maradophon dongan jolma.*


Nuaeng taungkap ma rohanta ganup marsada sada asa rohanta, bagasta, parkarejoanta nang keluarganta dohot hurianta naeng ma parmianan ni Debata. Asa inganan parmianan ni Debata hita, sada do pinangidona, tagam ma ibana, jala ulahon ma lomo ni Rohana asa mian Ibana di ho, jala ho dibagasan Ibana (pat. Joh 17:21)


Selamat Natal 2021

Tabe: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 23 Desember 2021

MENYANYIKAN KESELAMATAN DARI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6736951646376844/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Malam Natal 24 Desember 2021

Nas Mazmur 147:1-11


*MENYANYIKAN KESELAMATAN DARI TUHAN*


Selamat menjelang malam Natal bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, dari 365 malam sepanjang tahun ini, mungkin malam natal merupakan malam indah dan yang kita nanti-nantikan. Bagi umat Kristiani malam natal merupakan momen bahagia yang penuh makna, Yesus lahir di dunia untuk tebus dosa manusia.


Malam natal ini penuh makna menundukkan keegoan umat manusia. Sesibuk apapun kita sepanjang tahun pasti malam natal berupaya untuk bersama keluarga. Saudara-saudara kita yang di Eropa, sekalipun hari-hari yang mereka lalui jarang bersentuhan dengan ibadah Minggu namun di malam natal mereka akan berupaya pergi ke gereja atau ada merenung sejenak menyanyikan lagu-lagu natal: silent night, we wish you Merry Christmas dll. Malam natal merupakan magnet yang kuat menarik perhatian umat manusia kepada satu momen bersejarah Yesus Kristus datang ke dunia untuk menebus dosa kita. Manusia beroleh kabar sukacita, Yeruselamat telah datang untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa.


Sahabat yang baik hati, pergunakanlah malam natal nanti untuk merayakan sukacita dan bahagia bersama keluarga dan sahabat dekat anda. Tuhan begitu baik bagi kita. Dia datang dari mahkota kemuliaan dalam kandang kehinaan agar kehinaan kita diangkatNya dan membentuk kita menjadi manusia yang bermartabat. Tuhan meninggikan kita dari manusia yang penuh dosa, intrik dan segala realitas kehidupan kita kepada suatu status baru yaitu anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita menjadi ahli waris kerajaan sorga. 


Mati kita ikuti sukacita Natal dari refleksi Mazmur 147:1-11 ini. Tuhan berkenan memberkati Daud, maka Ia pun bermaur bagi Tuhan. 


*1. Bersukacita karena Tuhan berkenan.*

Ketika Daud berhasil memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion, Daud menari-nari bersama bangsa Israel (2 Sam 6:16). Sampainya Tabut Perjanjian itu tanda bagi Daud, Tuhan berkenan hadir di kota Sion dan memberkati Sion pusat pemerintahan yang dirancangnya menyatukan suku-suku Israel. Salomo juga demikian, ketika usai membangun Bait Allah, Salomo dan seluruh bangsa Israel memuji dan memuliakan Tuhan. Mereka melakukan pesta yang paling meriah sepanjang sejarah Israel sebagai ungkapan syukur atas kehadiran Allah di Sion dan Yerusalem (2 Taw 15:1dyb). Konteks Mazmur 147, disebutkan berbagai alasan untuk memuji dan memegahkan Tuhan Allah. Allah telah memulihkan Sion, Allah telah membebaskan orang tertindas dan telah mengumpulkan Israel yang tercerai berai. Mazmur 147:2 (TB) TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai; Ungkapan-ungkapan yang disebutkan dalam ayat 1-11 menunjukkan perbuatan Tuhan yang nyata atas bangsa Israel setelah selesai membangun Yerusalem, kesejahteraan, kenyamanan dan berkat lainnya. Apakah mazmur ini dimaksudkan setelah pemusatan Sion dan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan Pusat ibadah atau zaman setelah pembuangan dimana umat Allah telah berhasil merampungkan pembangunan Tembok Yerusalem. Semua itu bisa saja kita terima, karena perbuatan Allah yang besar pada umatNya. Maka seharusnya lah penduduk Sion atau Yerusalem memegahkan Tuhan yang Mahadahsyat. Memegahkan Tuhan adalah kewajiban penduduk Sion atau Yerusalem karena Tuhan telah berkenan hadir disana dan memberkatinya. Megahkanlah Tuhan! Undangan untuk memegahkan Tuhan ini sangat beralasan


2. Ajakan memegahkan nama Tuhan

Sahabat yang baik, demikian juga dengan Allah Tuhan kita. Sebagai manusia, kita tentu sangat senang diperlakukan baik oleh Tuhan, namun pernahkah kita berfikir untuk menyenangkan hati Tuhan? Ya, terkadang kita lupa menyenangkan hati Tuhan, karena lebih sering hanya menuntut ingin disenangkan oleh Tuhan. Pemazmur dalam nyanyiannya di pasal 147 menyaksikan betapa banyaknya perbuatan Tuhan yang Ia lakukan untuk menyenangkan hati umat kesayanganNya. Di ayat 2-4 Pemazmur memaparkan beberapa kebaikan Tuhan yang ia saksikan, spt: ketika Allah membangun Yerusalem yang megah dan indah yang menjadi kebanggan bangsa Israel, ketika Allah menyelamatkan bangsa Israel dan mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai, menyembuhkan banyak orang yang sakit fisik maupun sakit mental, dan ketika Tuhan menciptakan segala ciptaanNya secara detail untuk kepentingan manusia, dll. Sungguh tak terbilang banyaknya perbuatan baik Tuhan yang menyenangkan hati kita umatNya. Pertanyaannya, sudahkah selama ini kita juga menyenangkan hati Tuhan? 


Apakah yang menyenangkan hati Tuhan? Pemazmur dalam pasal 147 ini justru dengan lantang mengatakan bahwa Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Tuhan kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Dalam hal ini, pemazmur menyadari bahwa untuk bisa menyenangkan hati Tuhan, maka kita harus menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. 


*3. Bersyukur dengan takut akan Tuhan*


Mazmur 147:10-11 (TB)  Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki; 

TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. 


Ada dua sikap jika seseorang mencapai kesuksesan, pertama membanggakan diri karena merasa mampu. Rasa bangga pada diri ini sangat dekat pula dengan kesombongan. Dalam Mazmur ini, diingatkan "Tuhan tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak se a g kepada laki-laki". Pemazmur mau mengingatkan bahwa Tuhan tidak suka dengan kesombongan, keangkukan dan memegahkan diri atau segala bentuk yang mempertontonkan kegagahan diri sendiri. Tidak ada yang perlu disombongkan karena semua yang terjadi di dunia ini terjadi karena Tuhan berkenan, termasuk pada pengalaman pribadi-pribadi kita. Seharusnya semakin banyak berkat dan peristiwa yang membuat kita bahagia semakin kita bersyukur dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. 


Hal yang paling Tuhan sukai adalah takut akan Dia. Berikut ini marilah kita lihat menempa diri kita menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.


a. Takut akan Tuhan adalah sebuah bentuk prilaku hidup yang selalu memuliakan dan menghormati Allah sebagai Tuhan, sebagai yang Mahakuasa pencipta segala yang ada yang senantiasa melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita.


b. Takut akan Tuhan adalah sebuah prilaku hidup yang senantiasa berserah dan berharap pada kasih setia Tuhan (ay.11b). Artinya orang yang takut akan Tuhan adalah mereka percaya penuh pada kemahakuasaan Allah, yang menyadari dan merasakan besarnya kasih setia Tuhan dalam sepanjang hidupnya, yang percaya bahwa hanya karena kasih setia Tuhanlah mereka dapat hidup dan diselamatkan. Oleh karena itu irang yang takut akan Tuhan tidak akan pernah mengandalkan kekuatan dan pikirannya sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan dalam segala pergumulannya, mereka tidak akan  pernah pesimis dalam hidupnya sebab senantiasa bergantung dan berharap pada kekuatan Tuhan. 


c. Hidup takut akan Tuhan adalah prilaku hidup yang meneladani Tuhan. Artinya, orang yang takut akan Tuhan adalah mereka yang senantiasa menjaga hidupnya benar seturut dengan kehendak Tuhan dan menjauhi segala laranganNya. Mereka adalah orang yang mewujudnyatakan kasih setia Allah yang mereka rasakan melalui perbuatan baiknya kepada sesama dan seluruh ciptaan.


Selamat merayakan malam natal, kiranya cinta kasih Kristus meresap bagimkita pribadi-pribadi dan mempertebal cinta kasih kepada Tuhan dan semakin Tukut akan Tuhan.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 22 Desember 2021

KESELAMATANKU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6729636137108395/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan,Inspirasi,dan Motivasi

Kamis, 23 Desember 2021


*TUHAN ALLAH KEKUATAN DAN KESELAMATANKU*


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


YESAYA 12:2 ( TB ): Sungguh,Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,Ia telah menjadi keselamatanku." 


ISAIAH 12:2(NKJV): Behold,God is my salvation,I will trust and not be afraid; For YAH,the LORD,is my strenght and song; He also has become my salvation." 


Sahabat terkasih ! Kata keselamatanku di ulang sampai dua kali dalam nat Firman Tuhan ini menunjukkan bahwa umat Yehuda percaya akan pertolongan kuasa Tuhan setelah mereka ditaklukkan raja Nebukadnezar dari Babel. Betapa beratnya kehidupan umat Yehuda dengan pendudukan Yerusalem termasuk penghancuran bait suci tempat mereka beribadah dan berjumpa dengan Allah Yahwe-YHWH bahkan ikut juga dihancurkan tembok kota Yerusalem dengan hanya menyisakan sedikit dari tembok itu dan saat ini dikenal dengan tembok barat atau tembok ratapan (wailing wall) di lokasi kota tua Yerusalem. Hal itu bisa terjadi atas seijin Tuhan sebab umat pilihan itu mengingkari perjanjiannya dengan Allah atau tidak melaksanakan  taurat Tuhan yang disampaikan kepada mereka melalui Musa. Bahkan lebih lagi justru mereka menyakiti hati Tuhan dengan beribadah dan menyembah Baal dan  mempersembahkan anak mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api yang membuat Tuhan sangat murka serta sesuatu perbuatan yang menjijikkan bagi Tuhan(Yer.32:35).


Pembuangan di Babel adalah suatu cara Tuhan untuk menampi umat itu dimana nyatalah bahwa diantara umat itu masih terdapat orang-orang yang tetap setia kepada Allah seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh,  dan Abednego yang tidak mau menyembah patung buatan raja Nebukadnezar dan mereka juga tidak mau memakan sajian dan anggur minuman raja,walau karena itu Sadrakh,Mesakh,dan Abednego di campakkan ke perapian yang menyala-nyala atas perintah raja Nebukadnezar,namun mereka tetap selamat karena pertolongan kuasa Tuhan (Dan.3:20-25). 


Nyatalah bahwa Tuhan tetap tidak meninggalkan umatNya dimana melalui nabi Yesaya menyampaikan nubuatan atau pesan-pesanNya agar umat itu kembali ke jalan yang benar menuruti hukum-hukum dan perjanjian dengan Allah,sebab sesungguhnya kasih Allah jauh melebihi amarahnya sebagaimana Firman Tuhan berkata: Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya dia hidup.Bertobatlah,bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu ! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel ? (Yeh.33:11).


Selama 70 tahun umat Yehuda jadi tawanan di negeri Babel dan pada akhirnya kekuasaan raja Nebukadnezar diambil alih oleh Koresh raja Persia,dan atas titah raja Koresh mengijinkan  umat Yehuda kembali ke Yerusalem bahkan diperkenankan membangun bait suci yang telah hancur seraya memerintahkan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak,dengan emas,harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah (Ez.1:6). Itulah bukti dahsyatnya kuasa Tuhan yang dapat merubah hati manusia seperti raja Koresh. Kemudian Tuhan berpesan lewat nabi Yesaya sebagaimana FirmanNya pada Yesaya 48:20 berkata: Keluarlah dari Babel,larilah dari Kasdim ! Beritahukanlah dengan suara sorak-sorai dan kabarkanlah hal ini ! Siarkanlah itu sampai ke ujung bumi ! Katakanlah Tuhan telah menebus Yakub, hamba-Nya !


Bagaimanakah kekuatan kuasa Tuhan itu di wujud-nyatakan bagi orang percaya sebagai umat Perjanjian Baru ialah dengan kerelaanNya mengutus anakNya yang tunggal turun ke bumi meninggalkan takhta kemuliaanNya menjadi sama dengan manusia untuk membebaskan manusia dari dosa dan pelanggarannya. Nabi Yesaya menubuatkan kelahiran Mesias atau Imanuel sebagaimana Firman Tuhan pada Yesaya 7:14 berkata: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,dan ia akan menamakan Dia Imanuel; dan Yesaya 9:5 berkata: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,seorang putera telah diberikan untuk kita;lambang pemerintahan ada diatas bahunya,dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib,Allah yang Perkasa,Bapa yang kekal,Raja Damai. Nubuatan nabi Yesaya yang disampaikan 600 tahun sebelum Yesus lahir menjadi kenyataan dimana Yesus lahir dari gadis perawan Maria yang sedang bertunangan dengan Yusuf. Yesus lahir untuk melakukan karya keselamatan bagi manusia yang bergelimang dosa,dan agar setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16).


Di tengah percaturan kekuatan bangsa-bangsa dan umat manusia yang terus ingin mencapai superioritas dalam segala bidang,maka lewat nat Firman Tuhan ini kita sebagai orang percaya di ingatkan bahwa kekuatan kita ialah di dalam Tuhan yaitu Roh Kudus yang diam dalam diri kita sehingga kita dimampukan menaklukkan kuasa si jahat yaitu iblis yang terus ingin membawa kita menuruti kehendaknya. Berbagai godaan duniawi termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sedang merasuki manusia saat ini untuk memuaskan hawa nafsu kedagingannya. Marilah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu termasuk kemajuan teknologi digital-internet dapat kita pilah atau pilih untuk hal-hal yang tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan seturut FirmanNya. Beragam persoalan akan terus menimpa kehidupan manusia seperti: penyakit, bencana alam, perang antar bangsa/negara, penghujatan keimanan/agama, kemiskinan dan kesulitan ekonomi, serta berbagai kesulitan datang menghadang. Namun kita percaya sebagaimana Allah menolong umatNya bangsa Israel. Demikian jugalah kita menghadapi semua itu dengan memohon pertolongan Tuhan sebab Dia ialah Allah yang Imanuel yang tidak pernah meninggalkan orang percaya kepadaNya, sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya ke dunia. MARANATA !


Selamat merayakan hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus 25-26 Desember 2021 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2022 IMANUEL ! 


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam dari tim penulis: LLT

Senin, 20 Desember 2021

TUHAN MELAYAT UMATNYA DAN MEMBAWA KELEPASAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6712623538809655/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP, 

Kekuatan Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 21 Desember 2021


*TUHAN MELAYAT UMATNYA DAN MEMBAWA KELEPASAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu Sejenak dipagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Lukas 1 : 68

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,


Luke 1:68 (KJV)

Blessed be the Lord God of Israel; for he hath visited and redeemed his people. 


Saudara/i terkasih pernahkah kabar sukacita besar terjadi di dalam kehidupan kita, dan secara histeris kita riang melompat-lompat karena beritanya? Contohnya saja bila kita mendengar kabar bahwa kita mendapatkan kenaikan pangkat, atau saja mendengar kabar bahwa anak kita lulus ujian CPNS, atau kita mendapatkan kabar bahwa saudara sendiri atau anak kita yang sudah lama menantikan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka, dinyatakan hamil melalui medis. Peristiwa-peristiwa seperti ini membuat kita Bahagia, bahkan membuat kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan menurut cara kita sendiri, ada yang berdoa, ada yang memperikan ucapan syukurnya ke Gereja, atau ada yang bahkan membuat syukuran makan Bersama dengan mengundang orangn lain dating ke rumahnya. 


Dalam renungan kita hari ini, Zakharia memuji Allah lewat pengakuannya yang juga diingat orang hingga saat ini , sebab ia memuji Allah dengan sangat indah. Ia bersukacita sebab Allah memberkati mereka dengan memberikan anak kepada mereka, walaupun usia mereka sudah tua, dan melalui anaknya akan dipakai Allah untuk merintis jalan bagi Mesias dalam melawat umatNya. Alasan dari sukacita dan pujian itulah yang telah menyebabkan mereka melakukan dan mengalami hal-hal yang membuat para sanak keluarganya heran (Ay.62) dan banyak orang yang geger (ay.65). Kelahiran seorang anak bagi Elisabet dan Zakharia pada masa tuanya membuat orang melihat bagaimana Allah menujukkan anugerahNya dengan mewujudkan apa yang dianggap mustahil oleh manusia (ay. 57-58). 


Zakaria saat itu dipenuhi oleh Roh Kudus sebab dalam sukacitanya ia memuji Allah dengan sangat indah, dan pujiannya tidak focus terhadap berkat anak yang diberikan Allah akan tetapi pujiannya adalah lewat karya Allah yang melawat umatNya, melalui kedatangan Mesias, yang dibuka terlebih dahulu oleh anaknya. Himne ini menunjukkan karya penyelamatan Allah bagi Israel. Allah tidak pernah melupakan umatNya. Ia melawat umatNya melalui AnakNya Yesus yang akan membebaskan umatNya dari segala belenggu musuh dan dosa. Ia menggenapi JanjiNya kepada Abraham mengenai keturunanNya (Kej. 12:7). Lawatan Allah tidak pernah berhenti kepada orang Yahudi, bahkan meluas kepada seluruh umat manusia yang berada dalam kegelapan dosa dan belenggu maut, agar boleh melihat terang Yesus dan memperoleh keselamatan. Begitu besar lawatan Allah sehingga ia membayar harga yang begitu mahal, yaitu AnakNya sendiri yang harus turun ke dalam dunia. Saudara/i terkasih, Allah tidak pernah berhenti melawat kehidupan kita dan karya Allah akan selalu memenuhi kehidupan kita bila kita percaya kepada Allah. Oleh sebab itu kita juga harus siap sedia untuk dipakai menjadi alatNya untuk memimpin orang lain datang kepada Yesus. 


Sahabat yang baik hati! mari bersukacita dan memuji Allah lewat karyanya dalam kehidupan kita, dan marilah menjadi alat Kristus untuk membuka jalan pemberitanNya. Apalagi menjelang natal ini, mari sambut sukacita Natal yang dibawah oleh Yesus Kristus yang lahir untuk kita. Mungkin saja ada hal-hal yang menghambat anda bersukacita, mungkin karena pekerjaan belum selesai, atau anda pernah melakukan kesalahan, hubungan yang retak dan lain-lain. Menjelang natal ini mari kita raih sukacita dan kegembiraan kita.  Amin.


Salam dari tim Penulis: FS

Minggu, 19 Desember 2021

DIPILIH DITENGAH-TENGAH KETANDUSAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6704545006284175/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 20 Desember 2021


*DIPILIH  DITENGAH-TENGAH KETANDUSAN*


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ulangan 32:10 (TB)  Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. 


Deuteronomy 32:10 (RWV)  He found him in a desert land, and in the waste howling wilderness; he led him about, he instructed him, he kept him as the apple of his eye. 


Di dalam Alkitab kita menemukan banyak tulisan-tulisan sastera yang indah berupa syair lagu, doa, pujian dll. Di dalamnya penulis  menuangkan maksud Allah, tokoh-tokoh Alkitab yang menuangkan pengalamannya lewat syair dan lagu. Itulah yang kita temukan di dalam kitab Mazmur, Amsal, Kidung Agung, Ratapan dan kitab lainnya.  


Sebenarnya nyanyian dan mazmur tidak hanya terdapat dalam Kitab Mazmur. Ada banyak tokoh-tokoh Alkitab di dalam PL bermazmur mengungkapkan pengalamannya lewat pengalaman religius bersama Tuhan. Nyanyian Miryam, Nyanyian Sakaria, Nyanyian Musa, Nyanyian Elisabeth, Nyanyian Maria, dll


Khusus dalam Ulangan 32 ini merupakan Nyanyian Musa. Nyanyian ini ditempatkan setelah Tuhan menetapkan Yosua sebagai pengganti Musa memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Nyanyian Musa ini jika kita baca isinya merupakan syair penghormatan kepada Musa dimana telah dipakai Tuhan membebaskan Israel dan memimpin bangsa Israel selama di pada gurun.


Dalam nyanyian ini kita menemukan suatu makna yang terdalam tentang panggilan Allah terhadap bangsa Israel. Allah menetapkan bangsa Israel sebagai umatNya di tengah-tengah Padang gurun. Setelah Musa menerima Perintah Tuhan di Sinai, mereka berjanji akan mengikuti Allah dan setia beribadah hanya kada Tuhan. Pada pihak Allah, Allah menetapkan bangsa Israel sebagai umat pilihan Nya.


Dalam nyanyian Musa ini, dari sekian banyak suku bangsa di dunia ini, Allah memilih Israel sebagai umat pilihan bukan karena banyaknya mereka atau kuatnya mereka, tetapi Allah memilih mereka karena mereka adalah umat Perjanjian. Selain itu Allah menetapkan Kanaan sebagai tanah perjanjian, dari seluruh hamparan bumi yang diciptakanNya, Allah sendiri yang menempatkan umatNya mewarisi Kanaan dan membagi-bagikannya sebagai milik pusaka. Ulangan 32:8-9 (TB)  Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. 

Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. 


Sahabat yang baik hati! Apa arti yang mendalam dari renungan hari ini? Mengapa mereka di pilih di Padang gurun? Mengapa Allah tidak memilih bangsa yang sudah memiliki peradaban yang tinggi, ahli pertanian yang sudah mapan dan pandai besi yang sudah terlatih? Padahal dalam renungan ini Allah memilih umatNya Israel sebagai umat pilihan di tempat yang kering dan tandus. 


Sesungguhnya pesannya bahwa Allah dapat membentuk dan mengubah sejarah peradaban dari orang-orang yang tidak diperhitungkan tetapi akhirnya berpengaruh besar dalam menentukan peradaban dunia. Allah menetapkan umatNya ditengah-tengah Padang gurun, tentu bertumuan bahwa Allah sendirilah yang membuat mereka hebat. Mereka dipilih bukan karena sudah hebat, tetapi mereka hebat karena Allah memilih dan menetapkan mereka sebagai umat kesanyangan. Mereka dipanggil Tuhan dari tanh yang kering, tandus dan gurun pasir namun Allah dapat mengubahnya menjadi lahan pertanian yang subur dan menjadi pengekspor besar terhadap benua Eropa dan Amerika.

Sebagaimana tertulis dalam Yesaya 42:15 (TB)  Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga. 


Selain Allah memilih mereka dari tengah-tengah Padang gurun, Tuhan sendiri membuat mereka menjadi hebat. Allah sendiri membentuk kehidupan Israel menjadi generasi yang tangguh. Tuhan menjaga mereka, mengawasi dan membentuk mereka melalui pengalaman yang panjang. Tuhan memelihara umatNya seperti memelihara biji mata.


Diukur dari segi jarak, sesungguhnya perjalanan Mesir ke Kanaan, tidaklah begitu jauh. Namun mengapa Tuhan membawa mereka selama 40 tahun berjalan? Rupanya di dalam perjalanan 40 tahun ini Allah membentuk mereka menjadi bangsa yang kuat dan tangguh. Bertahan tak kala ada air,  menahan kesusahan dan terlatih menghadapi suku-suku bangsa yang mereka lewati. Padang gurun adalah universitas kehidupan, disitulah umat Allah diberi pelajaran yang sangat berharga.


Sahabat yang baik hati! Jangan kecut dan patah semangat jika posisi anda berada di daerah tandus, kering dan tak tumbuh apa-apa. Allah tidak membiarkan kita sendirian di Padang gurun menghadapi badai yang mematikan. Siapa tahu Tuhan memiliki rencana indah untuk melatih kita menemukan pelajaran kehidupan yang berharga. Percayalah,  Tuhan itu tetap sedia dan tingg bersama dengan kita. Tuhan itu adil, Dia tidak hanya memberi saat kita bersuka cita, tetapi dalam berbagai kekurangan Tuhan memberkati dan memberikan kehidupan yang berkelimpahan. 


Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 18 Desember 2021

JANGAN KERASKAN HATIMU, SAMBUTLAH IMMANUEL

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6696119190460090/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Advent IV, 19 Des 2021

Nas: Yesaya 7:10-16


*JANGAN KERASKAN HATIMU, SAMBUTLAH IMMANUEL!*


Selamat Advent IV bagi kita semua! Empat Minggu kita berturut-turut memasuki Minggu Advent, masing-masing Minggu memiliki penekanan khusus dan Minggu ink merupakan persiapan memasuki Natal. Jika Advent ini dianalogikan dalam manajemen pekerjaan, ini merupakan evaluasi akhir sudah berpa persen pekerjaan ini sebelum deadline? Jika dead line pekerjaan sudah dekat dan waktu tinggal sedikit pasti memasuki suatu situasi genting dan krisis.


Umumnya ada dua sikap orang menghadapi dead line pekerjaan.  Pertama orang bekerja keras, dengan menggunakan segala yang ada agar selesai sebelum limit waktu yang ditentukan. Tipe orang demikian memiliki keinginan yang besar mencapai keberhasilan. Kedua orang yang menyerah dan tidak menggunakan waktu yang ada. Dia mungkin hanya asyik mencari alasan untuk membenarkan diri sendiri tidak menyelesaikan pekerjaannya pada dead line. 


Empat Minggu kita sudah memasuki Advent, hanya sebentar lagi kita memasuki malam natal. Malam natal sudah dekat, bagaimana persiapan hati menyambutNya? 


Kotbah Minggu ini sangat penting dari Yesaya yang memberikan peringatan kepada raja Ahas dan Nubuatan agar dia yakin dan percaya kepada Tuhan. Ahas memang memimpin di masa krisis, kekuatan asing sangat mengancam kelangsungan kerajaan Yehuda. Yesaya terus mengingatkan Ahas agar percaya pada kekuasaan Tuhan. 


Dalam keadaan krisis yg sangat gawat, Yesaya berusaha menghimbau Ahas untuk percaya kepada Allah, tapi sia-sia (Yes 7:1-12). Bahkan raja yg tak beriman itu lebih suka meminta bantuan kepada Asyur. Sebagai imbalan bantuan Asyur, disamping upeti yg besar yg harus dibayar, Yehuda menjadi kerajaan bawahan selama satu abad. Keadaan Yehuda yg makin lemah digunakan oleh orang Filistin dan Edom untuk melancarkan serangan (2 Taw 28:17, 18).


Semua kesengsaraan itu terjadi sebagai hukuman ilahi terhadap Ahas karena kemurtadannya begitu keji. Ia 'membakar anaknya sebagai Korban persembahannya', ia mendorong masyarakatnya mempersembahkan korban kepada ilah-ilah, menempatkan mezbah ilah Asyur di kuil istana, menggeser dan menyalahgunakan mezbah tembaga Salomo menjadi tempat meramal, dan menutup tempat suci (2 Raj 16:3, 4, 10-16; 2 Taw 28:2-4, 23-25).


Apa yang terjadi pada Yehuda di bawah kepemimpinan Ahas merupakan pelajaran yang berharga. Sekalipun Nabi Yesaya sudah menubuatkan tanda baginya akan lahir seorang Yuruselamat, namun Ahas sendiri tidak membuka hati untuk menyambut tanda yang diberikan oleh nabi Yesaya. 


*1. Jangan keraskan hatimu!*

Dalam menghadapi kekuatan Adi kuasa Assyur, Ahas memang tidak mengikuti Efraim membuat koalisi Shiro-Efraim, suatu kerjasama Aram dan Israel Utara. Dia tidak terlibat akan koalisi tersebut menghempang Assyur. Nabi-nabi seperti Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel sangat menentang dan mengecam keras kebijakan Efraim, karena koalisi demikian merupakan pintu gerbang kepercayaan asing bagi umat Allah. Baal akan menjadi bahagian yang mereka percayai. Bagi nabi-nabi itu bukti ketidak percayaan atas kekuatan Tuhan. 


Menolak koalisi Shiro - Efraim bukan berarti Ahas setia kepada Tuhan, namun dia justru ikut pada penyembahan berhala. Dia sendiri ikut terlibat mempersembahkan anaknya di Molok. Suatu kepercayaan Bani Flistin. 


Ahas sendiri mendorong umat Allah untuk ikut pada praktek semacam itu. Kebijakan Ahas itu tercatat dalam catatan sejarah sebagaimana tertulis (2 Raj 16:3, 4, 10-16; 2 Taw 28:2-4, 23-25).


Ahas tidak hanya ragu pada kekuatan Tuhan, tetapi telah menjadi orang yang menjerumuskan bangsanya terlibat pada penyembahan berhal yang akhirnya menyengsarakan. 


Nabi Yesus yang datang meyakinkan dan menawarkan bahwa Kuasa Tuhan dapat diandalkan. Namun Yesaya sia-sia meyakinkan Ahas karena keras kepala dan kedegilan hati.


Ahas seolah berbahasa santun, menolak tawaran Yesaya yang meminta tanda. Ahas berkata tidak mau mencobai Tuhan Allah, namun tak percaya juga pada Allah. Yesaya sendiri menyampaikan dengan keras kepada Ahas. Dia bukan hanya melelahkan umat tetapi melelahkan Allah sendiri (ay 13). 


Pemimpin yang tidak mau mendengar suara Tuhan akhirnya akan menyengsarakan dirinya dan umat yang dipimpinnya. 


*2. Allah sendiri memberi tanda: Kelahiran Immanuel*

Yesaya 7:14 (TB)  Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 


Ketidak sediaan pemimpin mendengar bukan berarti rencana Tuhan gagal. Kebijakan pemimpin memang berpengaruh pada umat yang dipimpinnya, namun Allah lebih berkuasa atas umatNya. 


Sekalipun Ahas tidak mau mendengar, Tuhan tetap menyampaikan Nubuatan kelahiran Mesias Yuruselamat manusia. Sang Yuruselamat itu akan lahir dari perempuan muda. Perempuan muda menunjukkan kepada kesucian. 


Nubuatan Yesaya ini nyata setelah 500 tahun. Yuruselamat lahir bukan dari genetik manusia tetapi genetik ilahi sebagaimana berita natal dalam dialog Maria dan Malaikat (baca Lukas 1:26-38).


Lukas mengutip Yesaya 7:14 ini sebagai bukti bahwa Nubuatan ini digenapi pada Maria. Seorang perawan yang mengandung dan melahirkan anak dan diberi nama Immanuel.


Immanuel berarti Tuhan menyertai kita. Tuhan tidak meninggalkan kita dalam menghadapi krisis. Dia ada bersama-sama dengan kita di dalam suka dan duka, disaat berjerih juang dan meneteskan air mata. Tuhan tak meninggalkan kita sendiri menanggung beban yang tidak dapat dipikul. Allah sendiri bersama orang yang dikasihinya melewati semua derita dan beban. 


"3. Bertumbuh dewasa memilah mana yang baik dan jahat.*


Anak yang lahir dari perempuan muda ini akan bertumbuh hingga dewasa dan membedakan apa yang baik dan jahat.  Inilah essensi kehidupan orang yang dewasa dalam iman:  melawan kejahatan dan membuahkan buah-buah yang baik. 


Jika Salomo berdoa memohon hikmat agar tahu menimbang dan memisahkan apa yang baik dan jahat, maka hikmat Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus yang mengajarkan kasih dan kebaikan. 


Di Advent keempat ini kita dihantarkan kepada sikap yang dewasa menyambut Yesus sang Yuruselamat. Kita telah dlmeneeima.pengajaran Yesus sang guru dan juruselamat. Kita telah menerima didikan dan pengajaran yang menentukan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang berkenan dihadapan Tuhan dan bukan. 


Di Advent keempat ini, kita diajak menghayati kedewasaan iman, sudah sejauh mana kita mengamalkan Firman-nya, sudah sejauh mana kita melawan kejahatan dan membuahkan kebaikan. 


Sahabatku! Kristus segera datang, mari persiapkan diri bertumbuh dewasa di dalam iman. Tuhan memberkati kita semua menyongsong Yesus yang segera datang. Kristus datang bukankah lagi sebagai bayi yang lahir di palingan. Tetapi Dia segera datang dalam kemuliaanNya yang menghakimi setiap orang dalam segala sekap dan perbuatannya. Amin


Salam Advent: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 17 Desember 2021

BERSYUKUR DAN MEMUJI NAMA TUHAN ALLAH YANG AGUNG

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6687923501279659/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 18 Desember 2021


*BERSYUKUR DAN MEMUJI NAMA TUHAN ALLAH YANG AGUNG*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Tawarikh 29: 13 (TB) “Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.”


1 Chronicles 29: 13 (KJV) “Now therefore, our God, we thank thee, and praise thy glorious name.” 


Sahabat yang baik hati.

Ketika kita memilih sebuah produk atau barang atau benda, misalnya charger handphone, tentunya kita akan bertanya kepada si penjual apakah benda itu original (asli) atau kw (tiruan). Benda yang original dan kw tentunya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Kalau benda yang original harganya lebih mahal, kuantitasnya tidak banyak (jumlahnya terbatas) dan kualitasnya terjamin, sedangkan benda yang kw (tiruan) harganya lebih murah, jumlahnya banyak beredar di pasaran, tetapi kualitasnya tidak terjamin (mudah rusak). Benda atau barang yang original dan kw (tiruan) dapat dengan mudah kita bedakan. 


Begitu juga kehidupan orang percaya dapat dibedakan dari keberimanannya dan kesetiaannya kepada Tuhan. Apakah iman dan kesetiaannya kepada Tuhan original atau murni (asli) atau kw (palsu). Orang yang memiliki iman yang murni atau asli (original) maka dalam segala hal dia tetap setia dan taat kepada Tuhan dan firman-Nya serta tetap mau mengucap syukur. Namun orang yang memiliki iman yang tidak murni atau palsu (kw) maka ketika datang pencobaan, godaan, tantangan, dia akan bersungut-sungut, menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan, lalu meninggalkan Tuhan dan tidak lagi mau beribadah kepada-Nya bahkan tidak lagi mau mengucap syukur. 


Sahabat yang baik hati. 

Tentunya sebagai umat yang dikasihi Tuhan, hendaknya kita memiliki iman dan kesetiaan yang murni atau original (asli) kepada Tuhan. Hendaknya kita menjadi umat yang senantiasa mau mengucap syukur dalam segala hal dan memuliakan nama Tuhan dengan segenap hati. Rasa syukur dan pujian kita kepada Tuhan tidak memandang situasi dan kondisi kita. Masalah atau pergumulan, sakit-penyakit, beban yang berat, krisis, penderitaan adalah hal-hal yang acapkali menjadi penghalang bagi seseorang mengucap syukur.  Namun sebagai orang yang memiliki iman yang murni atau asli (original), apa pun keadaannya kita harus mampu menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Seperti yang tertulis dalam 1 Tesalonika 5:18: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”


Demikian juga halnya yang dilakukan oleh Daud dalam renungan hari ini. Daud menyanyikan nyanyian syukur dan nyayian pujian kepada Tuhan dengan segenap hatinya. Daud adalah orang yang memiliki iman yang murni (original) kepada Tuhan dan setia melakukan Firman-Nya. Daud juga adalah orang yang taat kepada Tuhan dan memiliki semangat yang besar untuk membangun kembali Bait Allah. Daud bersama-sama dengan jemaahnya telah mengumpulkan sumbangan-sumbangan dan material yang dibutuhkan untuk membangun Bait Allah. Daud dan seluruh bangsanya bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing yang mau mendukung pembangunan Bait Suci, dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan (ayat 9). Oleh karena itu, Daud menyanyikan nyanyian syukur dan memuji nama Tuhan Allah yang Agung dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Artinya nyanyian syukur Daud tak terhingga kepada Tuhan Allah yang kekal, Alfa dan Omega. Ia memuji dan memuliakan nama-Nya yang agung dan ajaib. Nama yang disembah, dipuji dan dimuliakannya di sepanjang hidupnya.


Sahabat yang baik hati. 

Sebagai umat yang dikasihi Tuhan, hendaklah kita memiliki iman yang murni kepada Tuhan sehingga dengan iman yang murni itulah kita juga menjadi umat yang mau mengucap syukur dan memuji nama Tuhan Yang Agung dengan segenap hati. Perwujudan hati yang melimpah dengan ucapan syukur adalah senantiasa memuji-muji dan mengagungkan nama Tuhan Allah. Seperti yang tertulis dalam 1 Tawarikh 16:34

”Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”. Oleh karena itu sahabatku, marilah kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal dan memuji nama-Nya yang agung itu dengan segenap hati sebab kasih setia Tuhan selalu menyertai hidup kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam : Tim Renungan (JZ)

Rabu, 15 Desember 2021

DENGAR DAN LAKUKANLAH FIRMAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6669800146425328/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 16 Desember 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


“DENGARKANLAH DAN LAKUKAN FIRMAN TUHAN”


Ulangan 18:15 (TB)  Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. 

Deuteronomy 18:15 (UKJV)  The LORD your God will raise up unto you a Prophet from the midst of you, of your brethren, like unto me; unto him all of you shall hearken;


Apakah saudara seorang Pemimpin? Setiap orang dapat menjadi pemimpin pada situasi tertentu. Para pemimpin itu diantaranya: Pendeta, Penatua, Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, Presiden dan jabatan-jabatan lainnya. Para pemimpin itu tidak lahir begitu saja menjadi pemimpin. Aristoteles pernah berkata: Para pemimpin sejati itu adalah orang-orang yang terlebih dahulu mau dipimpin oleh pimpinannya. Mendengar dan melakukan apa yang diperintahkan oleh pimpinannya. Musa adalah seorang pemimpin. Ia telah dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk melakukan suatu missi Allah, yaitu memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Dimana umat Israel telah mengalami penindasan dan perbudakan yang begitu lama di Mesir, yaitu 430 tahun (Kel.12:40). Melalui hambaNya Musa, Allah telah mengikat perjanjianNya kepada umat Israel yang dikasihiNya itu. Di gunung Sinai, dalam perjalanan umat Israel menuju tanah Kanaan, Allah memberikan TauratNya kepada Israel melalui Musa. Allah menetapkan perjanjianNya dengan umat Israel, bahwa Allah menjadi Allah mereka dan Israel menjadi umatNya. Allah tetap setia pada janji yang telah ditetapkanNya. Allah tidak pernah lupa dengan apa yang dijanjikanNya dan senantiasa menepati janji tersebut. Israel adalah umat yang dikasihi oleh Allah, yang harus hidup dan berbuat sesuai dengan firman Allah karena Allah telah mengikat perjanjianNya dengan mereka. Mereka tidak boleh menyimpang ke kiri dan ke kanan. Kehidupan umat Allah harus senantiasa fokus kepada apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah. 


Sebelum Israel sampai ke tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah, melalui hambaNya Musa, Allah berulang kali mengingatkan umat Israel tentang perintah Tuhan agar mereka senantiasa berpegang teguh pada perintahNya. Bagaimanapun Israel akan hidup di antara bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Allah. Bangsa-bangsa itu masih hidup dalam tradisi dan kepercayaan kuno, mereka memiliki kebiasaan bertenung dan bertindak keji dengan mempersembahkan anaknya laki-laki atau perempuan sebagai korban bakaran. Ada banyak petenung, peramal, penelaah, penyihir, pemantera dan orang yang meminta petunjuk kepada arwah dan kepada orang mati (Ulangan 18:9-11). Segala kebiasaan itu tentunya bertentangan dengan hukum Taurat Allah. Jika umat Israel melakukan hal yang sama dengan kebiasaan bangsa-bangsa kafir itu, berarti mereka telah melupakan janji diantara mereka dan Allah. Kesetiaan mereka akan diuji kelak ketika mereka sampai di tanah Kanaan. Apakah mereka tetap setia menaati firman Allah atau justru meninggalkannya karena telah terpengaruh oleh kebiasaan hidup bangsa-bangsa lain.


Menjadi umat Allah adalah status yang dianugerahkanNya kepada orang yang dikasihiNya. Allah senantiasa mengasihi umat yang telah dipanggil dan dipilihNya itu. Allah menginginkan agar umatNya hidup kudus. Kuduslah kamu, sebab Aku Tuhan Allahmu adalah kudus (Imamat 19:2). Untuk menyatakan kasih Allah terhadap umatNya, Allah tidak henti-hentinya mengutus hambaNya ke tengah-tengah bangsa Israel untuk mengingatkan mereka akan firman Tuhan dan agar mereka hidup setia di dalam firman Tuhan. Para hambaNya itu disebut sebagai Nabi, imam, dan raja-raja. Dalam Ulangan 18:15 “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” Ulangan 18:18 “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya”. Nabi adalah hamba Tuhan, ibaratkan seorang murid yang wajib mendengarkan gurunya dan berbicara serta bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadanya. Seorang Nabi memiliki tugas mendengar, menerima dan menyampaikan firman Tuhan yang diperintahkan kepadaNya. Demikian juga dengan Musa, sebagai hamba Tuhan ia telah melakukan tugasnya dalam menyampaikan firman Allah kepada umat Israel yang dipimpinnya tersebut. Musa menjadi perantara Allah, untuk mewujudkan missi Allah di tengah-tengah kehidupan umat Israel.


Demikianlah kasih Allah kepada umat yang dikasihiNya tersebut, Allah senantiasa mengutus para hambaNya yang dipercayakan menjadi pemimpin umatNya untuk mewujudkan kehidupan yang jauh lebih baik, kehidupan yang senantiasa berjalan dalam terang firman Tuhan. Tugas para pemimpin itu adalah mendengarkan, menerima dan melakukan kehendak Allah, tidak boleh menyimpang ke kiri dan ke kanan. Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang mampu mengarahkan dan membawa orang yang dipimpinnya kepada tujuan yang benar. Begitu banyak godaan-godaan di tengah-tengah dunia ini, seperti apa yang dihadapi oleh umat Israel di tengah-tengah bangsa lain yang hidup dalam kekejian dan kecemaran. Tetapi, sebagai pengikut Kristus yang sejati, apapun yang terjadi di sekitar kita, orang Kristen harus tetap konsisten, komitmen dan berintegritas dalam menyatakan iman kepercayaannya kepada Allah. Orang Kristen dapat menjadi pemimpin dan orang yang dipimpin. Sebagai pemimpin, marilah kita senatiasa setia melakukan tugas kita seturut dengan kehendakNya. Sebagai orang yang dipimpin, marilah kita setia/loyal kepada pimpinan kita, tetap setia dan melakukan segala sesuatunya seturut dengan firman Tuhan. Selamat menjalani hidup yang setia mendengarkan dan melakukan firman Allah. Amin.


Salam dari tim: RN

Selasa, 14 Desember 2021

YESUS DATANG DALAM KEKUASAAN DAN KEMULIAAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6662303900508286/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 15 Desember 2021


*YESUS DATANG DENGAN KEKUASAAN DAN KEMULIAANNYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 21:27 (TB) Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 


Luke 21:27 (NKJV) At that time they will see the Son of Man coming in a cloud with power and great glory.


Sahabat yang baik hati, seseorang dengan kepastian kehadirannya dan sedang kita tunggu-tunggu tentu sekali kita akan melakukan persiapan semaksimal mungkin. Misalnya saja, dalam tradisi Batak jika kita ketahui bahwa tulang (paman=saudara laki-laki dari ibu) akan datang dan telah diinformasikan hari dan jam kedatangannya maka kita akan melakukan persiapan menyambut kedatangan tulang/keluarga kita tersebut. Mulai dari membersihkan rumah lebih detail dari biasanya dengan tujuan agar keluarga kita yang datang merasa nyaman atau betah di dalam rumah. Kemudian mempersiapkan makanan atau kesukaan dari keluarga kita yang hendak datang mengunjungi kita. Kedatangan dengan informasi yang pasti membuat kita memiliki persiapan dalam menyambut keluarga kita tersebut. Yang walalupun terkadang waktunya tidak sesuai dengan informasi mungkin terlambat atau lebih cepat tibanya dengan berbagai kendala. Namun yang pasti kita memiliki persiapan karena kepastian informasi yang kita dengarkan. 


Berita tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya juga adalah pasti, dan itu telah sampai kepada kita dan bahkan kita ikut menyaksikannya dalam pengakuan iman rasuli pasal yang kedua. Bahwa “Yesus akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati”. Jika kedatangan Yesus pertama sekali dengan lahir di kandang domba, Dia lahir dengan kesederhanaanNya adalah supaya setiap orang datang kepadaNya, Dia mau kita datang kepadaNya tanpa syarat, tanpa harus memikirkan apakah Yesus mau menerima saya atau bahkan saya akan ditolak? Yesus lahir di kandang domba, menjadi manusia meninggalkan takhta kemuliaanNya demi menyatakan kasihNya bagi kita, demi menyelamatkan kita, demi menganugrahkan kehidupan kekal, demi memperdamaikan kita dengan Allah Bapa. Semua telah dilakukanNya bagi kita umat yang dikasihiNya. 


Sahabat yang baik hati, merespon hal yang telah dilakukan Allah dalam Yesus bagi kita karena kasihNya, maka kita harus taat sepenuhnya kepada perintahNya. Melakukan teladan yang telah dinyatakan bagi kita oleh Yesus Kristus yang sedang kita rayakan dan nantikan akan kedatanganNya yang kedua kali. 

Dalam menanti kedatanganNya yang kedua kali dikatakan bahwa Yesus akan datang dengan kekuasaan dan kemuliaanNya. Apakah kita sudah bersiap akan hal itu? Apakah kita akan ikut melihat kuasa dan kemuliaan Yesus ketika kedatanganNya kelak? Soal waktu kedatanganNya, hanya Dia yang mengetahuinya. Kita tidak perlu sibuk memikirkan dan mencari-cari kapankah waktunya, kapankah harinya, atau bagaimana tanda-tanda kedatanganNya kelak? Bagian kita adalah mempersiapkan diri kita. Memperlengkapi diri kita dengan melakukan dan menaati Firman Tuhan, perintah Yesus di dalam hidup sebagai orang beriman. Sehingga ketika kedatanganNya kelak akan menjadi sukacita bagi setiap orang yang memiliki kesiapan dan sangat menanti-nantikan kedatanganNya. Tetapi bagi orang yang yang tidak memiliki kesiapan, di mana seolah-olah waktunya masih sangat lama sehingga tidak mempersiapkan diri maka waktu kedatangan Yesus baginya akan menjadi waktu kengerian dan dukacita selama-lamanya. 

Sahabat yang baik hati, tentu kita sangat merindukan dan mengharapkan akan kedatangan Yesus yang penuh dengan kekuasaan dan kemuliaan tersebut. Kerinduan dan pengharapan kita akan memotivasi kita dalam setiap persiapan menyambut kedatanganNya. Yesus sudah dalam perjalanan, persiapkan jalan bagiNya, Dia akan tiba segera. 


Jika hingga saat ini, Yesus belum tiba untuk keduakalinya adalah karena Dia memberikan waktu bagi kita untuk mempersiapkan diri semakin lebih bersungguh-sungguh dan memberikan waktu untuk bertobat kembali ke jalan yang benar, bertobat untuk hidup dan menghidupi iman percaya kepada Yesus Kristus sehingga saatnya kelak kita akan ikut melihat kekuasaan dan kemuliaan Yesus dalam kedatanganNya.  Amin


Salam dari tim: (MP)

Senin, 13 Desember 2021

PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6656487474423262/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 14 Desember 2021


*PERSIAPKANLAH JALAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Maleaki 3:1 (TB) :"Lihat, Aku mengutus utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku ! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk kebait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, Firman Tuhan semesta alam."


Maleakhi 3:1 (KJV) : "Behold, I send My messenger, And he will prepare the way before Me. And the Lord, whom you seek, Will suddenly come to His temple, Even the Messenger of the covenant, In whom you delight. Behold, He is coming," Says the LORD of hosts."


Pada Minggu Advent ketiga ini, kembali kita diingatkan akan makna kedatangan Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu di kandang domba di kota Betlehem. Kita umat yang telah diselamatkan mensyukuri kedatangan-Nya yang pertama yang kita rayakan pada setiap Natal di bulan Desember sekaligus mempersiapkan kedatangan-Nya yang kedua kali yang tak seorangpun tahu entah kapan waktunya. Oleh karena itu penekanan memperingati kelahiran-Nya bulan ini dan menyongsong kedatangan Sang Mesias yang kedua kalinya janganlah semata hanya larut dalam rutinitas kesemarakan seremonial dan lahiriah saja, tapi hendaklah lebih mengutamakan pada bagaimana menghasilkan buah-buah spiritualitas dalam sukacita iman dengan menyikapinya secara sungguh-sungguh melalui ketaatan dan kesetiaan serta kekudusan hidup hari lepas hari. 


Mempersiapkan jalan Tuhan berarti menyiapkan hati dan pikiran kita ketika Tuhan akan masuk, menyiapkan Gereja dan Jemaat ketika Tuhan datang untuk hadir beserta kita semua. Allah adalah Kudus, oleh karena itu jalan dan bait-Nya juga harus kudus! Oleh karena itu kita umat-Nya yang tak luput dari dosa dan kesalahan baik itu melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan, mutlak perlu mendengar seruan Yesus untuk bertobat karena Kerajaan Sorga sudah dekat! (Mat.4:17). Pada kedatangan Sang Mesias kali kedua, Dia akan datang sebagai Hakim Agung Yang Maha Adil, tidak ada lagi dispensasi kasih disana. Masa pengampunan atas dosa-dosa manusia sudah lewat, sudah titik. Semua umat manusia tanpa kecuali akan dihakimi di hadapan takhta Allah untuk mempertanggungjawab-kan seluruh tindakan dan perbuatannya selama hidup di dunia fana ini. Allah akan menguji kemurnian dan kesucian hidup umat dengan api kudus-Nya. Hanya ada dua alternatif konsekuensinya: masuk sorga yang merupakan pengharapan sejati kristiani kita atau masuk neraka!


Persoalannya bagaimana kita harus menyiapkan jalan kedatangan Tuhan? Sebagai umat Tuhan, kita dituntut untuk hidup kudus, taat dan setia, menyenangkan hati Tuhan dengan mendengar dan menagktualisasikannya dalam kehidupan ini. Hidup yang berakar, bertumbuh dan berbuah dalam iman kepada Kristus Yesus sehingga berkenan di hadapan Allah. Menerima Yesus berarti kita mau diproses untuk dibentuk, digembleng, dibersihkan, dimurnikan dan dikuduskan serta terus berpaut kepada Sang Pohon Kehidupan, yaitu Yesus Kristus. Apakah baik atau burukpun waktunya, senang atau susah, yang kita imani pasti akan indah pada waktunya. Dengan demikian kita  sungguh-sungguh menjadi orang yang berkenan kepada Allah yang pada gilirannya akan bersukacita menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali. Namun memang, untuk hidup bersih dan kudus bukanlah sesuatu yang mudah atau gampang, amat banyak tantangan dan hambatan. Sebab iblis musuh bebuyutan kita pastilah terus berupaya keras agar kita menjadi lemah untuk siap diterkamnya. Oleh karena itu kita membutuhkan kekuatan, kuasa dan tuntunan Roh Kudus, dengan saling mendukung satu sama lain dalam Jemaat, baik dalam doa maupun lewat persekutuan dengan terus waspada dan berjaga-jaga agar tetap kuat membangun keteguhan dan kemurnian iman dan hidup, sehingga tak bercacat menjelang hari Kristus (Filp.1:9-11). 


Sahabat yang baik! Kedatangan Sang Mesias Hakim Agung bak pencuri malam. Mungkin malam ini atau esok hari atau waktu lainnya. Kini kita masih hidup, berarti masih ada kesempatan. Jangan kita sia-siakan mumpung masih ada kesempatan. Seperti lirik lagu "hidup ini adalah kesempatan". Kesempatan mencari Tuhan selagi Dia mau mendekat. Kesempatan untuk bertobat selagu Tuhan Yang Maha Pengampun masih memegang janji-Nya memberi pengampunan akan dosa-dosa kita yang walaupun merahnya seperti kirmizi kiranya menjadi putih seperti kapas. Kesempatan untuk membuahkan hal-hal baik menjadi saluran berkat bagi sesama, dan pesembahan kepada Kerajaan Allah yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan Allah demi kemuliaan-Nya. Mari, momentum advent ini kita jadikan pembaharuan tekad memroses kemurnian iman dengan sungguh-sungguh menerima Yesus dalam hidup kita menuju kekudusan hidup dalam sukacita iman. Ini adalah pilihan hidup kristiani kita: mau atau tidak yang tentu dengan segala konsekuensi masing-masing pilihan!


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari penulis: TEM

Minggu, 12 Desember 2021

TUHAN DATANG DENGAN KEKUATAN DAN TANGAN YANG BERKUASA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6650914764980533/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan,Inspirasi dan Motivasi

Senin, 13 Desember 2021


*TUHAN DATANG DENGAN KEKUATAN DAN TANGAN YANG BERKUASA*


Selamat pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


YESAYA 40:10 ( TB ) : Lihat,itu Tuhan ALLAH,Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat,mereka yang menjadi jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia,dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. 


ISAIAH 40:10 (BKJV): Behold,the Lord GOD shall come with a strong hand,And His arm shall rule for Him;Behold,His reward is with Him,And His work before Him. 


Sahabat terkasih ! Perikop ayat Firman Tuhan diatas ialah berita kelepasan dimana umat Yehuda selama 70 tahun jadi hamba raja Nebukadnezar di Babel. Akan tetapi setelah raja Koresh dari Persia menguasai Babel mengijinkan umat Yehuda kembali ke Yerusalem dibawah pimpinan Zerubabel dan Ezra bahkan di ijinkan membangun kembali bait suci yang telah hancur. Namun sesuai konteks Natal bahwa renungan ini berfokus tentang kehadiran Yesus ke dunia sebagai anak tunggal Allah untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa,dan untuk itulah Dia lahir ke dunia menjadi sama dengan manusia.


Pada minggu advent ini kita mempersiapkan diri untuk menyambut pesta Natal peringatan hari lahir Tuhan kita Yesus Kristus. Walau masih dalam masa pandemi covid-19 yang belum usai bahkan tidak ada yang tahu kapan akan berakhir,tetapi tampak semarak dalam menyambut Natal tahun 2021 ini seperti memasang dan merangkai pohon Natal beserta aksesorisnya tidak hanya di gereja-gereja tetapi juga di rumah tempat tinggal orang Kristen,di pusat perbelanjaan (mall) dan di tempat-tempat lainnya. Bahkan perayaan Natal di gereja sudah dimulai pada minggu advent awal bulan Desember 2021 ini dengan melaksanakan Natal kategorial. Saat seperti ini teringat dulu masa indah pada waktu kanak-kanak di kampung halaman adanya kesibukan latihan liturgi,latihan nyanyian Natal,persiapan bagi orangtua untuk membeli baju dan sepatu baru anak-anaknya,dan tidak ketinggalan bagi kaum ibu bersiap untuk membuat kue,hal ini menunjukkan bagaimana antusiasnya orang Kristen untuk menyambut Natal.


Paradoks dengan kesibukan yang disebutkan diatas justru pada  saat menjelang kelahiran Yesus terjadi suasana mencekam bagi dua sejoli yang masih bertunangan yakni Yusuf dan Maria yang mengandung bayi Yesus, dimana Kitab Injil menulis bahwa bayi Yesus lahir di kandang domba di dalam palungan di Betlehem terbungkus lampin seadanya. Ironisnya bayi Yesus harus segera dibawa oleh Yusuf dan Maria mengungsi ke Mesir atas petunjuk malaikat Tuhan sebab kelahiran bayi itu telah diketahui raja Herodes sebagai penguasa di Yudea dari orang majus yang datang dari Timur ke Yerusalem yang terlebih dahulu menemui dia sebelum menjumpai bayi yang baru lahir itu.Raja Herodes sangat kuatir dengan berita yang disampaikan oleh orang majus tentang kelahiran mesias yang akan membebaskan umat-Nya dari penderitaan dan belenggu dosa,sehingga dia punya niat jahat ingin membunuh bayi itu sebab dia kuatir kehilangan kuasanya.Kelahiran bayi Yesus kontras dengan kelahiran bayi masa kini,dimana keluarga yang menantikan kelahiran seorang bayi perlu mempersiapkan dengan seksama seperti menyiapkan perlengkapan bayi,memilih rumah sakit atau klinik tempat lahir bayi,serta menunjuk dokter atau bidan yang akan menolong persalinan,suatu gambaran bagaimana sukacita menyambut kelahiran seorang bayi. Malaikat Gabriel yang menyampaikan berita kelahiran itu kepada Yusuf dan Maria awalnya membuat mereka merasa kuatir ,tetapi akhirnya pasrah sesuai kehendak Tuhan dan hanya menyimpan berita itu dalam hati mereka.Demikian juga kehadiran bala tentara sorga yang menyampaikan berita itu kepada para gembala di padang Efrata dan menyuruh mereka melihat bayi yang baru lahir itu.

Sesungguhnya nabi Yesaya bin Amos telah bernubuat akan datangnya Mesias 600 tahun sebelum Yesus lahir.Pesan Tuhan yang disampaikan lewat nabi Yesaya sangat jelas tentang kelahiran Raja Damai dan Firman Tuhan berkata: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,dan namanya disebutkan orang: Penasihat ajaib,Allah yang Perkasa,Bapa yang Kekal,Raja Damai (Yes.9:5).


Hal kedatangan Imanuel juga telah disampaikan nabi Yesaya kepada raja Ahas dan Firman Tuhan berkata: Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya,seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yes.7:14).Nubuatan itu tergenapi dengan lahirnya Yesus dari bunda perawan Maria yang bertunangan dengan Yusuf dan oleh kuat kuasa Roh Kudus mewujudkan rencana Allah itu,sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Luk.1:37). 


Selanjutnya peristiwa kelahiran Yesus dalam perjalanan waktu berlanjut sesuai rencana Allah dengan misi kedatangan-Nya ke dalam dunia untuk memberitakan Injil Kerajaan dan Keselamatan sesuai kehendak Bapa,dan untuk  menyelamatkan manusia yang telah bergelimang dosa lewat penebusan-Nya menjadi korban darah anak domba Allah.


Ketika Yesus dan murid-muridNya telah dekat Yerusalem yaitu dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun maka Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mengambil keledai yang tertambat lalu menaikinya dan tampaklah orang sangat banyak menyambutnya atau mengelu-elukannya dan menghamparkan pakaiannya di jalan serta menebarkan potongan ranting-ranting pohon di jalan yang dilalui Yesus.Orang yang banyak jumlahnya berjalan di depan Yesus dan ada juga yang mengikuti dari belakang lalu berseru katanya: Hosana bagi Anak Daud,diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,hosana di tempat yang mahatinggi(Mat.21:1-9);hal itu terjadi menggenapi Firman Tuhan yang disampaikan nabi Yesaya berkata: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan,luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita (Yes.40:3). Demikianlah kita yang merayakan kelahiran Yesus apakah telah mempersiapkan diri bukan hanya dengan semarak pernak-pernik Natal ataupun membentangkan karpet merah seperti menyambut kedatangan seorang raja atau penguasa dunia.Sebab yang terutama dan terpenting ialah agar setiap orang percaya semakin dapat merenungkan,menghayati,dan mengaktualisasikan makna Natal baik pada diri pribadi,keluarga,dan dalam kehidupan di tengah masyarakat,bahwa Natal ialah bukti kasih Bapa kepada manusia (Kasih Agape) sebagaimana Firman Tuhan berkata: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Sesungguhnya kelahiran Yesus ke dalam dunia menjadi rangkaian yang utuh tak terpisahkan dengan pelayanan yang dilakukan-Nya selama hidup di dunia,kematian-Nya di kayu salib dan lalu di kuburkan,kebangkitan-Nya dari kubur mengalahkan maut, serta naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepada-Nya,hingga kelak akan datang kembali ke dalam dunia untuk kedua kalinya dengan misi yang berbeda yaitu melakukan penghakiman kepada seluruh manusia,dan lalu membawa orang-orang yang menerima mahkota kemuliaan untuk diam bersamaNya di kota Yerusalem yang baru. Selamat merayakan Natal, IMANUEL ! 


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin.


Salam penulis: LLT

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...