https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6396477923757553/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 29 Oktober 2021
*“TAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS”*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:
Roma 8:35 (TB) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Romans 8:35 (UKJV) Who shall separate us from the love (o. agape) of Christ? shall tribulation, or distress, or persecution, or famine, or nakedness, or peril, or sword?
Setiap orang tentunya memiliki pergumulan yang berbeda-beda dalam hidupnya. Ada orang yang sedang bergumul tentang kesehatannya, pekerjaan, pendidikan, keluarga dan sebagainya. Bagaimanakah kita menghadapi semua itu? Orang percaya, senantiasa menyakini bahwa Tuhan Allah akan menolongnya dalam menghadapi segala pergumulan hidupnya. Orang yang tidak percaya, cenderung akan bimbang dan menjadi putus asa ketika ia menghadapi berbagai pergumulan hidup, dan mungkin saja ia akan menyerah pada keadaan. Orang Kristen, tidak boleh menyerah pada keadaan. Apakah yang senantiasa menguatkan dan meneguhkan iman kita ketika kita menghadapi berbagai pergumulan hidup itu? Kasih Kristus, ya hanya kasih Kristus saja menjadi dasar dan kekuatan bagi kita untuk tetap teguh dan kuat ketika menghadapi berbagai pergumulan hidup.
Rasul Paulus dalam nas hari ini, menyatakan “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Ini merupakan pertanyaan yang menantang jemaat di Roma pada saat itu. Mengapa Paulus berkata demikian? Apakah yang sedang terjadi pada jemaat di Roma? Paulus menuliskan surat kepada orang Roma ini dari Korintus menjelaang akhir dari perjalanan missi pekabaran injil ketiganya. Surat ini ditujukannya kepada anggota jemaat di Roma. Pada saat itu, jemaat Kristen di Roma sedang menghadapi banyak tekanan dari orang Yahudi maupun orang Roma. Di samping itu, pada saat itu sedang terjadi konflik di tengah-tengah jemaat di Roma. Itulah sebabnya Paulus sangat menekankan pentingnya menjaga kesatuan di tengah-tengah jemaat, sebagai anggota tubuh Kristus. Kasih adalah dasar hidup pengikut Kristus. Melalui suratnya kepada jemaat di Roma ini, Paulus ingin mengajarkan tuntutan-tuntutan praktis kehidupan orang Kristen yang seharusnya. Apapun yang terjadi dalam kehidupan para pengikut Kristus, baik itu pergumulan hidup seperti penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang, semuanya itu tidak dapat memisahkan mereka dari kasih Kristus.
Kasih manusia ada batasnya. Kasih Phileo (kasih antara saudara dan sahabat), kasih Eros (kasih antara lawan jenis) dan kasih Storge (kasih orangtua kepada anak dan sebaliknya) ada batasnya, kasih itu dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Kasih antara sesama manusia, baik antara orangtua dan anak, anak dan orangtua, sesama saudara dan sahabat serta kasih antara suami dan istri ada batasnya. Kasih seseorang terhadap orang lain ada batasnya, dapat dipisahkan oleh ruang dan waktu. Namun, ada kasih yang tiada batas, yaitu kasih Allah yang disebut sebagai kasih Agape. Kasih Agape adalah kasih tanpa syarat, Ia akan tetap mengasihi sekalipun tidak dikasihi. Kasih ini adalah kasih Allah.
Mengapa tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus?
a. Karena Allah adalah kasih
Allah mengasihi manusia karena Allah itu adalah kasih itu sendiri dan Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita manusia (1 Yohanes 4:8-10).
b. Kasih Allah bersifat kekal
Kasih Allah tak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, kasih Allah itu bersifat kekal. Ia akan tetap mengasihi dunia ini beserta isinya termasuk manusia selama dunia ini masih ada. Berulang kali Allah murka karena dosa-dosa manusia, namun ia tetap mengasihi manusia itu. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup… (Yehezkiel 33:11).
c. Allah adalah sumber kekuatan kita
Ketika kita menghadapi berbagai Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang saat menjadi pengikut Kristus, yakinlah Ia akan menguatkan dan meneguhkan iman kita. Allah yang adalah kasih itu, menjadi sumber kekuatan kita yang utama. KasihNya sebagai dasar bagi kita untuk bertahan dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup. Allah senantiasa setia dan menjadi tempat perlindungan paling aman bagi kita.
Jadi, jangan takut! Percayalah bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Selamat mensyukuri kasih Allah dalam hidupmu. Amin.
Salam dari tim penulis: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar