Jumat, 01 Oktober 2021

JAGA MATA, HATI DAN PIKIRAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6251992544872759/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 02 Oktober 2021


*“JAGALAH MATA, HATI DAN PIKIRANMU!”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Matius 5:29 (TB)  Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Matthew 5:29 (UKJV)  And if your right eye offend you, pluck it out, and cast it from you: for it is profitable for you that one of your members should perish, and not that your whole body should be cast into hell.


Ada ungkapan: Mata adalah permata tubuh (Henry David Thoreau) dan Dunia ini hanya ada di matamu, kamu bisa membuatnya sebesar atau sekecil yang kamu inginkan (F. Scott Fitzgerald). Ungkapan-ungkapan ini menyatakan bahwa mata adalah organ tubuh yang sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan mata, manusia dapat melihat segala ciptaan Tuhan, melihat segala yang baik dan sekaligus yang buruk. “Dari mata turun ke hati”, yang berarti segala sesuatu berawal dari mata, lalu turun ke hati, berproses ke pikiran manusia dan mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang dilakukan manusia itu bersumber dari mata, hati dan pikirannya. Itulah sebabnya kita harus menjaga mata, hati, pikiran dan organ-organ tubuh kita, agar senantiasa hidup dalam kekudusan, bukan dalam kecemaran dan dosa.


Dalam nas ini, Yesus menjelaskan bagaimana penerapan Hukum Taurat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya mengenai perzinahan. Yesus berkata: Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya (Mat.5:28). Melalui pernyataan Yesus ini kita dapat melihat bagaimana hubungan mata dan hati. Apa yang dilihat oleh mata dan apa yang dipikirkan dalam hati sangat berkaitan erat. Dosa perzinahan bukan sebatas tindakan lahiriah, tetapi lebih dalam dari itu. Orang yang memandang seorang perempuan dan menginginkannya di dalam hatinya, itu berarti merupakan ciri orang yang tidak dapat mengendalikan penglihatannya dan pikirannya sehingga ia disebutkan telah berzinah di dalam hatinya. Hal ini merupakan awal dari tindakan lahiriah perzinahan itu sendiri. Jadi, marilah kita menjaga hati kita masing-masing agar tidak terjatuh dalam tindakan perzinahan di dalam hati. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Dengan kata lain, hati adalah pusat kehidupan manusia. Jika hati telah dinodai dengan pikiran-pikiran kotor, maka tindakan kita pun akan tercemar. Sumber dosa dalam kehidupan manusia adalah hati dan pikirannya. Jika hatinya kudus, maka tindakannya akan menjaga kekudusan. Tetapi, jika hatinya cemar, maka tindakannya pun akan tercemar.


Dalam nas renungan hari ini, Yesus secara tegas mengatakan: Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Mat.5:29). Dengan ini, Yesus menyoroti dosa perzinahan yang sering kali terjadi secara tersembunyi namun dapat menggerogoti moral manusia. Tindakan perzinahan dapat terjadi karena telah ada niat di dalam hati seseorang, kemudian ia hanya akan menunggu kesempatan untuk melakukannya. Ingatlah, dosa terjadi bukan hanya karena ada niat, tetapi juga karena ada kesempatan. Pernyatan Yesus tentang mata yang menyesatkan harus dicungkil dan dibuang ini ingin mempertegas kepada kita bahwa Allah menginginkan kita hidup dalam kekudusan. “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus” (Imamat 19:2). Kekudusan atau kesalehan seseorang bukan saja yang tampak dari luar, tetapi yang terpenting dimulai dari hati yang terdalam. Ini membutuhkan komitmen. Seseorang harus rela menyingkirkan segala sesuatu yang dapat membawanya kepada dosa perzinahan seperti membaca dan melihat situs-situs pornografi/pornoaksi di internet dan media lainnya. Sebaliknya, melalui nas hari ini, kita diarahkan untuk mengisi hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang positif dan membangun moral yang lebih terpuji. 


Jika kita mengamati tayangan TV, apakah yang sering ditonton oleh masyarakat Indonesia, khususnya kaum ibu? Mungkin sebagian besar ibu-ibu lebih tertarik untuk menonton sinetron yang bertemakan perselingkuhan, perceraian, perebutan harta warisan dan yang senada dengan itu. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi hati dan pikiran mereka dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dengan kaum Adam dapat menjadi kecanduan situs-situs yang bertemakan pornografi. Sehingga, hal ini sangat mempengaruhi mata, hati dan pikirannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, generasi muda bangsa kita ini, secara khusus generasi muda gereja dapat terjerumus dalam perbuatan yang menjurus kepada perzinahan. Tidak sedikit kaum muda yang terjerumus dalam perbuatan pergaulan bebas (free sex), pelecehan seksual, perselingkuhan, perzinahan, pornografi dan pornoaksi serta perbuatan buruk lainnya yang memalukan.

Oleh karena itu, melalui nas renungan hari ini, Tuhan menginginkan kita agar hidup dalam kekudusan. 


Orang Kristen harus hidup kudus dan memandang sesamanya manusia sebagai pribadi yang berharga di mata Tuhan, bukan memandang sesamanya manusia, khususnya lawan jenis sebagai objek seksual semata. Jadi, marilah kita menjaga mata, hati dan pikiran kita dari dosa perzinahan, marilah kita hidup kudus di dalam Tuhan dengan senantiasa hidup bersekutu denganNya di dalam firmanNya. FirmanNya akan mengantarkan kita kepada pikiran dan perbuatan kudus. FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105). Amin.


Salam dari tim: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...