Rabu, 13 Oktober 2021

HIDUP DAN MELAYANI DENGAN KASIH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6315812545157425/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 14 Oktober 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


*HIDUP DAN MELAYANI DENGAN KASIH*


1 Korintus 13:8 (TB)  Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. 

1 Corinthians 13:8 (UKJV)  Love (o. agape) never fails: but whether there be prophecies, they shall fail; whether there be tongues, they shall cease; whether there be knowledge, it shall vanish away.


Apa itu kasih? Kasih adalah kebaikan atau kebajikan. Kasih dalam bahasa Inggris disebut Charity dan dalam bahasa Latin disebut Caritas.. Thomas Aquinas seorang teolog Kristen mengatakan bahwa kasih adalah persahabatan manusia dengan Allah, kasih mempersatukan manusia dengan Allah. Kasih bukan hanya mengasihi Allah, tetapi juga mengasihi sesama manusia (bnd.Mat.22:37-39). Menurut pemahaman Kristen, ada 4 jenis kasih yaitu:


-Kasih Agape, yaitu kasih yang tidak bersyarat, rela mengorbankan dirinya demi orang lain yang dikasihi, meskipun dirinya tidak dikasihi. Umat Kristen biasanya menggambarkan kasih Allah sebagai kasih Agape.

--Kasih Philia, yaitu kasih yang biasanya terjadi di lingkungan persaudaraan atau persahabatan. Kasih ini terjalin biasanya karena saling menguntungkan, menyenangkan, dan saling mengagumi. 

-Kasih Storge, yaitu kasih yang terjadi karena adanya ikatan kekeluargaan dan hubungan darah seperti kasih orangtua terhadap anaknya dan sebaliknya. 

--Kasih Eros, yaitu kasih terhadap lawan jenis, yang terjadi karena ada perasaan saling menginginkan. Kasih Eros lebih sering digunakan untuk menggambarkan cinta kasih kepada lawan jenis. Secara konteks iman kristen, eros merupakan kasih yang perlu dijaga dalam hubungan suami istri. 


Kasih Philia, Storge dan Eros adalah kasih yang biasanya terjadi antara sesama manusia, kasih yang masih mengharapkan pamrih, imbalan dan balas jasa. Seseorang akan mengasihi saudara, sahabat, orangtua, anak, suami dan istri karena ada sesuatu yang diharapkan atau yang diinginkan dari orang-orang tertentu. Tetapi kasih Agape, yatu kasih yang tidak mengharapkan pamrih sama sekali justru rela mengorbankan segalanya demi mereka yang dikasihi. Kasih itu ada di dalam diri Allah. Allah adalah kasih… Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita..(1 Yoh.4:8-10). Allah jauh terlebih dahulu mengasihi kita manusia dengan kasih Agape, sebelum kita mengasihiNya. Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita dan mengampuni segala dosa-dosa kita di dalam Yesus Kristus AnakNya. 


Nas renungan hari ini dalam 1 Korintus 13:8 menyatakan bahwa Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Kasih siapakah yang tidak pernah berkesudahan itu? Tentu kasih Allah. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22-23). Artinya, kasih Allah tetap dan kekal untuk selama-lamanya. Ia selalu setia mengasihi manusia setiap waktu. Ketika manusia itu memulai segala aktifitasnya di pagi hari, Allah sudah terlebih dahulu mengasihi manusia itu dengan menganugerahkan mentari di pagi hari. Terbitnya matahari di pagi hari menyatakan kasih Allah yang selalu baru bagi seluruh ciptaanNya, termasuk manusia. 


Apakah yang terjadi di jemaat Korintus sehingga rasul Paulus menyatakan: Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap?  Paulus bersama dengan Priskila dan Akwila mendirikan jemaat Korintus selama lebih delapan belas bulan. Ada berbagai persoalan yang dihadapi oleh jemaat Korintus saat itu. Jemaat Korintus terdiri dari orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi yang berlatar belakang penyembah berhala. Disamping itu, telah terjadi perpecahan di tengah-tengah jemaat Korintus. Ada yang mengatakan bahwa mereka golongan Paulus, Apolos, Kefas dan golongan Kristus (1 Kor.1:12). Oleh karena itu, Paulus sangat menekankan pentingnya kasih di tengah-tengah jemaat Korintus sebagai pengikat dan mempersatukan umat tersebut. Kasih melebihi segala karunia rohani dan talenta yang dimiliki oleh masing-masing jemaat. Tanpa kasih, semuanya itu akan menjadi sia-sia. Karunia rohani tersebut berasal dari Roh Kudus dan berguna untuk memperlengkapi pelayanan. Itulah sebabnya karunia diberikan kepada orang tertentu untuk tugas tertentu. Karunia roh itu akan berakhir seiring berjalannya waktu. Tetapi kasih tidak pernah berakhir. Kasih itu hendaknya tertanam dalam diri pengikut Kristus, kasih itu bertumbuh serta berbuah dalam kehidupannya setiap hari. 


Paulus juga menjelaskan karakteristik kasih itu. Semua karakteristik itu didasarkan pada sifat dan perbuatan Allah, terutama dalam karya keselamatan yang telah diterima manusia di dalam diri Kristus. Karakteristik kasih itu adalah sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu (1 Kor.13:4-7). 


Kasih itu jauh lebih utama dari karunia-karunia rohani. Karunia-karunia rohani yang dapat ditemukan dalam jemaat Korintus kala itu diantaranya: nubuat, bahasa roh dan pengetahuan-pengetahuan. Jemaat tidak boleh terlalu mengangungkan karunia rohani tanpa melakukan kasih. Kasih itu bersifat sempurna dan kekal, sementara karunia rohani itu bersifat sementara. Yang kekal itu jauh bernilai daripada yang sementara. Jadi, Paulus ingin mengarahkan jemaat Korintus untuk hidup dengan mengutamakan kasih. Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti dan pengetahuan akan lenyap. Artinya: nubuat, bahasa roh dan pengetahuan yang ada pada diri manusia itu bersifat sementara dan akan berakhir pada waktunya, tetapi kasih Allah itu tidak akan berakhir, kasih Allah itu kekal. Kasih dari Allah inilah hendaknya memenuhi hati, pikiran dan perbuatan setiap orang percaya. Umat Kristen memiliki tanggungjawab untuk melakukan kasih terhadap orang lain, keluarga, sesama anggota jemaat dan masyarakat. 


Kasih adalah yang terbesar dari iman dan pengharapan (1 Kor.13:13). Umat Kristen terpanggil dan memiliki tanggungjawab untuk saling mengasihi dalam kehidupan sehari-hari. Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan segenap akal budi serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Mat.22:37-39). Praktek kasih di tengah-tengah jemaat dapat kita tunjukkan dengan saling melayani, tidak mementingkan diri sendiri namun mementingkan kebutuhan orang banyak, tidak memegahkan diri dan tidak sombong dan lain sebagainya seperti yang telah diuraikan Paulus dalam 1 Kor.13:4-7. Jadi, pengikut Kristus harus hidup dan berbuat berdasarkan kasih Allah sebab kasih adalah hakikat kekal Allah. Kasih Yesus Kristus adalah dasar kita untuk melakukan kasih dalam setiap eksistensi kehidupan dan pelayanan kita di tengah-tengah gerejaNya. Amin.


Salam dari tim: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...