https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6407653322640013/?sfnsn=wiwspmo
Kotbah Minggu XXII Setelah Trinitatis
Minggu, 31 Agustus 2021
Nas: Roma 1:16-17
*INJIL YANG MEMPERBAHARUI*
Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, keyakinan seseorang akan mempengaruhi etos kerja. Jika seorang petani yakin bahwa bibit yang dia tanam akan bertumbuh dan menghasilkan panen, maka dia akan memiliki semangat yang sungguh-sungguh merawatnya sampai menunggu hasil panen. Demikian halnya salam berbagai pekerjaan lainnya. Maka dalam melakukan pekerjaan awalilah dengan keyakinan bahwa apa yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Dari apa yang disampaikan oleh Paulus dalam kotbah Minggu ini, benar-benar menjawab, kenapa Paulus begitu gigih dalam pemberitaan Injil? Kuncinya adalah keyakinannya akan Injil sebagai kekuatan Allah yang memperbaharui. Paulus yakin dan percaya bahwa Injil di dalam Yesus Kristus adalah kekuatan yang memperbaharui dunia ini. Injil akan memperbaiki hidup manusia. Injil akan membawa dunia lebih baik. Sehingga semangat memberitakan Injil itu terus membara dalam hidupnya.
*1. Keyakinan Paulus.*
Berangkat dari keyakinan. Itu hal penting dalam setiap melaksanakan tugas dan pekerjaan. Demikianlah Paulus bahwa keyakinannya di dalam Injil akan memperbaharui dunia. Dia percaya dan seyakin-yakinnya kepada Injil Yesus Kristus.
Paulus sebelum bertobat memiliki keyakinan yang legalis dalam agama Yahudi. Bahkan dari segi ketaatannya kepada Taurat dia seorang Farisi, tetapi keyakinan lama itu tidak ada berartinya ketimbang keuntungan yang didapatkan di dalam keyakinan baru yaitu di dalam Injil.
Filipi 3:5-8 (TB) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Apa yang dianggap oleh Paulus dalam keyakinan lamanya keuntungan namun setelah mengenal Kristus semuanya dianggap sampah yang tak berguna.
Paulus ditangkap oleh Kristus dan mengubahnya dari pengejar dan penganiayaan Jemaat menjadi pemberita Injil. Jika dahulu dia berlari mengejar jemaat, namun setelah keyakinannya di dalam Injil dia tetap berlari untuk memberitakan Injil dna mendirikan gereja.
Keyakinan Paulus ini juga mesti menjadi dasar bagi kita dalam menjalani hidup ini dan dalam melakukan pekerjakan sehari-hari. Kita yakin bahwa Tuhan telah menyediakan kehidupan yang kekal bagi kita, maka keadaan apapun yang terjadi kita tetap setia dan percaya pada Tuhan.
*2. Injil Kekuatan Allah yang memperbaharui*
Mengapa Injil sebagai kekuatan Allah yang memperbaharui? Hidup Paulus menjadi contoh yang kongkrit. Hidupnya lebih berguna dan mempengaruhi sejarah dunia. Gereja-gereja yang bertumbuh dari hasil pemberitaan Paulus telah menjadi saksi sejarah bahwa Injil memperbaharui kehidupan manusia.
Paulus diperbaharui dari keyakinan yang lama menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Apa yang dahulu dia anggap keuntungan justru dianggap sampah yang tidak berguna dibandingkan dengan upah yang akan diwarisi di dalam Injil, yaitu: mahkota kehidupan.
Di dalam Injil hidup Paulus berubah dan berguna. Dahulu melukai namun di dalam Injil dia menyembuhkan. Dahulu dia menjadi air mata bagi orang lain, namun setelah di dalam Kristus Paulus menjadi mata air yang mengalirkan kehidupan. Keyakinan dulu membuat dia menjadi orang yang menakutkan bagi orang namun di dalam Injil dia menjadi seorang sahabat yang menyenangkan dan memberitakan damai sejahtera.
Kehadiran Injil mempeebaharui. Contoh adalah orang Batak. Orang Batak lebih maju setelah kehadiran Injil. Jaman sebelum Injil, tanah Batak hidup dalam kegelapan, namun setelah kehadiran Injil orang Batak menjadi bangkit karena kehadiran Injil bukan semata-mata untuk mendirikan gereja tetapi ikut juga aspek pendidikan, kesehatan dan manfaat ekonomi.
Bagi Paulus Injil di dalam Yesus Kristus adalah transformasi: transformasi hubungan Allah dengan manusia, manusia dengan sesama dan alam. Itulah simbol salib, Salim Kristus memperbaharui hubungan manusia dengan Allah (vertikal) dan memperbaharui hubungan manusia dengan sesama dan alam (horizontal). Paulus menyadari sepenuhnya bahwa keyakinannya yang lama tak menyelamatkan, akhirnya dia semakin mendalami dan menyadari bagaimana rencana Allah menyelamatkan manusia di dlaam salib Kristus. Di dalam Salib Paulus menemukan jawaban, Kristus adalah penggenapan janji. Manusia berdosa seharusnya mati oleh dosa, namun salib Kristus menebus dan menyelamatkan.
Bagi Paulus peristiwa salib sangan penting dimana Allah menerima manusia berdosa, mengampuni dan menyelamatkan karena korban penghapusan dosa. Pengampunan ini mendamaikan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama.
Kejatuhan manusia dalma dosa telah merusak citra kesegambaran manusia dengan rupa Allah. Oleh dosa Citra manusia yang segambar dengan rupa Allah rusak, terasing dan hidup dalam saling menyalahkan dan mengalahkan (Kej 3). Didalam Kristus kita diperbaharui dan diciptakan menjadi manusia baru. Jadi tugas manusia baru adalah memperbaharui dirinya secara terus meneru menuju kesempurnaan dan kehendak Allah.
*3. Sola Fide: orang benar hidup oleh iman*
Hal ketiga dari kotbah Minggu ini yang perlu kita rayakan adalah iman. Sola Fide mengingatkan kita pada tokoh reformator Marthin Luther. Pada tanggal 31 Oktober Marthin Luther menempelkan 95 dalil-dalil lnya di pintu gerbang katedral Wittenberg - Jerman. Dalil Marthin Luther merupakan suatu gerakan pembaharuan gereja yang telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Marthin Luther memasuki keprihatin mendalam atas praktek yang keliru akan ajaran dan praktek gereja yang menindas. Ajaran reformasi Marthin Luther terinspirasi dari nas kotbah Minggu ini: orang benar akan hidup oleh iman.
Gerakan reformasi Marthin Luther ini telah mempengaruhi kehidupan gereja dan masyarakat di seluruh Eropa. Ada arus perubahan yang besar di kalanga masyarakat. Otoritas iamam akan penafsir tunggal Alkitab diruntuhkan dengan gencarnya pencetakan dan penyebaran Alkitab. Oleh reformasi dunia Erop di bidang politik menjadi semakin demokratis.
Ada tiga istilah yang pakai M. Luther sebagaimlandasan reformasi: Sola gratia (keselamatan hanya oleh anugerah). Dalam ajaran ini manusia tidak hidup oleh Budi baik atau pekerjaan baik, keselamatan itu adalah anugerah Allah. Sola Fide (hanya oleh iman). Keselamatan dan oengampunan dosa kita terima di dalam iman. Sola Scriptura (hanya oleh Alkitab), sumber kebenaran hanya di dalam Alkitab. Kekuasaan dan otoritas Paus atau imam tidak boleh melebihi dari kebenaran didlaam Alkitab.
Bukan karena kebetulan pada hari minggu reformasi ini kita diingatkan akan tugas gereja yang harus senantiasa memperbaharui diri (semper reformanda). Pembaharuan itu didasarkan pada landasan iman. Maka sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kita terpanggil melakukan perubahan apalagi di masa PANDEMI dan era digital ini.
Bisa saja nilai-nilai kehidupan bergeser, apa yang dulu dianggap benar namun oleh perbuahan nilai dianggap usnag DNA tak berguna. Perubahan sosial begitu cepat dan kecepatan-kecepatan lainnya yang dialami oleh umat manusia di era digital ini. Kotbah ini mengingatkan kita landasan kita melakoni kehidupan di masa PANDEMI dan era digital 4.0 ini semuanya harus dilandaskan pada iman. Dalam kondisi apapun iman dapat menjawab tantangan. Orang benar akan hidup oleh iman.
Hidup orang percaya berdiri diatas iman, dan dipimpian oleh iman menuju kehendak Allah yang sempurna. Maka dalam Minggu reformasi ini perlu merenungkan: perubahan apakah yang telah kita rubah dalam hidup kita?
Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!
Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar