https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6353329431405736/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi
Kamis, 21 Oktober 2021
*BERUBAH OLEH PEMBAHARUAN BUDI*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati,
Marilah menggunakan waktu sejenak di
pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan
merenungkan Firman Tuhan.
Roma 12:2 (TB)
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Romans 12 : 2 (KJV) And be not conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.
Sahabat yang baik hati! Keberadaan umat Kristen di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekitarnya di mana mereka berada. Ketika seseorang berada di tengah masyarakat dengan cara hidup yang berbeda, sangat memungkinkan baginya untuk menjadi serupa dengan sekitarnya. Artinya, bagaimana situasi lingkungannya akan memberikan pengaruh; besar atau kecil, bagi seseorang, apalagi jika situasi lingkungan tersebut tidak baik (buruk). Hal ini dikarenakan ada dua jenis sikap seseorang terhadap dunia sekitarnya, yakni imitasi (meniru dunia) dan isolasi (menjauhi dunia). Tuhan tidak menghendaki keduanya. Tetapi Tuhan menghendaki agar orang Kristen dapat mencegah pengaruh buruk dari dunia meresap ke dalam diri seseorang (insulasi) dan dapat menyaring apa yang berguna baginya (filterisasi). Dengan demikian, meskipun seseorang tetap berada di dunia tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia.
Sahabat yang baik hati, itulah yang hendak dikatakan rasul Paulus di dalam Roma 12:2. Paulus berpesan secara khusus kepada jemaat Roma agar mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Ada apa dengan dunia ini sehingga Paulus mengatakan supaya orang percaya jangan serupa dengan dunia ini? Di dalam nas ini, istilah ‘dunia’ merupakan terjemahan bahasa Yunani aion, yang artinya masa yang sangat panjang, masa hidup dunia. Di dalam Alkitab ditemukan pula pandangan yang berakar dalam apokaliptik Yahudi, yaitu bahwa ada dua aion. Aion yang satu sedang berlangsung sekarang, yang lain akan datang. Yang satu dikuasai dosa, kerusakan, kematian; yang lain ditandai oleh kesempurnaan, kehidupan. Dalam Roma 12:2 ini istilah aion dipakai dengan arti terakhir yaitu dunia yang mengandung arti: ‘dunia yang dikuasai dosa dan ketidaksempurnaan’ Itu sebabnya Paulus menegaskan supaya orang percaya tidak serupa dengan dunia yang dikuasai dosa dan ketidaksempurnaan ini.
Rasul Paulus menegaskan bahwa satu-satunya cara orang percaya supaya tidak serupa dengan dunia ini adalah dengan melakukan pembaharuan budi. Di dalam bahasa aslinya (Yunani) digunakan frasa ANAKAINOSEI TOU NOOS, yang secara literal berarti perubahan pikiran. Frasa ini secara literal mempunyai tiga makna: pertama, pembaharuan kesadaran seseorang terhadap kebenaran sehingga terbangun pemahaman akan makna hidup yang benar; kedua, orang percaya perlu mengalami pembaharuan pikiran karena pikiran akan sangat berperan dalam menentukan kehidupannya, yaitu dalam menciptakan atau menetapkan standar hidupnya; dan ketiga, pembaharuan pikiran adalah proses yang terjadi secara terus-menerus setiap hari melalui Firman Tuhan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga dengan proses ini orang Kristen akan mengerti kehendak Allah yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada Allah.
Maka jika kita tarik benang merah dari pernyataan Paulus dari nas diatas, dapat kita simpulkan bahwa Paulus menasihatkan kita, orang Percaya, supaya kita hidup tidak lagi hidup seperti orang-orang dunia, tidak lagi berpikiran seperti orang-orang dunia, dan tidak lagi bertingkah seperti orang-orang dunia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pembaharuan kemauan dan keinginan-keinginan kita, yakni yang tadinya keinginan-keinginan kita selalu berorientasi pada kehendak diri (Ego) dan dunia, tetapi sekarang berorientasi kepada keinginan-keinginan dan kehendak Allah (Kristus). Dengan berubahnya pola pikir, dengan demikian kita bisa lebih peka dalam membedakan mana kehendak Allah dan mana keinginan pribadi, sehingga kita dapat mengetahui kehendak-kehendak Allah didalam hidup kita, yaitu agar kita bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkenan di hati Allah. Sebab kita semua adalah ciptaan yang baru, yang diciptakan Allah didalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, dan dengan demikian kita telah melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah.
Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam team penulis FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar