Senin, 11 Oktober 2021

JANGAN MENUNTUT PEMBALASAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6303871096351570/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 12 Oktober 2021


*JANGAN MENUNTUT PEMBALASAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Roma 12:19 (TB) : Saudara-saudaraku yang kekasih janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku,. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.


Romans 12:19 (KJV) : Dearly beloved, avenge not yourselves, but rather give place unto wrath: for it is written, Vengeance is mine; I will repay, saith the Lord.


Sifat kemanusiaan kita cenderung secara otomatis ingin membalaskan kejahatan orang yang menyakiti kita, apakah dia teman dekat, ataupun saudara, apalagi musuh bebuyutan kita. Banyak orang membalaskan setimpal dengan perbuatan jahat lawannya, bahkan kalau bisa melebihinya agar orang jahat tersebut kapok dan sekaligus hati yang membalaskan puas. Fenomena inilah yang sering terjadi di kehidupan ini sehingga melahirkan lingkaran setan kejahatan tak putus-putusnya yang menyebabkan penderitaan banyak orang. Hinaan dibalas dengan hinaan, ejekan dengan ejekan, tamparan dengan tamparan, bahkan pembunuhan dibalas pembunuhan. Namun Rasul Paulus lewat perikop hari ini kepada jemaat di Roma yang sedang menghadapi situasi kebencian oleh karena iman mereka kepada Kristus, menyerukan agar jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balaslah dengan kebaikan dengan memberi mereka makan atau minum jika mereka lapar atau haus. Pembalasan atas  perbuatan jahat adalah hak Tuhan, dan berilah tempat untuk murka Allah. Artinya, jangan mencuri Hak Tuhan!


Pertanyaannya, mungkinkah kita bisa memiliki kepribadian yang membalaskan kejahatan dengan kebaikan? Pertama, perlu disadari bahwa umat kristiani terpanggil untuk saling mengasihi dan mengampuni sesama sekalipun terhadap musuh. Karena karakter itulah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus sehingga Ia rela menderita dan mati di kayu salib demi pengampunan dan pendamaian kita kepada Allah Bapa. Bahkan kita diangkat menjadi anak sekaligus pewaris kerajaan sorga, yang seharusnya kita mati dalam siksaan kekelaman kekal. Kedua, kita umat kristiani terpanggil untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Dengan membalaskan kebaikan atas kejahatan orang lain memungkinkan hatinya tersentuh menuju pertobatan serta berubah menjadi sosok baik dan kembali ke jalan Tuhan. Hal inilah yang dikehendaki Tuhan agar tak satu ekor domba pun hilang. Inilah pembalasan yang sempurna, yaitu membalas kejahatan dengan kebaikan sehingga mata rantai kejahatan diputus oleh kebaikan. Contoh Yusuf tidak mendendam dan terus berbuat baik terhadap saudara-saudaranya yang menjahatinya (Kej.45:3-4) Ketiga, Allah adalah Hakim Maha Adil yang memiliki hak mutlak untuk menuntut pembalasan serta menghakimi kesalahan orang berdosa setimpal perbuatannya, sehingga adalah dosa jika kita mencuri Hak Allah tersebut. Keempat, perlu dipahami bahwa kadangkala Tuhan mengijinkan perbuatan jahat orang lain terjadi atas kita untuk kebaikan kita. Contoh Daud yang dijahati oleh Saul yang terus memburu ingin membunuhnya (1 Sam 19), sehingga Daud semakin mendekat dan mengandalkan pertolongan Tuhan untuk keselamatannya dari kejaran Saul. Kelima, menyimpan amarah dan dendam menyebabkan stres yang merusak kesehatan tubuh sendiri. Kita harus berfikir positif dan mengeluarkan aura tubuh posif. Ini sejalan dengan Efesus 4:31 yang mengatakan: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang  dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan."


Sahabat yang baik, mari kita imani firman Tuhan yang diserukan Paulus untuk tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi justru harus melakukan apa yang baik dan berusaha untuk hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Meskipun disakiti, dihina atau dianiaya, pengikut Kristus sejati tidak diperkenankan menuntut balas. Biarkan Tuhan sendiri yang akan berperkara dan menyatakan keadilan-Nya. Sebaliknya kita dipangil untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, dan itulah yang dikehendaki Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Penulis: TEM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...