https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6364121113659901/?sfnsn=wiwspmo
Pdt. Nekson M Simanjuntak
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Sabtu, 23 Oktober 2021
*MERENUNGKAN PERBUATAN KASIH TUHAN YANG AJAIB*
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Mazmur 77:12 (TB) : Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.
Psalm 77:12 (KJV) : I will meditate also of all thy work, and talk of thy doings.
Nas hari ini merupakan seruan sang pemazmur kepada Tuhan karena ia menghadapi penderitaan yang amat berat. Penderitaannya bertambah-tambah ketika menyadari bahwa Tuhan seolah diam dan meninggalkannya. Di titik situasi seperti ini, ia mempertanyakan paradoks antara "Allah yang penuh kasih" dengan "kenyataan hidupnya yang menderita", sehingga ia merasakan bahwa Allah sudah berubah dan tidak setia lagi. Namun sang pemazmur mengalami titik balik, dan merenungkan masa lalu kehidupannya ketika Allah melakukan berbagai tindakan yang luar biasa dengan berbagai keajaiban dan mukjijat-Nya kepada dirinya dan kepada umat-Nya ketika keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian Kanaan di bawah kepemimpinan Musa dan Josua.
Pertanyaannya, seberapa kuatkah kita bisa bertahan ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat yang membuat kita menderita, dan bagaimana berjuang dalam iman untuk bisa keluar sebagai pemenang?
Adalah manusiawi jika ketika seseorang tengah berada di persimpangan jalan imannya, yaitu mengalami penderitaan berat apalagi saat di ambang pintu keputusasaan, lantas mempertanyakan: "masih adakah Engkau Tuhan, dimana janji kasih setia-Mu, mengapa doa-doaku yang sudah begitu lama tak berjawab jua?"
Sahabat yang baik! Mari kita belajar dari pengalaman sang pemazmur, yaitu mengingat-ingat sederetan perbuatan baik dan mukjizat Tuhan di sepanjang perjalanan hidup kita, yaitu: telah mengangkat hidup kita dari kegelapan ke dalam terang Kristus, memberi berkat umur seperti sekarang ini, kesehatan, keluarga. sukacita dan damai sejahtera, dan lainnya yang tak pernah kita hitung jumlahnya, sekalipun silih berganti dengan ketidaknyamanan dan penderitaan hidup. Kalau kita mau menghitungnya, dipastikan kita akan mengalami titik balik seperti halnya sang pemazmur untuk kembali tetap bersyukur dengan keadaan apapun dan meyakini akan kasih Tuhan yang luasnya seperti lautan samudea tak bertepi.
Dalam konteks tersebut di atas, sekurang-kurangnya ada empat hal yang perlu kita renungkan. Pertama, sekalipun Tuhan terlihat seolah-lah diam atau tidak merespons doa-doa dan keberadaan kita, namun Dia adalah Allah yang Maha Pemurah dan Pengasih yang senantiasa menyertai kita sesuai janji-Nya. Dia adalah Gembala yang baik yang mengenal secara baik karakter masing-masing kita domba-domba-Nya untuk dididik serta dituntun dalam menapaki kehidupan yang penuh jurang terjal ini. Kedua, Allah tidak pernah membiarkan beban penderitaan kita umat-Nya melebihi daya tahan kita untuk memikulnya. Dia turut bekerja dalam kehidupan kita sesuai skenario besar rancangan-Nya dalam kehidupan ini. Ketiga, apapun pergumulan hidup kita, berserahlah kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Roti Hidup yang telah membayar lunas dosa-dosa kita, dengan menuruti tuntunan Roh Kudus yang telah dikaruniakan ke dalam hati kita. Keempat, bahwa pergumulan hidup dan penderitaan seberat apapun adalah bagian dari berkat Tuhan dalam proses penggemblengan dan pematangan iman kristiani kita menuju kemenangan dalam menyeberangi kehidupan dunia fana ini, sepanjang kita taat dan setia kepada-Nya. Hidup kita sepenuhnya berada dalam kendali Tuhan. Keputusasaan, kecewa dan meninggalkan Tuhan adalah impian iblis yang senantiasa ingin menghancurkan kita, ibarat harimau yang terus megaum-aum berputar-putar di sekeliling kita untuk siap menerkam dan melumat kita.
Sahabat yang baik! Oleh karena itu ketika kita mengalami pergumulan hidup yang berat, marilah kita mengingat-ingat perbuatan baik dan keajaiban mukjizat Tuhan kepada kita sehingga kita masih bisa hidup seperti sekarang ini, bagaimanapun keadaannya. Nyanyikanlah lagu KJ 439: "Bila topan k'ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya. Ref. Berkat Tuhan mari hitunglah, kau 'kan kagum oleh kasih-Nya, Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya." Itu semua bukan karena kebaikan perilaku atau kehebatan kita, tapi semata hanyalah karena kasih karunia Tuhan saja.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.
Salam: Pdt. Nekson Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar