Minggu, 31 Januari 2021

YESUS MEMANGGIL PENDOSA MURIDNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 01 Februari 2021


*YESUS MEMANGGIL PENDOSA MENJADI PENGIKUT-NYA*


Selamat Pagi.

Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pafi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 5: 32 (TB) “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."


Luke 5: 32  (CEV) I didn't come to invite good people to turn to God. I came to invite sinners."


Sahabat yang baik hati, setelah manusia pertama yaitu adam dan hawa jatuh kedalam dosa, maka manusia itu kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itu dalam Alkitab dituliskan bahwa semua manusia adalah orang berdosa (Roma 3: 9-2),  bahkan dalam Mazmur 143: 2 dikatakan:  “sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu”. Artinya bahwa semua manusia telah berdosa, siapapun dia, apapun warna kulitnya, entah apapun profesi dan jabatannya, tanpa terkecuali. Kita yang masih menghembuskan napas di dunia ini sama-sama orang berdosa. Oleh karena itu, Yesus memanggil kita yang berdosa ini untuk mengikut Dia dan meninggalkan semua perbuatan-perbuatan dosa. Seperti halnya perkataan Yesus, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."   


Ayat renungan hari ini mengisahkan tentang seorang pemungut cukai yang bernama Lewi. Lewi sedang duduk di rumah pemungut cukai lalu Yesus lewat dan berkata kepadanya, “Ikutlah Aku”. Lewi itu langsung berdiri dan meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Karena sangat senang atas panggilan Yesus dan atas perubahan serta pertobatan dalam dirinya, dia pun mengadakan acara makan bersama teman-temannya pemungut cukai, mengundang Yesus dan murid-murid lainnya, serta tak lupa juga mengundang para ahli Taurat dan orang Farisi. Ketika para ahli Taurat dan Farisi melihat Yesus makan bersama para pemungut cukai, mereka pun bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus dan berkata “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Perlu kita ketahui bahwa pada waktu itu, pemungut cukai sangat dibenci dan dianggap hina oleh masyarakat karena dianggap sebagai orang berdosa. Mengapa? Karena mereka bekerja sebagai penagih pajak untuk pemerintah Romawi, dan pada waktu menagih pajak, pemungut cukai ini memeras rakyat dengan cara menaikkan pajak dan mengkorupsi kelebihannya. Oleh karena itu mereka tidak disukai dan dianggap sebagai orang hina dan berdosa. Orang Farisi dan ahli Taurat menunjukkan sikap ketidak senangannya terhadap Yesus dan murid-murid-Nya karena mereka makan bersama orang-orang berdosa. Lalu Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat”. 


Sahabatku, lihatlah respon Yesus atas sungut-sungut para ahli Taurat dan Orang Farisi itu. Yesus tidak peduli terhadap sungut-sungut para ahli Taurat dan Orang Farisi karena mereka menilai dirinya lebih layak untuk bersama Yesus. Para Ahli Taurat dan Orang Farisi merasa dirinya lebih suci dan tidak berdosa sehingga mereka merasa tidak layak untuk berada di tengah-tengah para pemungut cukai. Dan Yesus pun tegas akan sikap dan pernyataan-Nya bahwa Dia datang untuk menyebuhkan orang sakit bukan orang sehat, Dia datang untuk memanggil orang berdosa bukan orang benar. Dalam hal ini sesungguhnya Tuhan Yesus juga mau memanggil kita orang yang berdosa untuk segera mengikut Dia.  Yesus tidak peduli latar belakang kehidupan kita, Yesus tidak peduli sebesar apa dosa masa lalu kita, tetapi Dia memanggil kita untuk mengikut-Nya. Artinya bahwa Tuhan Yesus lebih peduli kepada diri kita saat ini untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, lepas dari kegelapan masa lalu dan kebinasaan.


Selama kita mau membuka hati dan mengikut Yesus maka Dia sendiri yang akan selalu menjadi pembela kita. Kalau kita mau menyambut panggilan Tuhan dengan suka cita dan hidup dalam kebenaran maka Rahmat-Nya membebaskan kita  dari segala halangan dan rintangan. Lihatlah suka cita Lewi itu dalam perjumpaan-Nya dengan Yesus, yaitu perjumpaan yang mengubah secara total kehidupannya dari “pemungut cukai” menjadi “pengikut Yesus yang setia”. Perjumpaannya dengan Yesus mengubah kehidupan Lewi Sang Pemungut cukai.


Sahabat yang baik hati, lihatlah Hati Tuhan Yesus yang ingin kita beroleh kehidupan yang lebih baik. Tuhan mau kita merdeka dari belenggu dosa. Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus, kiranya kita juga membawa Yesus kepada teman-teman kita yang masih hidup dalam gelapnya dosa, agar mereka pun beroleh kebahagiaan seperti kita yang telah beroleh terang itu.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin. 


Salam: Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - JZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...