Senin, 18 Januari 2021

KITA SESAT NAMUN DISELAMATKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 19 Januari 2021


*KITA SESAT, NAMUN DISELAMATKAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 53: 6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (TB) 


Isaiah 53:6 All we like sheep have gone astray; we have turned every one to his own way; and the LORD hath laid on him the iniquity of us all. (KJV)


Disebuah kota kecil ada seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh neneknya. Suatu malam, rumah mereka terbakar. Anak laki-laki yang tidur dikamar atas terjebak di dalam kobaran api. Neneknya berusaha menyelamatkannya, tapi malah meninggal. 

Kerumunan orang yang menyaksikan kebakaran dapat mendengar teriakan minta tolong bocah itu dari lantai atas. Namun, tidak ada yang berani menerobos kobaran api. 


Tiba-tiba ada seorang pria yang menyibak kerumunan. Ia memanjat pipa besi yang menempel di dinding rumah itu. pipa itu sebenarnya panas karena terpanggang api, tetapi pria itu tidak peduli dan berhasil sampai di lantai atas. Ia lalu menggendong bocah itu dan turun dengan merambati pipa itu lagi. 

Beberapa minggu kemudian, diadakan pertemuan warga untuk memutuskan siapa yang berhak mengasuh anak laki-laki itu. Orang pertama berkata, “saya seorang petani yang sukses, ia dapat tinggal di rumah kami”. Orang yang kedua berkata, “saya seorang guru. Saya akan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak itu”. orang ketiga berkata, “saya seorang penguasaha. Saya akan menyediakan tempat tinggal dan pendidikan yang baik”.

Tiba-tiba dari bangku belakang ada seorang pria yang berkata, “Kalau orang lain dapat memberikan fasilitas pada anak laki-laki ini, saya hanya dapat menawarkan kasih sayang”. Pria itu kemudian menyingsingkan lengan bajunya. Orang-orang yang hadir melihat bekas luka bakar di lengan pria itu. Anak laki-laki itu mengenali bahwa pria itulah yang telah menyelamatkan hidupnya. (disadur dari buku Tuhan Tidak Tidur)


Sahabat yang baik hati, nas renungan yang diambil dalam Yesaya ini memberitahukan akan kerelaan hati Sang Mesias yang dinubuatkan itu menanggung derita untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita dan dunia. Nabi Yesaya menubuatkan tentang penderitaan yang harus Kristus alami demi menanggung dosa manusia. Dalam Yesaya 53:1-8 mengatakan bahwa: rupa-Nya bukan seperti manusia lagi, Ia tidak kelihatan tampan dan semarak pun tidak ada, Ia dihina dan dihindari orang, penuh kesengsaraan dan menderita kesakitan, Ia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita, Ia dianiaya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, Ia terputus dari negeri orang hidup. Kristus yang dinubuatkan itu harus menderita untuk menyelamatkan kita. 


Perkataan Yesaya dalam renungan harian ini: “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian”. Sesungguhnya mau mengatakan bahwa kita yang lemah ini, yang gampang terbawa arus zaman, terikut-ikut oleh gelombang dunia, sering sekali hilang kendali atau lost control. Kita tersesat dalam berbagai hal, mengingini dan melakukan apa yang tidak menyenangkan hati Tuhan, kerap kali melukai hati sesama dengan tindakan atau perkatan, sering mengabaikan waktu bersama Tuhan dan acuh tak acuh pada Firman-Nya karena mungkin kita terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas kita, atau mungkin kebersamaan dengan Tuhan dan Firman-Nya tidak atau kurang menarik. Kita seperti domba yang tersesat, yang selalu ingin bebas dan bertindak sesuka hati. 

Sahabatku yang terkasih, Kita bersyukur karena kita punya Allah yang begitu mengasihi kita dan mau menanggung dosa kita demi perbaikan kehidupan kita. Kita menjadi dilayakkan untuk kembali dalam hadirat Allah. Tuhan mau mengarahkan hidup kita agar jangan jauh terhilang dalam kesesatan. Seperti domba yang sesat, tidak akan mungkin kembali kepada Gembala, jika Sang Gembala tidak mencarinya.


Demikianlah gambaran kasih kasih Tuhan kepada kita. Dia memanggil kita kembali dari kesesatan itu dan menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang sehingga kita dapat dengan aman mengikuti-Nya dengan lebih sungguh. Tuhan begitu mengasihi kita seperti yang tertulis dalam Yohanes 3: 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu, marilah kita tetap setia kepada-Nya. 

Seperti anak kecil yang tidak mampu menyelamatkan diri dari bencana kebakaran, kita juga seperti domba yang tidak berdaya melindungi dan menyelamatkan atau melepaskan diri sendiri ketika bahaya datang mengancam. Namun,  Dia Sang Juru Selamat itu mau dengan rela terluka bahkan mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan kita. Itu semata-mata hanya kasih-Nya. Apakah kita masih mengenali luka-luka Penyelamat kita? Yesus menderita luka-luka untuk menyelamatkan kita. Oleh karena itu, kenalilah terus Penyelamat kita itu yang dengan rela menyerahkan dirinya untuk membebaskan dan menyelamatkan kita. Kita yang tersesat namun diselamatkan karena kasih-Nya.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (JZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...