FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Kamis, 21 Januari 2021
TUHAN KU TETAP SETIA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Mazmur 71:18 (TB) juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
Psalm 71:18 (KJV) Now also when I am old and greyheaded, O God, forsake me not; until I have shewed thy strength unto this generation, and thy power to every one that is to come.
Salah satu keunggulan dunia virtual saat ini adalah setiap orang yang bisa mengakses renungan ini akan boleh membaca dan merenungkannya dimanapun dan kapanpun. Dua pertanyaan sebagai pembuka renungan kita hari ini, pertama : "Berapah usia kita saat ini?" 20 tahun? 30 tahun? 40 tahun? 50 tahun? 70 tahun? Atau ada yang lebih dari 80 tahun? Kedua : "Pernahkah dari usia kita kecil hingga di umur kita yang sekarang ini, Tuhan meninggalkan kita?" Mungkin dulu kita pernah mengalami masalah yang begitu berat sehingga pada waktu itu kita merasa bahwa Tuhan seakan-akan telah meninggalkan kita. Akan tetapi jika kita melihat dari sudut pandang kita sekarang, maka sekarang kita tahu bahwa pada waktu-waktu tersulit yang pernah kita alami, Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Dan realitas yang tidak dapat kita pungkiri adalah Tuhan senantiasa memberkati dan menuntun lika-liku kehidupan kita sehingga kita boleh melangkahkan kaki memasuki tahun 2021 ini!
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang Tuhan yang setia kepada kita, bahkan telah mengajar kita sejak masa kecil (ay. 17a). Ini berarti bahwa Tuhan kita bukan Tuhan yang baru mengasihi kita setelah kita beranjak dewasa. Alkitab mengatakan bahwa sejak kita kecil, sebenarnya Tuhan pun telah mengasihi kita. Ia mendidik kita, memberi kita pertumbuhan dan perkembangan, memberi kita orang-orang yang mendidik dan mengasihi kita, dan begitu banyak lagi hal yang lain.
Hal yang lebih ajaib lagi, sejak kecil hingga saat ini, Tuhan masih tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib bagi kita. Pemazmur yang pada saat menulis mazmur ini sudah berusia cukup lanjut, mengatakan bahwa bahkan sampai masa tuanya dan ketika rambutnya telah putih, Tuhan juga tidak pernah meninggalkan dirinya. Pemazmur tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang setia, sejak ia kecil hingga ia dewasa, bahkan ketika ia sudah memasuki masa lanjut usia sekalipun.
Dalam pandangan Daud, Allah itu penolong dan pelindung yang setia. Oleh karena itu, kepada Allah yang demikianlah Daud memohon perlindungan di masa tuanya. Sebagaimana Allah telah memelihara hidupnya dari sejak kecil, Daud percaya sampai masa tuanya pun Allah tidak meninggalkannya. Karena itu, Daud punya alasan untuk tetap bersorak-sorai dan memuji kesetiaan Allah dalam hidupnya, meski di tengah pergumulan sekalipun.
Bagaimana pengenalan kita terhadap Allah? Pengenalan itu mempengaruhi cara pandang dan cara kita menyikapi segala persoalan yang terjadi di dalam hidup kita. Daud mengenal Allah sebagai penolong dan pelindung yang setia melalui perjalanan hidupnya bersama Allah. Karena itu, meski di tengah pergumulan, keyakinannya kepada Allah tidak goyah. Daud bahkan dapat selalu memuji Allah dan kebesaran-Nya di tengah-tengah pergumulannya.
Jika Tuhan adalah Tuhan yang setia, lalu apa yang menjadi bagian kita? Apakah kita hanya berkata, “Oh ya baguslah, Tuhan memang setia”? Hanya itukah yang dapat kita lakukan? Tentu tidak bukan? Kita yang telah mengalami perbuatan-perbuatan ajaib dari Tuhan, sudah saatnya juga untuk kita turut memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib tersebut kepada orang lain. Bahkan kita harus memberitakan bukan hanya kepada orang-orang yang seangkatan dengan kita, melainkan juga kepada orang-orang lain dari angkatan yang akan datang.
Bagaimanapun itu sudah merupakan tanggung jawab kita. Tuhan sudah menyertai kita sejak kecil hingga kita tua. Bukankah hal itu juga harus diberitakan kepada orang lain yaitu dari generasi penerus kita, sehingga mereka pun dapat merasakan bahwa Tuhan menyertai mereka juga sejak usia mereka kecil. Tuhan setia kepada semua umatnya sejak mereka kecil. Tidak hanya kita, tetapi juga generasi sebelum dan sesudah kita. Agar setiap orang, dari generasi ke generasi senantiasa mengenal Tuhan dengan benar dan berani bersaksi : Tuhanku tetap setia!
Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam : Tim Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (PS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar