Minggu, 03 Januari 2021

PENGGENAPAN IMAM AGUNG BESAR

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 4 Januati 2021


PENGGENAPAN MESIAS-IMAM BESAR AGUNG


Sahabat yang baik hati marilah menggubakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 110:2 (TB)  Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! 


Psalms 110:2 (RWV)  The LORD shall send the rod of thy strength out of Zion: rule thou in the midst of thy enemies.


Baru saja kita merayakan Natal dalam situasi pandemi covid-19 membuat keterbatasan yang sebelumnya tidak pernah kita alami. Natal kita jalani dengan sukacita karena percaya bahwa kelahiran anakNya yang tunggal Yesus kedunia adalah rencana Bapa atas kasihNya (kasih Agape) kepada manusia yang berdosa sehingga Ia rela turun meninggalkan takhta kemuliaanNya di sorga bahkan mati di kayu salib.


Mazmur 110 terdiri tujuh ayat menubuatkan bahwa akan hadirnya Yesus sebagai Imam Besar yang tidak sama dengan imam umat Israel yaitu suku Lewi keturunan nabi Harun dan bukan pula imam Melkisedek  yang pada suatu kesempatan ditemui Abraham untuk menyampaikan persembahan sepersepuluh dari hasil rampasan atas kemenangannya menaklukkan Kedorlaomer dan para raja yang menjadi musuhnya ( Kej.14: 17-20). Firman Mazmur 110 ini dikutip tujuh kali pada PB tentang kehadiran Mesias, dan Yesus sendiri mengutip Mazmur 110 ayat-1 untuk menyatakan bahwa Dia ialah Imam Besar yang dikaruniakan Allah bagi manusia sekaligus menyiratkan tentang hubungan antara Yesus dan Daud seperti tertulis pada Mat.22: 44 berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu (Mark.12:36  dan Luk.20:42-43). 


Tentang Melkisedek sebagai imam Allah Yang Mahatinggi adalah raja Salem, raja kebenaran, raja damai sejahtera, dan ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya (Ibrani 7:1-3).


 Tentang Melkisedek oleh penulis kitab Ibrani dipandang sebagai lambang Yesus Kristus yang abadi (Ibrani 7:24-25) yang hidup sezaman dengan Abraham yang menjadi raja Salem dan imam Allah, yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia dari pada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi (Ibrani 6:20). Alkitab mencatat bahwa bagi umat Israel jabatan imam haruslah dari suku Lewi atau keturunan nabi Harun yang memimpin ibadah di Bait Suci dan yang mengurusi korban-korban persembahan yaitu domba jantan atau lembu jantan untuk disajikan sebagai korban bakaran pada mezbah pembakaran ukupan serta memercikkan darahnya pada ruang Kudus, sedangkan diruangan  Mahakudus tempat dimana tersimpan tabut perjanjian yang disalut dari emas berisi buli-buli emas berupa manna, tongkat Harun yang pernah bertunas, dan dua loh batu yang berisikan perjanjian atau kesepuluh firman Tuhan   hanya Imam Besar-lah yang  diperbolehkan memasuki ruangan Mahakudus satu kali dalam satu tahun. Betapa rumitnya umat Israel beribadah kepada Allah- Yahwe (YHWH) selain harus mempersembahkan korban darah binatang juga mesti dengan perantaraan imam lewat ritual yang sakral yang dalam ruangan Bait Suci diberi pembatas antara Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus pada Bait Suci Pertama yang dibangun raja Salomo. Setelah kerajaan Yehuda ditaklukkan oleh raja Nebukadnezar dari Babel pada tahun 586 SM dengan memporak-porandakan tembok kota Yerusalem serta membakarnya termasuk menghancurkan Bait Suci dan membawa serta perkakas yang ada di Bait Suci ( 2 Tawarikh 36:18-19); juga turut dibawa ke Babel para tawanan orang Israel yang terdiri dari kaum bangsawan dan cerdik pandai seperti   Daniel (Beltsazar), Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh), dan Azarya (Abednego) sebagaimana tercatat pada Kitab Daniel 1 ayat-6 dengan hanya menyisakan orang-orang miskin penduduk Yerusalem yang ditugaskan mengusahai kebun-kebun anggur dan peladang-peladang (Yer.52:16). Jadilah orang Israel menjadi orang buangan di Babel selama tujuh puluh tahun lamanya (Yer.25:11). Dapat dibayangkan betapa nestapa dan sulitnya kehidupan mereka berada di Babel walau diantara mereka didapati orang-orang setia melakukan ibadahnya kepada Allah diantaranya Daniel dan kawan-kawannya termasuk para nabi seperti Yesaya dan Yeremia yang terus dipakai Tuhan menyampaikan pesan-pesanNya kepada umat yang dipilihNya. Sekembalinya umat Israel dari Babel atas restu raja negeri Persia-Koresh yang menguasai kerajaan Babel dan seluruh kerajaan di bumi mengijinkan umat Israel kembali ke Yerusalem dipimpin oleh Yerubabel (Ezra 1-6) dan Ezra (Ezra 7-10) dan mengijinkan pembangunan kembali (Rekonstruksi) Bait Suci Kedua pada tahun 515 SM. Dengan ditaklukkannya kembali  Israel oleh kekaisaran Romawi dengan  penguasa yang baru di Yudea ialah raja Herodes, dan pada waktu itulah Yesus lahir dari seorang dara atau gadis perawan Maria yang berstatus sebagai tunangan Yusuf. Antiklimaks terjadi dengan adanya perintah Herodes membunuh bayi berumur dua tahun kebawah untuk menghambat rencana Allah akan hadirnya Mesias yang disebut Imanuel (Mat.1:23) karena dia takut kehilangan takhtanya sebagaimana gambaran manusia masa kini juga yang takut kehilangan kekuasaan atau jabatan seperti sering diplesetken dengan anak dot " kalau sudah duduk lama jadi lupa berdiri". Namun rencana jahatnya gagal karena tidak berapa lama Herodes meninggal dan digantikan anaknya Arkhelaus dan benarlah firman Tuhan berkata bahwa rancangan Tuhan tidaklah sama dengan rancangan manusia (Yes.55:8). Kehadiran Yesus  untuk menyampaikan Injil Kerajaan di Yerusalem dan sekitarnya disertai mujizat-mujizat yang dilakukanNya ( Alkitab PB mencatat ada 35 mujizat) membuat orang Yahudi amat kagum namun menjadi ancaman bagi imam-imam dan tua-tua Yahudi, demikian juga para akhli Taurat, orang Saduki dan orang Farisi sebagai golongan terhormat umat Yahudi. Injil Kerajaan yang disampaikan Yesus selain membuat takjub orang yang mendengarnya seringkali juga disampaikan dalam bentuk perumpamaan yang terkadang tidak sejalan dengan logika berpikir manusia, sehingga mereka berusaha mencari celah dan kesempatan untuk menghambat berita keselamatan yang disyiarkan Tuhan Yesus. Dalam beberapa kesempatan Tuhan Yesus dianggap berkata tidak sesuai dengan keimanan dan adat-istiadat orang Yahudi sehingga menuduh Yesus telah menghujat Allah seraya membuat kesaksian-kesaksian palsu. Demikianlah pada waktu Yesus dihadapkan pada Mahkamah Agama Yahudi saat Imam Besar Kayafas bertanya kepadaNya " Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakanya". Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? sekarang telah kamu dengar hujat-Nya (Mat.26: 63-65). Puncak dari kebencian itu ialah Keputusan Pontius Pilatus Wali Negeri Yudea menyetujui keinginan imam-imam Yahudi dan atas desakan orang banyak bahwa Yesus harus disalibkan. Hal ini terjadi sebagai penggenapan nubuat yang disampaikan nabi Yesaya berkata: Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. Tetapi dia tertikam oleh karena  pemberontakan kita, dia diremukkan oleh kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya ( Yes.53: 4-5).


Alkitab menulis pada Kitab Ibrani-8 bahwa Yesus adalah Imam Besar Perjanjian Baru dimana Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidupNya sebagai korban yang sempurna dengan mencurahkan darahNya dan mati sebagai pengganti orang berdosa ( Ibrani 7:26-28 ; 1 Pet.2:24).


Dari apa yang dijelaskan pada renungan ini ialah bahwa Yesus turun ke bumi dari takhta kemuliaanNya di sorga untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan pelanggarannya menjadi korban anak domba Allah sehingga tidak ada lagi pembatas antara manusia untuk bersekutu dengan Dia. Gereja sebagai Bait Suci Tuhan ialah tempat bersekutu atau berkumpulnya umat percaya melakukan ibadah sebagaimana dilakukan jemaat pertama yang mengikuti pelayanan Petrus kepada jemaat bukan Yahudi (Kis.2:46 a) yang harus kita laksanakan, meskipun pada masa pandemi covid-19 dibatasi pengunjungnya dan digantikan dengan ibadah digital-virtual atau online. 


Tuhan Yesus sebagai Imam Agung akan terus memimpin kita setiap umat percaya kepadaNya yang pada waktu yang telah ditentukan akan datang untuk kedua kalinya kedalam dunia bukan lagi melakukan misi penebusan, tetapi ialah untuk melakukan penghakiman umat manusia dan setiap kita yang percaya kepadaNya akan menyongsong Dia diatas awan-awan untuk membawa kita ke kota Yerusalem yang baru, dan kita akan menyembah-memuji Tuhan Yesus yang adalah Imam Agung dan Raja segala raja dan Tuan diatas segala tuan (Wah.19:16). Maranata !


Shabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt  Nekson M Simanjuntak - Londam Lumbantobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...