Minggu, 31 Januari 2021

YESUS MEMANGGIL PENDOSA MURIDNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 01 Februari 2021


*YESUS MEMANGGIL PENDOSA MENJADI PENGIKUT-NYA*


Selamat Pagi.

Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pafi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 5: 32 (TB) “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."


Luke 5: 32  (CEV) I didn't come to invite good people to turn to God. I came to invite sinners."


Sahabat yang baik hati, setelah manusia pertama yaitu adam dan hawa jatuh kedalam dosa, maka manusia itu kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itu dalam Alkitab dituliskan bahwa semua manusia adalah orang berdosa (Roma 3: 9-2),  bahkan dalam Mazmur 143: 2 dikatakan:  “sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu”. Artinya bahwa semua manusia telah berdosa, siapapun dia, apapun warna kulitnya, entah apapun profesi dan jabatannya, tanpa terkecuali. Kita yang masih menghembuskan napas di dunia ini sama-sama orang berdosa. Oleh karena itu, Yesus memanggil kita yang berdosa ini untuk mengikut Dia dan meninggalkan semua perbuatan-perbuatan dosa. Seperti halnya perkataan Yesus, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."   


Ayat renungan hari ini mengisahkan tentang seorang pemungut cukai yang bernama Lewi. Lewi sedang duduk di rumah pemungut cukai lalu Yesus lewat dan berkata kepadanya, “Ikutlah Aku”. Lewi itu langsung berdiri dan meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Karena sangat senang atas panggilan Yesus dan atas perubahan serta pertobatan dalam dirinya, dia pun mengadakan acara makan bersama teman-temannya pemungut cukai, mengundang Yesus dan murid-murid lainnya, serta tak lupa juga mengundang para ahli Taurat dan orang Farisi. Ketika para ahli Taurat dan Farisi melihat Yesus makan bersama para pemungut cukai, mereka pun bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus dan berkata “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Perlu kita ketahui bahwa pada waktu itu, pemungut cukai sangat dibenci dan dianggap hina oleh masyarakat karena dianggap sebagai orang berdosa. Mengapa? Karena mereka bekerja sebagai penagih pajak untuk pemerintah Romawi, dan pada waktu menagih pajak, pemungut cukai ini memeras rakyat dengan cara menaikkan pajak dan mengkorupsi kelebihannya. Oleh karena itu mereka tidak disukai dan dianggap sebagai orang hina dan berdosa. Orang Farisi dan ahli Taurat menunjukkan sikap ketidak senangannya terhadap Yesus dan murid-murid-Nya karena mereka makan bersama orang-orang berdosa. Lalu Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat”. 


Sahabatku, lihatlah respon Yesus atas sungut-sungut para ahli Taurat dan Orang Farisi itu. Yesus tidak peduli terhadap sungut-sungut para ahli Taurat dan Orang Farisi karena mereka menilai dirinya lebih layak untuk bersama Yesus. Para Ahli Taurat dan Orang Farisi merasa dirinya lebih suci dan tidak berdosa sehingga mereka merasa tidak layak untuk berada di tengah-tengah para pemungut cukai. Dan Yesus pun tegas akan sikap dan pernyataan-Nya bahwa Dia datang untuk menyebuhkan orang sakit bukan orang sehat, Dia datang untuk memanggil orang berdosa bukan orang benar. Dalam hal ini sesungguhnya Tuhan Yesus juga mau memanggil kita orang yang berdosa untuk segera mengikut Dia.  Yesus tidak peduli latar belakang kehidupan kita, Yesus tidak peduli sebesar apa dosa masa lalu kita, tetapi Dia memanggil kita untuk mengikut-Nya. Artinya bahwa Tuhan Yesus lebih peduli kepada diri kita saat ini untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, lepas dari kegelapan masa lalu dan kebinasaan.


Selama kita mau membuka hati dan mengikut Yesus maka Dia sendiri yang akan selalu menjadi pembela kita. Kalau kita mau menyambut panggilan Tuhan dengan suka cita dan hidup dalam kebenaran maka Rahmat-Nya membebaskan kita  dari segala halangan dan rintangan. Lihatlah suka cita Lewi itu dalam perjumpaan-Nya dengan Yesus, yaitu perjumpaan yang mengubah secara total kehidupannya dari “pemungut cukai” menjadi “pengikut Yesus yang setia”. Perjumpaannya dengan Yesus mengubah kehidupan Lewi Sang Pemungut cukai.


Sahabat yang baik hati, lihatlah Hati Tuhan Yesus yang ingin kita beroleh kehidupan yang lebih baik. Tuhan mau kita merdeka dari belenggu dosa. Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus, kiranya kita juga membawa Yesus kepada teman-teman kita yang masih hidup dalam gelapnya dosa, agar mereka pun beroleh kebahagiaan seperti kita yang telah beroleh terang itu.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin. 


Salam: Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - JZ

Sabtu, 30 Januari 2021

KUASA YESUS MENGUSIR ROH JAHAT

 Kotbah Minggu Septuagesima 70 Hari Sebelum Paskah)

Minggu, 31 Januari 2021

Nas: Lukas 4:31-37


KUASA YESUS MENGUSIR ROH JAHAT 


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, ada dua hal yang perlu diantisipasi pada setiap kesuksesan atau pekerjaan baik yang menakjubkan. Pertama, karena banyak pujian bisa seseorang jatuh pada kesombongan. Kedua, ingatlah dalam setiap pekerjaan baik akan selalu ada orang yang tidak menyukai pekerjaan baik kita. Para hater akan terus bekerja dan berusaha menjatuhkan dan menghadang perbuatan baik. Maka perlu mengantisipasinya: Antisipasi pertama adalah jika anda berhasil tetap bekerja dengan tulus dan rendah hati.  Pujian hendaknha tak membuat anda sombong dan tinggi hati. Sedangkan antisipasi kedua adalah harus memiliki kekuatan dan ketahanan agar para hater tak berhasil mengobrakabrik kebaikan anda. Ingatlah hater bisa menjadi alat iblis untuk merusak kebaikan. 


Demikialah kotbah minggu ini, Yesus mengajar di Rumah Tuhan di Kapernaum. Yesus mengajar di Synagoge itu dengan respon para pendengar yang sangat luar biasa. Mereka orang takjub atas pengajaran Tuhan Yesus. Namun ada suatu kejadian yang mengejutkan tiba-tiba seseorang yang rasukan roh jahat berseru dengan nada sinis.Lukas 4:34 (TB)  "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Rumah ibadah pun gaduh, syukurlah Yesus dengan cepat mengusir roha jahat tersebut. Dengan penuh kuasa Yesus mengusir. 


Dari kotbah Minggu marilah kita petik beberapa pelajaran berharga dari Lukas 4:31-37, yakni:


1. Mengapa bisa dirasuki roh jahat orang yang mendengarkan Firman Tuhan di Rumah ibadah?

Umumnya orang memiliki pemahaman bahwa Rumah Tuhan adalah tempat yang damai. Jika mencari ketenangan jiwa di gereja atau Rumah Tuhanlah tempatnya. Disini kita bisa berdoa, merenungkan perjalanan kehidupan kita dan memohon penyertaan Tuhan dalam hidup ini. Nats kotbah minggu ini merupakan suatu Fakta yang sangat dicermati. Orang yang diam di rumah Tuhan, saat mendengar Yesus mengajar bisa saja dimasuki oleh roha jahat. Bukan hanya dimasuki, namun telah dipakai roh jahat menjadi media yang membuat keributan dalam rumah ibadah. Seorang yang dimasuki roh jahat berseru dan berteriak: 

"Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." (ayat Lukas 4:34). 


Perkataan ini tentu sangat mengejutkan karena di rumah ibadah pun roh jahat bisa beraksi dan membuat keonaran di rumah ibadah. Kita harus sadar bahwa tidak ada ruang-ruang kehidupan yang tidak dimasuki oleh roh jahat, tempat yang sengaja dikhususkan menjadi rumah ibadah dan pengajaran akan Firman Tuhan juga dimasuki oleh roh jahat. Namun harus kita ingat hati yang dioenuhi Roh Kudus tidak akan dapat digoyahkan oleh roh jahat. 


2. Kedua momentnya ketika Yesus mengajarkan Firman Allah. Ini suatu signal yang sangat kuat bahwa Roh jahat hendak mengganggu pemberitaan tentang Injil. Hingga kini bahkan sampai akhir jaman, roh jahat akan terus mengganggu pemberitaan Injil. Iblis sang induk kejahatan tidak suka jika kebaikan melingkupi dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari hal ini sangat nampak, bahwa setiap kita melakukan kebaikan akan selalu ada usaha dan upaya roh jahat untuk menghentikannya. Ketika kita kalah maka roh jahat berhasil mengacaukan kita. Usaha-usaha seperti itu akan terus terjadi dlm kehidupan orang percaya. 


Atas hal ini rasul Petrus mengingatkan:

1 Petrus 5:8-9 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.


Nasihat rasul Petrus ini mengingatkan bahwa jika roh jahat mengganggu pekerjaan baik kita, lawanlah dengan iman yang teguh. Jangan lawan kejahatan dengan kejahatan, caci maki dengan caci maki tetapi lawanlah kejahatan dengan perbuatan baik. Dengan sikap demikian kita semakin membuktikan iman yang tangguh. Iman yangvteguh tidak akan kalah dengan pembuat onar.


3. Ketiga perhatikanlah kalimat yg disampaikan bahwa kata-kata yang disampaikan oleh roh jahat itu mengaku Yesus adalah yang Kudus dari Allah. Suatu pengakuan tentang Yesus tetapi berusaha menghentikan pemberitaan tentang Yesus. Jadi hal ini perlu juga disiasati karena roh jahat bisa mengakui Yesus namun tujuan yang jahat pula. 


Kalau roh jahat itu mengenal Yesus adalah Anak Allah yang Kudus, mengapa dia mengatakan: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami?"

Jika dia tahu Yesus Anak Allah yang Makah Kudus, bukankah seharusnya dia sujud dan menyembah Yesus? Justru disini ada tuduhan dan fitnahan yang tidak berdasar, suatu tindakan yang provokatif dan mengacaukan sikap orang yang sudah takjub kepada Tuhan Yesus. 


4. Kuasa Tuhan Yesus

Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah tindakan yang cepat dan tepat. Yesus tidak membiarkan roh jahat mengganggu pemberitaanNya. Lukas 4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya." 

Seketika itu keluarlah roh jahat itu dari orang yang dimasukinya dan tak pernah mengganggunya lagi. Apa yang dilakukan oleh Yesus ini tentu bertujuan bahwa Yesus tidak membiarkan roh jahat mengganggu umatnya melakukan aktivitasnya rumah ibadah; berdoa, memuji Tuhan, mendengar dan menerima pengajaran tentang kerajaan Allah.


Kotbah minggu ini menunjukkan bahwa Yesus berkuasa mengusir dan memisahkan roh jahat dari manusia yang dimasukinya sehingga kita bisa melakukan kehendak Allah. Yesus dengan wibawa dan kuasa yang ada padaNya mengusir roh jahat. Kuasa Yesus yang penuh kuasa dan wibawa itu memelihara dan melindungi kita, karena setelah diusir roh jahat tak pernah lagi mengganggu orang yang dimasukinya. 


Apa yang dilakukan oleh Yesus dalam kotbah minggu ini menjadi pegangan bagi kita, roh jahat akan menyingkir dari orang-orang yang mengikut Yesus, roh jahat tak dapat mengganggu dan mempengaruhi kita karena kita tinggal di dalam kasih karunia Yesus. Dalam melakukan aktifitas sehari-hari mari andalkan kuasa Yesus dalam hidup ini. Jangan takut roh jahat tak berkuasa atas kita, namun kuasa Yesus dapat menjaga dan memelihara kita dari berbagai godaan dan pengaruh roh jahat. Kuasa Yesus berkuasa dalam diri orang percaya melakukan perbuatan baik.


Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 29 Januari 2021

HATI YANG MELEKAT KEPADA TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 30 Januari 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*HATI YANG MELEKAT KEPADA TUHAN*


Mazmur 91:14 (TB) "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.


Psalms 91:14 (KJV) Because he hath set his love upon me, therefore will I deliver him: I will set him on high, because he hath known my name.


Sahabat yang baik hati. 

Organ tubuh yang paling vital dan paling dibutuhkan tubuh adalah Hati dan Jantung. Kedua organ tersebut saling berkaitan satu sama lain. Hati berguna mengatur sirkulasi tubuh khususnya dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Di samping itu, hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah. Manusia tidak bisa hidup tanpa hati. Demikian halnya dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai alat transportasi dalam tubuh, darah bertugas membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh organ-organ tubuh, sekaligus mengangkut zat-zat sisa.  Jantung dan pembuluh darah membentuk sistem kardiovaskular untuk memastikan kelangsungan hidup kita. Hati dan Jantung adalah organ tubuh yang paling penting bagi makhluk hidup khususnya manusia. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan hati dan jantung kita agar terhindar dari berbagai penyakit dengan menjaga pola hidup yaitu mengkonsumsi makanan sehat, rajin berolah raga, dan yang jauh lebih penting adalah menjaga perasaan (spiritual) dan berpikir positif. Hati dan Jantung adalah pusat kehidupan manusia.

 

Secara khusus kita akan membahas soal hati. Hati adalah pemberian Tuhan yang amat berharga bagi kita anak-anak-Nya. Sebagai yang amat berharga, kita hendaknya menerima nasihat sehat sebagaimana tertulis dalam *Amsal 4: 23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”* Hati yang merupakan pusat kehidupan harus senantiasa dijaga dengan baik agar selalu memancarkan kehidupan dalam kesehariannya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa keadaan hati kita amat menentukan seluruh gerak hidup kita. Betapapun lihainya seseorang menyembunyikan isi hatinya, tetapi keadaan hati menentukan kata-kata, sikap, raut wajah dan tindakannya. Faktor-faktor yang bisa merusak hati selain pola makan dan pola hidup adalah kesombongan, iri hati, kemarahan atau kemurkaan, ketamakan, nafsu birahi, kerakusan, kemalasan. Bahkan dalam *Matius 15: 19 dikatakan “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat”.* Semua sifat-sifat buruk ini harus dijauhkan atau bahkan harus dibuang dalam diri kita sebab dapat merusak hati.  


Nas renungan hari ini mengarahkan kehidupan umat percaya agar senantiasa memiliki hati yang melekat kepada Tuhan. Hati yang melekat kepada Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai *“harta yang amat sangat berharga”,* sehingga berada di dekat dan di dalam TUHAN adalah suatu kehidupan yang penuh dengan kelimpahan berkat dan damai sejahtera. Dengan demikian dalam situasi apapun yang kita hadapi dalam perjalanan kehidupan, tetaplah memandang pada Tuhan dan percayalah pada penyertaan-Nya. Ketika kita memiliki hati yang melekat kepada Tuhan, akan selalu ada kedamaian bahkan saat menghadapi situasi sulit sekali pun. Itu sebabnya dalam ayat renungan hari ini dikatakan, *“Aku akan meluputkannya dan membentenginya”.* Artinya selama kita melekat dan percaya kepada Tuhan maka kita akan selalu ada dalam penyertaan Tuhan. Ditengah kesesakan kita, Tuhan berjanji akan terus menyertai kita. 


Dalam Kitab Injil beberapa kali disebutkan bahwa *“hati Yesus tergerak oleh belas kasihan”.* Berita sukacita ini amat meneguhkan hati kita sebab hidup anda dan saya detik ini adalah bukti dari belas kasih Tuhan yang mengalir dari hati-Nya. Hati Tuhan yang selalu mengasihi, mengampuni, melindungi, memberkati, mendidik, mengingatkan dan menyertai kehidupan setiap umat-Nya. Inilah yang seharusnya menjadi acuan bagi kita sebagai umat percaya, yaitu meneladani kehidupan Tuhan didalam pribadi Yesus Kristus. Dengan hati yang mengenal dan mensyukuri belas kasihan-Nya itu pula, kita dapat percaya penuh kepada Tuhan. Dengan memiliki hati yang melekat kepada Tuhan maka setiap tindakan dan perkataan yang kita lakukan selalu memancarkan kehidupan  dan sukacita bagi kehidupan sekitar. 


Sahabat yang baik hati, keadaan hati kita menentukan hubungan kita dengan orang lain. Hati yang dipenuhi oleh kemarahan, permusuhan, sakit hati, kebencian, kecemburuan, kecurigaan, kerakusan, kesombongan, ketakutan, kekuatiran dan sebagainya akan merusak hubungan kita dengan orang lain. Itu sebabnya ditegaskan agar hati perlu dijaga dengan membuang segala sesuatu yang merusak yang tinggal didalamnya. Membersihkan hati dengan menyambut Roh Tuhan berdiam di dalamnya. Tuntunan Roh Tuhan memampukan kita untuk selalu memancarkan kehidupan sehingga hidup ini lebih bermakna. Oleh karena itu sahabatku, milikilah hati yang selalu melekat kepada Tuhan maka Dia akan selalu melindungi dan menyertai kita setiap saat. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - JZ

Kamis, 28 Januari 2021

MENGASIHI ORANG YANG MEMBENCI KITA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 29 Januari 2021


“MENGASIHI ORANG YANG MEMBENCI KITA”


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Lukas 6:27-28 (TB)

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.


Luke 6:27-28 (KJV)  But I say unto you which hear, Love your enemies, do good to them which hate you, Bless them that curse you, and pray for them which despitefully use you.


Siapakah yang kita sebut sebagai musuh? Arti kata “musuh” secara sederhana adalah lawan, seteru atau tandingan dalam hal berkelahi, bertengkar, berperang, bertanding, dsb atau orang yang belum bahkan sulit untuk kita kasihi. Sadar atau tidak sadar, setiap orang tentunya memiliki orang-orang yang dikasihi dan musuh, dalam artian lawan, seteru, saingan, bahkan orang yang membenci kita. Biasanya kita menganggap setiap orang yang menyakiti dan mengecewakan kita sebagai musuh.


Biasanya apakah yang dilakukan banyak orang terhadap musuhnya? Benci, iri, bahkan ingin balas dendam terhadap mereka. Jika kita melakukan hal yang demikian terhadap musuh kita, maka kita tidak ada bedanya dengan mereka yang kita sebut sebagai “musuh” karena mereka membenci kita. Berarti, kita juga telah menjadi “musuh” bagi orang lain. 


Bagaimanakah kita mampu mengasihi orang-orang yang membenci kita dan orang yang kita benci? Mungkinkah kita mampu mengasihi “musuh”? Dalam teks ini, Yesus mengingatkan para muridNya dan orang banyak yang mendengar pengajaranNya pada zamanNya, agar mampu mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Sebab hanya ada dua hukum yang utama dan terutama bagi kita pengikut Kristus, yaitu mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:37-39). Itulah identitas dan karakter anak-anak Allah yang sejati dan ini pulalah yang membedakan kita dengan orang-orang yang belum mengenal Allah. Kita adalah Kristen, yang artinya: Pengikut Kristus. Maka, apa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus tentulah harus kita teladani dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 


Apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus untuk kita lakukan melalui teks ini? 


a. Mengasihi musuh

Yesus telah mengajarkan kepada kita untuk melakukan kasih, karena Tuhan Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita bukan hanya mengasihi orang yang kita kasihi dan mengasihi kita, tetapi juga harus mengasihi orang yang kita benci dan yang membenci kita. Siapakah “musuh” yang dimaksud Yesus dalam teks ini? Yang dimaksud Yesus dengan 'musuh' disini adalah orang-orang yang menyakiti kita, mengutuk, menganiaya, membenci kita, memaki, dan memperlakukan kita secara tidak benar, tidak adil, dan tidak sepantasnya. Bagaimana agar kita mampu mengasihi musuh? Kita harus terlebih dahulu mengampuni orang lain, mengampuni orang yang kita benci, orang yang membenci kita, orang yang menyakiti dan mengecewakan kita. Semua itu kita lakukan dengan meneladani kasih Yesus, dimana Dia telah terlebih dahulu mengampuni kita atas segala dosa-dosa kita.


b. Berbuat baik kepada orang yang membenci kita

Allah senantiasa berbuat baik terhadap orang baik ataupun orang jahat, menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik, menurunkan hujan bagi orang benar dan tidak benar. (Mat. 5: 44-45). Seperti Allah yang baik itu, kita pun haruslah demikian. Kita dipanggil dan bertanggungjawab untuk terus berbuat baik tanpa pilih kasih atau melihat rupa baik kepada orang baik ataupun orang jahat. Ingat! Yang kita benci adalah perbuatannya, tetapi setiap pribadinya harus selalu kita kasihi dan kita doakan. Bukankah Yesus telah mengatakan demikian: "Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu." (Lukas 6:29-30).


c. Memberkati orang yang mengutuk kita

Mungkin kita akan marah, kecewa dan dendam kepada orang yang telah mengutuk, menghina, menjelek-jelekkan kita, bahkan menginjak-injak harga diri kita. Namun, sebagai orang Kristen kita harus mampu mengampuni. Setelah kita mengampuni setiap orang yang membenci kita, lalu disitulah kita akan mampu memberkati orang yang mengutuk kita. Tidak membalaskan kata-kata kutuk dengan kutuk juga, tetapi dengan kata-kata yang penuh berkat dan harapan-harapan yang baik ke depannya. 


d. Berdoa bagi orang yang mencaci kita

Berdoa adalah suatu kewajiban bagi setiap orang Kristen. Itulah sebabnya kita selalu mengatakan “Doa adalah nafas kehidupan”. Lalu apa dan siapakah yang sering kita doakan? Tentu diri kita, keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Jika kita hanya mendoakan orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita, itu adalah hal yang biasa atau wajar. Belum ada istimewanya sama sekali. Tetapi jika kita masing-masing mampu mendoakan orang yang menyakiti dan menghina kita, itulah Kristen yang sejati. Sebagai orang percaya, kita meyakini kekuatan doa. Jika kita selalu mendoakan orang-orang yang membenci dan memusuhi kita, kita yakin bahwa Roh Kudus bekerja dan kiranya orang yang kita doakan itu dapat berubah menjadi orang yang lebih baik dan mampu melakukan kasih seperti yang kita harapkan terlebih seperti yang Tuhan inginkan. 


Kiranya Tuhan memampukan kita sekalian untuk mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri. Selamat mengasihi! Amin.

Rabu, 27 Januari 2021

BERKAT ATAU KUTUK: PILIHLAH KEHIDUPAN

 FIRMAN  TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 28 Januari 2021


BERKAT ATAU KUTUK? PILIHLAH KEHIDUPAN!


Selamat pagi sahabat  yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ulangan 30:19 “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,


Deutronomy (KJV) 30:19 “I call heaven and earth to record this day against you, that I have set before you life and death, blessing and cursing: therefore choose life, that both thou and thy seed may live:”


Sahabat yang baik hati, Kitab Ulangan adalah kitab yang mempertegas kembali bagaimana cara Tuhan memelihara, menunjukkan kuasa, mengajari, membimbing, menepati janjiNya bagi bangsa Israel, bangsa dan umat pilihanNya. Tuhan berkarya secara langsung di hadapan bangsa Israel, mereka mendengar, melihat dan merasakan bahwa Allah Israel adalah Allah yang berkuasa dan setiap rencana dan rancangan Allah tidak akan pernah bisa digagalkan oleh apapun juga. Demikianlah Allah melalui Musa yang dipilih dan diutus Allah untuk menjadi penyambung lidah, pemimpin bangsa Israel dari tanah Mesir dan sampai di gunung Horeb. Allah dengan kasih sayangnya membentuk Israel  agar menjadi bangsa yang besar dan bangsa pembawa berkat bagi sekitarnya, tentu dengan hukum taurat dengan ketaatan yang penuh dari bangsa Israel. Jika bangsa Israel taat dalam melakukan segenap hukum Allah, maka berkat akan melimpah, tetapi jika mereka lari dan berbelok dari Hukum dan perintah Allah maka mereka akan mendapat kutuk dan hukuman. Hal inilah yang ditekankan kembali oleh Musa hamba Allah yang sangat jelas mengenal Allah dan bangsa Israel tersebut. Musa menekankan kebebasan untuk memilih apa yang bangsa Israel lakukan, Musa menjelaskan dengan benar dan terperinci apa dan bagaimana konsekwensi pilihan yang akan mereka lakukan.


Sahabat yang baik hati, ada sebuah pepatah mengatakan, “Pilihan hari ini menentukan masa depanmu besok, apa yang kamu lakukan hari ini adalah gambaran masa depanmu.” Tidak seorangpun mendambakan sesuatu yang terjadi pada saat ini adalah hal yang buruk, demikian juga tidak seorangpun mendambakan dan merencanakan sesuatu ke depanya/ke masa berikutnya terjadi hal-hal yang buruk. Semua mendambakan dan mengharapakan yang terjadi padanya saat ini dan akan datang adalah sesuatu yang baik dan menyenangkan, bahkan semua orang berusaha untuk mencapai dan mewujudkan hal-hal yang baik pada saat ini dan pada waktu yang akan datang. Dengan kata lain semua orang memilih yang terbaik terjadi pada saat ini dan masa yang akan datang. 


Pilihan yang terbaik itulah yang ditawarkan oleh Allah melalui hambanya Musa kepada bangsa Israel, yang terbaik adalah memilih “Kehidupan”, memilih kehidupan berarti memilih dan memperioritaskan Allah dalam segala hal kelakuan dan tindakan. Memperioritaskan Allah berarti menjadikan firmanNya sebagai pegangan hidup. Yesus adalah firman Allah.


Sahabat yang baik hati, di dalam Yesus Kristus, diperjalanan waktu yang begitu sulit saat ini kita diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan, tentu semua pilihan yang ada memiliki konsekwensi logis, kita tidak berharap salah pilih dalam semua proses waktu yang berjalan, karena kita mengerti pilihan hari ini menentukan masa depanmu berikutnya, begitu sulitnya posisi kita untuk menentukan pilihan apa yang harus kita jatuhkan, kita butuh hikmat, kita butuh panduan, kita butuh kekuatan untuk menentukan pilihan. Sahabat yang baik, jangan takut, jangan kecut sejarah dunia telah mencatat bahwa Allahlah penuntun kehidupan, Allahlah nahkoda yang telah teruji, karena itu jatuhkanlah pilihanmu kepada Dia, Dia akan membawa kita kepada hidup yang berbahagia. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara percayalah. Amin

Selasa, 26 Januari 2021

TUHAN ADIL DALAM SEGALA TINDAKANNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 27 Januari 2021


TUHAN MAHA ADIL DALAM SEGALA TINDAKANNYA


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Samuel 2:10 (TB) "Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."


1 Samuel 2:10 (NIV)

those who oppose the Lord will be broken.

The Most High will thunder from heaven; the Lord will judge the ends of the earth. “He will give strength to his king and exalt the horn of his anointed.”


Sahabat yang baik hati. Hidup di dunia yang tidak sempurna ini, pastilah membawa banyak rintangan dan kesulitan untuk membuat tetap bergumul dan terkadang harus jatuh bangun. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita menangani semua itu? Apakah kita akan tetap menaruh semua itu di pundak kita atau kah kita akan menyerahkannya kepada Allah? Akan kah kita percaya pada kemampuan dan kuasa Allah atau kah kita percaya pada kemampuan kita sendiri? Selain Hana, Elkana mempunyai isteri lain, yaitu Penina. Hana tidak mempunyai anak, sedangkan Penina melahirkan sejumlah putra dan putri untuk Elkana. Elkana mengasihi Hana, tetapi tidak dapat memberi bagian lebih dari korban persembahan, karena Hana mandul. Tampaknya Penina tahu Elkana lebih mengasihi Hana, sehingga Penina selalu berusaha membuat Hana gusar serta menyakiti hatinya, khususnya saat mereka melakukan ziarah tahunan ke bait suci TUHAN di kota Silo. Setiap kali disakiti Hana menangis dan tidak mau makan. Elkana hanya bisa menghibur dengan mengatakan: Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?" Pada akhirnya, Hana bernazar dia menyampaikan kepada TUHAN: jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya. Dan akhirnya TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi (21). 

Sahabat yang baik hati, Nas kita pagi hari ini adalah ayat terakhir dari Nyanyian syukur Hana yang memuliakan pemeliharaan Allah atas orang yang tetap setia kepada-Nya dalam doa dan ucapan syukur tiada henti (bnd. Nyanyian syukur Maria dalam cerita kelahiran Yesus. Luk.1:46-55). Allah kadang-kadang membuat kita mengalami kekecewaan atau menuntun kita ke dalam situasi di mana kita merasa tidak mampu atau rendah diri supaya dapat melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Kita harus bertindak seperti Hana yang membawa situasi dan kepedihan hatinya langsung kepada Tuhan dan menantikan pertolongan-Nya. Allah berkenan kepada orang yang rendah hati, semua orang percaya harus berdoa dengan sungguh-sungguh agar memperoleh Roh yang rendah hati supaya dapat menyenangkan hati Allah (Kol 3: 12). Kita harus menyaksikan pengalaman hidup kita, Bagaimana campur tangan Tuhan untuk menyertai kita. Kita harus menyatakan perbuatan Tuhan yang kita alami: Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaanNya tak terhingga. Tuhan benci orang-orang sombong, congkak, angkuh dan gagah perkasa yang hanya mengandalkan kekuatan dan pikirannya sendiri, tetapi Tuhan senang melihat orang-orang yang takut akan Dia, dan orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya akan diberkati. Bagaimana dengan pengharapan yang dimaksud Tuhan? Pengharapan yang sesungguhnya  adalah Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang berkuasa dan yang turut campur tangan dalam hidup kita. Dia sangat peduli dengan hidup kita, harapan seperti ini bukanlah harapan yang bergantung pada apa yang dapat diperbuat bagi diri kita sendiri, keahlian kita, juga tidak pada apa yang dapat dibuat oleh orang lain bagi diri kita atau mengandalkan orang lain. Kita berharap hanya kepada Kristus dan harapan kita tidak akan dikecewakan. Jadi mari kita bersukacita karena kita memiliki Allah yang hidup yang memberikan pengharapan bagi umat-Nya. Dan yang perlu diingat bahwa Percaya dan setia adalah ciri utama pengikut Kristus.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Senin, 25 Januari 2021

TUHAN ALLAH, SATU-SATUNYA YURUSELAMAT

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 26 Januari 2021


*TUHAN ALLAH SATU-SATUNYA JURUSELAMAT*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 43:11 (TB) : Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada Juruselamat selain dari pada-Ku.


Isaiah 43:11 (KJV) : I, even I am the LORD, and beside me there is no savior.  


Dalam pasal 43 ini Nabi Yesaya menuliskan tentang kelepasan bangsa Israel dari pembuangan di Babel karena kasih Allah akan umat-Nya. Nats bacaan di atas adalah salah satu dari banyak ayat dalam kitab-kitab Perjanjian Lama yang menjelaskan bahwa Juruselamat itu adalah Tuhan Allah. Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Penebus Israel. Mereka dibuang ke Babel karena ketidaksetiaannya kepada Allah. Mereka melakukan perzinahan rohani dengan menyembah ilah-ilah lain. Namun, Allah menghapus pelanggaran Israel dan mengangkat kembali mereka menjadi harta yang berharga, umat kesayangan-Nya (ayat 4), menebus dan menyelamatkan mereka. Ini merupakan nubuat diangkatnya orang-orang menjadi anak-anak Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. 


Kita juga yang hidup di zaman kekinian adalah juga milik-Nya yang berharga, menghapus dosa-dosa kita melalui tebusan Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus di kayu salib. Kita berharga dan mulia dalam pandangan-Nya, sekaligus sasaran kasih-Nya yang besar. Janji penyertaan Allah kepada kita umat-Nya tidak pernah berubah, terutama janji penebusan dan keselamatan-Nya untuk orang-orang yang percaya kepada Kristus. Allah sendiri yang menyampaikan janji keselamatan itu, Allah sendiri yang menyelamatkannya dan Allah sendiri yang mengabarkan berita keselamatan itu. 


Namun demikian, hampir separuh isi dunia saat ini menolak dan tidak mau atau belum percaya kepada Yesus Kristus. Padahal Tuhan mengasihi seluruh manusia tidak peduli dari bangsa manapun juga. Ia datang sebagai Juruselamat bagi kita semua, bagi segala bangsa, bukan hanya bagi orang Israel. Pertanyaan mendasarnya adalah, kemana kita akan pergi setelah kita mati? Alkitab mengatakan bahwa setelah kita meninggalkan dunia ini hanya ada dua alternatif tempat yang akan kita tuju: yaitu rumah Allah Bapa di Surga yang penuh sukacita damai sejahtera atau terbakar oleh api kekal di neraka. Allah mau agar orang-orang ciptaan-Nya yang segambar dengan-Nya tidak tersesat. Dia mau agar kita semua hidup bersama-Nya di surga. Dan Allah mengingatkan kita bahwa hanya ada satu jalan ke surga, yaitu melalui Yesus Kristus Sang Juruselamat! Yesus Kristus adalah satu-satunya Jalan Keselamatan. Hal ini jelas dikatakan Yesus dalam Yoh.14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Juga Hos.13:4 menegaskan "...., dan tidak ada juruselamat selain dari Aku."  Ini sejalan dengan yang tertulis dalam Kis.4:12 : Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  Artinya, di luar Yesus kita pasti akan tersesat yang berujung kepada kebinasaan kekal. Jika kita tersesat dalam kekekalan, tidak ada jalan berputar atau jalan untuk berbalik. Terlambatlah sudah! 


Dengan demikian seperti di Firmankan dalam Alkitab bahwa barangsiapa percaya kepada Kristus tidak akan mengalami kebinasaan, melainkan beroleh jaminan hidup yang kekal  (Yoh.3:16).  Sebagai Juruselamat, Dia rela mengorbankan nyawa-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dosalah yang membuat manusia hidup terpisah dan jauh dari Bapa;  dosalah yang membuat manusia berada di dalam kebinasaan kekal. Karya pengorbanan Kristus ini mendekatkan kita dengan Bapa. Oleh karena itu sebagai orang Kristen sepantasnyalah kita harus berbangga hati dan membuka jati diri sebagai pengikut Kristus di hadapan dunia, sebab kita memiliki Kristus yang adalah Tuhan dan Sang Juruselamat!  Tidak perlu malu apalagi takut memprolamirkan kesaksian iman percaya kita. Contoh kecil paling sederhana dalam keseharian hidup, kita harus berani tampil berdoa dengan sikap yang benar ketika makan diantara orang-orang non Kristen, atau direstoran. Itulah bagian kesaksian kita selaku murid Kristus sejati.


Tugas kita sekarang adalah mengerjakan keselamatan yang telah kita terima dengan takut dan gentar (Fil.2:12). Ini proses yang harus kita kerjakan di sepanjang hidup kita hingga tiba saat kita yang datangnya seperti pencuri malam. Karena keselamatan yang kita terima bisa hilang bila kita tidak secara konsisten hidup di jalan-Nya.  Memang, mengikut Yesus tidak berarti tanpa beban pergumulan hidup. Tuhan izinkan hal itu terjadi untuk membentuk dan memurnikan iman percaya kita, sehingga karya keselamatan yang sudah Ia kerjakan tidak menjadi sia-sia. Ingat jualah seruan Yesus agar kita jangan sibuk hanya mengumpulkan harta di dunia yang bisa dirusak ngengat dan karat atau dibongkar pencuri, tetapi mari mengumpulkan harta di surga yang ada di dalam Kristus sendiri. Kita datang ke dunia tanpa membawa apa-apa, dan akan pergi juga pasti tanpa membawa apa-apa! Dialah fokus harta pusaka dan kekayaan kita, harta kita yang sejati. Karena Kristus adalah satu-satunya Sang Juruselamat, tidak ada yang lain! 


Sahabat yang baik! Ingatlah, bahwa Tuhan Allah terus berkarya di sepanjang kehidupan kita. Sebagaimana Dia telah menyertai bangsa Israel dalam keadaan apapun, Allah yang sama juga akan menyertai dan menyelamatkan kita asal kita tetap taat dan setia sampai akhir kepada-Nya.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Page Pdt Nekson Simanjuntak - TEM

Minggu, 24 Januari 2021

TUHAN MENGAMPUNI AKU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Senin, 25 Januari 2021


TUHAN MENGAMPUNI AKU


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 32:5 (TB) Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku” Amin.


Psalm 32:5 (KJV) I acknowledged my sin unto thee, and mine iniquity have I not hid. I said, I will confess my transgressions unto the LORD; and thou forgavest the iniquity of my sin. 


Setiap orang pasti memiliki kesalahan, apakah itu terhadap saudara, teman, orangtua atau keluarga yang lain, bahkan kesalahan karena kita tidak menuruti atau melakukan Firman Tuhan. Tetapi apakah setiap orang mampu untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf? Mungkin saja tidak. Bahkan ada juga orang yang ketika melakukan kesalahan mencari pembelaan untuk membenarkan dirinya sendiri. Ada pula yang menutupi kesalahan supaya tidak dibenci oleh orang lain. Tetapi bagaimanakah perasaan kita ketika menyembunyikan kesalahan yang kita lakukan, mungkin perasaan kita tidak akan tenang, akan ada perasaan gelisah dan takut karena memang pada dasarnya kita tahu kita salah. Tetapi karena takut untuk mengambil resiko, kita malah menambah kesalahan dengan menutupi kesalahan. Dan juga ketika kita menutupi kesalahan bagaimana kita dapat memperbaiki atau meminta pendapat dari oranglain untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dan bagaimana pula oranglain akan mengampuni atau memaafkan kesalahan yang telah kita lakukan ketika kita menyembunyikannya. 


Pemazmur disini mengatakan bahwa dia mengaku kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya. Meskipun kita tahu sebenarnya Tuhan tahu segala yang kita lakukan, apakah itu baik atau tidak, salah atau benar. Tetapi pengakuan itu sangat penting, artinya kita menyadari kita telah melakukan kesalahan. Pemazmur merasa lebih tenang ketika mengakui pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukannya, dan Tuhan mengampuni kesalahan-kesalahannya. Maka ketika pengampunan ada, ketenangan dan kebahagiaanpun akan menghampiri. Tidak akan ada lagi perasaan waswas atau takut kesalahan terbongkar dan orang-orang akan menghujat atau membenci kita.


Sahabat yang baik hati Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, ketika kita melakukan pelanggaran atau kesalahan marilah melakukan pengakuan. Apakah itu kesalahan terhadap sesama atau kesalahan terhadap Tuhan. Ketika kita melakukan kesalahan terhadap sesame, maka kita bertanggungjawab untuk mengakuinya meskipun mungkin akan ada resiko. Sebagai manusia mungkin ada yang akan merespon baik, ada juga yang ingin membalas bahkan mungkin akan ada yang mengucilkan kita karena dosa dan kesalahan yang kita lakukan tersebut. tetapi tetap saja pengakuan harus kita lakukan, karena hal tersebut sangat berguna yaitu untuk membantu hati dan pikiran kita lebih tenang. Dan yang paling utama kita lakukan adalah marilah kita datang kepada Tuhan untuk mengaku dosa-dosa dan kesalahan kita. Karena Tuhan tidak akan pernah menolak kedatangan kita sekalipun kita berbuat dosa. Sahabat yang baik hati melalui pengakuan dan kedatangan kita kepada Tuhan, Dia yang akan menuntun kita memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi dan yang menuntun kita untuk tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Sekali lagi saya mengajak kita semua untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan didalam kesalahan dan kebenaran kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - BP

Sabtu, 23 Januari 2021

KEMURAHAN TUHAN YANG MENYELAMATKAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/4998711596867533/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu, 24 Januari 2021

Nas: Yoel 3:1-10


KEMURAHAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yanh baik hati, Asumsi negatip tidak dapat dijadikan dasar menilai orang lain. Pelajaran inilah pertama sekali yang kita temukan dalam kotbah ini. Pada pengutusan pertama Yunus menolak perintah Allah yang menyampaikan peringatan dan hukuman kepada penduduk Ninive (1:1-3). Yunus menolak pergi karena menurut asumsi Yunus penduduk Ninive orang yang sangat jahat dan tidak mungkin mendengarkan perintah Tuhan. Mereka pasti menolak Yunus dan bisa saja akan membunuh Yunus. Asumsi inilah dasar bagi Yunus tidak jadi pergi menyampaikan pesan Tuhan ke Ninive dan melarikan diri ke Tarsis.


Tuhan memberi pelajaran bagi Yunus atas penolakannya. Dalam pelariannya berlayar ke Tarsis,  suatu peristiwa gelombang laut yang besar mengancam pelayaran. Menurut keyakinan salah satu harus dibuang ke laut untuk menyelamatkan pelayaran. Mereka membuat undi menentukan siapa orang yang akan dibuang ke laut. Ternyata adalah  Yunus, dia di buang ke laut (1:7). Tuhan memerintahkan Ikan besar menyelamatkan Yunus. Selamat tiga hari Yunus di dalam perut ikan membuat dia menyadari hamba Tuhan tidak boleh menolak pengutusan namun harus taat pada perintah pengutusan. 


Setelah peristiea itu dalam Pasal 3, maka Tuhan memerintahkan Yunus kedua kalinya untuk berangkat ke Ninive menyuarakan pertobatan. Apa yang terjadi:

1. Yunus pergi dan menyampaikan hukuman Tuhan kepada Ninive. Dia berkeliling kota itu dan berseru: Jika dalam 40 hari mereka tidak bertobat maka kota itu akan ditunggangbalikkan (3:4). Kata ditunggangbalikkan sama dengan yang dipakai pada pembumi hangusan kota Sodom dan Gomora. 

2. Penduduk Ninive Bertobat.  Asumsi Yunus terhadap penduduk kota Ninive sungguh terbalik, setelah mendengar peringatan Yunus justru mereka merespon dengan baik. Mereka berkabung dan duduk diatas abu dan raja pun turun dari singgasananya  memerintahkan seluruh penduduk kota berpuasa. Raja memerintahkan seluruh penduduk kota dan bahkan ternak ikut berpuasa. Raja dan penduduk kota itu berdoa dan memohon pengampunan. Disini terjadi pertobatan nasional kota Ninive dan memohon pengasihan Tuhan.

3. Kemurahan Tuhan atas kota Ninive, pertobatan penduduk kota mengubah hukuman Tuhan menjadi kemurahan Tuhan yang menyelamatkan. Kota Ninive diberkati karena pertobatan. 


Sahabat yang baik hati, kotbah hari memberikan pesan yang sangat berarti bagi kita: buanglah asumsi negatif berpikirlah positip, lakukan perintah Tuhan dan pergunakan setiap kesempatan yang ada memperbaiki diri, maka kemurahan Tuhan akan menyertai kita. Amin 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Lampiran Kotbah Bahasa Batak

IMPOLA JAMITA Minggu III Dung Epiphanias, tanggal 24 Januari 2021

Turpuk: Ev. JONA 3:1-10

Topik: ASI NI ROHA NI DEBATA NA PALUAHON.


Patujolo

Panurirang Jona sada panurirang na dijou Debata pasahathon lumbalumba tu halak Ninive ibu kota Assyur. Ninive ima sada huta di duru ni Jahudi na tung tarbarita hajahatonna (Jona 1:2). Boasa dilumbahon Debata uhum tu Ninive? Patuduhon ala Debata ni saluhut bangso do ia Debata ni Israel. Debata marhuaso paro uhum tu saluhut bangso jala mangunsat uhum tu angka na marhamubaon ni roha.


Lumbalumba uhum tu halak Ninive sada sikap ni Debata maradophon hajahaton. Ndang dipaloas Debata hajahaton martimburak di sisik ni tanoon.  Nang pe ndang pintor diuhum Debata hajahaton i, jumolo dilumbahon uhum, molo muba rohanasida marpamuati do Debata. Alai molo ndang muba marhinamago ma nasida. Paruhum do Tuhan i, manguhumi hajahaton alai dao umbalga asi ni rohaNa di angka na marhamubaon ni roha. 


Godang do jamita na boi putihanta sian buku ni panurirang Jona on. Sada buku na mansai arga jala tabo jahaon. Adong dinamika ni ngolu ni naposo ni Debata na mabiar mangulahon panurirangon ala laos diiring Debata do ngolu ni angka naposoNa.


Parjolo, naso jadi naposo ni Debata manjua di panjouon ni Debata. Molo manjua marragam do cara dibaen Debata mamanghulingi angka naposoNa asa tarjolma di panjuaonna. 

Paduahon, tarmali tondi do si Jona ala ingkon danggurhononna ibana tu laut. Parasi roha do Tuhani, ditongos do ihan raja laho mambodut jala padarathon si Jona asa mangoku (Jona 1:17). Namate hian na ma ibana, alai ala ni asi ni roha ni Tuhani gabe mangolu Ibana. Laos tanda do na masa disi Jona ai tolu ari lelengna ibana di butuha ni dengkei gabe tudutudu tu hamamate ni Tuhan Jesus, jala hehe di ari patoluhon laho paluahon hita. 

Patoluhon, dipangke si Jona do asi ni roha ni Tuhani laho mangoloi parsuruoni, gabe lao do ibana mangalumbahon uhum tu huta Ninive songon naung tiningtinghon ni Jahowa. 

Paopathon, naso jadi praasumsi na negatif bahenon tu halak. Ida ma anggo asumsi ni si Jona ndang mungkin muba roha ni halak Ninive ai tung na jahat situtu do nasida diroha ni si Jona. Hape, ida ma holan martingting si Jona: dibagasan 40 ari nasida martangiang marsitutu asa unang lalu rimas ni Debata tu nasida. Muba do saluhut pangisi ni huta Ninive gabe ndang jadi ro rimas ni Debata. 

Palimahon, hira dele do roha ni si Jona, nunga songoni lojana pasahathon tingting lumbalumba uhum tu Ninive, hape ida ma ndang jadi ro uhum ni Debata. Anggo di roha ni si Jona na ingkon lalu ma uhum, hape ala marhamubaon nasida gabe mulak roha ni Debata jala marpamuati marnida nasida. Hira marisuang dihilala si Jona lojana, hape so saut uhum i. 

Parpudi, dipanghulingi Debata do si Jona marhite hau jarak, na tubu satongkin, gabe boi adong undungundung panisioan di hos ni ari. Hape tompu rahar, marungutungut ma si Jona ala na rahar i hau dulang i. Dungi dialusi Debata ma, gari hau dulang disolsoli rohana rahar na so pola na hinangaluthonna, lam boha ma rimasan ni Debata halak Ninive 120.000 halak naung manolsoli dosana?Jona 4:9 (TOBA)  Dung i didok Debata ma tu si Jona: Tung turut ma ho marronirimas ala ni hau dulang i? Gabe didok ibana ma: Turut do ahu marronirimas sahat ro di hamatean.


Molo isara ni sada buku hira naso jumpang hita do panimpuli ni Buku Jona, hira dipasahat tu panjaha mambaen panimpulanna, mandok: ndang tama manjua diparsuruon, naso jadi praasumsi na nagatif, parasiroha do Tuhani di angka na muba. Dung tajaha adong sipeopon ni angka panjaha mandok: sadar do si Jona di huaso ni Debata ujungna marhaujungan di pangoloion tu Debata jala mangantusi di sangkap ni Debata. 


Turpuk Jamita

Turpuk jamita mingguon ima sian bindu 3:1-10  dung namasai gabe borhat do si Jona mangoloi Jahowa. Borhat ibana maningtingkon uhum tu huta Ninive. Tung diradotinasida do hamubaon ni roha. Anngo dipikiran ni si Nona, tulakhon jala lelean ni halak Ninive ma ibana, hape  idama gabe luhut do nasida muba. 


Laos on do jamita tu hita, ingkon hehe jala borhat mangoloi panjouon dht parsuruon ni Debata asa sahat tona ni Debata tu saluhut bangso. 


1. Borhat jala martingting tu halak Ninive

Dijolo ni turpuk on di bindu 2, nunga adong na masa tu diri ni si Jona. Manjua ibana borhat tu Ninive pasahathon lumbalumba ni Debata. Marparao ibana tu dompak Tarsus (1:2). Manjua tontu ala ni biar ni rohana do mangadopi halak Ninive, songon dia ma ibana pasahat tingtong hamagoan tu halak na jahat roha, ndada laho hamagoanna i? Gabe marparao do si Jona dompak Tarsus hape idama saguru di Debata langka ninjolma. Diparo Debata ombak n mansai bolon jala ingkon ambolongkonon si Jona tu tonga laut i. 


Asi do roha ni Debata disi Jona, ditongos Debata do ihan raja mambondut ibana. Molo tajaha di bindu 2, martangiang do si Jona di butuha ni dengkei manolsoli rohana di panjuaonna. Jona 2:6-8 Nunga mangungkor ahu sahat tu bona ni angka dolok, ransangransang ni tano on pe nunga tarsordak humaliang ahu ro di salelenglelengna. Alai dipanangkok ho ngolungku sian godung ale Jahowa Debatangku. Uju mandate hosangku di bagasan, Jahowa ma huingot, jadi sahat ma tangiangku tu ho, tu joro ni habadiaonmi.

Dungi dipadarat dengkei ma ibana dungkon tolu ari. 


Tarjolma do si Jona di na masai ndang boi hape manjua di  parsuruon ni Debata. Marragam do cara ni Debata mamangkulingi halak na manjua dipanjouon i. Dang boi jolma martabuni sian adopan ni Debata ai Debata do na umboto saluhut.


Dung i ro ma muse hata ni Jahowa tu si Jona paduahalihon (3:1). Dung tarjolma si Jona, dijou Debata ibana muse paduahalihon asa pasahathon lumbalumba hamubaon ni roha tu halak Ninive. Lumbalumba on paboahon, ndada holan halak Israel, bangsoNa na naeng paluaon ni Debata. Alai dohot do bangso di duru ni Jahudi dipanghulingi Debata asa muba sian hajahatonna. 


2. Dokdok ni uhum tu Ninive

Aha do uhum na tiningtinghon ni si Jona tu huta Ninive. Didok di Jona 3:4 (TOBA)  Dung i dipungka si Jona ma mardalan di bagasan huta i parsadarian, jala martingting ma ibana mandok: Opatpulu ari nari na ma, jadi marongrong ma Ninive!


Pandohan "marongrong" ima patuduhon, ia hutai ingkon tartanom. Alanii sude pangisi ni huta i sian na metmet sahat tu na mangodang tartanom songon na masa tu Sodom dht Gomora. Di Hata Indonesia "ditunggangbalikkan" jala dipangke di 1 Musa 19:24 uhum tu Sodom dohot Gomora. Laos dipaingot si Amos nang mara tu bangsa Israel sotung masa hluhum Sodom dht Gomora (Amos 4:11 pat Hagai 2:2).  Uhum na dokdok sisongoni na marlapatan do tung so boi be ampinan, sandok ingkon agohononhon ma huta i.


Pandohan hata "marongrrong" ndada aongon lalo.manang gempa bumi biasa. Alai boi do r tarpafudoahita tu '"gempa liquifaksi". Malala tanoi jala nasa na adong dihginjang ni tanoi tartanom tu banua toru. Antong uhum sibahenon ni Debata ala ni hajahaton ni Ninive ima naeng mananom huta i tu banua toru, dibondut banua toru nasida ai ndang tama be mian di tano on ala ni hajahatonna.


Unang ma nian muba hita ala ni ancaman uhum na dokdok, alai sian hadirionta na dijou jala naung mandai habasaon ni Tuhani ma hita marparbuehon na denggan. Ai nunga dijou ala dipillit Debata hita gabe anakhonNa laho marparbuehon na denggan (Pat Joh 15:16)


3. Muba jala porsea halak Ninive 

Tarjolma do sude pangisi ni hutai umbege tingting i. Na marongrong nama huta nasida jala marhibamago. Ai tung na dokdok situtu do uhum sipamasaon ni Debata tu nasida.  

Jona 3:5 (TOBA)  (II.) Jadi porsea ma angka jolma i isi ni Ninive i di Debata, jala ditingtingkon mandokkon marpuasa sadari, jala marulos hori nasida sian halak na magodang ro di na metmet. 


Sigop do pangisi ni hutai mangalusi lumbalumba ni si Jona. Bangkit do raja ni huta Ninive manguluhon bangsoi asa muba. Sude pangisi ni hutai sian na metmet sahat tu na mangodang satahi nasida manolsoli hajahatonnasida. Adong tolu hal na taida dipanolsolion ni roha nasida


a) Marpuasa

Didok marpuaso, ima tangiang na marsitutu, mangorom diri sian angka ulaon jala pahibul diri pajonok diri tu Debata. Molo tajaha di 3 dohto 4 Musa sarongkangan do tangiang parpuasaan dohot paunduk roha (3 Musa 16:29,31, 4 Musa 23:27,29 dna).  Na marlapatan doi, ndangbdong gogo sipangasahononhon, songon tawanan na paarah aha pe na terjadi nunga dioasahat tu Tuhan i. 

Di pengalaman ni halak Jahudi, tangiang parpuasoon sada gogo do di nasida mangadopi hamaolon. Songon na pinatupa nisi Ester asa malua bangso Israel sian uhum ni Mordekhai (jaha Ester 4:3) 


b) Maruloshon hori, di hata Indonesia didok "kain kabung. Molo dihalak Batak tarpatudos mai tu ulos tujung.ulos tujung ima boaboa habot ni roha ala marujung na hinaholongan ni roha, jala songon saong mau manaongi angka na lungun. Ganup diida halak na marulos tujung idaon ni halak ma na marhabot ni roha doi. Molo lao tu onan, manangbtubgareja saindidongni halak asa unang punjung pahilalaanna. 

Molo ditonahon raja Ninive pangisi ni hutaoi mar ulos hori, na marlapatan doi sude nasida  marhabot ni roha, hohom jala homi anghiat dapot apulapul na patoguhon roha. 


Angkup nii molo tajaha ayat 7-8 ndada holan jolma muba, alai dipatudihon do tong paboa angka pahanpahannasida pe dipaoa do mangirom.diri marpuasa. Jona 3:7b (TOBA)  "Nang jolma dohot pinahan, tole lombu dohot birubiru, ndang jadi mandai agia aha, ndang jadi manggagat, aek pe ndang jadi inumonna."


Molo tapatudos di masa Covid "stay at home" so dibagas, lobi siani ma bangso i marulos hori, ndang mangula alai hibul martangiang mangalualu jalan mangandungi tu Jahowa  asa maulak roha ni Debata.


c) Porsea

Porsea so nasida tu Debata, parrimas jala parasi roha. Hamubaon ni roha nasida bukti doi paboa adong haporseaonna asa unang marroniromas Debata. Didok di Jona 3:9 (TOBA)  Ise umbotosa, anggiat tung marpangulahi jala solsolan ni Debata rohana, jala mulak ibana sian parpiar ni rimasna, asa unang mago hita.


Adong haporseaon dohot panghirimon tangkas paboa molo muba nasida siah nasa hajahatonna nang Debata sandiri pe mulak do rohana jala solsolanna uhum naung dilumbahon. 

Jona 3:10 (TOBA)  Jadi dung diida Debata pambahenannasida, na mulak i nasida sian dalannasida angka na roa i, gabe disolsol Debata ma rohana taringot tu hamagoan na nilumbahonna bahenonna hian tu nasida, gabe ndang saut dibahen.


4. Panimpuli

Parjolo dijouhon jamita on do.parjolo tu angka pangula asa rade mangoloi parsuruon ni Debata. Tapasiding ma panjuaon, aia marragam do dalan ni Debata laho mamanghulingi dohot manonggoti naposoNa na manjua diparsuruon i. 


Paduahon, dijou jamitaon do tu hita maningtinghon hamubaon ni roha. Gabe angka sibaritahon hamubaon ni roha ma hita maradophon halak, unang mauhom dihajahaton apalagi gabe sipanjujui halak asa martahan di hatangkangonna. 


Patoluhon, taruli do halak Ninive di asi ni roha ni Debata ala ni hamubaon ni roha. Nang pe naung dilumbahon Debata uhum na mansai dokdok, alai ala muba nasida gabe dapotan asi ni roha sian Tuhan i. Suang songoni ma nang hita, taoloi ma joujoun hamubaon ni roha asa dapotan asi ni roha ni Debata hita di keluarga, di huria, di parkarejoan nang di ngolu na bermasyarakat. Amen


Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh

Pendeta HKBP Ressort Depok

Jumat, 22 Januari 2021

JANGAN TAKUT, BERSAMA TUHAN KITA BEROLEH KEBERANIAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 23 Januari 2021


“JANGAN TAKUT, BERSAMA TUHAN KITA MEMPEROLEH KEBERANIAN”


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Efesus 3:12 (TB)  Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.


Ephesians 3:12 (KJV) In whom we have boldness and access with confidence by the faith of him.


Setiap orang tentunya pernah merasakan ketakutan dalam hidupnya. Coba ingat, pada situasi bagaimanakah kita sering merasa takut? Ketika berhadapan dengan kematian, sakit penyakit, bencana, musibah, hukuman, dan sebagainya. Sebagai seorang yang telah mengalami pasang surut gelombang dalam hidupnya, Paulus menyaksikan bagaimana Tuhan Allah senantiasa memberkatinya dalam memberitakan firman Tuhan yaitu missi penginjilannya ke berbagai daerah. Berulang kali Paulus ditangkap dan dipenjarakan, namun semangatnya tidak pernah surut. Justru ia semakin bersemangat untuk memberitakan firman Tuhan. Tubuhnya memang terpenjara, tetapi semangat bahkan firman Tuhan tidak pernah terpenjara. Bahkan dari dalam bui sekalipun, ia dapat mewartakan firman Tuhan kepada banyak orang melalui surat-surat kirimannya. 


Paulus mengetahui bagaimana keraguan dan ketakutan telah menyelimuti hati jemaat mula-mula di Efesus. Bagaimana tidak, mereka tentunya mengetahui bahwa Paulus telah dipenjara. Tentu bukan karena kesalahan atau pelanggaran yang dilakukannya, hanya karena dia mewartakan firman Tuhan. Keadaan ini, tentunya sulit diterima oleh jemaat mula-mula pada saat itu yang baru saja menjadi Kristen. Apa yang terjadi dengan Paulus, tentunya membuat mereka takut, khawatir bahkan imannya dapat menjadi lemah. Mungkin pikir mereka, untuk apa menjadi Kristen dan bertahan untuk mengikut Kristus, jika hidup kita susah, penuh dengan pergumulan bahkan nyawa pun terancam? Karena itulah, Paulus meneguhkan iman mereka dengan berbagai nasihat yang diberikannya. Paulus juga mengatakan: Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu (Ef. 3:13). 


Paulus berusaha untuk mengarahkan orang Kristen mula-mula di jemaat Efesus agar meneladani Yesus Kristus. Mereka tidak boleh hanya fokus kepada diri Paulus yang menghadapi berbagai penderitaan pada saat itu. Sebab apapun penderitaan yang dialami oleh Paulus, itu semua dialaminya demi Kristus yang ia wartakan. Paulus menegaskan bahwa di dalam Yesus Kristus, setiap orang percaya akan memperoleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepadaNya (Ef. 3:12). Jadi, Yesus Kristus adalah kekuatan kita, dan alasan yang teguh untuk kita bertahan dalam setiap pergumulan hidup, karena Ia sudah terlebih dahulu mengalami berbagai penderitaan demi menebus dosa-dosa kita.  

Yohanes 14:6 “Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Jadi, Yesus adalah jalan masuk kita datang kepada Allah. Tentunya terlebih dahulu kita harus percaya dan beriman kepadaNya. 


Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita harus jujur mengakui bahwa di dunia ini kita sering sekali bergantung kepada figur manusia, misalnya kepada tokoh, pemimpin, dan orang-orang besar menurut ukuran dunia ini. Sehingga, hal itu sering membuat kita merasa kecewa, marah, gagal dan ingin beralih kepada figur yang lain ketika yang kita idolakan itu gagal, kalah atau sudah tak berkuasa lagi. Ini tentunya karakter yang keliru. Oleh karena itu, jangan pernah sesekali menaruh harapan kepada figur manusia, tetapi hanya kepada Tuhan Yesus Sang Juru Selamat itu saja kita menaruh harapan kita sepanjang hidup ini. Mengapa hanya kepadaNya kita bergantung? Karena hanya di dalam Dia kita memperoleh keberanian dan memperoleh jalan untuk bertemu dengan Allah dalam kepercayaan dan iman kita. Oleh karena itu, jangan pernah menjauh dari Kristus. Sebagai orang percaya kita harus senantiasa datang kepadaNya, mendekatkan hati dan pikiran kita kepadaNya, bersekutu, berdoa dan merindukan setiap sabdaNya dalam kehidupan kita. Sebab firman Tuhan adalah senjata yang ampuh bagi kita untuk mengalahkan segala ketakutan dan kekhawatiran dalam hidup ini. Efesus 6:13+17 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita dipanggil untuk senantiasa berdoa dan berjaga-jaga senantiasa, untuk menjadi pemenang. Bersama Tuhan kita pasti berani, teguh dan menjadi pemenang atas segala pergumulan di dalam hidup ini.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RN

Kamis, 21 Januari 2021

KENALILAH DIRIMU DENGAN MATA IMANMU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 22 Januari 2021



KENALILAH TUHAN DENGAN MATA IMANMU


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 24: 15-16 (TB)

Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.


Luke 24: 15-16 (NIV)

As they talked and discussed these things with each other, Jesus himself came up and walked along with them; but they were kept from recognizing him.


Sahabat yang baik, firman Tuhan hari ini berbicara tentang dua orang murid Yesus (selain 11 murid Yesus yang lainnya) yang sedang berjalan ke kampung Emaus setelah mereka menyaksikan peristiwa besar yaitu penyaliban dan kematian Yesus yang mereka banggakan sebagai guru dan pemimpin mereka. Pada saat itu para murid Yesus sedang dalam situasi berduka karena kematian Yesus. Para murid sungguh sangat tidak percaya dan sangat terpukul, karena Yesus adalah sosok yang mereka harapkan dapat membebaskan bangsa Israel kelak. Ditambah lagi, setelah tiga hari kematian Yesus, mereka juga mendapati kubur Yesus kosong dan mereka tidak menemukan Yesus di sana. Peristiwa ini benar-benar telah membuat murid-murid kaget, sedih, kecewa dan bahkan kehilangan harapan. Itulah sebabnya ketika dalam perjalanan itu mereka bertemu dengan Yesus, tak sedikitpun terfikir oleh mereka bahwa itu adalah Yesus yang mereka rindukan, sebab secara logika tidak mungkin Yesus yang sudah mati itu berjalan bersama mereka. Alhasil, mereka tidak menyadari dan tidak mengenali sosok Yesus yang sedang berjalan bersama mereka. Mengapa kedua murid itu sampai tertutup matanya sehingga tidak mengenali Yesus? Karena mereka telah dibutakan oleh ketakutan, kesedihan, kekecewaan dan keputusasaan akibat kematian Yesus.


Sahabat yang baik, sama seperti dua orang murid Yesus itu, kita juga seringkali tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap perjalanan hidup kita. Kita merasa dibiarkan Tuhan berjalan sendiri melewati lorong-lorong gelap kehidupan ini. Kita merasa telah ditinggalkan oleh Tuhan sehingga merasa sendirian memikul beban pergumulan hidup yang berat, kita merasa sendirian melewati duka yang memilukan hati, kita merasa sendirian menanggung derita akibat perekonomian yang surut, perceraian, perselingkuhan, penganiayaan, percekcokan rumah tangga yang tidak kunjung selesai, kita merasa sendirian berjuang hidup di tengah pandemi covid-19, dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa menyedihkan yang kita rasa kita lewati sendirian dan tanpa kehadiran Tuhan yang menolong kita. 


Benarkah kita dibiarkan dan ditinggalkan oleh Allah? Tentu tidak. Allah tidak pernah meninggalkan umatNya, bahkan ketika umatNya meninggalkan Allah sekalipun, Allah tetap setia. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia tidak meninggalkan umat kesayanganNya, Ia hidup sampai selama-lamanya dan akan selalu menyertai kita. Namun, seringkali kita sebagai umatNya yang merasa ditinggalkan Allah, padahal kitalah yang sesungguhnya tidak peka melihat kehadiran Allah di tengah-tengah kehidupan kita. Mata kita seakan ditutupi oleh ketakutan, kesedihan, kekhawatiran, kekecewaan dan keputusasaan yang berlebihan sehingga kita merasa sendirian. Hal inilah yang seringkali membuat kita dengan gampangnya memprotes, menyalahkan dan menghakimi Tuhan atas setiap peristiwa pahit yang kita alami. 


Seperti peristiwa pandemi covid -19 yang menimpa dunia selama setahun belakangan ini, banyak dari antara kita yang merasa dibiarkan bahkan ditinggalkan oleh Allah. Allah dianggap tidak mendengarkan seruan minta tolong umatNya. Pandemi yang tidak kunjung berakhir ini dianggap sebagai bukti Allah tidak "hadir" menolong umatNya. Padahal, pada kenyataannya Allah tidak pernah meninggalkan umatNya, bahkan dalam situasi sesulit apapun. Tanpa kita sadari, Allah hadir menguatkan kita melewati rasa sakit akibat corona, melewati perihnya luka akibat ditinggal orang yang kita kasihi yang meninggal karena corona, Allah juga hadir menolong kita melalui tangan orang-orang yang menolong kita disituasi sulit, Allah bahkan hadir bersama kita melewati setiap lika-liku perjalanan hidup yang kita lalui. Allahlah yang membuat kita tetap bertahan hidup sampai saat ini, walau dengan cara yang mungkin kita tidak pahami.


Sahabat yang baik, hari ini kita diingatkan untuk menyadari sejauh mana pengenalan kita terhadap Yesus yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan hidup kita. Kita tentu tidak akan bisa mengenal dan menyadari kehadiranNya dalam setiap detik hidup kita jika hanya memakai mata logika semata, sebab Ia hanya bisa dilihat dan dirasakan melalui mata iman. Jika kita teguh beriman dan percaya kepada kuasaNya, maka ketakutan, kesedihan, kekecewaan bahkan keputus asaan sekalipun tidak dapat menutup mata iman kita. Bahkan dalam situasi terpahit sekalipun, iman akan menuntun kita melihat terang Allah tetap bersinar di tengah kegelapan hidup kita. 


Sahabatku, ingatlah Janji Yesus sebelum Ia naik ke sorga: "Dan ketahuilah, Aku akan menyertai engkau sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28: 20b). Artinya, Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Oleh karena itu, teruslah beriman dan percaya kepadaNya agar kita merasakan kehadiranNya nyata dalam hidup kita. Amin


Tuhan memberkati.

Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MHS

Rabu, 20 Januari 2021

TUHANKU TETAP SETIA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 21 Januari 2021


TUHAN KU TETAP SETIA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 71:18 (TB) juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang. 


Psalm 71:18 (KJV) Now also when I am old and greyheaded, O God, forsake me not; until I have shewed thy strength unto this generation, and thy power to every one that is to come.


Salah satu keunggulan dunia virtual saat ini adalah setiap orang yang bisa mengakses renungan ini akan boleh membaca dan merenungkannya dimanapun dan kapanpun. Dua pertanyaan sebagai pembuka renungan kita hari ini, pertama : "Berapah usia kita saat ini?" 20 tahun? 30 tahun? 40 tahun? 50 tahun? 70 tahun? Atau ada yang lebih dari 80 tahun? Kedua : "Pernahkah dari usia kita kecil hingga di umur kita yang sekarang ini, Tuhan meninggalkan kita?" Mungkin dulu kita pernah mengalami masalah yang begitu berat sehingga pada waktu itu kita merasa bahwa Tuhan seakan-akan telah meninggalkan kita. Akan tetapi jika kita melihat dari sudut pandang kita sekarang, maka sekarang kita tahu bahwa pada waktu-waktu tersulit yang pernah kita alami, Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Dan realitas yang tidak dapat kita pungkiri adalah Tuhan senantiasa memberkati dan menuntun lika-liku kehidupan kita sehingga kita boleh melangkahkan kaki memasuki tahun 2021 ini!


Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang Tuhan yang setia kepada kita, bahkan telah mengajar kita sejak masa kecil (ay. 17a). Ini berarti bahwa Tuhan kita bukan Tuhan yang baru mengasihi kita setelah kita beranjak dewasa. Alkitab mengatakan bahwa sejak kita kecil, sebenarnya Tuhan pun telah mengasihi kita. Ia mendidik kita, memberi kita pertumbuhan dan perkembangan, memberi kita orang-orang yang mendidik dan mengasihi kita, dan begitu banyak lagi hal yang lain.


Hal yang lebih ajaib lagi, sejak kecil hingga saat ini, Tuhan masih tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib bagi kita. Pemazmur yang pada saat menulis mazmur ini sudah berusia cukup lanjut, mengatakan bahwa bahkan sampai masa tuanya dan ketika rambutnya telah putih, Tuhan juga tidak pernah meninggalkan dirinya. Pemazmur tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang setia, sejak ia kecil  hingga ia dewasa, bahkan ketika ia sudah memasuki masa lanjut usia sekalipun.


Dalam pandangan Daud, Allah itu penolong dan pelindung yang setia. Oleh karena itu, kepada Allah yang demikianlah Daud memohon perlindungan di masa tuanya. Sebagaimana Allah telah memelihara hidupnya dari sejak kecil, Daud percaya sampai masa tuanya pun Allah tidak meninggalkannya. Karena itu, Daud punya alasan untuk tetap bersorak-sorai dan memuji kesetiaan Allah dalam hidupnya, meski di tengah pergumulan sekalipun.


Bagaimana pengenalan kita terhadap Allah? Pengenalan itu mempengaruhi cara pandang dan cara kita menyikapi segala persoalan yang terjadi di dalam hidup kita. Daud mengenal Allah sebagai penolong dan pelindung yang setia melalui perjalanan hidupnya bersama Allah. Karena itu, meski di tengah pergumulan, keyakinannya kepada Allah tidak goyah. Daud bahkan dapat selalu memuji Allah dan kebesaran-Nya di tengah-tengah pergumulannya.


Jika Tuhan adalah Tuhan yang setia, lalu apa yang menjadi bagian kita? Apakah kita hanya berkata, “Oh ya baguslah, Tuhan memang setia”? Hanya itukah yang dapat kita lakukan? Tentu tidak bukan? Kita yang telah mengalami perbuatan-perbuatan ajaib dari Tuhan, sudah saatnya juga untuk kita turut memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib tersebut kepada orang lain. Bahkan kita harus memberitakan bukan hanya kepada orang-orang yang seangkatan dengan kita, melainkan juga kepada orang-orang lain dari angkatan yang akan datang.


Bagaimanapun itu sudah merupakan tanggung jawab kita. Tuhan sudah menyertai kita sejak kecil hingga kita tua. Bukankah hal itu juga harus diberitakan kepada orang lain yaitu dari generasi penerus kita, sehingga mereka pun dapat merasakan bahwa Tuhan menyertai mereka juga sejak usia mereka kecil. Tuhan setia kepada semua umatnya sejak mereka kecil. Tidak hanya kita, tetapi juga generasi sebelum dan sesudah kita. Agar setiap orang, dari generasi ke generasi senantiasa mengenal Tuhan dengan benar dan berani bersaksi : Tuhanku tetap setia!


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (PS)

Selasa, 19 Januari 2021

TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIHARAP

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 20 Januari 2021


TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIHARAP


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yeremia 2:21 (TB)  Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar! 


Jeremiah 2:21 (RWV)  Yet I had planted thee a noble vine, wholly a right seed: how then art thou turned into the degenerate plant of a strange vine to me?


Kecewa, itulah mungkin kata yang digambarkan dalam renungan hari ini. Ibarat seorang petani yang gagal panen. Sang petani sudah mempersiapkan lahan dengan baik, memilih bibit anggur unggulan, menanam dan merawatnya dengan baik. Tapi apa hasilnya? Sang petani kecewa anggur tidak berbuah, kalau ada yang berbuah hanya menghasilkan buah anggur busuk. Sungguh tanaman yang tak berguna dan mengecewakan sang petani.


Perumpamaan pohon anggur diatas dipakai oleh nabi Yeremia menjelaskan kekecewaan Tuhan terhadap umatNya. Allah telah memilih umtaNya Israel sebagai umat pilihan dari sekian banyak suku bangsa yang ada di dunia ini. Allah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir melalui perbuatan Allah yang besar. Allah memelihara hidup mereka selama perjalanan di padang gurun selama 40 tahun dan memberikan tanah Kanaan, tanah yang subur berlimpah susu dan madu menjadi kediaman umat pilihanNya. Tapi apakah hasil dari semua perbuatan Allah? Mereka bukan menunjukkan diri sebagai umat pilihan, tetapi perbuatan mereka mendukakan Tuhan, mereka berbalik dari Allah dan percaya pada ilah-ilah jaman yang menyesatkan. Tuhan mengharapkan buah-buah baik dari umat pilihanNya, namun mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.


Apakah yang akan dilakukan seseorang jika sudah kecewa? Jika pengalaman petani yang kecewa pada pohon anggurnya pastilah tak membiarkannya lagi, segera akan menebang dan melakukan "replanting" (penanaman ulang). Untunglah umat tidak tumbuhan, tapi mereka adalah manusia, yang punya hati dan akal budi. Tuhan tidak menghendaki mereka binasa, Tuhan mengasihi umatNya. Satu harapan nabi Yeremia, kiranya peringatan hamba Tuhan dan seruan FirmanNya mengubah hati mereka yang jahat kepada kebaikan. Yeremia menyerukan pertobatan agar mereka berbalik kepada Tuhan dan menghasilkan buah-buah yang baik. 


Sahabat yang baik hati! Dapat kita bayangkan jika kita kecewa terhadap orang yang kita harapkan: sedih, geram dan mungkin akan memutuskan persahabatan. Tapi renungan hari ini memberi pelajaran dua hal bagi kita. 

Pertama, sesering mungkinlah merenungkan perbuatan kita jangan sampai mengecewakan orang lain. Biarlah kita menjadi orang-orang yang menumbuhkan harapan orang lain.

Kedua, jika pun kecewa tak terhindarkan, jangan sampai sikap kecewa menimbulkan sikap buruk. Tetapi sampaikanlah nasihat kiranya hidupnya berubah dan menghasilkan yang baik. Kita percaya, Roh Kudus dapat mengubahkan hati setiap orang.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 18 Januari 2021

KITA SESAT NAMUN DISELAMATKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 19 Januari 2021


*KITA SESAT, NAMUN DISELAMATKAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 53: 6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (TB) 


Isaiah 53:6 All we like sheep have gone astray; we have turned every one to his own way; and the LORD hath laid on him the iniquity of us all. (KJV)


Disebuah kota kecil ada seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh neneknya. Suatu malam, rumah mereka terbakar. Anak laki-laki yang tidur dikamar atas terjebak di dalam kobaran api. Neneknya berusaha menyelamatkannya, tapi malah meninggal. 

Kerumunan orang yang menyaksikan kebakaran dapat mendengar teriakan minta tolong bocah itu dari lantai atas. Namun, tidak ada yang berani menerobos kobaran api. 


Tiba-tiba ada seorang pria yang menyibak kerumunan. Ia memanjat pipa besi yang menempel di dinding rumah itu. pipa itu sebenarnya panas karena terpanggang api, tetapi pria itu tidak peduli dan berhasil sampai di lantai atas. Ia lalu menggendong bocah itu dan turun dengan merambati pipa itu lagi. 

Beberapa minggu kemudian, diadakan pertemuan warga untuk memutuskan siapa yang berhak mengasuh anak laki-laki itu. Orang pertama berkata, “saya seorang petani yang sukses, ia dapat tinggal di rumah kami”. Orang yang kedua berkata, “saya seorang guru. Saya akan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak itu”. orang ketiga berkata, “saya seorang penguasaha. Saya akan menyediakan tempat tinggal dan pendidikan yang baik”.

Tiba-tiba dari bangku belakang ada seorang pria yang berkata, “Kalau orang lain dapat memberikan fasilitas pada anak laki-laki ini, saya hanya dapat menawarkan kasih sayang”. Pria itu kemudian menyingsingkan lengan bajunya. Orang-orang yang hadir melihat bekas luka bakar di lengan pria itu. Anak laki-laki itu mengenali bahwa pria itulah yang telah menyelamatkan hidupnya. (disadur dari buku Tuhan Tidak Tidur)


Sahabat yang baik hati, nas renungan yang diambil dalam Yesaya ini memberitahukan akan kerelaan hati Sang Mesias yang dinubuatkan itu menanggung derita untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita dan dunia. Nabi Yesaya menubuatkan tentang penderitaan yang harus Kristus alami demi menanggung dosa manusia. Dalam Yesaya 53:1-8 mengatakan bahwa: rupa-Nya bukan seperti manusia lagi, Ia tidak kelihatan tampan dan semarak pun tidak ada, Ia dihina dan dihindari orang, penuh kesengsaraan dan menderita kesakitan, Ia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita, Ia dianiaya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, Ia terputus dari negeri orang hidup. Kristus yang dinubuatkan itu harus menderita untuk menyelamatkan kita. 


Perkataan Yesaya dalam renungan harian ini: “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian”. Sesungguhnya mau mengatakan bahwa kita yang lemah ini, yang gampang terbawa arus zaman, terikut-ikut oleh gelombang dunia, sering sekali hilang kendali atau lost control. Kita tersesat dalam berbagai hal, mengingini dan melakukan apa yang tidak menyenangkan hati Tuhan, kerap kali melukai hati sesama dengan tindakan atau perkatan, sering mengabaikan waktu bersama Tuhan dan acuh tak acuh pada Firman-Nya karena mungkin kita terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas kita, atau mungkin kebersamaan dengan Tuhan dan Firman-Nya tidak atau kurang menarik. Kita seperti domba yang tersesat, yang selalu ingin bebas dan bertindak sesuka hati. 

Sahabatku yang terkasih, Kita bersyukur karena kita punya Allah yang begitu mengasihi kita dan mau menanggung dosa kita demi perbaikan kehidupan kita. Kita menjadi dilayakkan untuk kembali dalam hadirat Allah. Tuhan mau mengarahkan hidup kita agar jangan jauh terhilang dalam kesesatan. Seperti domba yang sesat, tidak akan mungkin kembali kepada Gembala, jika Sang Gembala tidak mencarinya.


Demikianlah gambaran kasih kasih Tuhan kepada kita. Dia memanggil kita kembali dari kesesatan itu dan menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang sehingga kita dapat dengan aman mengikuti-Nya dengan lebih sungguh. Tuhan begitu mengasihi kita seperti yang tertulis dalam Yohanes 3: 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu, marilah kita tetap setia kepada-Nya. 

Seperti anak kecil yang tidak mampu menyelamatkan diri dari bencana kebakaran, kita juga seperti domba yang tidak berdaya melindungi dan menyelamatkan atau melepaskan diri sendiri ketika bahaya datang mengancam. Namun,  Dia Sang Juru Selamat itu mau dengan rela terluka bahkan mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan kita. Itu semata-mata hanya kasih-Nya. Apakah kita masih mengenali luka-luka Penyelamat kita? Yesus menderita luka-luka untuk menyelamatkan kita. Oleh karena itu, kenalilah terus Penyelamat kita itu yang dengan rela menyerahkan dirinya untuk membebaskan dan menyelamatkan kita. Kita yang tersesat namun diselamatkan karena kasih-Nya.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (JZ)

Minggu, 17 Januari 2021

TETAP DALAM KASIH KARUNIANYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 18 Januari 2021


TETAP DI DALAM KASIH KARUNIA ALLAH


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Ibrani 12:15

Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.


Hebrews 12: 15 (NKJV)  looking carefully lest anyone fall short of the grace of God; lest any root of bitterness springing up cause trouble, and by this many become defiled;


Berbicara tentang akar kepahitan, mungkin ada banyak yang pernah mengalaminya dan telah dapat melepaskannya. Seperti seorang anak yang memiliki sakit hati terhadap ibunya sejak dari anak-anak dan itu terus terbawa hingga dewasa yang mengakibatkan kebencian yang mengakar hingga apapun yang diperbuat oleh ibunya sulit dia terima. Dia menyadari akan ketergantungannya terhadap ibunya, dia tahu bahwa ibunya sangat menyayanginya dan dia juga harus menyayangi ibunya, namun si anak tetap dapat melihat itu semua dikarenakan kepahitan yang semakin mengakar dalam hatinya. Walau dikemudian hari dia harus melewati beberapa tahap konseling untuk menyembuhkan kepahitan yang ada di dalam hatinya. Pada saatnya dia mengalami kesembuhan setelah mengampuni dirinya sendiri dan mohon pengampunan dari ibunya, terlebih memohon pengampunan dari Tuhan yang maha kasih. Sebab tanpa pengampunan, maka kepahitan yang ada di dalam diri seseorang akan semakin mengakar dan bahkan menggerogoti seluruh hati, pikiran yang akan mempengaruhi seluruh kehidupan. Kepahitan ini hanya akan merugikan diri sendiri dan juga orang-orang yang ada di sekitar kita. sebagaimana firman Tuhan sampaikan, bahwa akar kepahitan dalam diri seseorang akan menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang. Menimbulkan kerusuhan sebab setiap perkataan dan tindakan orang yang mengalami akar yang pahit juga adalah tindakan karena kepahitannya. Dia tidak dapat berpikir secara jernih, sebab dirinya hanya ingin melampiaskan kepahitan yang ada di dalam hatinya. 


Akar yang pahit ini dapat tumbuh di dalam diri seseorang awalnya karena ketersinggungan kemudian sakit hati yang tidak segera diselesaikan atau dituntaskan akhirnya akan berkembang kepada sesuatu yang tidak baik berkuasa atas dirinya. Dan hal ini menjadi sarana empuk bagi kuasa kegelapan untuk berkuasa dalam diri seseorang.  Akar yang pahit ini membuat seseorang merasa tidak berharga dan menganggap orang lain menjadi tidak berharga. Oleh karena itulah menjadi menimbulkan kerusuhan dan kecemaran bagi diri sendiri dan orang lain. Akar yang pahit dalam diri seseorang yang tidak diselesaikan hingga tuntas dapat berakibat kepada kata-kata yang tidak baik keluar dari diri orang tersebut kepada orang lain dan bahkan terhadap Tuhan. sebab kekecewaan atau kepahitan itu dipakai oleh si Iblis untuk merusak diri seseorang. Maka ketersinggungan, sakit hati dan akar yang pahit harus disembuhkan secara tuntas dan total, tidak meninggalkan sedikitpun di dalam hati. 


Untuk mengalami kesembuhan dari akar yang pahit ini adalah menerima pengampunan dari Allah dan hidup di dalam kasih karunia Allah. Sebab pengampunan dapat kita terima hanya karena kasih karunia Allah. Menjaga supaya tidak seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, di awali dari diri kita masing-masing untuk tetap berada di dalam kasih karunia Allah. Sebab dengan kasih karunia Allah, kita mengalami dan menerima pengampunan dari Allah dan dengan kasih karunia Allah kita akan mampu untuk mengampuni sesama kita. kita telah merasakan kasih karunia Allah maka tanggung jawab kita juga adalah menjadi pembawa kasih karunia Allah bagi sekeliling kita. dengan demikian kita ikut menjaga setiap orang supaya tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah akan menuntun kita dalam merespon setiap hal yang ada di sekeliling kita sehingga kita akan jauh dari ketersinggungan, sakit hati dan akar yang pahit. Sebab dengan menyadari bahwa kita hidup dalam kasih karunia Allah, kita juga menyadari betapa hidup kita ini sangat berharga demikian juga dengan hidup sesama kita yang sangat berharga di dalam kasih karunia Allah. 


Sahabat yang baik hati, seberat apapun pada saat ini pergumulan yang sedang kita hadapi atau yang sedang kita simpan di dalam hati kita masing-masing, ingatlah ada kasih karunia Allah yang senantiasa tersedia bagi kita, menolong dan memapukan kita menghadapi setiap pergumulan atau kesulitan hidup. Dengan senantiasa tetap melekat erat dan tinggal di dalam kasih karunia Allah, kita akan dimampukan memandang segala sesuatu yang disekeliling kita sebagai alat Tuhan yang membuat kita semakin bijaksana dan hanya bergantung kepada Tuhan saja.  Mari kita mengandalkan kasih karunia Allah dalam menjalani hidup kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkatia saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudari. Amin.


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MP

Sabtu, 16 Januari 2021

YESUS MENGENAL KITA

 Kotbah Minggu II Setelah Ephipanias

Ev. Yohanes 1:43-52


YESUS MENGENAL KITA


Selamat Hari! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini menerangkan pemanggilan murid-murid Tuhan Yesus yang pertama, yakni Andreas, Simon Petrus, Filipus dan Natanael menurut Injil Yohanes. Natanael hanya disebutkan di dalam Injil Yohanes, di Injil Matius dia disebut dengan Bartomeleus (Mat 10:3).


Percakapan singkat dan mengejutkan antara Tuhan Yesus dan Natanael membuat Natanael percaya. Natanael orang yang sulit percaya bahkan memelihara prasangka buruk. Saat Filipus menyebut mereka telah melihat Mesias sebagaimana yang disebutkan oleh Musa dan kitab para Nabi yaitu Yesus dari Nazareth. Spontan Natanael berkata: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (1:46). 


Natanael sendiri berarti: "pemberian Allah", dia dipanggil menjadi murid setelah Simon Petrus (Kefas), Andreas dan Filipus. Mereka menceritakan bahwa mereka telah berjumpa dengan Yesus, Dialah orang yang disebutkan oleh Musa dalam Taurat dan para nabi yaitu, Yesus, anak Yusuf dari orang Nazaret. 


Natanael seorang yang tahu akan sejarah Israel, spontan berkata: apakah ada sesuatu yang baik dari Nazareth? Dalam kitab para nabi disebutkan bahwa Mesias datang dari keturunan Yehuda (Kej 49:10), lahir di Bethlehem (Mikha 5:1), tentulah dia protes dari pengetahuannya itu jika ada orang berkata Mesias orang Nazaret. Pastilah dari Yudea dan keturunan Yehuda. Dia tidak.paham bahwa sekalioun Yesus dari Nazaret namun dia lahir di Betlehem dan sari keturunan Yehuda, yakni dari keturunan Daud.


Namun Filipus dan Andreas tidak mau berdebat panjang lebar dengan Natanael, mereka langsung mengajaknya berjumpa langsung dengan Yesus. Natanael pun ikut Filipus dan Andreas berjumpa dengan Yesus. Apa yang terjadi setelah Nathanael berjumpa Yesus langsung menyapa Natanael dengan kalimat ini: Yohanes 1:47 (TB)   Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"


Natanael heran baru berjumpa dengan Yesus namun telah memuji Natanael orang yang tidak ada basa basi, orang jujur dan Israel sejati. Maka Natanael pun sujud dan berkata: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"


Bukankah Natanael baru berkata berkata: adakah sesuatu yang baik dari Nazareth? Namun ketika berjumpa dengan Yesus Natanael berubah 180 derajat bahkan keluar pengakuan yang luar biasa bahwa Yesus adalah Raja orang Israel. Itulah buah perjumpaan dengan Tuhan Yesus. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini memberikan arti yang sangat dalam bagi kita:


1. Yesus mengenal dan mengetahui siapa kita. Yesus mengenal bukan hanya pada saat ini, tetapi mengenal siapa kita dulu, kini dan menjadi perancang masa depan kita. Yesus adalah Mesias Anak Allah sebagaimana disebutkan Musa dan kitab para nabi. Dialah Yuruselamat yang ditentukan Allah dan kepadaNya Allah berkenan. Berbahagialah orang yang mengikut Yesus.


2. Berubalah dari berburuk sangka menjadi berbaik sangka. 

Natanael menjadi contoh hidup kita, mengubah prasangka burik dengan berbaik sangka. Setelah mengenal Yesus, Natanael berubah pikiran dari berprasangka buruk menjadi murid Yesus. Dia mungkin saja tahu kulit luar tentang sejarah Israel namun tidak memahami rencana Allah dalam sejarah Israel. Sesungguhnya pengetahuan harus membawa kita kepada pemahaman.  Pengetahuan harus membawa kita kepada hikmat dan pengenalan terhadap rencana Allah.

Natanael orang yang berprasangka buruk akan orang Nazareth setelah perjumpaannya dengan Yesus menjadikan dia berubah dan menjadi murid sejati. Kiranya kita juga demikian, mengaku menjadi murid Yesus harus merubah prasangka buruk kepada pengenalan yang klar agar kita tidak tersesat di jalan karena prasangka buruk.


3. Bonus menjadi murid Tuhan Yesus

Seorang murid Tuhan Yesus menerima pengajaran dan kotbah Tuhan Yesus yang menakjubkan, etika dan jalan hidup yang penuh kasih dan menjadi teladan dalam berbuat baik. Kemana Yesus pergi disana dia menyembuhkan orang. Itu semua menjadi milik orang percaya. Keteladanan hidup Yesus adalah keunggulan moral menjalani hidup di dunia ini. 

Dalam ayat terakhir ini, diperkenalkan bonus utama bagi orang yang mengikut Yesus disebutkan adalah mengetahui dan melihat jalan menuju sorga. Yohanes 1:51 (TB)  Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia." 


Sahabat yang baik hati, saat ini Yesua mengundang kita menjadi murudNya. Jangan sia-siakan, berubahlah dan menjadi muridNya. Tidak usah berdalih dan memberikan berbagai alasan karena Yesus mengetahui semuanya dalam hidup kita baik mas lalu dan kini dan Yesus pula yang merancang kehidupan kita di masa mendatang. Amin


Tuhan memberkati kita semua!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Jumat, 15 Januari 2021

PEMBAHARUAN HIDUP UMAT PERCAYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 16 Januari 2021


PEMBAHARUAN HIDUP UMAT PERCAYA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Roma 12: 2b (TB): tetapi berubalah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


Romans 12:2b (NJKV): but be transformed by the renewing of your mind, that you may prove what is that good and acceptable and perfect will of God.


Pembaharuan adalah kata populer dan  sering kita dengar dan identik dengan kata Reformasi.  Reformasi Gereja pertama sekali dilakukan oleh Martin Luther di Eropa pada abad ke-16. Gerakan reformasi kemudian berpengaruh kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi dilakukan baik dalam skala lokal, nasional, internasional terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa digantikan dengan sistem yang baru untuk tujuan hal lebih baik. Bandingkan di Indonesia gerakan reformasi menumbangkan pemerintahan orde baru. Desakan demi desakan menuntut perubahan terus dilakukan baik reformasi hukum, birokrasi dan budaya koruptif. Perubahan di Uni Soviet ada istilah "glasnot" dan "perestorika" keterbukaan politik mereformasi sosialisme dan akhirnya reformasi Rusia membubarkan USSR  atau Uni Rusia.


Reformasi atau pembaharuan tentu harus dirumuskan dengan baik melalui perencanaan yang seksama didukung kekuatan elemen bangsa dan juga resources yang dimiliki dan sudah barang tentu akan ada pihak-pihak yang menjadi korban untuk mewujudkan "Visi dan Misi" Reformasi tersebut. Sehingga kehidupan sosial dan maayarakat berubah kepada situasi baru yang diharapkan.


Demikian juga dalam hidup kerohanian kekristenan perubahan memerlukan kekuatan roh-spiritual dari setiap umat percaya untuk meninggalkan pola hidup lama yang tidak berkenan kepada Tuhan menuju kehidupan baru melalui " pertobatan" yang hanya dapat dilakukan dengan pertolongan Roh Kudus-Roh Penolong yang telah diutus oleh Bapa atas kehendak Tuhan Yesus sebagaimana tertulis pada Yohanes 14:16. Pertobatan atau pembaharuan hidup kerohanian juga disebut "dilahirkan kembali" (lahir baru). Pertobatan atau Pembaharuan dilakukan dengan meninggalkan perbuatan dosa dan berbalik kepada jalan Allah dengan pimpinan Roh serta beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana Rasul "Paulus yang menulis suratnya kepada Titus: Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus ( Titus 3:5). Hal ini ditegaskan lagi dalam firman Tuhan pada 1 Petrus 1: 23 berkata: Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 


Roma 12: 2 hari ini mengajak kita agar tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Orang percaya harus meninggalkan hidup menurut daging: yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, Galatia 5: 19-20 melainkan hidup di dalam buah-buah roh: yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (Gal.5: 22-23). Kita harus meninggalkan hidup lama dan hidup dalam kegelapan, tetapi menjadi garam dan terang dunia (Mat.5:13-14) dimana kita tahu bahwa garam diperlukan untuk melezatkan makanan dan juga mencegah makanan dari pembusukan, demikian juga terang adalah menyinari kegelapan lewat cahaya yang dipancarkan. Hidup kekristenan berperilaku sebagai anak-anak terang yang membawa kebenaran, kasih, dan kedamaia (baca Ef.5: 8b).


Sahabat yang baik hati! Keinginan daging terus memacu kehidupan manusia yang hidup dalam planet bumi ini dimana negara yang satu ingin lebih unggul dari negara yang lain sehingga berlomba-lomba ingin lebih superior dalam berbagai bidang seperti persenjataan yang memusnahkan (teknologi kemiliteran), demikian juga dibidang ekonomi ingin rakyatnya lebih makmur, bahkan keinginan ekspansionis wilayah teritorial serta perebutan sumber-sumber alam (natural resources) yang semuanya ini menyangkut persaingan antar negara. Demikian juga  setiap orang ingin menjadi kaya dan makmur tentu harus dengan berusaha dan kerja keras, namun menjadi salah apabila dilakukan melalui tindakan yang melanggar aturan hukum atau menindas hak orang lain sebagai suatu keserakahan atau ketamakan sebab Tuhan tidak menghendaki hal demikian (Luk.12:15).  Iblis akan terus berusaha menyeret manusia untuk melakukan hawa-nafsu kedagingannya yang sudah barang tentu bertentangan dengan kehendak Roh dan marilah kita lawan dengan kekuatan Roh Allah yang diam dalam diri kita serta berpegang pada Firman Tuhan, sebagaimana pe-Mazmur berkata : Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku ( Maz.119:105). Biarlah Firman Tuhan itu yang terus menuntun langkah kita dan menerangi perjalanan hidup kita di dunia ini sampai Maranata! Tuhan Yesus datang kembali ke dunia.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam : Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak- LLT.

Kamis, 14 Januari 2021

TUHAN MENUNTUN UMATNYA SAMPAI KE TANAH PERJANJIAN

 FIRMAN  TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 15 Januari 2021


TUHAN MENUNTUN UMATNYA KE TANAH PERJANJIAN


Selamat pagi sahabat  yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ulangan 8:7  Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;


Deutronomy :8:7 For the LORD thy God bringeth thee into a good land, a land of brooks of water, of fountains and depths that spring out of valleys and hills; 


Semua kita pasti mengakui bahwa  Tuhanlah yang menuntun perjalanan hidup kita memasuki 2021 hingga memasuki hari ke 15. Jika kita renungkan, tentu sudah banyak hal yang terjadi dalam waktu yang begitu singkat, baik suka maupun duka, baik yang terjadi dalam diri kita pribadi lepas pribadi ataupun yang terjadi dalam keluarga, kelompok persekutuan bahkan di tengah-tengah gereja, semua yang terjadi dalam kehidupan kita seturut dan sekehendak Allah. dan dalam hal itu apakah reaksi kita, respon kita? Apakah jika berkat datang kita bersukacita dan bersyukur kepada Dia sipemberi sukacita itu? Sebaliknya saat penderitaan, kesusahaan menghampiri hidupnya kita kecewa dan sungut-sungut kepada Tuhan. Perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan membuktikan Allah bwkerja mendatangkan kebaikan bukan hanya saat bersukacita atau mengalami sukses. Allah sanggup mendatangkan kebaikan dari peristiwa hal buruk.


Firman Tuhan pada pagi ini adalah sebuah refleksi iman dari Musa yang diajarkanya kepada bangsa Israel, agar mereka/bangsa Israel berlaku hati-hati dalam kehidupan mereka kedepannya. Musa menegaskan dalam perjalanan Israel dari Mesir dan digurun mereka berada dalam bimbingan Allah Israel, mereka dibimbing, diajar, ditempa oleh Allah, dicukupkan dan dikuatkan menjadi bangsa yang siap menerima berkat yang lebih besar dan hebat yaitu tanah yang subur, menjadi bangsa yang besar, bangsa imamat yang rajani, kepunyaan Allah sendiri. Dengan demikian mereka harus menunjukkan identitas diri mereka dalam setiap laku dan perbuatan nyata mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Perbuatan mereka harus menjadi cerminan keberadaan Allah dalam diri mereka. Rasa syukur dan ketaatan kepada Allah adalah identitas bangsa pilihan Allah. Rasa syukur itu di buktikan bukan saja ketika mereka menerima hal-hal yang sesuai dengan keinginan mereka, tetapi rasa syukur itu juga dibuktikan dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam perjalanan hidup bangsa Israel, baik suka maupun duka dengan demikian mereka menyadari bahwa setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita Allahlah yang mengaturkannya dan mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita. Demikian juga dengan ketaatan menjadi salah satu kunci kebahgiaan sebagai umat pilihan Allah, tanpa ketaatan yang penuh bangsa Israel akan gagal menjadi bangsa pilihan Allah. Ketaatan berarti melibatkan Allah dalam setiap rencana dan rancangan yang sedang dan akan kita lakukan. 


Allah telah memberikan yang terbaik bagi umatNya. Jika Tuhan berkehendak tidak seorang pun dapat menggagalkannya, dan semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita di masa depan (Roma 11: 34-36” 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! 


Sahabat yang baik hati! Allah telah menuntun umatNya hingga memasuki tanah Perjanjian. Selama perjalanan Tuhan membentuk, mengajari bangsa Israel itu dengan semua peristiwa-peristiwa hebat selama 40 tahun. Pembentukan itu dilakukan dengan harapan bangsa Israel telah dan lebih mengenal tentang Allah nenek moyang mereka yang hebat dan dahsyat. Allah yang tidak ada bandingnya, menyediakan apa yang perlu, mencukupkan mereka dengan berkat yakni memiliki tanah yang subur dengan  melimpah susu dan madu.  Dengan kemakmuran tersebut Allah menginginkan dan mengingatkan mereka bahwa itu semua adalah anugerah semata, sehingga janganlah lupa bahwa semuanya diberika untuk satu tujuan agar mereka menjadi bangsa yang rendah hati dan nama Allah dipermuliakan dalam kehidupan mereka


Pelajaran 40 tahun di padang gurun telah membentuk Israel menjadi umat yang tangguh. Tuhan memakai setiap keadaan untuk membentuk karakter yang unggul mulai dari kesulitan air dan mujizat lainnya. dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita dan menunjukkan kemuliaanNya. Demikian halnya di masa pandemi Covid 19 ini sekalipun melelahkan dan mendatangkan derita yang begitu memiluhkan hati tetapi kita yakin bahwa Allah mendatangkan kebaikan bagi kita dan menghantarkan kita sampai kepada tujuan akhir perjalanan kita dengan sentosa. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...