Selasa, 29 September 2020

PERTOBATAN MEMBATALKAN MURKA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspiraai dan Motivasi

Rabu, 30 Sept 2020


PERTOBATAN MEMBATALKAN MURKA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak dipagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yunus 3:10 (TB)  Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya. 


Jonah 3:10 (RWV)  And God saw their works, that they turned from their evil way; and God repented of the evil, that he had said that he would do to them; and he did it not.


Jika kita baca satu perikop ini ada yang menarik yaitu kekesalan dan kemarahan Yunus kepada Tuhan, karena setelah diberitahukan hukuman kepada Ninive, maka raja dan seluruh penduduk kota itu bertobat. Mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, berdoa dan berpuasa untuk memohon pengampunan agar murka Tuhan tidak menimpa mereka. Allahpun berbelas kasihan dan mencabut hukuman yang direncanakan menimpa kota Ninive.


Keputusan Tuhan yang membatalkan hukuman kepada Ninive membuat Yunus kesal dan marah. Kemarahan yang tak beralasan. Dalam pasal 4 Yunus menunjukkan kemarahannya atas ketetapan Allah yang mengasihi Ninive. Dia mengeluarkan unek-uneknya dan ketidakpuasan atas ketetapan Allah yangbdemikian. Sekalipun dalam doanya ada pengakuan bahwa Tuhan pengasih, penyayang dan panjang sabar serta melimpah kasih setia. Namun ada kejengkelan, kalau toh Ninive tak dihukum mengapa dia harus berlelah bahkan membuat jalan hidupnya sengsara hingga sampai di Ninive memberitakan hukuman Tuhan. Yunus kurang berterima atas keputusan Allah yang membatalkan hukuman kepada Ninive, dan atas kemarahannya itu Yunus meminta agar Tuhan mencabut nyawanya, karena lebih baginya mati dari pada hidup. 


Secara theologis Yunus mengetahui Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, Tuhan berkehendak agar orang jahat bertobat dan berbalik dari kejahatannya kepada Allah (Yehezkiel 33 dan Maz 103). Inilah tujuan yang utama, yaitu kasih Allah pada Ninive karena mereka mau berbalik. Kalau Allah mengasihi Ninive, kenapa Yunus marah? 


Ada beberapa yang dapat kita catat mengapa Yunus marah:

Pertama dia sudah lelah dan dengan pergumulan khusus sampai ke Ninive memberitakan hukuman, tapi Allah menyesal dan menghentikan rencana hukuman pada Ninive. Seolah2 hanya membuat lelah Yuñus. Keputusan Allah ini beralasan karena mereka mau bertobat. Dari sini sebenarnya Yunus tidak beralasan untuk marah. 

Kedua, kalau hukuman dibatalkan seolah nubuatan hukuman tidak benar, ini pertarungan kebenaran nubuatan dari seoreng nabi Yunus berhadapan dengan Ninive. Hal ini juga masih dapat dijelaskan bahwa Tuhan menyesal dan mengubah rencanaNya. Kemarahan Tuhan berubah menjadi kasih karena pertobatan. Jadi pertarungan kebenaran bukan soal benar tidaknya nubuatan tetapi nyatanya kasih Allah atas Ninive. KEBENARAN YANG UTAMA ADALAH Allah mengasihi bangsa lain. Jadi lelah Yunus sebenarnya telah berbuahkan kebaikan bagi Ninive yang bertobat atas ancaman hukuman. Inilah yang dikehendaki oleh Allah. Ketiga, pandangan ekslusif Yunus atas bangsa2. Bisa saja benar bahwa Yunus memahami eklusivisme, dimana Allah mengasihi umatNya dan menghukum bangsa-bangsa. Dalam pandangan Yudaisme pemahaman seperti ini sangat kental hanya Israel yang disebut dengan umat kesayakan (neum YHWH) sedangkan bangsa-bangsa (goyim) adalah umat yang tidak mengenal Allah. Disinilah perubahan pemahaman teologis dari ekslusif ke inklusif, Allah mengasihi umat Ninive karena mereka bertobat. Allah tidak hanya mengasihi umat Israel, tetapi juga mengasihi bangsa-bangsa yang menginsafi kesalahan dan kejahatannya.


Kemarahan Yunus ini dijawab Tuhan dengan suatu pengalaman berarti bagi Yunus, ketika dia berteduh di pohon jarak. Sedikit mengobati hati yang jengkel dan agak terhibur karena pohon jarak bertumbuh dan menaungi Yunus dari teriknya matahari, namun keesokan harinya atas penentuan Allah datanglah seekor ulat  yang menggerek pohon jarak itu hinga layu. Hal ini membuat Yunus semakin marah, bahkan pantas marah seumur hidup atas segala kejengkelan yang dialaminya. Namun Tuhan menjawab: " kamu sayang sama pohon jarak untuk sedikit pun tidak pernah berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula, bagaimana tidak Aku akan sayang pada Ninive..." (4,10-11)


Sahabat yang baiknhayi! Kalau kita sebutkan perjuangan menyampaikan hukum ke Ninive adalah kerja keras yang dilakukan oleh Yunus, tidak menjadi alasan kemarahan kepada ketetapan Tuhan. Tuhan sendirilah yang menimbang dan memutuskan hukuman apa yang diperoleh oleh setiap orang atas perbuatannya. Tugas orang percaya adalah menyarakan pertobatan dan melakukan kehendak Tuhan. Jika orang bertobat karena seruan dan nasihat kita, kita telah menjadi hamba Allah yang menyelamatkan orang. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...