Sabtu, 12 September 2020

BERHIKMAT MEMAKNAI KEBERHASILAN DAN TAKUT AKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/4395968927141806/?sfnsn=wiwspmo&extid=Bcwc3uAv0JSLNj3m

Kotbah Minggu XIV Stelah Trinitatis

Ev. Parjamita 2:4-11 Ep. Galatia 5:19-21



*BERHIKMAT MEMAKNAI KEBERHASILAN DAN TAKUT AKAN TUHAN*

(Pengkotbah 2:4-11)


Selamat hari minggu! Sahabat yang bak hati, salah satu tujuan penulisan Kitab Pengkotbah adalah menyapa manusia untuk mengenal keberadaannya: siapa manusia, dari mana dan mau ke mana. Jika perjalanan hidup ini tidak dimaknai maka hidup ini akan sia-sia dan sama saja dengan mahluk lainnya, lahir, bertumbuh, berlalu dan mati. Kelelahannya juga siasia dan tiada yang tersisa. Semuanya upaya menjaring angin.


Pengkotbah menyapa manusia agar hadir berbeda. Manusia dapat memaknai dan mewarnai kehidupan ini. Inilah yang disampaikan dalam kotbah minggu ini. Jika kita baca keseluruhan pasal 2 ini, Pengkotbah hendak menyapa dan merenungkan secara mendalam bahwa dibalik semua kesuksesan yang diraih apakah faedahnya? Jika semua keberhasilan ini berorientasinpada diri sendiri maka semuanitu akan sia-sia.


Salomo adalah raja yang masyhur, bijaksana dan mencapai apa yang diimpikan dalam hidup. Dia seorang raja ternama, kaya raya dalam segala hal namun belajar kepada siapapun dan apapun. Pelajaran yang ditemukannya diajarkannya pada kita agar.kita berhikmat.


Jika kita baca perikop ini, Pengkotbah dapat kita kategorikan sukses dalam segala hal. Dirumah, berladang, beternak, usaha, pemimpin yang baik mengorganisir para pekerja yang ada padanya. Namun dibalik semua itu pengkotbah mau bertanya apa faedah dan manfaatnya? 


Jangan langsung bergirang atas keberhasilan jika tidak bisa menikmati dan memaknai menjadi beemakna. Jangan langsung tertawa atas pencapaian karena tertawa bagi Pengkotbah tertawa adalah kebodohan jika tidak melihat makna dibalik pencapaian.  Maka saat ini kita diajak untuk bertannya:


Ayat 4-5 apakah faedahnya dan manfaatnya dalam hidup umat manusia di balik kesuksesan seseorang dalam pekerjaan, rumah tangga, mengelola usaha dan kebun dan raman miliknya?


Ayat 6-7 apakah faedahnya dan manfaatnya bagi kehidupnan manusia dibalik keberhasilan mempekerjakan orang dan memiliki banyak ternak dan kekayaan?


Ayat 8-9 apakah faedahnya hidup manusia dibalik semua kekayaan dan keberhasilan mengumpulkan harta dannkekayaan dan menjadi orang besar.


Dibalik semua keberhasilan dan kesuksesan besar itu Pengkotbah menahan sukacita dan menanyakan pada dirinya sendiri apa manfaatnya bagi kehidupan manusia? Puncaknya Pengkotbah mengingatkan bahwa semua ini akan berlalu, manusia kembali ke tanah apakah  yang tertinggal bagi manusia? Pengkotbah menghendaki manusia ini bukan hanya mengejar kesuksesan semata namun setiap orang dapat memaknai kehadirannya yang membangun kehidupan ini. 

Pengkhotbah 9:5 (TB)  Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.


Pengkotbah bukanlah anti kesuksesan, anti keeja keras dan semngat meraih keberhasilan namun pengkotbah menanyakan lebih dalam untuk apa manfaatnya dibalik semua jerih lalah mencapai kesuksesan? Pengkhotbah 9:10 (TB)  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi


Jika hanya untuk kepuasan diri sendiri dan prestise diri, pengkotbah berkata itu semua kesiasiaan. Hal ini benar karena waktu akan menjawab. Sehebat apapun seseorang tidak ada yang dapat melawan waktu. Jika waktunya tiba, semuanya layu dan kemegahannya seperri bunga rumput, kering, layu dan gugur. Saat dia mati semuanya akan terkubur.


Kotbah ini mengajak kita kesuksesan harus diabdikan untuk memuliakan Tuhan dan mengasihi dan membangun sesama. Saat hidupnya berlalu dia telah berkenan bagi Allah. Saat hiduonya berlalu ada banyak orang yang merasakan kebaikan dan hal yang sama akan dilakukan pada orang lain. 


Sahabat yang baik hati! 

- Orang berhikmat akan menyadari apa yang dimaksudkan oleh kotbah minghu ini. Sehebat apapun manusia meraih kesuksesan ingatlah semuanya akan berlalu. 

- Pengkotbah tidak melarangn kita untuk bekerja keras meraih sukses, justru mendorong setiap orang mengejar apapun yang diimpikan namun dalam menggapai itu semua berhikmatlah dan takut akan Tuhan. 

- Akhirnya Pengkotbah juga mengingatkan bahwa dibalik semua apa yang dikerjakan oleh manusia, ingatlah Tuhan akan menghakimi perbuatan setiap orang. 

Pengkhotbah 12:13-14 (TB)  Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...