Selasa, 15 September 2020

BERHARGA DI MATA TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motovasi

Rabu, 16 September 2020


BERHARGA DI MATA TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di paginhari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Samuel 26:24 (TB)  Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan." 


1 Samuel 26:24 (RWV)  And, behold, as thy life was precious this day in my eyes, so let my life be precious in the eyes of the LORD, and let him deliver me out of all tribulation.


Salah satu etika perang adalah membiarkan musuh yang menyerah untuk hidup. Itu adalah hak-hak musuh yang dihargai. Mungkin anda berpikir, perang kok ada etikanya? Bukankah dalam perang setiap orang menghalalkan darah musuh? Perang memang mengalahkan musuh namun ada juga etika yang harus dihormati. 


Daud adalah musuh bebuyutan Saul, permusuhan itu sesungguhnya bukan berasal dari Daud, namun persoalan pribadi Saul yang iri hati pada Daud.  Kisahnya bermula saat Daud mengalahkan Goliad, bangsa Israel pun sangat gembira dan mengelu-elukan Daud sebagai pahlawan luar biasa. Dalam sambutan tersebut para perempuan Yerusalem bernyanyi: "Saul mengalahkan musuh beribu-ribu, tetapi Daud berlaksa-laksa." 1 Samuel 18:7-8 (TB)  dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."  

Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya." 

Telinga Saul panas mendengar nyanyian itu, dan sejak itu Saul terus merencanakan untuk melenyapkan Daud. 


Iri hati yang dibiarkan bertumbuh akan menimbulkan kebencian, kebencian menimbulkan keinginan untuk melenyapkan orang lain. Saul terus mengejar Daud dan berkeinginan besar untuk membunuhnya. Namun setiap kali Saul menghadang Daud, saat itu juga Tuhan melindungi Daud dan melepaskannya. Ada saja cara Tuhan untuk

melepaskan Daud dari sergapan Saul.

Saul sesunghuhnya lemah dalam segala pengejarannya itu justru ada beberapa kali Daud dapat membunuh Saul. 


Dalam renungan ini Saul mengejar daud kepada padang gurun Zif, mungkin karena kelelahan, Saul tertidur di kemahnya.  Daud datang menyusup ke kemah Saul bersama Abner panglima perangnya dilihatnyalah Saul tergeletak tertidur. Abner sendiri sudah ingin membunuh Saul dengan tombaknya, namun Daud melarangnya dan berkata: 1 Samuel 26:9, 11 (TB)  Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?" 

Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi." 


Daud membiarkan Saul hidup, karena baginya ada etika perang: dia sendiri tidak akan menjamah orang yang diurapi Tuhan. Daud hanya mengambil tongkat dan gendinnya, pertanda bahwa Saul sesunghuhnya telah kalah atas Daud.

Ini adalah kali kedua Daud membiarkan Saul hidup. Daud tidak menjamah Saul karena dia adalah yang diurapi Tuhan.


Apa yang dilakukan oleh Daud membuat Saul sadar bahwa Daud sungguh berharga dimata Tuhan. Saul menyapa Daud dan merasa bersalah atas perbuatannya 1 Samuel 26:21 (TB)  Lalu berkatalah Saul: "Aku telah berbuat dosa, pulanglah, anakku Daud, sebab aku tidak akan berbuat jahat lagi kepadamu, karena nyawaku pada hari ini berharga di matamu. Sesungguhnya, perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali." 


Sahabat yang baik hati! Kehebatan pemenang bukankah menghabisi atau melenyapkan musuh tetapi bagaimana musuh menyadari kesalahannya dan insaf atas perbuatannya. Inilah yang terjadi dengan Saul, akhirnya menyadari kekeliruan dan kesalahan yang haus akan darah Daud. Tetapi Daud tidak membalaskan kejahatan Saul. Daud memiliki etika: tidak akan pernah menjamah orang yang diurapi Tuhan. Mendamaikan permusuhan adalah masing-masing meyadari dirinya dan musuhnya adalah berharga di mata Tuhan. Permusuhan akan mudah berhenti saat setiap orang menyadari hal ini. Saudara adalah berharga di mata Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...