Senin, 28 September 2020

AKULAH YANG MEMBUAT NAFAS KEHIDUPAN

 

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 29 Sept 2020

AKULAH YANG MEMBUAT NAFAS KEHIDUPAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan

Yesaya 57:16 (TB)  Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.

Isaiah 57:16 (RWV)  For I will not contend for ever, neither will I be always angry: for the spirit should fail before me, and the souls whom I have made.

Jika beban mendesak dan berat seolah tak ada yang dapat disyukuri pikiran semacam itu harus dikoreksi. Maka orang yang bersangkutan perlu mengetahui bahwa jika masih bisa bernafas saja kita harus bersyukur. Bernafas saja adalah berkat yang luar biasa dari Tuhan. Hal ini dapat kita mulai dengan pertanyaan: berapa oxygen yang anda butuhkan setiap kali bernafas? Kalikanlah sehari, seminggu, sebulan dan setahun? Tuhan telah menyediakan itu untuk kita jadi tidak ada alasan untum bersyukur.

Ayo kita hitung berikut ini. Menurut data Shopie (salah satu lapak belanja online terbesar di Indonesia) harga Oxygen dalam 1 tabung kapasitas 1m3 (satu meter qubik), yang biasa digunakan untuk alat bantu pernafasan bagi orang sakit rata-rata harganya Rp 500.000,-. Satu tabung itu dapat digunakan bervariasi jika meteran angka 2 dapat digunakan 6 jama, jika 3 bisa 4-5 jam dan jika angka 6 bisa hanya 4 jam saja. Tarohlah jika 1 tahun kita gunakan 6 jam seharga Rp 500.000,- berarti harga saat ini satu hari satu malam dari oxygen saja Tuhan telah mensubsidi kita gratis Rp.2.000.000,- Hitunglah umur anda berapa tahun saat ini maka sudah berapa subsidi Tuhan dalam hidup ini?  Ingat Itu masih dari pernafasan, lain lagi dari unsur lain seperti: air, tanah, makanan, dll. Kita begitu berharga bagi Tuhan sehingga apaoun telah diciotakan dan disediakan Tuhan untuk manusia.

Bagaiaman Tuhan menciptakan manusia yang kita temukan dalam narasi penciptaan. Allah lebih dahulu menciptakan langit, bumi dan segala isinya baru menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah. Diberi nafas kehidupan dan ditempatkan di tempat terbaik dari ciptaan Tuhan. Itulah kebaikan Tuhan yang tiada tara bagi manusia. Jika ada pergumulan itu bukan berarti lupa akan manusia, namun ada kehendak Allah yang harus dimaknai.

Yesaya hadir meneguhkan umat Allah dalam pembuangan, mereka letih dan lesu, tiada harapan dan hidup serba hampa. Namun Yesaya meneguhkan mereka dan memberikan jaminan bahwa Tuhan sendiri akan memulihkan umatNya dan kembali ke Yerusalem. Semua itu dilakukan Tuhan karena kasihNya, terikat dengan perjanjian dan dari sejak semula Allah menciptakan manusia berharga di mata Tuhan.

Akulah yang membuat nafas kehidupan kepada mereka! Masa depan bangaa itu ditentukan oleh Tuhan. Tidak ada kekuatan musuh yang paling hebat hingga berkuasa menentukan hidup lawannya. Semuanya ditentukan oleh Tuhan. Hidup ini adalah milik Tuhan dan Tuhan sendirilah yang menentukan kapan kita menghembuskan nafas terakhir karena Tuhan yang membuat nafas kehidupan.

Sahabat yang baik hati! Jika beban mendesak jangan pernah menyesali hidup ini dan seolah tidak ada yang disyukuri. Heninglah sejenak berpikir dan merenungkan begitu banyak perbuatan Tuhan dalam hidup ini yang disyukuri. Renungan hari ini mengingatkan dan meneguhkan kita bahwa Tuhanlah yang membuat nafas kehidupan.  Itu berarti hidup ini ditentukan olehNya dan tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dari nafas kehidupan ini. Setiap kita bernafas ada banyak hal yang harus mengingat dan bersyukur kepada Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala.kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt  Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...