Rabu, 16 September 2020

JANGAN MENGHAKIMI

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 17 September 2020


JANGAN MENGHAKIMI


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 7:1 (TB)  "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.


Matthew 7:1 (RWV)  Judge not, that ye be not judged.


Menghakimi atau "judge" seseorang adalah suatu perbuatan yang sangat dilarang oleh Alkitab. Yesus sendiri mengatakan dalam Matius 7:1 (TB)  "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (Band Luk 6:37). Mengapa Yesus melarang kita mengahakimi? Setidaknya ada tiga alasan Alkitab untuk melarang seseorang :


a) menghakimi atau "men-judge" adalah suatu penilaian terhadap seseorang berdasarkan asumsi-asumsi negatif terhadap orang lain. Sementara asumsi itu adalah praduga yang belum tentu suatu kebenaran. Padahal dengan menghakimi kita sudah memvonnis atau menyatakan orang lain salah menurut kaca mata kita sendiri.  Dalam katekhismus M. Luther menjelaskan makna Hukum ke IX bahwa kita harus melindungi orang sebelum kita mengetahui seseorang itu bersalah. Kita tidak boleh menjelekkan orang lain, sebaiknya kita hanya boleh memberitakan kabar baik mengenai seseorang.


b) Dilarang menghakimi karena kita tidak pernah diberikan hak atau wewenang untuk menghakimi orang lain. Tugas kita adalah menasihati dan membimbing orang agar berubah dari kesalahan kepada hidup dalam kebenaran. Itulah sebabnya dalam Siasat gereja disebut dengan "aturan penggembalaan". Konsekwensi tertinggi dari penggembalaan adalah ex-communi, seseorang oleh karena perbuatannya tidak dapat lagi diingatkan maka dia dikeluarkan dari persekutuan. (Band Mat 18:15-20)

Persekutian orang percaya adalah yang dipanggil Allah untuk hidup dalam kehendak Allah. Dalam memenuhi itu setiap percaya wajib saling memperhatikan dan saling menasihatkan.


c) Menghakimi adalah hak Allah.  Ibrani 10:30 (TB)  Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." 

Jika pun ada di dunia ini orang yang diberikan mandat dalam memproses kesalahan seseorang itu adalah bahagian mandat ilahi yang diberikan kepada pemerintah untuk membatasi dan menghambat kejahatan. Itulah sebabnya pemerintah diberi kuasa dan pedang. Roma 13:4 (TB)  Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.


Sahabat yang baik hati! Dengan ketiga alasan diatas jelas bahwa kita dioerintahkan untuk tidak menghakimi, siapakah kita sehingga kita menghakimi orang lain. Manusia sangat subyektif, menilai dari sudut pandang diri. Jadi snagat bisa saja keliru dalam menilai. Yesus memgingatkan jangan menghakimi agar tidak dihakimi. Orang yang membully biasanya akan dibully, orang yang mencaci akan dicaci ini adalah sidah menjadi hukum balas manusia. Yesus menghadirkan damai sejahtera jangan menghakimi tetapi jadilah mengasihi, saling membangun dan menopang yang lain. Dunia akan lebih baik, damai dan tampak indah.


Jangan menghakimi bukan berarti tidak peduli. Jika ada kesalahan tegorlah dalam kasih. Jangan saling menghakimi, namun marilah kita bangun persekutuan dengan saling menopang dan mendukung dalam kasih.


Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...