Senin, 19 Agustus 2019
LIDAH SEORANG MURID
LIDAH SEORANG MURID
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, matilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 20/08/2019
Yesaya 50:4 (TB) Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Isaiah 50:4 (UKJV) The Lord GOD has given me the tongue of the learned, that I should know how to speak a word in season to him that is weary: he wakens morning by morning, he wakens mine ear to hear as the learned.
Jika kita ditanya apakah ciri seorang murid? Tentu belajar, gali ilmu, displin dan taat pada guru. Semua itu dilakukan untuk menimbah ilmu dan ilmu yang didapatkan kelak dapat berguna membangun diri dan berguna bagi orang lain.
Ada konsep yang keliru memahami pendidikan di Indonesia, pendidikan seolah mendapatkan ijazah dan syarat melamar pekerjaan. Dampaknya, orang berlomba-lomba beli sertifikat kesarjanaan hingga doktoral. Dari falsafah pendidilan tidak ada gunanya lembaran sertifikat, namun manfaat ilmu yang digali untuk membangun diri dan pengabdian kepada masyarakat. Apa artinya deretan gelar di depan dan belakang nama namun kapasitas tak ada. Syukurlah bagi orang percaya hal ini diingatkan agar kita mengembangkan diri bagai seorang murid yang terus belajar dan mempertajam pendengaran.
Lidah seorang murid, suatu istilah yang dipakai oleh Yesaya dalam misi yang diemban oleh Hamba Allah. Menjadi seorang hamba Allah harus menempa diri menjadi seorang murid yang mengasah pendengar. Murid kebanggaan biasanya akan rajin belajar dan displin. Murid diterjemahkan dari kata disciple, dari kata inilah turun katan displin. Jadi murid harus displin. Displin untuk belajar, displin dalam mengelola waktu dan hal-hal yang membangun diri.
Jika kita baca Yesaya 50:4-9a ada empat hal yang perlunkita kembangkan dari hamba Tuhan yang diberi lidah seorang murid, yakni:
1. Tetap seorang murid.
Sorang murid tentu selalu belajar tentang apa saja menyangkut ilmu dan misteri kehidupan. Dengan belajar murid bertumbuh dan membekali diri. Firman yang disampaikan bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat bagi orang yang letih lesu. Tetap sebagai murid bertujuan agar ada kemauan belajar akan apa saja yang berguna menambah wawasan, pengetahuan dan pengertian. Tetap seorang murid bukan seorang yang menggurui.
2. Mempertajam pendengaran:
Seorang hamba Tuhan memiliki ketajaman untuk mendengar. Orang yang berhasil adalah yang memiliki kemampuan mendengar dengan baik. Ini suatu kekebihan yang mesti dimiliki seorang hamba. Kecendeungan banyak orang biasanya ingin bicara dan didengarkan. Hamba disini senantiasa harus mau mendengar dan senantiasa mempertajam pendengarannya, dengan demikian dia dapat melayani banyak orang dan mengerti apa yang hendak disampaikan pada orang.
3. Rela Menderita.
Menyerahkan diri dan merelakan diri menanggung segala beban, bertanggungjawab dan mau menanggung segala resiko atas setiap pekerjaan yang diembannya. Menjadi seorang hamba memiliki hati yang rela berkorban. Yesaya 50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Hal ini pula yang disebut Yesus rela menderita dan memikul salib
4. Tetap berpengharapan, Tuhanlah penolongnya.
Dalam segala keadaan atas apa yang dialami seorang murid tetap memiliki pengharapan bahwa dirinya tidak mampu dan kuat menghadapi segala tantangan, tetapi dikuatkan oleh Allah. Tidak meminta kekuatan lain di luar kehendak Allah yang membuat dia ternoda dan bercacat dihadap Tuhan tetapi tetap setia dan berpengharapan hanya pada Allah, Dia penolong baginya.
Yesaya 50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Sahabat yang baik hati! Kita adalah murid-murid Tuhan Yesus yang selalu haus akan firman karena firman adalah sumber kehidupan. Jadilah murid yang setia mengikuti jejak kaki Yesus, membawa kesejukan bagi yang penat dan semangat baru bagi orang yang letih lesu agar memperoleh pengharapan. Empat pelajaran berharga dari Yesaya tentang anugerah lidah seorang murid kiranya ada pada diri kita masing-masing.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar