Sabtu, 10 Agustus 2019

JANGAN TAKUT! PERCAYALAH YESUS PENOLONG

Kotbah Minggu VIII Stlh Trinitatis Nas: Matius 8:23-27 JANGAN TAKUT! PERCAYALAH YESUS PENOLONG Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, menjadi murid Tuhan Yesus tidak semulus yang dibayangkan. Ada saja hambatan yang membuat kita tergoncang bahkan harus berurai air mata. Penderitaan itu seolah dibiarkan Tuhan kita alami untuk menempa diri menjadi orang yang tekun, setia dan berharap pada Tuhan. Demikianlah kotbah Minggu ini, usai mengajar Yesus mengajak murid-muridNya untuk mengikuti Dia dan bertolak lewat perahu. Suatu pekerjaan enteng dan biasa mereka lakukan karena sebahagian dari mereka adalah nelayan. Tapi di luar dugaan, mereka menghadapi angin ribut atau badai yang tergolong keras, sampai-sampai nelayan yang mahir dalam berperahu itu ketakutan. Badai itu terjadi saat Yesus tidur, suatu settingan penulis Injil Matius (Yesus tidur juga kita temukan dalam Markus 4:38 dan Lukas 8:23). Ketiga Injil menuliskan ini untuk melihat bagaimana respon murid-murid terhadap bahaya yang hendak menimpa mereka. Injil Matius menuliskan mereka takut, bahkan ketakutan sekali sampai-sampai mengatakan : "kita binasa". Akhirnya mereka datang kepada Yesus dan Yesus pun berkenan untuk meredakan angin tersebut dan danau kembali teduh. Jika kita simak narasi kotbah ini ada beberapa hal yang menjadi pelajaran berharga dalam hidup kita: 1. Mengikut Yesus bukanlah tanpa badai kehidupan "Guru kita binasa!" Demikian salah seorang murid membangunkan Yesus karena mereka ketakutan atas ombak dan badai besar yang hampir mengkaramkan kapal yang mereka tumpangi. Mengapa takut, bukankah mereka bersama Yesus? Ada ungkapan: jika takut badai janganlah berlayar! Ungkapan ini menunjukkan setiap opsi memiliki konskekwensi atau resiko, tidak ada pilihan apapun yang tidak memiliki resiko. Memang kita memiliki akal dan pikiran agar opsi yang kita pilih memiliki risiko sekecil mungkin. Namun lihatlah, murid-murid yang berlayar bersama Yesus dalam narasi ini juga takut dan gemetar. Bukankah selama ini mereka telah bersama dengan Yesus, bukankah selama ini mereka telah menyaksikan kuasa, tanda ajaib dan berbagai hal yang meyakinkan mereka bahwa mereka akan aman dan tenteram bersama Yesus. Dimanakah kepercayaanmu, hai kamu yang kurang percaya? Pertanyaan yang menghentakkan mereka. Mereka bersama Yesus yang telah melakukan mujizat besar namun khawatir dan takut badai. Mereka bersama Tuhan Yesus yang menghidupkan orang mati (membangkitkan pemuda di Nain Lukas 7) namun takut karam dan binasa. Pelaut hebat lahir dari badai yang besar. Itu ungkapan para pelaut sama dengan makna orang kuat ketika teruji menghadapi tantangan yang berat. Demikianlah pesan kotbah ini bahwa kita menjadi murid-murid Tuhan Yesus memiliki iman kepercayaan ditempa lewat tantangan. Kita harus menyadari pada saat kita menyatakan komitmen untuk sungguh-sungguh berubah dalam hidup pada saat itu juga godaan dan tantangan ada. Kalah terhadap godaan kita kalah mencapai perubahan diri. Maka sekalipun badai menerpa, tetaplah berjalan didalam percaya karena Tuhan ada bersama kita dan akan menghantarkan kita sampai ke tujuan masing-masing. 2. Kuasa Yesus atas alam Penulis Injil Matius, Markus dan Lukas sama-sama memuat peristiwa ini. Yesus menghentikan badai bertujuan mengingatkan kita akan kuasa Yesus atas alam.  Ini sangat penting bahwa menjadi pengikut Yesus juga memiliki resiko. Tentu akan selalu ada tantangan, ancaman dan apa saja yang dapat membuat kita khawatir dan gentar dalam menjalani hidup ini. Namun kita harus percaya  ada kuasa Yesus yang menentramkan semuanya itu. Sebelum perikop kotbah ini, Yesus telah melakukan berbagai pelayanan, mengajar hal Kerajaan Sorga. Kemudian Yesus beberapa kali meyembuhkan dan mengusir roh jahat. Semua itu kuasa yang dimiliki Yesus bertujuan untuk membebaskan manusia dari beban dan hambatan hidup. Bahkan dalam hal ini Yesus berkuasa atas alam, lihatlah angin ribut diredakan hanya dengan satu hlkata: "diamlah!" Maka seketika itu angin ribut pun diam. Semua kita, tanpa terkecuali pasti ada rasa takut dan khawatir. Namun bagaimanakah kita menghadapi badai ini?  Disinilah kelebihan orang percaya, kita harus mengandalkan iman dalam menghadapi semua itu. Kita percaya kepada kuasa Yesus akan menghardik badai kehidupan yang kita jalani, Yesus akan mengangkat tanganNya dan memberikan ketentraman dan ketenangan atas pergumulan dan badai permasalahan yang menerpa hidup kita.  3. Jangan takut! Kamu yang kurang percaya? Bagian yang ketiga ini adalah mempertanyakan diri sendiri: apakah kita percaya atau kurang percaya? Di dalam diri Yesus sudah ada kepastian, Yesus berkuasa atas apa saja dalam kehidupan kita. Permasalahannya adalah bagaimana dengan iman kepercayaan kita apakah kita penuh keyakinan, percaya, kurang percaya atau hanya seolah-olah percaya saja? Saat ini keraguan harus kita buang tetapi peganglah kepastian percaya kepada kuasa Tuhan Yesus. Baiklah kita contohkan emas yang sering dipergunakan oleh kaum ibu sebagai perhiasan. Jika emas memiliki kadar kemurnian, ada imitasi, ada 22 karat dan ada 24 karat. Emas yang bercampur dengan unsur lain akan mudah kusam, sekalipun nampak seolah lebih mengkilat namun akan cepat buram. Emas murni akan tetap awet bagaimana warna awal maka demikian juga pada akhirnya. Itulah emas murni yang teruji. Seruan Yesus yang menyapa hai kamu yang kurang percaya hendak menyapa kita agar memiliki iman yang murni, tak akan pernah goyah dan ragu akan pertolongan Tuhan dalam hidup. Apapun yang terjadi dalam hidup tetap percaya kepada Yesus. Mengikut Yesus harus mengambil keputusan dengan iman yang tangguh. Kita tinggal dan diam di dalam Kristus. Paulus menjelaskan bahwa iman yang tangguh itu adalah tergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Yakin dan percaya kita akan selalu hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Roma 8:38-39 (TB) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Sahabat yang baik hati! Perjalanan murid ini amat penting, siapa pun kita badai dan ombak kehidupan akan selalu ada. Jangan takut, percayalah Yesus ada di tengah-tengah kita. Maka mintalah pertolongan dari Tuhan Yesus, maka Dia akan memberikan lebih dari apa yang kita minta. Ada badai siapa takut? Pastikan Anda berlayar dengan Yesus Kristus yang berkuasa atas segala-galanya. Amen Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita semua. Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...