Minggu, 11 Agustus 2019

TUHAN MELUPUTKAN KITA DARI KESESAKAN

TUHAN MELUPUTKAN KITA DARI KESESAKAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 12/08/2019 Ayub 5:19 (TB) Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka. Job 5:19 (RWV) He shall deliver thee in six troubles: yea, in seven there shall no evil touch thee. Jika kita diberi kesempatan menyampaikan kata-kata penghiburan, sedapat-dapatnya haruslah membebaskan atau meringankan beban penderitaan orang yang bersangkutan. Bukan malah sebaliknya kata-kata penghiburan yang disampaikan semakin menimpa beban, menyudutkan serta semakin bersalah dalam pergumulan yang dihadapi. Hal itu sangat penting dalam berbagai penghiburan sering sekali muncul pemahaman yang menekankan bahwa hal buruk menimpa seseorang adalah hukuman Tuhan. Allah benar dan maha baik, tak mungkin Tuhan mendatangkan hal buruk pada orang yang saleh dan berbuat baik. Pandangan seperti itu disebut dengan paham "theodise", ajaran yang menekankan Allah itu baik dan benar serta seluruh ciptaanNya diciptakan baik adanya. Adanya penderitaan, kejahatan dan hal-hal buruk adalah akibat dosa dan perbuatan manusia. Dengan pandangan ini penderitaan manusia selalu dianggap sebagai buah dari perbuatan manusia. Kitab Ayub adalah sastra hikmat yang memberikan pencerahan. Jika kita baca keseluruhan kitab ini meruoakan suatu essey perdebatan teologis antara pandangan yang membebaskan dan penganut paham theodisi. Kitab Ayub hadir membuktikan bahwa penderitaan Ayub bukanlah karena dosa atau hukuman Tuhan. Jika kejadian buruk menimpa Ayub itu bukanlah hukuman karena Ayub tak bersalah dalam semua penderitaan yang dialaminya. Orang yang setia di dalam Tuhan mendapat ujian, jika penderitaan yang dialami dijalani dengan penuh kesetiaan, Tuhan akan membebaskannya dan menganugerahkan berkatNya berlipat ganda. Kitab Ayub memberikan pencerahan terhadap pandangan theodise yang sempit yang dikembangkan oleh sahabat-sahabat Ayub baik Elifas, Zofar, Bildad dan Elihu. Mereka sama-sama menekankan bahwa penderitaan yang Ayub alami pastilah karena kesalahan Ayub sendiri. Penghiburan yang mereka sampaikan mendorong Ayub memohon maaf dan mendorong Ayub agar segera memohon pengampunan dari Tuhan. Itulah cara agar Ayub lepas dari segala penderitaan yang dialami. Mereka tidak menerima jika Ayub merasa benar atas semua dalam hidupnya. Pastilah penderitaan yang Ayub alami merupakan teguran Tuhan. Jika kita baca pasal 4-5 Elifas dengan tegas menekankan bahwa penderitaan yang Ayub alami merupakan teguran Allah. Allah akan memulihkan Ayub dari penderitaannya asalkan Ayub memohon pengampunan. Ayub 5:17-19 (TB) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka. Apa yang disampaikan oleh Elifas ini bisa diterima jika manusia menderita karena perbutannya. Namun dalam kasus Ayub ini sungguh suatu kekeliruan. Penderitaan yang terjadi pada Ayub bukanlah karena perbuatan karena kesalahannya. Ayub pun menjawab Elifas dengan berkata: Ayub 6:28-30 (TB) Tetapi sekarang, berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu. Berbaliklah, janganlah terjadi kecurangan, berbaliklah, aku pasti benar. Apakah ada kecurangan pada lidahku? Apakah langit-langitku tidak dapat membeda-bedakan bencana?" Sahabat yang baik hati! Allah pasti akan memulihkan orang yang mengalami penderitaan percaya terlepas dari kesalahannya atau bukan. bukan hanya dari satu dua kesalahan, tetapi dibebaskan dari enam kesesakan bahkanntujuh kesesakan sekalipun. Allah menolong kita bukan karena baik burikna kita. Allah itu bukanlah Allah yang mendendam, sehingga harus membalaskan kesalahan lewat kesalahan. Allah itu penuh Rahmat, pengasih. Tuhan memberikan anugerah dan pengampunan bukan karena kebaikan manusia tetapi karena Allah itu adalah kasih. Maka jika ada penderitaan tugas kita bukan untuk mencari-cari kesalahan atau menjawab siapa yang salah tetapi marilah kita sampaikan penghiburan bahwa Tuhan akan menolong dan melepaskan setiap orang yang setia datang berseru kepadaNya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...