Jumat, 09 Agustus 2019

AKU TERHIBUR KARENA KAMU

AKU TERHIBUR KARENA KAMU Selamat Pagi! Sahabat yang baik, hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 10/08/2019 2 Korintus 7:4 (TB) Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur dan sukacitaku melimpah-limpah. 2 Corinthians 7:4 (RWV) Great is my boldness of speech toward you, great is my glorying concerning you: I am filled with comfort, I am exceeding joyful in all our tribulation. Paulus tergolong rasul pekerja keras, dia berlari dari satu kota ke kota lain. Seolah energinya tak pernah habis dengan satu tujuan yaitu: memberitakan Injil Yesus Kristus. Benar apa yang disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa orang percaya laksana raja wali terus menerus mendapat kekuatan baru. Yesaya 40:31 (TB) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Rasul Paulus sering dihadang dalam memberitakan Injil, dia ditangkap dan dipenjara namun beberapa kali pula lepas oleh kuasa Allah. Tantangan Paulus bukan saja datang dari kaumnya Yahudi, tapi juga dari kalangan Romawi yang tidak menginginkan Injil tersebar. Bahkan yang paling menyusahkan Paulus adalah tantangan dari gereja sendiri, adanya perpecahan, keegoisan dan kesombongan diri di mana ada saja orang-orang yang memegahkan pekerjaannya. Lain lagi dengan guru-guru palsu yang menghasut jemaat untuk meninggalkan ajaran kekristenan. Namun Paulus tetap tekun melaksanakan tugas pelayanannya sebagai pemberita Injil. Paulus tak pernah memegahkan diri atas pelayanannya. Sekalipun banyak kesusahan yang dialami namun Paulus semakin bersyukur. Dalam semua kesusahan yang dialami disitu juga kesempatan untuk merasakan pertolongan Tuhan. 2 Korintus 6:4, 8-10 (TB) Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu. Selain ketabahan, hal yang membuat Paulus semakin kuat menjalani kesusahan adalah iman jemaat yang bertumbuh. Sukacita Paulus adalah pertumbuhan iman jemaat. Semakin bertumbuh iman jemaat yang didirikan dan dilayani Paulus menjadi kekuatan baginya untuk melayani. Semakin kuat persekuatuan jemaat semakin bersukacita Paulus melakukan missi pemberitaan Injil. Paulus bahagia bukan karena menerima persembahan dari Korint, tetapi Paulus mendengar ada perubahan di kalangan jemaat, dari perpecahan menuju kesatuan, dari sikap memegahkan diri menuju kerendahan hati. Sahabat yang baik hati! Menjadi sumber sukacita bagi orang lain adalah sifat pribadi yang mulia. Sama seperti pertumbuhan iman jemaat Korintus menjadi sukacita bagi Paulus. Maka demikianlah orang percaya, hendaknya menjadi sukacita bagi orang lain. Jika selama ini kita berharap orang lain berbuat sesuatu agar kita bahagia, maka kini harus berubah mengabdikan diri menjadi sumber sukacita bagi orang lain. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...