Selasa, 06 Agustus 2019

KUASA DOA DAN IBADAH

KUASA DOA DAN IBADAH Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 07/08/2019 Kisah Para Rasul 3:1 (TB) Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Acts 3:1 (RWV) Now Peter and John went up together into the temple at the hour of prayer, being the ninth hour. Dalam menemukan makna ayat renungan hari ini ada baiknya dibaca secara keseluruhan dalam satu perikop Kisah 3:1-10, disini kita menemukan Petrus dan Yohanes yang saleh, rajin berdoa menurut tradisi Yahudi berbuat sesuatu bagi orang yang membutuhkan pertolongan. Sekalipun mereka tak punya uang untuk disedekahkan bagi orang yang meminta-minta sepanjang pintu masuk Bait Allah, namun Petrus memiliki hal yang berharga yaitu berdoa untuk kesembuhan orang yang lumpuh. Bagi orang Yahudi ada tujuh kali diwajibkan berdoa yakni: prima (06.00), tersia (09.00), sexte (sketsa 12.00) , none (minhah 15.00), vesper (18.00), completarium (doa sebelum tidur) dan noctura (doa tengah malam). Penulis kitab Kisah Rasul ini menunjukkan bahwa Petrus dan Yohanes hendak berdoa ke Bait Allah pukul tiga petang atau doa "none" (minhah). Itu pertanda Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang saleh, taat berdoa menurut jam-jam doa dalam spiritualitas Yahudi. Namun mereka bukan hanya orang saleh dan berdoa, tetapi kesalehan mereka dibuktikan dengan perbuatan menolong dan menyembuhkan orang yang lumpuh. Disini kita menemukan bahwa doa dan ibadah itu adalah berkaitan dengan perbuatan. Dalam berbegai diskusi, ketika menghadapi kesulitan orang sering berkomentar begini: "tak cukup hanya berdoa" atau bahkan dalam situasi emergency kadang orang beranggapan "tak butuh doa seolah yang penting tindakan cepat". Ini suatu tantangan juga bagi para kaum agamawan, ada degradasi dari pemahaman orang membutuhkan pertolongan, doa tidak cukup harus disertai dengan langkah-langkah kongkrit untuk menolong. Karena memang dalam banyak hal, doa-doa kita sering tidak kita kerjakan. Atau doa kita tidak kita tindaklanjuti dengan apa yang bisa kita lakukan untuk menolong orang lain. Di Bait Allah banyak orang miskin, biasanya mereka berjejer meminta belaskasihan dari orang-orang yang datang berdoa dan beribadah ke Bait Allah. Petrus juga mengalami hal yang sama, ketika dia mau berdoa ada orang yang lumpuh berseru minta tolong dan agar memperhatikan hidupnya. Petrus tak punya uang untuk diberi tetapi dia punya iman untuk dibagi dan melakukan doa untuk kesembuhan mereka. Petrus pun mendoakan orang yang lumpuh tersebut dan seketika itu orang lumpuh itu dapat berdiri dan berjingkrak-jingkrak, penuh sukacita dan kegirangan. Sahabat yang baik hati! Ibadah dan doa besar kuasanya, jika tidak ada yang dapat kita beri, dan tidak ada langkah-langkah solusi yang dapat kita pikirkan. Iman dan doa yang kita miliki dapat kita bagi orang lain. Tuhan akan mendengar dan memberikan pertolongan. Sahabtku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...