Jumat, 02 Agustus 2019

MENCURAHKAN ISI HATI KEPADA TUHAN

MENCURAHKAN ISI HATI KEPADA TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejanak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 03/08/2019 1 Samuel 1:15 (TB) Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN. 1 Samuel 1:15 (RWV) And Hannah answered and said, No, my lord, I am a woman of a sorrowful spirit: I have drunk neither wine nor strong drink, but have poured out my soul before the LORD. Adu dua nama Hana dalam Alkita yang sangat terkenal. Pertama adalah Ibu Samuel (1 Sam 1) dan kedua adalah Hana seorang janda yang setia menantikan Mesias di Bait Allah (Lukas 1). Keduanya sama-sama memiliki imannyang tangguh, bergumul dalam hidup dan berkomitmen meminta kepada Tuhan dan konsekwen melaksanakan nazarnya kepada Tuhan. Hana awalnya kurang beruntung dalam keluarga Elkana, dia tidak punya anak sementara isteri kedua Elkana sudah memiliki anak. Hana merasakan hak-haknya dalam rumah tangga disingkirkan, lain lagi perlakuan isteri kedua suaminya yang sering menghina dan perbuatannya menyanyat hatinya (1 Sam 1:6-7). Hari-hari Hana penuh dengan air mata kesedihan tahun demi tahun. Pokoknya hidupnya penuh dengan kesusahan. Kemanakah Hana menyampaikan kesalusahannya dannkeluh hatinya? Disinilah Hana pergi ke Solo, pusat peribasahan, bait suci orang Isrsel pada saat itu. Memang sudah ada timur yang tak sehat bahwa anak-anak imam Eli yakin Hofni dan Pinehas telah mencemari tugas-tugas imam. Namun bagi Hana bukan melihat kehidupan anak-anak imam Eli, tetapi dia datang ke bait suci Solo untuk berdoa dan memohon berkat. 1 Samuel 1:9-11 (TB) Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." Permintaan Hana dalam doanya sangat serius, sampai gemetar dan terus memohon dalam uraian air mata. Sampai imam Eli menganggap Hana orang yang kemabukan. Akhirnya Hana menjelaskan kesusahan hidupnya yang tidak memperoleh anak dan kejadian yang dialaminya di rumah. Hana bukanlah orang mabuk, mengenal anggur saja dia tidak apalagi meminumnya. Hanna berdoa meminta kepada Tuhan agar memberikan anak baginya, jika anak itu lahir maka akan di persembahkan menjadi imam. Akhirnya Imam Eli memberkatinya bahwa apa yang dimohon akan diberikan Tuhan. Hanna yang mencurahkan isi hati dan segala kesusahannya di hadapan Tuhan akhirnya memperoleh kasih karunia. Tuhan menganugerahkan seorang anak laki-laki baginya bernama Samuel. Setelah disapih Hana pun menyerahkan anak itu ke bait Allah diasuh oleh imam Eli menjadi imam besar di tengah-tengah bangsa Israel. Sahabat yang baik hati! Kisah Hana ini menjadi inspirasi bagi kita, pengalaman pahit, kesusahan dan seluruh pergumulannya tidak dioleh sendiri oleh akalnya, tetapi datang sujud kehadapan Tuhan dan mencurahkan segala isi hatinya. Tuhan pun memberkatinya dan memberikan permintaan Hana. Setelah menerima yang baik dari Tuhan, Hana tak lupa nazarnya. Dia konsisten mempersembahkan anak tersebut menjadi hamba Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...