Minggu, 07 Juli 2019

TUHAN MENJAGA NYAWAKU

TUHAN MENJAGA NYAWAKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Senin, 08/07/2019 Ayub 10:12 (TB) Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku. Job 10:12 (RSV) Thou hast granted me life and steadfast love; and thy care has preserved my spirit. Apakah orang baik akan tetap saleh dan setia kepada Tuhan dikala kebahagiaan berubah menjadi kesusahan dan penderitaan? Inilah yang dijawab oleh kisah Ayub. Orang baik tak akan meninggalkan Tuhan sekalipun akan menderita dan kehilangan segala apa yang dimilikinya. Apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan dan kapan saja Tuhan bisa mengambilnya. Kehilangan pemberian Tuhan tak menjadi alasan meninggalkan Tuhan, karena Tuhan bisa saja mendatangkan apa saja yang kita butuhkan menurut kehendakNya. Jika kita baca Ayub 1:10-13, penulis kita Ayub hendak menjawab asumsi bahwa orang setia kepada Tuhan, karena Tuhan mamagari hidup orang saleh, memberkati mereka dengan kebahagiaan dan apa yang dikerjakannya berhasil. Jadi mereka setia karena mendapatkan yang baik dan manis dari Tuhan. Coba hal itu tiada apakah orang saleh akan tetap setia kepada Tuhan? Hipotesa inilah yang mau dibuktikan oleh penulis kita Ayub bahwa orang setia kepada Tuhan bukan karena diberkati dan memperoleh berbagai hal baik dari Tuhan. Tokoh Ayub hadir sebagai orang percaya kepada Tuhan dan teruji di dalam segala keadaan: susah dan duka, untung dan malang atau dalam manis dan pahit. Dia setia kepada Tuhan bukan karena telah menerima berbagai berkat dan kebaikan dari Tuhan tetapi dalam segala keadaan dia tetap setia. Sekalipun harus kehilangan segala apa yang dimiliki dia tetap setia. Sekalipun dia harus menderita sakit dan tubuhnya meleleh, dia tetap setia kepada Tuhan dan sekalipun sahabat dan kerabatnya telah menyalahkan dan meninggalkan Ayub, namun tetap setia kepada Tuhan. Lihatlah jawaban Ayub setelah kehilangan segala yang dia punya dalam sekejab, Ayub menjawab: Ayub 1:21 (TB) katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Kesetiaan orang percaya terletak pada keyakinan dan iman yang terpatri di dalam hati. Rahasia dibalik kesetiaan Ayub adalah terletak pada iman. Di dalam iman ada suatu kepastian, yaitu kepastian pemeliharaan Tuhan. Harta benda, ternak, ladang dan segala miliknya adalah pemberian Tuhan, jika itu diambil Tuhan akan dapat memberikan itu berlipat kali. Selagi ada nyawa, selagi bisa bernafas itu suatu bukti pemeliharaan Tuhan. Ayub sadar semua kesusahan yang dialaminya bukanlah kesalahannya, namun dia juga tidak menyalahkah Tuhan dalam deritanya. Ayub memasuki perenungan yang mendalam akan hikmat Tuhan di balik semua derita. Dia tetap setia dalam kesusahan yang dialaminya karena percaya Tuhan tetap menjaga nyawanya. Sehebat apapun cobaan yang dialami layak akan mengubah keyakinannya terhadap pemeliharaan Tuhan. Sahabat yang baik hati, pengalaman Ayub menjadi contoh bagi kita. Kesetiaan kita kepada Tuhan tidak boleh ditentukan dengan apa yang kita terima dari Tuhan. Hal utama adalah percayalah kepada pemeliharaan Tuhan atas hidup kita. Apapun yang terjadi dan keadaan apapun yang menimpa kita percayalah pemeliharaanNya. PertolonganNya tak pernah terlambat. Jangan takut kehilangan karena Tuhan mampu memberi melebihi apa yang kita pikirkan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...