Selasa, 16 Juli 2019

MENGABDI DENGAN TULUS

MENGABDI DENGAN TULUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 17/07/2019 Roma 12:8 (TB) jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Romans 12:8 (RWV) Or he that exhorteth, on exhortation: he that giveth, let him do it with liberality; he that ruleth, with diligence; he that showeth mercy, with cheerfulness. Setiap orang pasti punya talent, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa tak seorang pun kita yang diciptakanNya yang tidak mempunyai talent. Masalahnya adalah tak semuanya orang mengembangkan talent yang Ada padanya berguna bagi dirinya dan orang lain. Sungguh alangkah sia-sianya Tuhan memberikan talent bagi kita. Atau ada mungkin diantara jemaat yang mengatakan, saya percaya ada talent yang Tuhan berikan namun tidak seperti yang dimiliki orang lain? Seolah Ada perasaan yang Ada padanya Tak Ada apa-apanya dibandingkkan yang Ada pada orang lain. Disinilah Paulus mengajarkan kepada kita bahwa talent itu tidak ada yang lebih utama namun masing-masing memiliki keunikan yang berbeda, sangat berharga dan saling melengkapi namun Tuhan memanggil kita untuk mempersembahkan apa yang ada padanya berdasarkan talent yang diberikan. Salam 1 Korint 12 ini, Paulus memakai istilah "karunia". Setiap orang memiliki karunia Roh menurut pemberian Roh itu sendiri. Karunia Roh itu berbeda-beda pada setiap orang, namun semuanya itu berguna dan berfungsi untuk saling memperlengkapi. Tidak da yang lebih utama, tetapi semuanya sangat bernilai dan berharga untuk pembangunan tubuh Kristus. Dengan penjelasan demikian, setiap orang mempersembahkan apa yang ada padanya. Tuhan tidak menuntut lebih dari apa yang kita miliki, baiklah masing-masing mempersembahkan karunia-karunia roh yang ada pada diri masing-masing dengan kerelaan dan ketulusan. Roma 12:6-8 (TB) Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Bagaimana cara kita mempersembahkan kasih karunia yang ada pada kita? Tiga kata yang dipakai dari ayat diatas adalah: a) Hati yang iklas, Sebagai orang tua coba kita perhatikan sikap anak ketika kita suruh. Bagaimanakah perasaan anda jika anak yang kita suruh tidak iklas mengerjakannya, pasti kita kurang puas ada sesuatu yang mengganjal di hati mengapa dia Tak tulus, seolah terpaksa dan dipaksa? Jika kita perhatikan lagi, seseorang yang bekerja karena terpaksa dan dipaksa maka hasil pskerjaannya tidak akan menghasilkan kualitas terbaik, tetapi asal-asalan yang penting ada. Etos kerja yang melakukan sesuatu dengan hati yang iklas akan jauh lebih berguna dan berkualitas. Inilah panggilan yang harus Kita sadari dimanapun kita bekerja sebagai anak Tuhan, kita terpanggil mempersembahkan karunia-karunia yang ada pada diri kita masing-masing dengan hati yang iklas. b) Rajin: orang pintar dikalahkan orang yang rajin. Kata ini digambarkan dalam ungkapan orang Batak: "Nunut Siraja ni ompuna", orang yang rajin dan tekun akan memenangkan segala-galanya. Rajin menggambarkan keuletan, ada upaya yang terus menerus sampai berhasil. Prinsip orang rajin adalah berusaha, berusaha dan berusahadan pada akhirnya Tuhan akan memberkati. Sebaliknya roh kemalasan akan menyertai kegagalan, karena belum bekerja dia sudah membanyakan kesulitan dan berbagai tantangan yang meghalaunya. Padahal sesungguhnya banyangan yang menghalaunya itu hanyalah fatamorgana yang tidak ada apa-apanya. Kalaupun ada yang menghalau kita akan dapat mengataainya karena kita percaya Tuhan akan menyertai kita melampauhinya. c) Sukacita Melakukan sesuatu dengan sukacita jauh lebih ringan dan cepat ketimbang orang yang menganggap pekerjaan itu sebagai beban. Dua minggu lalu saya menerima pesanyang sangat bagus dua hasil sorotan CCTV tentang etos kerja di dua Bandara yang berbeda. Satu di Jepang dan satu di Malaysia. Silahkan anda tentukan sendiri Mana itu di Jepang mana di Malaysia: Ada perbedaan yang sangat menyolok, CCtV yang satu aktifitas pekerja dengan perlengkapan kerja yang standard, pakaian dan topi keamanan, mereka menyusun rapi setiap tas dan barang para penumpang pesawat satu persatu, diletakkan secara hati-hati dan disusun dengan rapi. Sebaliknya pekerja di CCTV yang satu lagi, pekerja tidak memakai helm, barang dan tas penumpang asal dilemparkan saja, Ada yang terbanting, terlempar dan jatuh. Jika kita perhatikan juga raut wajah mereka berbeda pula, wajah orang yang bekerja dengan sukacita dan yang satu lagi raut wajah yang madam dan murung. Tak heran cara kerja yang kedua membuat tas anda robek, roda travel bag anda putus dll. Itulah dampak dari etos kerja yang buruk Sahabat yang baik hati! Syukurlah ada alat perekam berupa kamera atau CCTV sehingga kita bisa memeriksa wajah dan cara kita bekerja. Maka demikianlah kita dihadapan Allah mempersembahkan karunia yang ada pada kita. Tuhan memandang wajah kita dan melihat bagaimana kita bekerja dan mengabdi padaNya? Nas ini mengajarkan, persembahkanlah talents atau kasih karunia yang ada pada kita dengan hati yang iklas, rajin dan penuh sukacita. Hasil kerja demikian akan menjadi berkat bagi orang lain dan membanggakan nama Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...