Sabtu, 20 Juli 2019

BERIMAN DAN BERHIKMAT MENGHADAPI PENDERITAAN

Kotbah Minggu V Stlh Trinitatis Minggu, 21 Juli 2019 Nas: Jakobus 1:2-12 BERIMAN DAN BERHIKMAT MENGHADAPI PENDERITAAN Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu merupakan nasihat bagaimana orang percaya menghadapi penderitaan. Coba anda ingat setiap anda naik pesawat pasti ada penjelasan dari pihak penerbangan menjelaskan bagaimana menghadapi keadaan darurat, mulai dari memasang safetybelt, pendaratan darurat dan oksigen. Itu semua sebagai SOP untuk mengurangi resiko korban dalam keadaan darurat. Dalam hal iman juga demikian diminta atau tidak kesusahan bisa terjadi menimpa hidup kita tanpa kita duga dan perkirakan. Bahkan menjadi Kristen harus siap menderita karena panggilan kita adalah panggilan untuk ikut menderita sebagaimana ajakan Tuhan Yesus: barang siapa yang mau mengikut Yesus, dia harus menyangkal diri dan memikul salib. Jadi tak usah heran atau terkejut, jika tanpa salah dan tanpa diundang penderitaan datang merenggut kebahagiaan dan sukacita kita Apakah yang harus kita lakukan pada saat penderitaan menimpa hidup kita? Dalam kotbah ini rasul Jakobus memberikan nasihat yang berharga, yakni: jalani penderitaan dengan sukacita, beriman dan berhikmat. 1. Menganggap penderitaan sebagai suatu kebahagiaan. Yakobus 1:4 (TB) Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Sejarah gereja membuktikan bahwa menjadi pengikut Kristus tidaklah mudah, mereka mengalami pengejaran dan penganiayaan yang tak terperikan. Banyak diantara mereka dieksekusi mati tanpa diberi kesempatan untuk membela diri dan tidak sedikit orang percaya mati martyr: dimasukkan ke gua singa, gladiator dan dibakar hidup-hidup. Sekalipun demikian berat penderitaan yang dialami oleh gereja mula-mula. Fakta membuktikan kekristenan tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah-tambah. Semakin dibabat semakin merambat, semakin dihimpit semakin melejit. "no pain, no gain". Ungkapan ini megingatkan bahwa tak mungkin ada piala kemenangan tanpa kerja keras. Ungkapan yang sangat tepat dalam menggambarkan kehidupan orang percaya. Ini berarti bahwa pengikut Tuban Yesus harus memiliki daya tahan dan daya juang. Daya tahan menghadapi penderitaan akan membentuk spiritualitas yang tinggi dan tahan uji. Paulus menggambarkan hal ini di dalam Roma 5:3-5 (TB) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Dari urutan diatas, kita dapat memaknai penderitaan membentuk pribadi yang tahan uji. Maka jika ada penderitaan jangan dianggap sebagai beban yang menjatuhkan, tetapi terimalah dan jalanilah sebagai proses pembentukan pribadi yang lebih matang dan dewasa serta tangguh menghadapi masalah. Penderitaan itu membentuk pribadi yang tangguh dan tahan uji, maka janganlah berputus asa, sebaliknya bahagiakan, ambil hikmatnya ada rencana Tuhan yang baik bagi hidup kita. 2. Berhikmat menjalani dan memaknai setiap peristiwa dalam hidup ini. Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Dalam keadaan darurat orang akan mengalami kecemasan, panik dan terguncang. Dalam keadaan demikian biasanya jiwa labil dan mengambil keputusan dengan gegabah tanpa berpikir panjang. Dampak keputusan seperti itu akan berdampak buruk. Sikap demikianlah yang disebut oleh Yakobus kurang berhikmat. Orang Kristen dalam segala keadaan harus menguasai diri dan berhikmat menghadapi setiap persoalan. Jika kita habis akal, jangan dipaksakan untuk mengambil keputusan, karena keputusan emosial bukanlah buah pemikiran yang matang dan dewasa. Berilah waktu untuk berdoalah dan meminta hikmat serta petunjuk kepada Tuhan. Berhikmat juga dipahami sebagai kemampuan menempatkan diri secara tepat. Dalam ayat 5 diingatkan hal hidup murah hati dan keterbukaan hati untuk memberi. Adalah tidak berhikmat jika memberi tapi membangki-bangkitkan apa yang diberi. Baiklah setiap orang hidup dengan rendah hati dan pemberiannya merupakan pertolongan yang tulus iklas. Selanjutnya dalam Yakobus 1:9-10 (TB) "Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput." Nasihat yang sangat bijaksana agar setiap orang menyadari dirinya dihadapan Tuhan dan menempatkan diri dengan benar jangan sampai ada yang yang memegahkan diri. Apapun keberadaan hidup kita semuanya itu adalah bersumber dari Tuhan, baik kaya, diberi kesempatan hidup mulia dengan status sosial yang tinggi dalam masyarakat. Hiduplah dengan penuh hikmat dan bijaksana jangan sampai kemegahaan dan keharuman namanya jatuh oleh perbuatan yang bercela yang tidak seturut dengan kehendak Tuhan. 3. Beriman: Tidak bimbang, Berpendirian teguh dan Tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa ajaran. Yakobus 1:6 (TB) Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Dalam kotbah ini beriman diidentikkan dengan berpendirian kokoh, tidak ragu dan tidak bimbang. Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (1:8). Banyak pengalaman tokoh-tokoh Alkitab yang menjadi teladan dalam iman yang berpendirian kokoh. a) Abraham : beriman tanpa ragu Lihatlah seperti Abraham, percaya pada peritan Alakh dan menuruti sepenuhnya. Tak ada keraguan dalam dirinya meninggalkan kampung halaman orang tuanya. Tak ada keraguan sedikitpun baginya di saat Tuhan meminta Abraham mempersembahkan putranya Ishak. Maka Tuhan pun menjadikan Abraham menjadi bapa segala.ornag percaya. b) Nuh: beriman berarti taat mengerjakan sesuatu yang mustahil. Contoh kedua Nuh, perintah Allah pada Nuh membuat perahu adalah "imposible mission", dapat kita banyangkan bagaimana rasional Nuh menerima itu sungguh irrasional. Namun oleh iman yang dimilikinya, dia melakukannya dengan taat. Nuh mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dia dan keluarganya selamat dari hukuman air bah. c) Petrus, berawal dengan pasang surut berakhir dengan kuat dan kokoh Petrus, sesungguhnya murid yang baik, murid kebanggaan Tuhan Yesus, dalam berbagai hal, Petrus dapat diandalkan. Ketika Yesus bertanya siapakah anak manusia? Jawaban yang sangat membanggakan Yesus sampai Yesus menyerahkan mandat sorgawi. Selengkapnya Matius 16:16, 18-19 (TB) Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Apa yang terjadi dengan Petrus dikala persidangan Pilatus, Petrus menyangkal Yesus. Namun setelah kebangkitan Yesus dan Roh Kudus turun atas murid-murid Petrus berdiri kokoh, memberitakan Injil dengan penuh kuasa dan rela.martyr untuk Kristus. Iman yang kokoh, resiko apapun diterimanya demi kemuliaan Kristus. Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini memberikan motivasi yang berharga bagi kita, jangan mau disusahkan oleh kesusahan, anggaplah sebagai kebahagiaan yang membentuk kita lebih cermat, lebih sabar, lebih tekun menuju tahan uji. Dalam semua kesusaan yang menimpa hidup kita, tetaplah berhikmat dan beriman. Lihat Ayub dalam seluruh kesusahannya dia tidak berdoa. Maka Tuhan pun mengembalikan dan memulihkan Ayub. Tuhan menganugerahkan dua kalimlipat dari apa yang dia miliki sebelumnya. Tuhan memberkati kita semua dan selamat beribadah. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...