Senin, 08 Juli 2019

SEMPURNA DAN TAK BERCACAT SAMPAI AKHIR

SEMPURNA DAN TAK BERCACAT SAMPAI AKHIR Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 09/07/2019 1 Tesalonika 5:23 (TB) Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Thessalonians 5:23 (RWV) And the very God of peace sanctify you wholly; and I pray God your whole spirit and soul and body may be preserved blameless to the coming of our Lord Jesus Christ. Mungkinkah manusia sempurna? Seandainya dibuat survey pasti kita akan menjawab: theak ada manusia yang sempurna. Hal itu dikuatkan dengàn ungkapan: "no body perfect". Kita memiliki keterbatasan maka tak seorang pun bisa sempurna. Jika demikian mengapa Alkitab mengajarkan dannmenuntut Kita sempurna? Orang percaya hidup sempurna bukan karena dirinya sempurna tetapi disempurnakan oleh Kristus. Kristuslah yang mengubah hidup kita sempurna. Dalam konteks 1 Tessalonika, kesempurnaan dan tak bercacat adalah orang Kristen yang setia di dalam iman dan pengharapan sampai kedatangan Kristus. Sempurna bukan bertarti tanpa kekurangan, tak bercacat bukan berarti tiada ada kesalahan tetapi oleh Iman kita disempurnakan oleh kasih Allah. Yesus Kristus telah menyucikan kita dari segala dosa dan pelanggaran kita. Kesempurnaan dan tak bercacat di mata Tuhan hingga akhir telah diingatkan juga dalam Tesalonika 3:13 (TB) Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya. Tidak bercacat di hadapan Allah, merupakan suatu tugas dan tanggung jawab orang percaya. Kita telah menerima anugerah yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu harus kita pelihara dengàn baik sampai kedatangan Yesus Kristus kedua di dunia ini. Jika Tuhan datang, bagaimana hidup kita? Inilah yang diajarkan oleh renungan di pagi ini, jangan tergoda tetapi tetaplah terjaga memelihara iman yang tak bercela. Jika Tuhan datang kita ditemukan hidup kudus dan tak bercacat dihadapan Allah. Dalam pemahaman Yahudi, Istilah tak bercacat dihadapan Allah adalah suatu istilah peribadahan dalam meyerahkan kurban. Imam telah menentukan jenis-jenis hewan korban (Bil 7:87-88). Jika seseorang menyampaikan kurban bakaran maka imam akan memeriksa ternak yang akan dikurbankan dan dipastikan tidak bercacat atau bercela (Im 22:20-21). Demikian dengan pribadi yang mempersembahkan korban harus benar-benar kudus dan tidak najis. Peratuan Ibadah yang sangat ketat demikian menekankan Allah menghendaki pribadi yang menyerahkan korban harus benar-benar kudus dan kurban yang dipersembahkan juga tak bercatat. Itulah yang diingatkan Paulus dalam jemaat Tessalonika bahwa Tuhan menghendaki kita kudus dan tidak bercela. Dalam hidup perubahan dan aktifitas keseharian kita janganlah bercela dan bercacat, karena itu yang dikehendaki Allah. Bagaimana kita tidak bercacat dihadapan Allah? Bukankah kita manusia adalah orang berdosa, tercela dan bercacat dihadapan Allah? Sesungguhnya kita tak layak dihadapan Allah. Namun Tuhan telah menerima kita dengan suatu korban pendamaian dan penghapusan dosa didalam Yesus Kristus. Kita datang di hadapaan Allah bukan karena kita layak, tetapi dilayakkan oleh Yesus Kristus. Kita afalahborang yang bergeliman dosa, namunntelah dikuduskan olehdarah Yesus Kristus. Cela dan dosa kita telah dihapuskanNya melalui kerelaannya menjadi kurban perdamaian dihadapan Allah dengan kematiannya di kayu salib. Maka di dalam Yesus Kristus, Allah menerima kita. Dengan demikian kita yang telah menerima pengampunan dan penghapusan dosa harus memelihara pengampunan itu sampai kedatangan Kristus kelak. Dosa kita telah diampuninya, maka dengan segala kekuatan yang ada pada diri kita harus memelihara keselamatan itu dengan tidak berbuat dosa lagi. Tuhan menghendaki kita sempurna sebagaimana pesan Yesus: Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Sahabat yang baik hati, marilah kita pelihara keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita dengan bersedia melakukan pekerjaan yang terbaik dan berusaha tak bercacat dalam segala tugas dan tanggungjawab yang kita emban. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua dalam melakukan firmanNya. Biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...