Selasa, 23 Juli 2019

APAKAH YANG ENGKAU PERBUAT INI?

APAKAH YANG KAU PERBUAT INI? Renungan Atas Perbuatan Kain Terhadap Habel Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, motvasi dan inspirasi dalam beraktifitas. Kejadian 4:10 (TB) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Genesis 4:10 (RWV) And he said, What hast thou done? the voice of thy brother’s blood crieth to me from the ground. Jika dikaji lebih mendalam narasi Kain dan Habel memiliki banyak makna yang dapat kita refleksikan dalam kehidupan umat manusia. Bukan hanya dari dimensi teologis (keagamaan) tetapi juga dari persfektif peradaban. Sebagai contoh para penganut tafsir sosial menganggap kisah Kain dan Habel adalah pesan yang sangat bermakna menggambarkan berakhirnya hidup Nommaden (penggembara) dan manusia memulai peradaban baru menjadi hidup menetap, hidup dari pertanian atau mengelola kehidupan bercocok tanam. Hal itu terlihat dari sikap Allah yang menerima kurban persembahan yang pro terhadap Habel. Kain dan Habel sama-sama membawa persembahan kepada Tuhan. Kain membawa kurban persembahan kepada Tuhan dari hasil pertaniannya. Habel adalah penggembara dan berburu menyerahkan persembahan terbaiknya dari hasil buruannya. Tuhan menerima kurban persembahan Habel. Hal ini membuat Kain bertindak dan akhirnya membunuh Habel. Pembunuhan Kain atas Habel ditangkap sebagai pesan perubahan besar berakhirnya hidup nommanen telah berakhir dan manusia memasuki peradaban baru dari pertanian. Penafsiran demikian sah-sah saja, karena hal itu dikuatkan dengan berbagai cerita Alkitab yang sangat mendukung pertanian. Praktek peribadahan dikaitkan dengan perintah untuk mempersembahkan buah sulung dari hasil pertanian dan peternakan. Perjalanan Israel di Padang gurun adalah riwayat akhir penggembaraan. Mereka harus memulai bercocok tanam dengan penetapan Tanah Kanaan sebagai tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran pro pertanian. Hal yang sangat menakjubkan, bangsa di dunia yang paling banyak menggeluti pertanian adalah Israel yang berhasil mengekspor hasil pertanian ke berbagai penjuru dunia. Selain tafsir peradaban, dimensi yang paling menarik dalam kisah Kain dan Habel adalah pesan moral melawan kekerasan dan korban. Habel adalah korban kebencian Kain. Alkitab menolak sikap Kain yang akhirnya membunuh Habel karena cemburu akan terhadap Habel. Tuhan adalah pengawal kehidupan, yang mengetahui apa saja yang dilakukan oleh setiap orang. Tuhan menuntut pertanggungjawaban atas setiap perbuatan yang dilakukan setiap orang. Hal ini dijelaskan dalam narasi Kain dan Habel. Kejadian 4:9-10 (TB) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Tuhan menanyakan Kain dimanakah adikmu? Bukan berarti Tuhan tidak tahu apa yang dilakukan Kain. Sesunggunhnya Tuhan mengetahuinya perbuatan Kain namun dengan menanyakan tersebut sesungguhnya Tuhan meminta pertanggungan jawab. Jawaban Kain sangat ganjil, apakah aku pemelihara adikku? Respon Kain ini adalah ketidak pedulian. Komunitas keluarga, suku bangsa dan sesama umat manusia harus menjadi penjaga dan pemelihara terhadap sesamanya. Ada peringatan yang besar dari Kain atas apa yang dialaminya. Kain yang membunuh adiknya mengalami ketakutan. Kain takut, hendak bersembunyi dari Tuhan. Dia takut berjumpa dengan orang lain, karena hal yang sama orang lain akan membunuhnya. Kejadian 4:14 (TB) Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku." Sahabat yang baik hati! Apakah yang kau perbuat ini? Suatu pertanyaan terus menerus yang harus kita jawab dalam hidup ini. Dengan pertanyaan ini kita diingatkan untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang kita lakukan di hadapan Tuhan. Tuhan mengetahui, Tuhan mengawasi dan Tuhan meminta pertanggungjawaban kita masing-masing. Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...