Minggu, 30 April 2017

TUKANG PERIUK ATAS TANAH LIAT

TUKANG PERIUK ATAS TANAH LIAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah memgambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 02/05/2017.

Yeremia 18:6 (TB)  "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Jeremiah 18:6 (UKJV)  O house of Israel, cannot I do with you as this potter? says the LORD. Behold, as the clay is in the potter's hand, so are all of you in mine hand, O house of Israel.

Jika anda pernah berkunjung ke pengerajin tembikar, maka sangat mudah memahami teks renungan di pagi hari ini. Tembikar adalah berbagai karya yang terbuat dari tanah liat seperti: periuk,  kendi air,  pot bunga atau vas bunga, dan keperluan lainnya. Tulang tembikar memilih tanah liat, mengolahnya dan membentuknya sesuai dengan keinginan tukang tembikar, jika tidak sesuai dia segerah mememecahkannya da mengulang lagi sampai sesuai dengan yang diinginkannya. Tembikar jadi menurut kehendak pembuatnya. Tidak ada tembikar yang menginginkan bentuknya yang begini dan begitu tetapi sepenuhnya tergantung kepada pembuatnya. Kuasa mutlak atau otoritas sepenuhnya tergantung pada tukangnya.

Demikianlah Yeremia membuat contoh bagi umat Allah dalam pembuangan. Seperti tukang periuk atau tembikar atas tanah liat demikian otoritas Allah membentuk umatNya. Jaman Yeremia hal sangat mudah dicernah, karena alat alat rumah tangga sepeti periuk, gendi air dll masih banyak terbuat dari tanah liat. Semua peralatan ini dibentuk menurut kehendak tukang periuk: mulai dsri pemilihat jenis tanah, menumbuknya sampai halus, membentuk melalui suatu seni khusus hingga pengeringan sehingga  menjadi  brntuk jadi. Menurut Yeremia, demikian Umat Allah  yang tidak setia terus dalam pembentukan. Dengan contoh ini pembentukan Israel menjadi umat Allah dan Allah menjadi Allah mereka terus menerus terjadi, bukan hanya jaman bapak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub, zaman Musa hingga raja-raja sàmpai ke pembuangan masih terus dalam upaya pembentukan umatnya yang sesuai dengan kehendak Allah.

Penjelasan Yeremia hal situasi pembuangan menimbulkan harapan baru, bahwa situasi ini adalah bahagian dari rencana Allah untuk membentuk umatNya seturut dengan kehendakNya. Pembuangan bukanlah penghangusan atas umat Israel. Dengan contoh ini pembuangan bukanlah kisah akhir perjalanan umatNya, tetapi bagian dari tahapan rencana Allah.

Apa yang menarik disini adalah marilah kita menyerahkan diri dibentuk oleh Allah. Allah telah mengasihi kita dan memilih kita menjadi umat pilihan, umat kesayanganNya. Jika kita memasuki situasi situasi baru, marilah kita serahkan sepenuhnya kepada Allah karena itu bahagian dari pembentukan rencana indah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...