DITINDAS NAMUN TAK DITINGGALKAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat 21/04/2017
2 Korintus 4:9 (TB) kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
2 Corinthians 4:9 (UKJV) Persecuted, but not forsaken; cast down, but not destroyed;
Anda masih ingat cerita Daniel dilemparkan ke tungku api yang menyala-nyala bukan? Mereka yang dicampakkan itu tiga orang: Sadrak, Mesak dan Abednego namun mereka tidak terbakar. Orang yang mencampakkan merrka ke tungku api sudah mati terbakarnkarena panasnya namun mereka tak sehelai rambut pun terbakar dan anehnya menurut penglihatan raja Nebukadnezar mereka menjadi empat orang. Bukankah mereka dicampakkan tiga namun mengapa mereka jadi empat? Tuhan menyertai mereka dalam penganiayaan. Tuhan tidak membiarkan hambaNya sendirian dalam menjalani semua penganiayaan.
Hal serupa yang dirasakan oleh Paulus dan rekan sekerjanya dalam memberitakan Injil. Begitu banyak tantangan yang mereka hadapi seolah kesusahan dan penderitaan saja. Dikejar-kejar dianiaya penguasa, sering ditangkap dan dipenjarakan. Mereka menghadapi propoganda dari kalangan orang yang tidak menghendaki Injil diberitakan, dibenci kalangan Yahudi dan banyak lagi sungut-sungut dan permasalahan dari jemaat hasil PI. Lain lagi taruhan nyawa dalam perjalanan: binatang yang ganas, perompak dan badai yang menghantam perahu mereka ketika berlayar dan terdampar ditempat yang tidak mereka ketahui. Namun dalam semua itu Paulus merasakan pertolongan Tuhan. Bahkan dalam setiap kuslitan Paulus berkesempatan berbuat baik bagi orang lain. Tuhan tidak membiarkan sendiri, Tuhan itu ada setiap saat menolong mereka dari berbagai penderitaan.
2 Korintus 4:8-10 (TB) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Rencana Tuhan memang selalu di luar pikiran manusia. Dalam semua pengalaman yang dialami sendiri menjadi kekayaan bagi Paulus memberitakan Injil. Semua yang dialaminya menjadi kesaksian berharga membuat orang semakin percaya kepada Injil yang diberitakan oleh Paulus dimana dia melayani. Allah menjadikan tantangan bukan mempersulit Paulus namun melatihnya untuk mempermudah orang yakin karena kesaksian dari pengalaman hidupnya langsung.
Banyak kisah para pemberinta Injil yang menghadapi penderitaan, bahkan telah mati martyr namun hidup mereka pastilah tidak sia-sia bahkan menjadi benih kebaikan seperti ungkapan Bapak gereja Tertulianus: darah orang martyr adalah benih gereja. Di tanah Batak misalnya penginjil Munson dan Lyman harus mati martyr namun tak membuat missionaris takut datang ke tanah Batak. Nommensen dkk datang memberitakan Injil dan banyak orang Batak percaya kepada Injil Yesus Kristus. Demikian dengan daerah-daerah lainnya. Kesulitan yang mereka hadapi bukanlah menjadi penghalang dalam PI tetapi pengalaman menghadapi kesulitan dan berhasil keluar atas penyertaan dan pertolongan Tuhan menjadi kesaksian berharga. Sehingga setiap orang yang mendengarkan kesaksian hidup missionaries menjadi bukti nyata.
Anda pernah menonton film Air Force One? Kisah ini adalah pesawat kepresidenan USA yang dibajak perompak. Penjahatnya sangat sadis dan menekan Presiden USA membebaskan pemimpin mereka. Namun sang presiden yang terlatih selalu ada ide untuk meloloskan diri dari sergapan, ancaman kematian bahkan satu persatu perompak dia hajar dan akhirnya berhasil mengatasi segala kesulitan dengan susah payah sekalipun beberapa stafnya harus mati ditembak perompak. Pengalaman sulit ini dan taruhan nyawa sang presiden dan keluarga dan bangsanya menjadi kesaksian. Dia bersyukur dan masyarakat USA pun bersyukur setelah berhasil lolos dari usaha pembajak Air Force One. Manfaatnya ganda, Mr Presiden semakin mendapat dukungan dalam periode kedua. Keberhasilan menghadapi kesulitan memuluskannya dalam melangkah berikutnya.
Benar firman ini, Tuhan tak membiarkan kita sendirian menghadapi kesusahan, bahkan jika seolah Tuhan membiarkan segala kesusahan itu kita jalani yakinlah Tuhan tidak membiarkan kita sendirian. Dia ada dan melindungi kita dari setiap usaha orang menjatuhkan kita. Kesulitan menempa kita menjadi orang yang sabar, tekun dan tahan uji. Karakter demikian akan memuluskan jalan kita ke depan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar