Selasa, 04 April 2017

MURID SETIA DALAM SUKA DAN DUKA

TETAP  BERSAMA YESUS

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan dinpagibhari ini, rabu 05/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Lukas 22:28 (TB)  Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Luke 22:28 (UKJV)  All of you are they which have continued with me in my temptations.

Ayat ini merupakan salah satu dari pesan yang disampaikan oleh Yesus ketika Perjamuan malam terakhir. Saat itu ada situasi rawan di antara murid karena mereka bertengkar hebat tentang siapa yang terbesar diantara mereka. Yesus menasihatkan murid bahwa Kerajaan Sorga tidak seperti pemerintahan dunia ini. Siapa yang terbesar itulah yang menjadi pelayan sesamanya. Pemimpin yang melayani. Selanjutnya Yesus menyampaikan pesan ini bahwa setia dalam suka dan duka; bersama Yesus dalam berbagai pencobaan menjadi penting untuk ikut bersama-sama dengan Yesus menikmati Kerajaan Sorga. Kesetiaan itu sangat menentukan tujuan akhir yaitu bersama-sama dengan Yesus untuk duduk menikmati makan dan minum dalam jamuan dalam Kerajaan Allah. Siapa yang setia dialah yang bersama-sama dengan Yesus  memerintah dan menghakimi keduabelas suku Israel.

Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku. Disini Yesus menyampaikan harapan kepada murid-muridNya. Hal itu ini disampaikan karena saatNya akan segera tiba bahwa Anak Manusia akan diserahkan. Ini adalah perjamuan malam terakhir bersama murid. Pesan terakhir dari seorang sahabat tentu sangat penting untuk dilaksanakan. Yesus berharap kepada kedua belas murid untuk setia mengikuti Yesus dalam pencobaan yang segera dimasukinya. Karena saatnya sudah tiba.

Apa yang terjadi? Seperti ungkapan orang Batak: dongan mengkel do godang, dongan tangis soada (banyak teman berbagi suka, namun tiada teman berbagi dalam duka). Mengenang minggu sengsara hal ini sangat mengundang pilu. Harapan Yesus kepada murid-murid seolah sia-sia. Mulai dari peristiwa Getsemane, peradilan Pilatus, via dolo rosa hingga peristiwa salib di Golgata, siapakah di antara murid yang bertahan? Ketika Yesus berdoa di Getsemane mereka tidur terlelap tak tahan melawan rasa kantuk. Ketika Yesus ditangkap memang Petrus mencoba menghunus pedang melawan prajurit yang menangkap Yesus membuktikan kesetiaannya. Yesus memerintahkan agar menyarungkan pedangnya karena barang siapa yang mengandalkan pedang akan binasa oleh pedang. Semangat Petrus hanya sampai disitu sebelum ayam berkokok tiga kali dia sudah menyangkal Yesus. Murid-murid menjauh satu persatu ketika Yesus disidang, disesah hingga di kayu salib.

Rumus kebahagiaan adalah kesetiaan. Rumah tangga yang bahagia tentu adalah rumah tangga yang bertahan dalam suka dan duka. Bersama melewati kesusahan dan kesukaran hingga bisa tertawa dan bahagia dalam berbagai berkat dan karunia. Hal itu juga berlaku dalam iman setia dan bertahan bersama-sama dengan Yesus menjadi janji setia orang beriman.

Tentu, Yesus hingga saat ini menyampaikan harapan itu kepada murid-muridnya saat ini. Murid-murid itu adalah kita pengikut Yesus. Yesus mengharapkan kita tinggal bersama Yesus di dalam suka dan duka. Apapun yang terjadi dalam susah dan senang tetaplah setia mengikut Yesus. Yesus telah berjanji berjalan dan mendampingi kita hingga akhir jaman, Jangan tinggalkan Yesus. Dia mengharaokan kita setia sampai kesudahannya. Tetaplah percaya dan memelihara iman yang teguh hingga kedatanganNya. Maranatha!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...