Kamis, 27 April 2017

NEBUKADNEZAR TAKJUB: Daniel dan Tungku Api

NEBUKADNEZAR TAKJUB:
Daniel DKK Tak Terbakar Oleh Api

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat, 28/04/2017

Daniel 3:28 (TB)  Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Daniel 3:28 (UKJV)  Then Nebuchadnezzar spoke, and said, Blessed be the God of Shadrach, Meshach, and Abednego, who has sent his angel, and delivered his servants that trusted in him, and have changed the king's word, and yielded their bodies, that they might not serve nor worship any god, except their own God.

Kisah Daniel dan kawan2 (Sadrak, Mesak dan Abednego) dalam pemerintahan Nebukadnezar menjadi inspirasi yang kuat yang menyalakan motivasi bahwa sehebat apapun tantangan akan ada jalan keluar. Sehebat apapun sikon yang memenjarakan kita tak berkutik,  tetaplah berpengharapan bahwa situasi akan bisa berubah. Jangan larut pada keadaan tetapi tetaplah setia dan beribadah kepada Tuhan. Esok akan ada perubahan.

Kaum Yehuda terbuang ke Babel di bawah pemerintahan Nebukadnezar, selain diperbudak kehidupan mereka sangat tertekan dan menderita. Bukan hanya derita fisik namun juga penderitaan rohani (spiritual) karena pemerintah melarang mereka beribadah dan memaksa untuk sujud pada patung dewa emas. Namun dalam penderitaan itu ada hikmat yang memotivasi bahwa Tuhan tidak membiarkan umatNya mengalami penderitaan itu sendirian, tetapi Dia ada dan hadir, menolong dan membebaskan hambaNya. Sadrak, Mesak dan Abednego: tiga orang Yahudi yang cakap yang lulus seleksi penetapan pegawai istana Nebukadnezaar. Mereka di istana cakap dan pandai, kepintaran mereka melebihi dari rata-rata. Kehidupan religious mereka taat dan setia kepada Allah Israel. Di istana rupanya ada persaingan yang yang melihat titik lemah Daniel dkk: setiap kepada Allah dan tidak mau menyembah dewa yang diagungkan Raja Babel tersebut. Atas hal inilah ide untuk menjebak Daniel dkk sangat mantap dan jitu yaitu dengan menetapkan titah raja agar  sujud dan menyembah patung emas yang dipuja dan disembah raja. Barang siapa yang tidak melakukan titah ini akan dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup di perapian yang menyala-nyala.

Daniel dkk setia kepada Allah Israel dan tak mau sujud pada patung dewa emas buatan tangan itu. Hal ini membuat Nebukadnezar murka terhadap Daniel dkk dan memerintakan untuk di eksekusi.  Maka Daniel dkk pun dieksekusi untuk dibakar hidup-hidup. Mereka digiring dan dicampakkan ke perapian itu, karena sedemikian panasnya api itu orang yang ditugaskan mencampakkan mereka ke perapian mati terbakar namun Daniel dkk tidak terbakar, sehelai rambut pun tak dimakan oleh api. Hal ini membuat Nebukadnezaar takjub dan luar biasa.  Tuhan menjaga mereka dan kejadian  itu disaksikan oleh raja Nebukadnezar sendiri mereka yang tiga orang dicampakkan ke perapian menjadi empat. Tuhan mendampingi dan menemani hambaNya dalam penderitaan.

Atas kejadian itulah Nebukadnezar spontan memuji dan memuliakan Allah Israel: Allah yang disembah Daniel dkk.  Bukan  hanya memuji Allah tetapi Nebukadnezar menerbitkan titah baru yaitu kebebasan beribadah bagi Yahudi di Babelonia. Barang siapa yang menghina Allah yang disembah Daniel dkk akan dipenggal kepalanya dan rumahnya dirobohkan. Itulah hukum yang berat bagi kaum yang melanggar kebebasan beragama di Babilonia. Kaum Yahudi yang selama ini tertekan dan mengalami himpitan kebebasan beribadah akhirnya mendapatkan kebebasan. Daniel dkk mendapat promosi jabatan yang lebih tinggi di Istana Nebukadnezar.

Renungan harian ini menjadi inspirasi bagi kita sehebat apapun kebencian orang yang hendak melihat kejatuhan kita tetaplah setia,  Tuhan tidak membiarkan orang percaya menjalani penderitaan itu sendirian, namun Dia ada dan hadir menolong dan penderitaan itu tak akan menyentuh apapun. Kuasa Tuhan lebih hebat dari kehebatan kejahatan.

Pengalaman Daniel dkk juga menjadi inspirasi bagi kita dalam pengalaman sentimen keagamaan yang marak di Indonesia. Banyak pengalaman alhir-akhir ini yang menyesakkan; sebytan kafir bagi non muslim, di berbagai daerah telah berlaku perda syariah yang tentu bisa berdampak warga non muslim dinomorduakan, rumah ibadah dilarang berdiri dan banyak diantaranya yang ditutup dan dilak hingga saat ini tidak bisa digunakan untuk ibadah padahal rumah ibadah sudah berdiri namun tak dapat digunakan dengan dalih tak ada ijin dll hanya karena kebencian. Kita semua gerah akan hal ini, bergumul dan menjerit. Kisah Daniel dkk menjadi sumber kekuatan dan inspirasi:  tetaplah setia dan menjalani semua ujian itu. Waktunya akan datang, siatuasi pun akan berubah pengujar kebencian waktunya akan mendapat ganjaran. Babelonia saja yang melarang beribadah bagi kaum Yahudi justru terbit titah baru untuk menjamin kebebasan beribadah dan hukum berat terhadap pelaku ujaran kebencian dan penghinaan kepada Allah yang disembah Daniel dkk. Indonesia belum separah pembuangan Babelonia bukan? Setialah dan tetaplah berpengharapan, perubahan akan datang. Tuhan memguatkan dan memberkati kita semua dan Dia setia nerjalan bersama kita dalam sengsara dan pergumulan yang kita hadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...