Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Senin 03/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.
Lukas 11:3 (TB) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
Luke 11:3 (UKJV) Give us day by day our daily bread.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Manusia bekerja dan berlelah setiap hari untuk mencari nafkah atau kebutuhan sehari-hari. Hidup manusia membutuhkan makanan; gizi yang cukup dan energi yang cukup agar hidup sehat menjalani hari-hari yang Tuhan berikan bagi kita. Semuanya telah disediakan Tuhan bagi kita. Sekalipun demikian Yesus tetap mengajarkan dalam doa Bapa Kami sebagai salah satu permohonan yang disampaikan kepada Bapa. Permohonan ini sangat penting karena didalamnya kita memahami;
1. Tuhan yang memelihara hidupn kita dengan menyediakan segala bekal bagi setiap mahluk hidup. Manusia tidak perlu khawatir akan hidupnya karena Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan bagi hidup ini. Yesus pernah mengajar murid-murid agar tidak khawatir akan hidup ini: lihatlah burung-burung di udara mereka tidak menanam, tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung tapi Tuhan mencukupkan bekal bagi mereka (Mat 6:26). Demikian dengan umat Allah yang berjalan di Gurun Pasir; mereka tidak perlu khawatir di perjalanan karena Tuhan telah menyediakan manna bagi umatnya di perjalanan. Mereka tidak perlu untuk mengambil manna terlalu banyak untuk esok karena itu akan busuk dan tak berguna. Mereka diajari untuk mengambil apa yang dibutuhkan hari ini. Makanan cukup sehari. Tak usah dikumpulkan untuk esok karena Tuhan telah menyediakannya untuk hari esok.
Permohonan ini mengajarkan kita bahwa Tuhanlah yang menyediakan kebutuhan pokok kita sehari-hari. Kita tidak perlu khawatir asal kita percaya dan memohon kepadanya sebagai sumber kehidupan dan pemelihara kehidupan.
2. Makanan kami yang secukupnya. Yesus mengajari kita untuk tidak serakah, namun diberi penjelasan agar setiap orang mencari dan mengambil sesuai kebutuhannya. Krisis pangan dunia menjadi ancaman terbesar bagi umat manusia penduduk bumi. Sebahagian penduduk bumi kelaparan bukan mereka tidak mau bekerja namun karena krisis alam telah membuat berbagai negara di Afrika kekurangan kebutuhan makanan. Demikian dengan sebahagian masyarakat miskin di Eropa dan Asia bukan tidak mau bekerja namun karena sistem ekonomi yang tidak adil yang melegitimasi orang dapat meraih keuntungan ekonomi sebanyak-banyaknya sementara sebahagaian orang terlantarkan dan tak punya akses ekonomi. Yesus memandang jauh akan permohonan ini agar manusia menyadari untuk hidup sesuai dengan kebutuhannya. Maka jika kita berdoa memohon kepada Tuhan berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, mengingatkan kita akan sikap terhadap hidup ini agar tidak serakah apalagi mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya bagin diri sendiri tanpa memperhitungkan orang lain. Berdoa agar sistem ekonomi yang berkeadilan dan kesejahteraan yang lebih merata bagi setiap insan. Doa ini juga mengingatkan akan tanggung jawab setiap manusia memikirkan orang lain. Kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi memikirkan kehidupan orang lain.
Ibarat dalam kehidupan di dalam satu asrama: juru dapur telah mempersiapkan makanan secukupnya bagi seluruh penghuni asrama, namun karena sebahagian orang mengambil terlalu banyak, maka dampaknya adalah akan ada orang yang kelaparan dan tidak mendapat makan. Maka agar tidak terjadi demikian maka butuh kesadaran agar masing-masing orang untuk mengambil kebutuhan yang secukupnya. Jangan serakah apalagi untuk mengambil bahagian orang lain. Terimalah apa yang diberikan Tuhan kepada kita melalui pekerjaan dan karya kita.
3. Jika ia tidak bekerja janganlah ia makan (2 Tes 3:10). Tidak usah khawatir akan apa yang hendak kita makan dan kebutuhan kita tentang hari esok karwna Tuhan telah menyediakan dan mencukupkan kebutuhan kita namun kita harus bekerja. Bekerja adalah rahmat yang diberikan Tuhan bagi untuk untuk memenuhi kebutuhan pokok kita. Jika ada menjadi kaya itu adalah pemberian Tuhan (Amsal 10:22). Hiduo kita bukanlah untuk menjadi kaya namun untuk bekerja dan berkarya. Jika Tuhan memberikan kekayaan itu adalah tanggungjawab sebagai tangan-tangan Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Mengubah orientasi kita, seorang pengusaha yang memiliki perusahaan dan memiliki banyak pekerja. Maka pekerja bukanlah sebagai obyek untuk meraih keuntungan yang lebih banyak namun sebagai tanggungnjawab untuk memperkerjakan dan memberi kebutuhan orang lebih banyak.
Renungan hari ini mengajarkan kepada kita agar kita lebih yakin dan percaya kepada Tuhan yang menyediakan segala kebutuhan dalam hidup kita. Dialah yang menyediakan dan memelihara hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar