Jumat, 08 April 2022

NASIHAT MEMBANGUN KASIH DARI NURANI DAN IMAN YANG TULUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7328799173858752/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 9 April 2022


NASIHAT MEMBANGUN KASIH DARI NURANI DAN IMAN YANG TULUS


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1Timotius 1:5 (TB) : Tujuan nasihat itu  ialah kasih yang timbul dari hati  yang suci, dari hati nurani  yang murni dan dari iman  yang tulus ikhlas. 


1 Timotius 1:5 (KJV) : Now the purpose of the commandment is love from a pure heart, a good conscience, and sincere faith.


Tujuh tahun sebelum nasihat Paulus disampaikan ke Timotius anak rohaninya, ia sudah memperingatkan para pemimpin jemaat Efesus bahwa guru-guru palsu akan berusaha memutarbalikkan amanat sejati Kristus. Saat menjadi kenyataan, ia menasihati Timotius untuk menghadapinya dengan tegas, tanpa kompromi terhadap ajaran palsu yang mencemarkan hukum Taurat dan Injil. Timotius diminta berjuang demi jemaatnya dengan memberitakan iman yang sejati sebagaimana diajarkan Kristus dan rasul-rasul-Nya. Tujuan utama dari semua pengarahan dalam firman Allah bukanlah sekadar pengetahuan mengenai Alkitab, melainkan perubahan moral dalam batin yang terungkap dalam kasih, kesucian hati, hati nurani yang murni, dan iman yang tidak munafik. Dalam konteks tersebut perlu diingat dua fakta penting mengenai kebenaran: Pertama, konsep alkitabiah mengenai mengajar dan belajar bukan sekadar memberi pengetahuan tentang Alkitab atau menyediakan diri secara akademis. Tujuan utamanya adalah menghasilkan kekudusan dan gaya hidup yang benar, selaras dengan cara Allah. Kedua, orang yang mengajarkan Firman Allah haruslah seseorang yang hidupnya meneladani ketekunan dalam kebenaran, iman, dan kesucian. Kedua aspek inilah yang tidak dimiliki oleh pengajar-pengajar palsu tertentu yang saat itu marak di Efesus.


Oleh karena itu tugas yang harus diemban Timotius bukanlah gampang, yakni memperjuangkan pengajaran yang baik dengan iman dan kasih. Ia harus mengabdi sebagai prajurit Tuhan yang berjuang untuk memelihara jemaat yang Allah telah percayakan kepadanya dengan memerangi ajaran kesesatan. Artinya, perlu melakukan perubahan moral dalam hati jemaat dan para pemimpinnya. Hati yang suci yang melambangkan keutuhan diri seseorang untuk berpikir, merasakan dan membuat berbagai keputusan tanpa mendua hati. Ini berkaitan dengan masalah moral dan bebas dari maksud-maksud terselubung untuk kepentingan tertentu. Melalui hati nurani yang murni yang sudah dikuduskan, dengan menguji diri sendiri bisa membedakan yang benar dan yang salah. Suatu hati nurani yang senantiasa mau mengikuti kehendak Allah dalam tuntunan Roh Kudus. Seseorang menasihati dengan kasih dari hati nurani yang murni artinya mampu memimpin seseorang untuk membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan yang baik dan tulus berlandaskan kepercayaan akan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus.


Perlu disadari bahwa nasihat rasul Paulus tersebut tidak berhenti hanya kepada Timotius seorang, akan tetapi juga berlaku untuk jemaat dan gereja masa kini yang dalam perjalanannya terus diperhadapkan kepada berbagai persoalan ketidakmurnian gereja berikut pengajarannya sebagaimana di-firmankan Tuhan dalam Alkitab. Tentu saja dengan versi permasalahan yang berbeda dari zaman Timotius, bahkan tantangan masa kini jauh lebih complicated. Untuk itu semua jemaat dan pemimpin gereja terpanggil dan dituntut untuk meresponnya dengan hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas sehingga dapat menghasilkan kasih yang dapat membawa kepada pembaruan moral dan hidup dalam keselamatan yang Tuhan karuniakan. Gereja selaku tubuh Kristus bertanggungjawab untuk memelihara dan mempertahankan doktrin rasuli asli dan benar seturut Alkitab dan mempercayakannya kepada orang tanpa berkompromi  atau tercemar.  


Untuk itu jemaat dan gereja mutlak memerlukan penasihat agung agar mampu dan berhasil mewujudkannya. Yesus adalah satu-satunya Penasihat Ajaib kita (Yes. 9:5). Alkitab mengatakan: "Terimalah didikan Tuhan, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan" (Ams. 8:10). Seorang pelayan Tuhan yang sejati akan selalu terbuka dengan teguran dan arahan Firman Tuhan. Dalam 2 Timotius 3.16 dinyatakan: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." Siapa yang mau mendengarkan segala bentuk nasihat dan didikan, itu sama halnya bahwa ia sedang mengarahkan hidupnya untuk memperoleh sebuah hikmat besar. Bahkan Tuhan juga dapat memakai sesama untuk saling menasihati. Artinya, demi kebenaran dan kebaikan yang berhikmat, sesama umat kristiani boleh saling menasihati secara timbal-balik, baik dalam jemaat maupun keluarga. Prinsip dalam Alkitab tentang saling menasehati, yaitu: menasehati berdasarkan kebenaran Alkitab, dan menasehati untuk tujuan pembangunan tubuh Kristus. Karena nasihat adalah bukti kepedulian umat percaya terhadap sesama berdasarkan kasih. Oleh karena itu semua orang Kristen diminta saling menasehati satu dengan yang lain untuk ambil bagian membangun tubuh Kristus. Nasehat itu merupakan kekuatan gereja yang dilandasi oleh kasih sehingga membuat tidak terjerumus ke dalam dosa. 


Sahabat yang baik! Marilah kita menjadikan diri kita sebagai insan yang mau hidup dalam nasihat dan didikan Allah, supaya keputusan Allah sajalah yang akan menjadi pedoman langkah kita hari lepas hari dalam mengekspresikan cinta kasih yang terpancar dari hati yang suci, nurani yang murni, serta iman yang tulus. Amin.


Salam dari Tim 12: TEM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...