Kamis, 14 April 2022

DIA YANG TERSALIB; ditinggikan, disanjung dan dimuliakan

 Kotbah Ibadah Jumat Agung, 15 April 2022

Nas : Yesaya 52:13-15


DIA YANG TERSALIB: 

ditinggikan, disanjung dan dimuliakan


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, ibadah hari ini disebut dengan Jumat Agung. Suatu ibadah yang sangat besar maknanya dalam kehidupan orang percaya. Yesus disalibkan untuk menebus dosa. 


Peristiwa salib ini merupakan paradoks, disatu sisi peritiwa penyaliban Tuhan Yesus adalah keberhasilan dari kelompok-melompok tertentu di dalam masyarakat yang hendak menghentikan pelayanan Tuhan Yesus. Namun dipihak lain salib adalah jalannyangbditentukan Allah untuk menyelamatkan manusia sebagaimana telah dinubuatkan dalam PL. Yesus sendiri menjelaskan itu kepada murid-muridNya dan Paulus menyebutkan salib adalah kekuatan dan hikmat Allah untuk menyelamatkan manusia (1 Kor 1:17dyb).


Daei kwterangan Injil, mereka yang hendak membunuh Yesua adalah Farisi, Ahli Taurat, imam-imam, dan tua-tua Yahudi yangbterus mencari jalan untuk membunuh Yssus dan pada akhirnya berhasil.  Injil Markus menuliskan Markus 14:1 (TB)  Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, (baca juga Mat 27:1, Lukas 22:2, Yoh 7:1).

Selain imam-imam kepala, ada juga upaya kelompok Herodian untuk membunuh Tuhan Yesus ( Lukas 13:31). Tujuan mereka membunuh Tuhan Yesus tentu sebagai upaya untuk menghentikan pelayanan Tuhan Yesus. Kehadiran Yesus menjadi ancaman bagi mereka. Mereka telah menyaksikan semakin bertambah-tambah orang mengikut Tuhan Yesus. Kemana Yesus pergi, disitu ada bayak orang yang membutuhkan Tuhan Yesus, membutuhkan kesembuhan dan pertolongan dariNya. Dimana Yesus hadir, kesitu ada banyak orang yang haus akan ajaran dan kotbah-kotbahNya. Jika terus ini terjadi bahwa Yesusnakan semakin populer dan rakyat Yahudi akan meninggalkan para tetua, imam dan Farisi. Maka tetua Yahudi terus berusaha untuk menjatuhkan Tuhan Yesus. 


Pada jaman Tuhan Yesus Farisi dan imam-imam merupakan orang yang paling berpengaruh di kalangan Yabudi, jika Yesus dibiarkan mereka akan kehilangan pengaruh. Apalagi setelah peristiwa Yesus membersikan Bait Suci, mereka tersinggung dan seolah semua praktek bisnis dalam rumah Ibadah terbongkar. Ada kerjasama imam dengan money changer (penukar uang) dan pedagang kurban disekitar Bait Allah. Money changer dan pedagang kurban itu penting khusus bagi perantau (diaspora) persembahan bentuk dinar mata uang yang berlaku di jaman itu. Pedagang kurban penting karena tidak mungkin bagi pendatang membawa ternak untukmdikorbankan maka pedagang lokal sangar penting. Disinilah praktek bisnis yang dibersihakn Tuhan Yesus membuat imam-imam dan jaringannya semakin bertekat membunuh Tuhan Yesus. 


Di pihak lain kelompok Herodian yang berpihak kepada penguasa Romawi juga akan curiga dan mengantisipasi bahwa pengikut Yesus ini bisa berkembang dan menjadi pemberontak terhadap kekuasaan. Apalagi setelah peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang ada orang-orang yang hendak mengangkat Yesua menjasldi raja bagi mereka. Namun Yesus tahu niat mereka dan Yesus menghindar dari maksud mereka. Disebutkan dalam Yohanes 6:15 (TB)  Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.


Yesus akhirnya ditangkap dalam drama penghiatan Yudas Iskariot di Taman Getsemani. Dia diadili dengan proses yang tidak adil karena Pilatus sang hakim akhir yang menyerahkan Yesus untuk disalibkan mencuci tangan dan berkata tidak ada kesalahan Yesus. Apa yang dituduhkan kepada Yesus dan dituntut untuk divonnis berhutang nyawa sama sekali tidak benar. Kenapa Yesus tetap diserahkan kepada masaa untuk disalibkan?


Jauh sebelum peristiwa ini, nabi-nabi telah menubuatkan Hamba Tuhan yang menderita. 

Yesaya 53:2-4 (TB)  Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. 

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. 

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 


Jika kita baca secara seksama perjalanan sengsara Tuhan Yesus (via dolorosa) hingga mati di kayu salib nabi Yesaya menceritakan dengan jelas tentang sengsara dan kematian Hamba Tuhan yang akan menyelamatkab umat Allah. Hamba yang menderita itu buruk hingga banyak orang meninggalkannya, tetapi dia berhaail setia sampai mati dikayu salib oleh karena itulah Dia ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.


Bagaimana Yesus ditinggikan, Paulus menjelaskan dalam:  Filipi 2:8-11 (TB)  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,  dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 


Kesetiaan Yesus hingga mati di kagu salib merupakan peristiwa besar. Salib bukanlah keberhasilan kaum Farisi, Ahli Taurat dan imam-imam kepala dan Herodian (pengikut Herodes) mengehentikan pelayanan Yesus. Yesus disalibkan memenuhi kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia. Dia disalibkan sesungguhnya bukan akibat dosa dan perbuatannya,  tetapi dosa-dosa kitalah yang ditanggungnya. 


Kematian Kristus di kayu salib merupakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Manusia yang telah jatuh dalam dosa membuat manusia jatuh, diusir dari Taman Firdaus hingga terasing, menderita dan sakit. Oleh dosa, manusia terasing dari anugerah Allah dan menanggung penderitaan menjalahi hukuman akibat dosa. Manusia dari dirinya sendiri tidak dapat melepaskan diri dari kutuk. Upah dosa adalah maut. Allah sendiri oleh kasihNya yang besar datang menyelamatkan manusia. Inilah jalan salib. Peristiwa salib Kristus memulihkan itu semua.  Peristiwa salib menjadi penebusan manusia dari kuk perhambaan dosa. Darahnya yang tercurah menguduskan kita manusia dari segala dosa dan noda. Citra manusia yang mulia diciptakan segambar dengan rupa Allah dahulu rusak oleh dosa, namun oleh lalui peristiwa salib citra manusia dipulihkan kembali.


Peristiwa salib bukanlah akhir pelayanan Kristus, tetapi melalui peristiwa salib kita memgetahui Kristus yang tersalibkan itu ditinggikan, disanjung dan dimuliakan  oleh Allah. Peristiwa salib menjadi transformasi mengubah manusia yang jatuh diangkat dan ditinggikan, manusia yang dicerca disanjung dan manusia yang dihina akhirnya dimuliakan. Semua itu adalah karya Kristus di Jumat Agung.


Peristiwa salib membuat bangsa-bangsa tercengang. Hal ini telah dibuatkan oleh  nabi Yesaya:  Yesaya 52:15 (TB)  demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. 


Lihatlah prajurit, setelah semua yang mereka lihat dan yang terjadi pada Yesus, dia percaya dan berkata: "Sungguh, Ia ini Anak Allah." (Mat 27:54)


Demikian dengan seorang  perwira bernama Kornelius, dia berdoa dan menantikan Petrus untuk menjelaskan tentang Kristus baginya. Memang dia dari kalangan Yahuni namun sebagai perwira tentu dia sudah tergolong pada Romawi (Baca Kisah 21)


Sida-sida telah mendengar kisah tentang nubuatan nabi. Setelah Filfilipus menjelaskan tentang nubuatan bainitu dia percaya dan minta di baptis. Kisah Para Rasul 8:36 (TB)  Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"


Siapakah yang tidak heran atas peristiwa salib? Orang biasanya rela berkorban bagi sahabatnya atau orang-orang yang baik hati padanya. Tetapi Kristus rela mati bagi orang berdosa. Itulah pengorbanan yang Agung dari Yesus untuk mengangkat martabat manusia dari Kematian kepada kehidupan, dari yang hina menjadi mulia dari yang diasingkan kini hidup dalam rangkulan kasihNya.


Marilah kita mensyukuri karya Allah bagi kita di Jumat Agung ini.  Tuhan memberkati kita semua dan selamat merayakan pengorbanan Kristus bagi kita semua. Selamat merayakan Jumat Agung. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...