https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7306071312798205/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 4 April 2022
*MENIKMATI BAGIAN KITA*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Amsal 30:8 (TB)
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Proverbs 30:8 (NIV)
Keep falsehood and lies far from me; give me neither poverty nor riches, but give me only my daily bread.
Sahabat yang baik hati, nas kita pagi ini adalah bagian kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, dan Pengkhotbah. Dalam tradisi Israel kuno ada juga tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan kitab hikmat para bijak yang terilhamkan. Istilah Ibrani dari Amsal adalah “mashal”, yang berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar.
Sahabat yang baik hati, bagaimana dengan Nas kita pagi ini? Hikmat apa yg mau kita petik?Kitab Amsal tentulah hendak mengajarkan bagaimana kita menjalani hidup dengan bijaksana dan berguna juga bagi orang lain atau tanpa merugikan milik orang lain. Perilaku curang dan berbohong sering terjadi di areal bisnis atau perdagangan. Curang dan bohong juga kita temukan dalam berbagai kompetisi tertentu, misalnya dalam pertandingan berbagai olahraga. Bahasa curang dan pembohong itu dilontarkan bagi tim atau kelompok yang sengaja berbuat di luar aturan kompetisi yang berlaku. Nas kita mengingatkan agar kita menjadi pribadi yang jujur karena setiap kecurangan dan kebohongan menjadi sumber perselisihan, pertikaian, keonaran dan hidup kita tidak menjadi berkat.
Sahabat yang baik hati, Tidak menjadi kaya dan miskin namun menikmati apa yang menjadi bagian kita adalah penekanan utama dari nas kita pagi ini. Namun, sebagai besar dari manusia tentu berharap untuk bisa menjadi kaya atau merasakan hidup Lebih dari cukup. Pemahaman ini tidaklah salah, namun pernyataan yang paradoks (Seperti bertentangan) dalam nas ini cukup menantang kita. Jangan sampai kekayaan yang kita miliki di raih dengan kecurangan atau kebohongan. Kekayaan yang diraih dengan tidak benar tentu tidak akan bisa dinikmati juga dengan benar. Ada banyak kita temukan baru baru ini di medsos istlah Crazy Rich (super Kaya) Istilah crazy rich tentu sudah tidak asing di telinga kita semua. Namun apa yang terjadi kemudian? Tidak lama setelah dia mempertotonkan kekayaannya, orang-orang dengan label crazy rich ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan oleh kepolisian. Ini perlu menjadi pelajaran yang patut kita renungkan mendalam. Sahabat yang baik hati, di pihak lain tentulah kita haru jernih berpikir bahwa Tuhan juga tidak menginginkan kita untuk menjadi miskin. Bahkan sebaliknya Firman Tuhan sangat banyak meminta kita untuk membantu orang orang miskin dan kelaparan (Bnd. …Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri. Yesaya 58:7 ). Dapatkah orang miskin membantu orang miskin? Situasi itu sulit kita pikirkan, oleh karena itu orang percaya tidak boleh “alergi” untuk menjadi hidup berkecukupan atau mungkin lebih dari cukup. Harus kita akui, pelayanan Gereja kita hingga saat ini membutuhkan topangan dana dari orang baik dan dermawan yang mampu menyisihkan sebagai dari apa yang dia capai sebagai persembahan untuk menopang pelayanan Gereja.
Sahabat yang baik hati, saya jadi teringat akan Doa yang diajarkan Tuhan Yesus juga berisikan pesan yang kurang lebih sama yaitu "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11). Dihubungkan dengan nas renungan pagi ini juga, bagaimana kita menikmati apa yang menjadi bagian kita. Jangan memikirkan apa yang sebetulnya bagian orang lain. Hal ini akan menjadi beban dan menjauhkan kita dari rasa syukur setiap hari. Ya, Tentu di dalam hidup ini kita harus terus berusaha sekeras mungkin untuk mencapai pencapaian-pencapaian yang lebih tinggi. Namun, jangan selalu memiliki hasrat untuk melebihi orang lain. Lebih baik memiliki mimpi untuk melebihi dirimu sendiri yang sebelumnya. Karena jika kita memiliki hasrat untuk melebihi orang lain, kita dapat menyimpan iri hati jika kita gagal melebihi orang tersebut dan kita dapat malah menjadi sombong. Sederhananya kita tidak akan menikmati, karena kita tidak akan bisa menjadi diri sendiri dengan perbandingan perbadingan yang tidak terbatas itu. Firman Tuhan Berkata, Nikmatilah apa yang ada menjadi bagianmu dalam keadaan apapun. Amin.
Salam dari penulis: FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar