https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7399676636771005/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 25 April 2022
*DIMANA ADA ROH ALLAH DISITU ADA KEMERDEKAAN*
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
2 Korintus 3:17 (TB) : "Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan."
2 Corinthians 3:17 (KJV) : "Now the Lord is that Spirit: and where the Spirit of the Lord is, there is liberty."
Merdeka menjadi impian atau pengharapan semua orang. Kemerdekaan yang dimaksud bukan hanya kemerdekan secara fisik badaniah, tapi juga meliputi kemerdekaan non fisik: mental, psikologis, dan spiritual. Dalam perspektif kristiani, merdeka adalah dibebaskan dari hukuman dosa yang membawa maut melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang membebaskan orang yang percaya kepada-Nya dari kuk dosa. Itu didapatkan secara cuma-cuma saat menerima Roh Tuhan yang bekerja untuk membimbing, menguatkan, dan menghibur kita orang percaya. Dalam artian bebas dari perhambaan, penjajahan dan tuntutan, suatu hasil perjuangan Kristus di Golgota kepada semua orang yang dikasihi-Nya! Dalam kemerdekaan atau kebebasan ini, setiap kita punya dua pilihan, yaitu: tetap hidup dalam kedosaan yang berujung kebinasaan atau hidup saleh menjadi hamba kebenaran yang melayani sesama dalam kasih menuju keselamatan kekal oleh kasih karunia Kristus.
Galatia 5:1 mengatakan bahwa Kristus telah memerdekakan kita. Kehadiran Roh-Nya di dalam diri kita memerdekaan kita sekurang-kurangnya dalam empat hal: Pertama, dimerdekakan dari perbudakan dosa. Artinya, dengan Roh Kudus mendiami diri kita dan kita mengikuti pimpinan-Nya, kita dibebaskan dari kuasa dosa, bahkan dituntun kepada pemuliaan dalam Kristus Yesus. Kedua, dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut (Rom 8:2), yaitu dari kematian kekal di neraka. Dibebaskan dari hukuman dan perbudakan dosa dan seluruh kuasa Iblis yang dimulai dengan bersatunya orang percaya dengan Kristus dan penerimaan Roh Kudus. Ketiga, dimerdekakan dari rasa bersalah lewat pengampunan atas pertobatan kita. Keempat, dimerdekakan dari rasa takut akan kematian. Dengan pengharapan iman akan karunia keselamatan kekal, seorang kristiani sejati tidak gentar menghadapi kematiannya.
Persoalannya adalah, bagaimana agar Roh Kudus Allah berkenan berdiam dan menguasai hati dan pikiran kita seutuhnya, sehingga Dia mau berkarya memerdekakan sekaligus memelihara kemerdekaan itu hingga ujung kehidupan kita? Alkitab jelas mengatakan bahwa hanya melalui iman yang tetap terpaut dalam Kristus Yesus orang percaya menerima Roh Kudus, dan dilahirkan kembali dari kematian kemanusiaan usangnya. Dalam Lukas 11:13 dinyatakan "Ia akan memberikan Roh Kudus kepada semua orang yang meminta kepada-Nya." Dengan demikian, kehadiran Roh Kudus harus terus diminta dan diperjuangkan lewat doa menuju kepenuhan-Nya sebagai kasih karunia, sebab, dimana ada Roh Allah, hanya disitu ada kemerdekaan!
Namun dibalik kemerdekaan itu, ada tuntutan akan tugas dan tanggungjawab dari orang yang sudah memperolehnya, yaitu untuk tidak menggunakan kesempatan kemerdekaan tersebut hidup dalam dosa. Akan tetapi hidup melayani sesama dalam kepedulian dan cinta kasih, memperjuangkan keadilan dan kebenaran bagi sukacita sesama dan demi kemuliaan bagi Allah. Oleh karena itu kemerdekaan yang sudah kita miliki itu harus kita pertahankan supaya kita tidak kembali terjerat kepada kuk perhambaan yang menghancurkan kita dan mendukakan hati Tuhan. Untuk mengalami kemerdekaan sejati, mutlak harus lepas dari dosa. Artinya, hidup dalam terang kepenuhan Roh Kudus dan firman kebenaran Allah, serta teguh meninggalkan hidup kemanusiaan yang lama dengan mengalami pembaharuan oleh Roh Kudus. Itu berimplikasi bahwa kemerdekaan rohani sama sekali tidak boleh dipakai untuk hidup menuruti nafsu kedagingan. Perlu diingat bahwa Roh Kudus tidak akan pernah mau tinggal bersama-sama dengan roh-roh kegelapan di dalam diri seseorang.
Sahabat yang baik! Sepantasnyalah kita bersyukur menerima anugerah kemerdekaan karena dibenarkan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Kita menikmati kemerdekaan untuk beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, memuliakan dan menyembah Tuhan, dan melakukan pelayanan di kehidupan keseharian kita. Namun, untuk mempertahankan tetap menjadi orang yang merdeka bukanlah hal gampang, karena sarat godaan dan tantangan baik dari dalam diri kita sendiri maupun dari sekeliling kehidupan kita, apalagi di tengah arus kesejagatan dengan arus digitalisasi informasi dan budaya dunia moderen yang kompleks. 1Petrus 5:8 mengingatkan kita: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis , berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya". Oleh karenanya, marilah kita dengan kewaspadaan menggunakan kemerdekaan itu untuk hidup taat dan setia beribadah dengan bersyukur, memuji, memuliakan, menyembah dan melayani Tuhan. Satu-satunya senjata kekuatan kita hanyalah anugerah kuasa Roh Kudus yang memampukan kita untuk tetap berperilaku taat dan setia dalam kerendahan hati kepada kehendak Allah dan firman-Nya. Kita undang Roh Kudus untuk senantiasa berdiam serta menguasai hati dan pikiran kita agar Dia terus berkarya memerdekakan kita dari segala bentuk perhambaan dunia fana ini, sambil menantikan kedatangan Yesus kali kedua menggenapi "kemerdekaan besar" yang dijanjikan-Nya, yaitu hidup kekal di Kerajaan Sorga. Amin.
Salam: Tim Renungan 12 (TEM)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar