Sabtu, 23 April 2022

MENGAKU DOSA DI HADAPAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 23 April 2022


*Mengaku dosa di hadapan Tuhan*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Sekalipun kesalahan-kesalahan kami bersaksi melawan kami,bertindaklah membela kami, ya TUHAN, oleh karena nama-Mu! Sebab banyak kemurtadan kami, kami telah berdosa kepada-Mu.

Yeremia 14:7


Although our sins testify against us, do something, Lord, for the sake of your name.

For we have often rebelled;we have sinned against you.

Jeremiah 14:7


Sahabat yang terkasih, jika dipertanyakan kepada kita sekarang pribadi, siapakah di antara kita yang pernah berbuat dosa? Tentulah setiap orang akan berani tunjuk tangan mengaku diri bahkan sebagai orang banyak dosa, atau setidaknya kita dalah pribadi yang sering melanggar Firman atau Titah Tuhan. Namun, selanjutnya dari setiap dosa yang kita perbuat berapakah di antaranya yang mendapat pengakuan dari kita? Kesadaran akan dosa atau Pengakuan dosa adalah tanda sebuah pertobatan menuju perbaikan diri yang lebih baik, hal itulah yang sebetulnya pertama kali kita lakukan saat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Pengakuan dosa kita adalah pengakuan  bahwa kita perlu kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus . 


Dalam tradisi Perjanjian Lama disebutkan, jika seseorang melakukan kesalahan, maka dia harus membawa korban tebusan dan seorang imam harus mengadakan perdamaian bagi orang itu dengan Tuhan, sehingga pendosa tersebut dapat memperoleh pengampunan (Im 19:20-22). Musa juga menjadi perantara antara bangsa Israel yang telah berbuat dosa dengan Tuhan (Kel 32:20). Pertanyaannya, mengapa mereka tidak langsung meminta ampun saja kepada Tuhan, namun harus melalui imam dan juga nabi Musa? Hal ini disebabkan karena Tuhan seringkali memakai perantara, baik nabi maupun imam untuk menjembatani manusia dengan Tuhan.  


Dalam Perjanjian Baru, penebusan yang telah dijanjikan dalam Perjanjian Lama digenapi melalui kedatangan Kristus. Kristus telah menjadi perantara untuk kita, lebih dari itu Dia telah menjadikan diriNya menjadi korban tebusan untuk seluruh dosa kita. Paulus menyimpulkan Upah dosa adalah maut, namun Yesus telah menaklukkan dosa itu dan membebaskan kita darinya. Maka pemulihan dari dosa selalu diberikan Tuhan pada kita jika kita mau menerimanya. Karya besar Tuhan di dalam Yesus Kristus menekankan bahwa umat harus selalu mengingat pengampunan yang telah Kristus berikan. 


Sahabat yang baik hati, perlu mengakui dosa secara pribadi maupun komunal di Gereja. Pengakuan dan pembaharuan diri bisa kita lakuan secara pribadi dalam setiap doa dan pergumulan. Jangan selalu menganggap diri benar. Sebab pribadi orang Percaya, sebaiknyalah kita mengakui dosa kita secara terperinci, supaya kita bisa lebih jelas dalam memohonkan pengampunan, dan dengan begitu kita bisa lebih terhibur pula. Kita harus merenungkan sumber-sumber khusus penyebab dosa-dosa kelemahan kita serta keadaan-keadaan khusus yang memicu dosa-dosa besar kita. Memang tidak mudah bagi kita untuk mengaku dan menerima pengakuan dosa, termasuk teguran dari orang lain. Seringkali kita menjadi marah, tersinggung atau merasa direndahkan ketika orang lain menegur dan mengingatkan kesalahan yang telah kita perbuat. Oleh karena itulah sebaiknya setiap renungan Firman Tuhan kita anggap sebagai cara meluruskan jalan yang bengkok yang sesuai dengan firman Tuhan. 


Kendala terbesar orang untuk mengalami pemulihan dan pembaruan adalah terus-menerus menikmati dosa favorit. Orang tidak mau datang untuk mengaku dan memohon pengampunan dari Tuhan. Itulah yang menyebabkan kehancuran. Maka, datanglah pada Yesus, Dia setia menunggu. Ungkapkan dan letakkan semua beban dosamu melalui pengakuan dan rencana komit untuk mengikut Yesus. Amin


Salam dari tim: FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...