Minggu, 31 Oktober 2021

TIDAK BOLEH BERTENGKAR

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6412632828808729/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 1 November 2021


*Tak Boleh Bertengkar!*

*RAMAH, SABAR DAN CAKAP MENGAJAR*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


2 Timotius 2:24 (TB)  sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar


2 Timothy 2:24 (RWV)  And the servant of the Lord must not quarrel; but be gentle to all men, apt to teach, patient, 


Apakah ada orang yang tidak pernah bertengkar di dalam hidupnya? Jika ada dapat kita bayangkan alangkah bahagianya keluarga dan orang yang mengenalnya. Rumah tangga yang dibangun di dalam kasih kadang bisa saja terjadi pertengkaran. Dalam persekutuan jemaat, Paulus menasihatkan bahwa seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar. 


Mengapa Paulus menyampaikan bahwa hambat Tuhan tidak boleh bertengkar? Hal ini sangat penting karena seorang hamba Tuhan merupakan alat Tuhan untuk menyampaikan kehendaknya di bagi jemaat. Hamba Tuhan adalah wakil Kristus (Batak: Sikkat ni Kristus) di dunia ini untuk menyampaikan rahmat dan anugerah. Peran hamba Tuhan yang demikianlah membuat Paulus memberikan nasihat agar dalam menetapkan pelayan di jemaat selektif. Syarat-syarat menjadi pelayan dapat kita baca keseluruhan dalam 2 Timotius 2:24-26 dan Titus 1:5-16


Dari sekian banyak nasihat Paulus tentang syarat seorang pelayan atau hamba Tuhan, dalam renungan pagi ini ada empat hal, yakni: 


Dalam renungan pagi ini, ada empat hal yang diingatkan oleh Paulus akan sikap dan pribadi seorang hambat Tuhan, satu hal negatif yaitu: tidak boleh bertengkar dan tiga hal positif: ramah, sabar dan cakap mengajar. Keempat sikap pribadi ini sekaligus menjadi renungan bagi oara hamba Tuhan. Pada sisi lain karakter demikian dikehendaki Tuhan dan setiap orang percaya. 


1. Tidak boleh bertengkar

Bertengkar adalah salah satu dari kata yang menjelaskan perseteruan. Jika seseorang bertengkar tentu yang terjadi adalah kegaduhan dan jauh dari keharmonisan dan kerukunan. Bukankah kita sudah dijadikan "anak-anak Tuhan". Kita adalah anak-anak Alalh yang hidup dalam damai. Hidup dalam damai bukan berarti tidak bisa berbeda. Alkitab sangat menghargai perbedaan, selisih pendapat dan berbeda opini. Namun hal yang dilarang adalah bertengkar. Jika seseorang bertengkar maka semua tenaga dan kekuatannya diarahkan untuk melumpuhkan lawan. Orang lain dianggap musuh yang harus dijatuhkan. Orang yang bertengkar pasti melukai dan saat luka akan ada tersimpan dendam yang siap dibalaskan. Dengan pemahaman demikian kita mengerti bahwa dalam pertengkaran, seseorang menempatkan orang lain sebagai musuh. 


2. Ramah

Jika dalam bertengkar orang lain dianggap musuh, maka dalam sikap ramah memperlakukan orang lain secara positip. Seorang yang ramah menganggap orang lain sebagai orang yang harus dihormati dan dilayani dengan penuh ketulusan dan kelemah lembutan. Di dalam sikap ramah, seseorang menempatkan orang lain lebih tinggi. Ramah berarti juga bersedia mempersembahkan apa yang ada padanya untuk menyenangkan orang lain. 


3. Sabar 

Sabar dapat diartikan dalam dua sikap, sikap pertama dari segi waktu. Seseorang yang sabar menunggu hingga waktu yang ditentukan tiba. Arti kedua arti sabar adalah  keuletan hati yang dapat menerima keadaan yang terjadi. Sabar berarti suasana batin yang tenang dan teduh. Sekalipun diperlakukan tidak baik, ditindas dan berbagai hal buruk ditimpakan, tidak ada slniat untuk membalaskan. Namun di dalam hatinya. 


4. Cakap mengajar

Seorang hamba Tuhan pasti mengajar, mengajarkan Firman Tuhan bagi warganya. Dalam mengajar ini seorang hamba Tuhan harus membenahi dirinya agar dapat mengajarkan kehendak Allah. Yesus menjadi guru dan teladan yang baik dalam mengajar, sederhana namunendalam, berumpama sehingga mudah dimengerti. 

Sebagai pendeta saya menyadari bahwa tidak mudah mengajar; sering saya menyadari bahwa jemaat yang mendengar bosan dan boring, tetapi tetap berusaha agar setiap mengajar mempersiapkan bahan ajar sebaik mungkin. Cakapengajar bukan dipahami sebagai keterampilannya sih, namun kemurnian, kejujuran dan ketulusan. 


Keempat hal diatas tentu bukanlah ditujukkan hanya pada hamba Tuhan, namun semua orang percaya. Mari tetap mengasah dan menempa diri untuk menjadi pribadi yang mulia dan berkenan dihadapan Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 30 Oktober 2021

INJIL KEKUATAN ALLAH YANG MEMPERBAHARUI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6407653322640013/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu XXII Setelah Trinitatis

Minggu, 31 Agustus 2021

Nas: Roma 1:16-17


*INJIL YANG MEMPERBAHARUI*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, keyakinan seseorang akan mempengaruhi etos kerja. Jika seorang petani yakin bahwa bibit yang dia tanam akan bertumbuh dan menghasilkan panen, maka dia akan memiliki semangat yang sungguh-sungguh merawatnya sampai menunggu hasil panen. Demikian halnya salam berbagai pekerjaan lainnya. Maka dalam melakukan pekerjaan awalilah dengan keyakinan bahwa apa yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu yang baik.  


Dari apa yang disampaikan oleh Paulus dalam kotbah Minggu ini, benar-benar menjawab, kenapa Paulus begitu gigih dalam pemberitaan Injil? Kuncinya adalah keyakinannya akan Injil sebagai kekuatan Allah yang memperbaharui. Paulus yakin dan percaya bahwa Injil di dalam Yesus Kristus adalah kekuatan yang memperbaharui dunia ini. Injil akan memperbaiki hidup manusia. Injil akan membawa dunia lebih baik. Sehingga semangat memberitakan Injil itu terus membara dalam hidupnya. 


*1. Keyakinan Paulus.*

Berangkat dari keyakinan. Itu hal penting dalam setiap melaksanakan tugas dan pekerjaan. Demikianlah Paulus bahwa keyakinannya di dalam Injil akan memperbaharui dunia. Dia percaya dan seyakin-yakinnya kepada Injil Yesus Kristus.


Paulus sebelum bertobat memiliki keyakinan yang legalis dalam agama Yahudi. Bahkan dari segi ketaatannya kepada Taurat dia seorang Farisi, tetapi keyakinan lama itu tidak ada berartinya ketimbang keuntungan yang didapatkan di dalam keyakinan baru yaitu di dalam Injil.

Filipi 3:5-8 (TB)  disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 

tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.  

Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 


Apa yang dianggap oleh Paulus dalam keyakinan lamanya keuntungan namun setelah mengenal Kristus semuanya dianggap sampah yang tak berguna. 

Paulus ditangkap oleh Kristus dan mengubahnya dari pengejar dan penganiayaan Jemaat menjadi pemberita Injil. Jika dahulu dia berlari mengejar jemaat, namun setelah keyakinannya di dalam Injil dia tetap berlari untuk memberitakan Injil dna mendirikan gereja.  


Keyakinan Paulus ini juga mesti menjadi dasar bagi kita dalam menjalani hidup ini dan dalam melakukan pekerjakan sehari-hari. Kita yakin bahwa Tuhan telah menyediakan kehidupan yang kekal bagi kita, maka keadaan apapun yang terjadi kita tetap setia dan percaya pada Tuhan.


*2. Injil Kekuatan Allah yang memperbaharui*

Mengapa Injil sebagai kekuatan Allah yang memperbaharui? Hidup Paulus menjadi contoh yang kongkrit. Hidupnya lebih berguna dan mempengaruhi sejarah dunia. Gereja-gereja yang bertumbuh dari hasil pemberitaan Paulus telah menjadi saksi sejarah bahwa Injil memperbaharui kehidupan manusia. 


Paulus diperbaharui dari keyakinan yang lama menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Apa yang dahulu dia anggap keuntungan justru dianggap sampah yang tidak berguna dibandingkan dengan upah yang akan diwarisi di dalam Injil, yaitu: mahkota kehidupan. 


Di dalam Injil hidup Paulus berubah dan berguna. Dahulu melukai namun di dalam Injil dia menyembuhkan. Dahulu dia menjadi air mata bagi orang lain, namun setelah di dalam Kristus Paulus menjadi mata air yang mengalirkan kehidupan. Keyakinan dulu membuat dia menjadi orang yang menakutkan bagi orang namun di dalam Injil dia menjadi seorang sahabat yang menyenangkan dan memberitakan damai sejahtera.


Kehadiran Injil mempeebaharui. Contoh adalah orang Batak. Orang Batak lebih maju setelah kehadiran Injil. Jaman sebelum Injil, tanah Batak hidup dalam kegelapan, namun setelah kehadiran Injil orang Batak menjadi bangkit karena kehadiran Injil bukan semata-mata untuk mendirikan gereja tetapi ikut juga aspek pendidikan, kesehatan dan manfaat ekonomi. 


Bagi Paulus Injil di dalam Yesus Kristus adalah transformasi: transformasi hubungan Allah dengan manusia, manusia dengan sesama dan alam. Itulah simbol salib, Salim Kristus memperbaharui hubungan manusia dengan Allah (vertikal) dan memperbaharui hubungan manusia dengan sesama dan alam (horizontal). Paulus menyadari sepenuhnya bahwa keyakinannya yang lama tak menyelamatkan, akhirnya dia semakin mendalami dan menyadari bagaimana rencana Allah menyelamatkan manusia di dlaam salib Kristus.  Di dalam Salib Paulus menemukan jawaban, Kristus adalah penggenapan janji. Manusia berdosa seharusnya mati oleh dosa, namun salib Kristus menebus dan menyelamatkan. 

Bagi Paulus peristiwa salib sangan penting dimana Allah menerima manusia berdosa, mengampuni dan menyelamatkan karena korban penghapusan dosa.  Pengampunan ini mendamaikan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama.


Kejatuhan manusia dalma dosa telah merusak citra kesegambaran manusia dengan rupa Allah. Oleh dosa Citra manusia yang segambar dengan rupa Allah rusak, terasing dan hidup dalam saling menyalahkan dan mengalahkan (Kej 3). Didalam Kristus kita diperbaharui dan diciptakan menjadi manusia baru. Jadi tugas manusia baru adalah memperbaharui dirinya secara terus meneru menuju kesempurnaan dan kehendak Allah.


*3. Sola Fide: orang benar hidup oleh iman*

Hal ketiga dari kotbah Minggu ini yang perlu kita rayakan adalah iman.  Sola Fide mengingatkan kita pada tokoh reformator Marthin Luther. Pada tanggal 31 Oktober Marthin Luther menempelkan 95 dalil-dalil lnya di pintu gerbang katedral Wittenberg - Jerman. Dalil Marthin Luther merupakan suatu gerakan pembaharuan gereja yang telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Marthin Luther memasuki keprihatin mendalam atas praktek yang keliru akan ajaran dan praktek gereja yang menindas. Ajaran reformasi Marthin Luther terinspirasi dari nas kotbah Minggu ini: orang benar akan hidup oleh iman. 


Gerakan reformasi Marthin Luther ini telah mempengaruhi kehidupan gereja dan masyarakat di seluruh Eropa. Ada arus perubahan yang besar di kalanga masyarakat. Otoritas iamam akan penafsir tunggal Alkitab diruntuhkan dengan gencarnya pencetakan dan penyebaran Alkitab. Oleh reformasi dunia Erop di bidang politik menjadi semakin demokratis. 


Ada tiga istilah yang pakai M. Luther sebagaimlandasan reformasi: Sola gratia (keselamatan hanya oleh anugerah). Dalam ajaran ini manusia tidak hidup oleh Budi baik atau pekerjaan baik, keselamatan itu adalah anugerah Allah.  Sola Fide (hanya oleh iman). Keselamatan dan oengampunan dosa kita terima di dalam iman.  Sola Scriptura (hanya oleh Alkitab), sumber kebenaran hanya di dalam Alkitab. Kekuasaan dan otoritas Paus atau imam tidak boleh melebihi dari kebenaran didlaam Alkitab. 


Bukan karena kebetulan pada hari minggu reformasi ini kita diingatkan akan tugas gereja yang harus senantiasa memperbaharui diri (semper reformanda). Pembaharuan itu didasarkan pada landasan iman. Maka sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kita terpanggil melakukan perubahan apalagi di masa PANDEMI dan era digital ini. 


Bisa saja nilai-nilai kehidupan bergeser, apa yang dulu dianggap benar namun oleh perbuahan nilai dianggap usnag DNA tak berguna.  Perubahan sosial begitu cepat dan kecepatan-kecepatan lainnya yang dialami oleh umat manusia di era digital ini. Kotbah ini mengingatkan kita landasan kita melakoni kehidupan di masa PANDEMI dan era digital 4.0 ini semuanya harus dilandaskan pada iman. Dalam kondisi apapun iman dapat menjawab tantangan. Orang benar akan hidup oleh iman. 


Hidup orang percaya berdiri diatas iman, dan dipimpian oleh iman menuju kehendak Allah yang sempurna.  Maka dalam Minggu reformasi ini perlu merenungkan: perubahan apakah yang telah kita rubah dalam hidup kita? 

Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak

Jumat, 29 Oktober 2021

HATI YANG GEMBIRA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6402120693193276/?sfnsn=wiwspm

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 30 Oktober 2021 


*HATI YANG GEMBIRA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Amsal 15: 13 (TB) “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.”


Proverbs 15:13 (KJV) A merry heart maketh a cheerful countenance: but by sorrow of the heart the spirit is broken. 


Sahabat yang baik hati.

Para peneliti mengatakan bahwa walaupun pola hidup berubah lebih sehat dan teratur seperti: makan makanan yang bergizi, memulai olah raga, tidur 6-8 jam setiap malam, berpantang pada alkohol, rokok dan obat-obatan berbahaya lainnya, tetapi jika tingkat stres tetap tinggi, maka untuk menjadi lebih sehat sangatlah lambat. 


Dalam renungan ini mengatakan: “kepedihan hati mematahkan semangat.” Berarti roh, jiwa, batin dan pikiran sedang mengalami tekanan berat yang membuatnya patah semangat bahkan hancur hatinya. Keadaan ini menggambarkan tentang seseorang yang telah kehilangan gairah hidup. Ia merasakan kesusahan, kekecewaan, kekhawatiran, kepedihan hati, kepahitan, dan lain sebagainya. Terhadap situasi ini, Raja Salomo menyebutkan akibatnya, yaitu dapat mematahkan semangat atau kehilangan gairah hidup. 


Raja Salomo mengungkapkan bahwa kepedihan hati yang diakibatkan berbagai duka, tekanan dan pergumulan serta kehilangan, membuat seseorang bisa kehilangan semangat. Tetapi apabila orang tersebut tetap mau memelihara suasana hatinya dengan tetap bergembira, beriman dan berpengharapan sekalipun sedang menanggung beban berat, maka dia akan mampu menjalani liku-liku perjalanan hidupnya dengan muka yang berseri-seri. 


Sahabat yang baik hati.

Apa yang kita pikirkan dan rasakan dapat mempengaruhi semangat dan gairah hidup kita. Banyak penyakit bermunculan dalam tubuh seseorang karena diawali dengan penyakit pikiran dan menjadi korban perasaan. Situasi pikiran dan batin kita juga berpengaruh terhadap kinerja kita. Salomo menuliskan dalam Amsal 15: 15 “Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta” Orang yang suasana hatinya sedang buruk, biasanya melakukan banyak kesalahan dalam pekerjaannya, dan biasanya sulit untuk fokus melakukan apapun. Orang yang suasana hatinya sedang buruk dan kelabu mukanya tidak memancarkan sukacita atau tidak berseri-seri tetapi muram dan masam. 


Sahabat yang baik hati.

Orang yang bergembira bukan berarti orang itu bebas dari persoalan hidup. Mereka juga mengalami berbagai masalah hidup dan penderitaan, tetapi mereka memandang semuanya sebagai bagian dari prsoes pertumbuhan rohani. Oleh karena itu, agar kita dapat terus menjadi orang yang berbahagia walaupun sedang mengalami banyak pergumulan, maka kita harus: 


Membuang segala kekuatiran.

Kekuatiran tidak akan membuat kehidupan kita semakin baik dan beban semakin ringan, justru sebaliknya akan semakin memperberat beban dan membuat keadaan semakin buruk. Kekuatiran tidak ada gunanya. Oleh karena itu, kita harus menenangkan hati dan pikiran, serta lebih fokus melakukan pekerjaan dan aktivitas lain, agar kita mampu keluar dari persoalan dan percaya pada pertolongan dan pemeliharaan Tuhan. 


Memakai Kacamata Kekekalan. 

Kita memandang bahwa segala sesuatu yang kita alami tidak pernah lepas dari pandangan Allah. Kita menjalani penderitaan itu dengan tabah dan dilandasi keyakinan bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. 


Menerima Kenyataan.

Kita tidak bisa mengatur semua hal di dunia ini supaya sesuai dengan keinginan kita. Ada hal-hal tertentu, terutama faktor yang ada di luar diri kita, yang tidak dapat kita ubah. Terhadap kenyataan yang tidak dapat kita ubah, kita sebaiknya bersikap pasrah dan menerima kenyataan dengan perasaan damai. 


Tetap Bersyukur.

Bersyukur berarti berterima kasih dan menghargai apa yang kira miliki saat ini. Kita kadang-kadang kurang menghargai orang, benda, atau kemudahan dan pencapaain yang kita miliki, namun setelah kita kehilangan semuanya itu, barulah kita sadar bahwa betapa pentingnya menghargai dan mengucap syukur. Rasa syukur memenuhi perasaan hati kita dengan rasa gembira karena merasa diberkati dengan banyak karunia dan berlimpah kasih Tuhan dalam hidup kita. 


Sahabatku, bukanlah berapa banyak yang kita miliki dan yang kita raih dalam hidup ini, tetapi berapa banyak yang kita nikmati dan yang kita beri kepada saudara-saudari terkasih. Hal inilah yang membuat hati kita tetap terpelihara dengan suka cita dan gembira sehingga muka kita tetap berseri-seri.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: JZ

Kamis, 28 Oktober 2021

TIDAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6396477923757553/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 29 Oktober 2021


*“TAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Roma 8:35 (TB)  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?


Romans 8:35 (UKJV)  Who shall separate us from the love (o. agape) of Christ? shall tribulation, or distress, or persecution, or famine, or nakedness, or peril, or sword?


Setiap orang tentunya memiliki pergumulan yang berbeda-beda dalam hidupnya. Ada orang yang sedang bergumul tentang kesehatannya, pekerjaan, pendidikan, keluarga dan sebagainya. Bagaimanakah kita menghadapi semua itu? Orang percaya, senantiasa menyakini bahwa Tuhan Allah akan menolongnya dalam menghadapi segala pergumulan hidupnya. Orang yang tidak percaya, cenderung akan bimbang dan menjadi putus asa ketika ia menghadapi berbagai pergumulan hidup, dan mungkin saja ia akan menyerah pada keadaan. Orang Kristen, tidak boleh menyerah pada keadaan. Apakah yang senantiasa menguatkan dan meneguhkan iman kita ketika kita menghadapi berbagai pergumulan hidup itu? Kasih Kristus, ya hanya kasih Kristus saja menjadi dasar dan kekuatan bagi kita untuk tetap teguh dan kuat ketika menghadapi berbagai pergumulan hidup.


Rasul Paulus dalam nas hari ini, menyatakan “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Ini merupakan pertanyaan yang menantang jemaat di Roma pada saat itu. Mengapa Paulus berkata demikian? Apakah yang sedang terjadi pada jemaat di Roma? Paulus menuliskan surat kepada orang Roma ini dari Korintus menjelaang akhir dari perjalanan missi pekabaran injil ketiganya. Surat ini ditujukannya kepada anggota jemaat di Roma. Pada saat itu, jemaat Kristen di Roma sedang menghadapi banyak tekanan dari orang Yahudi maupun orang Roma. Di samping itu, pada saat itu sedang terjadi konflik di tengah-tengah jemaat di Roma. Itulah sebabnya Paulus sangat menekankan pentingnya menjaga kesatuan di tengah-tengah jemaat, sebagai anggota tubuh Kristus. Kasih adalah dasar hidup pengikut Kristus. Melalui suratnya kepada jemaat di Roma ini, Paulus ingin mengajarkan tuntutan-tuntutan praktis kehidupan orang Kristen yang seharusnya. Apapun yang terjadi dalam kehidupan para pengikut Kristus, baik itu pergumulan hidup seperti penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang, semuanya itu tidak dapat memisahkan mereka dari kasih Kristus. 


Kasih manusia ada batasnya.  Kasih Phileo (kasih antara saudara dan sahabat), kasih Eros (kasih antara lawan jenis) dan kasih Storge (kasih orangtua kepada anak dan sebaliknya) ada batasnya, kasih itu dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Kasih antara sesama manusia, baik antara orangtua dan anak, anak dan orangtua, sesama saudara dan sahabat serta kasih antara suami dan istri ada batasnya. Kasih seseorang terhadap orang lain ada batasnya, dapat dipisahkan oleh ruang dan waktu. Namun, ada kasih yang tiada batas, yaitu kasih Allah yang disebut sebagai kasih Agape. Kasih Agape adalah kasih tanpa syarat, Ia akan tetap mengasihi sekalipun tidak dikasihi. Kasih ini adalah kasih Allah. 


Mengapa tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus?


a. Karena Allah adalah kasih

Allah mengasihi manusia karena Allah itu adalah kasih itu sendiri dan Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita manusia (1 Yohanes 4:8-10).


b. Kasih Allah bersifat kekal

Kasih Allah tak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, kasih Allah itu bersifat kekal. Ia akan tetap mengasihi dunia ini beserta isinya termasuk manusia selama dunia ini masih ada. Berulang kali Allah murka karena dosa-dosa manusia, namun ia tetap mengasihi manusia itu.  Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup… (Yehezkiel 33:11).


c. Allah adalah sumber kekuatan kita

Ketika kita menghadapi berbagai Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang saat menjadi pengikut Kristus, yakinlah Ia akan menguatkan dan meneguhkan iman kita. Allah yang adalah kasih itu, menjadi sumber kekuatan kita yang utama. KasihNya sebagai dasar bagi kita untuk bertahan dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup. Allah senantiasa setia dan menjadi tempat perlindungan paling aman bagi kita. 


Jadi, jangan takut! Percayalah bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Selamat mensyukuri kasih Allah dalam hidupmu. Amin.


Salam dari tim penulis: RN

Rabu, 27 Oktober 2021

HIDUP UNTUK MENYENANGKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6390727724332573/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 28 Oktober 2021 


*HIDUPLAH UNTUK MENYENANGKAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 147: 11 

TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.


Psalm 147: 11 (NIV)

the LORD delights in those who fear him, who put their hope in his unfailing love.


Sahabat yang baik, pernahkah saudara menyenangkan hati orang? Ya, dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dituntut untuk bisa menyenangkan hati orang yang ada disekitar kita, apakah itu orang tua, pasangan, anak, keluarga, saudara, tetangga dan lain sebagainya. Ketika kita mampu menyenangkan hati orang melalui perkataan dan perbuatan baik kita, maka orang itupun pasti akan meresponnya dengan sukacita dan akan menyenangkan hati kita pula. Namun, jujur saja kenyataannya kita justru lebih sering menuntut orang lain untuk menyenangkan hati kita, namun lupa atau bahkan tidak mau menyenangkan hati orang lain.


Sahabat yang baik, demikian juga dengan Allah Tuhan kita. Sebagai manusia, kita tentu sangat senang diperlakukan baik oleh Tuhan, namun pernahkah kita berfikir untuk menyenangkan hati Tuhan? Ya, terkadang kita lupa menyenangkan hati Tuhan, karena lebih sering hanya menuntut ingin disenangkan oleh Tuhan. Pemazmur dalam nyanyiannya di pasal 147 menyaksikan betapa banyaknya perbuatan Tuhan yang Ia lakukan untuk menyenangkan hati umat kesayanganNya. Di ayat 2-4 Pemazmur memaparkan beberapa kebaikan Tuhan yang ia saksikan, spt: ketika Allah membangun Yerusalem yang megah dan indah yang menjadi kebanggan bangsa Israel, ketika Allah menyelamatkan bangsa Israel dan mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai, menyembuhkan banyak orang yang sakit fisik maupun sakit mental, dan ketika Tuhan menciptakan segala ciptaanNya secara detail untuk kepentingan manusia, dll. Sungguh tak terbilang banyaknya perbuatan baik Tuhan yang menyenangkan hati kita umatNya. Pertanyaannya, sudahkah selama ini kita juga menyenangkan hati Tuhan? 


Apakah yang menyenangkan hati Tuhan? Pemazmur dalam pasal 147 ini justru dengan lantang mengatakan bahwa Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Tuhan kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Dalam hal ini, pemazmur menyadari bahwa untuk bisa menyenangkan hati Tuhan, maka kita harus menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. 

1. Takut akan Tuhan adalah sebuah bentuk prilaku hidup yang selalu memuliakan dan menghormati Allah sebagai Tuhan, sebagai yang Mahakuasa pencipta segala yang ada yang senantiasa melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita.

2. 2. Takut akan Tuhan adalah sebuah prilaku hidup yang senantiasa berserah dan berharap pada kasih setia Tuhan (ay.11b). Artinya orang yang takut akan Tuhan adalah mereka percaya penuh pada kemahakuasaan Allah, yang menyadari dan merasakan besarnya kasih setia Tuhan dalam sepanjang hidupnya, yang percaya bahwa hanya karena kasih setia Tuhanlah mereka dapat hidup dan diselamatkan. Oleh karena itu irang yang takut akan Tuhan tidak akan pernah mengandalkan kekuatan dan pikirannya sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan dalam segala pergumulannya, mereka tidak akan  pernah pesimis dalam hidupnya sebab senantiasa bergantung dan berharap pada kekuatan Tuhan. 

3. 3. Hidup takut akan Tuhan adalah prilaku hidup yang meneladani Tuhan. Artinya, orang yang takut akan Tuhan adalah mereka yang senantiasa menjaga hidupnya benar seturut dengan kehendak Tuhan dan menjauhi segala laranganNya. Mereka adalah orang yang mewujudnyatakan kasih setia Allah yang mereka rasakan melalui perbuatan baiknya kepada sesama dan seluruh ciptaan.


Sahabat yang baik, jika kita sudah mengetahui apa yang Tuhan senangi dari hidup kita, maka hiduplah untuk menyenangkan hati Tuhan dan bukan untuk menyenangkan hati manusia semata. Jangan karena ingin menyenangkan hati manusia, kita justru menyakiti hati Tuhan dengan menghalalkan perbuatan-perbuatan yang tidak disenangi Tuhan. Ingatlah sahabat, sudah tak terhitung banyaknya berkat dan kebaikan Tuhan yang Ia nyatakan sebagai bentuk kasih setiaNya bagi hidup kita pribadi lepas pribadi. Semua itu Tuhan lakukan tentulah untuk menyenangkan kita semua umatNya. Oleh karena itu, sudah saatnya kita memberi hati, pikiran dan waktu kita untuk menyenangkan hati Tuhan yang Mahabaik itu dengan hidup benar dan takut akan Tuhan. Amin


Salam dari Tim Penulis: MHS

Selasa, 26 Oktober 2021

DENGAR DAN TERIMA NASIHAT

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6385041924901153/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Rabu, 27 Oktober 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


*DENGAR DAN TERIMALAH NASIHAT*


Amsal 4 : 10 (TB) Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.


Proverbs 4 : 10 (KJV) Hear, O my son, and receive may sayings; and the years of thy life shall be many.


Sahabat yang baik hati, adakah diantara kita yang tidak ingin memiliki umur panjang? Tentu semua kita menginginkan umur panjang,apakah dengan alasan ingin bekerja dan menghasilkan uang yang banyak sehingga bisa berkeliling dunia atau banyak alasan lain yang mengharuskan kita ingin berumur panjang. Bagaimana supaya kita dapat berumur panjang? Tentu kita harus menjaga kesehatan dengan pola makan teratur bahkan berolahraga. Menjaga sikap kita supaya tidak mendatangkan kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa kita. Tetapi meskipun hal tersebut sangat penting untuk mewujudkan umur panjang, yang paling penting kita harus mengingat bahwa hidup dan mati kita ada ditangan Tuhan, kita hanya perlu melakukan yang terbaik. Amsal 3 : 16 mengatakan “Umur panjang ada di tangan kananNya, di tangan kiriNya kekayaan dan kehormatan”. Artinya ketika kita mengharapkan berumur panjang untuk dapat menikmati kekayaan itu tidak pernah salah, tetapi jangan melupakan bahwa segalanya yang terjadi harus seturut dengan kehendak Allah.


Sahabat yang baik hati, Firman Tuhan hari ini menasehatkan kita untuk mendengarkan didikan ayah supaya kita memperoleh umur yang panjang. Dalam bahasa inggris ada dua pengertian dalam mendengar. Yang pertama mendengar tanpa perlu memberi perhatian, dan yang kedua adalah mendengar dengan penuh perhatian berarti memberi perhatian dan juga mengapresiasi, juga mendengar untuk melakukan. Mendengar dalam pendidikan bangsa Israel adalah hal yang sangat penting baik itu dirumah/keluarga atau sekolah. Dalam kitab Amsal juga telinga digunakan bukan hanya untuk mendengar tetapi juga untuk kepatuhan. Karena itulah jika firman Tuhan hari ini mengajak untuk mendengar, adalah sekaligus untuk memperhatikan dan melakukan. Nasihat dari seorang ayah harus kita dengar dan kita lakukan. 


Sahabat yang baik hati dalam titah kelima yang mengatakan “Hormatilah Ayah dan Ibumu, supaya lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu”. Yang mengingatkan kita betapa pentingnya mendengarkan didikan orangtua. Apa yang sebenarnya dinasehatkan oleh orangtua? Jika kita melihat perikop Amsal 4 mulai dari ayat yang pertama, nasihat yang disampaikan adalah untuk mencari dan berpegang pada hikmat. Berpegang pada hikmat adalah hal yang sangat penting, ada banyak hal yang kita peroleh ketika berpegang pada hikmat, misalnya tahun hidup lebih banyak (ay 10), hikmat akan membuat orang bebas melangkah terus dan tidak terlambat (Ay 12), hikmat akan memimpin orang pada hidup yang dikehendaki Tuhan (ay 13). Bahkan hikmatlah yang akan menuntun kita untuk menemukan makna hidup yang kekal, yang tidak akan pernah diambil oleh oranglain dari kita. Maka karena pentingnya hikmat bagi kehidupan kita, seorang ayah akan berulangkali menasehatkan anak-anaknya untuk mencari dan berpegang pada hikmat. Dan kita yang adalah anak harus mendengarkan didikan seorang ayah. hal ini tidak berlaku hanya kepada orang yang muda saja, tetepi juga disegala usia, karena mereka juga adalah anak dari orangtua mereka. Sahabat yang baik hati tidak mudah untuk memilih jalan hikmat karena godaan dari orang fasik sangat besar. Namun kita harus terus berpegang dan bertekun dalam hikmat karena hanya dalam hikmatlah kita beroleh hidup yang berkenan kepada Allah. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim Penulis: BP

Senin, 25 Oktober 2021

MENJADI PEMBAWA DAMAI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6379530745452271/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 26 Oktober 2021


*MENJADI PEMBAWA DAMAI*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 5:9 (TB)  Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Matthew 5:9 (UKJV)  Blessed are the peacemakers: for they shall be called the children of God.


Setiap orang merindukan hidup damai, teduh dan tidak diganggu oleh orang lain. Bebas melakukan aktifitasnya dan menikmati pekerjaannya dalam suasana tanpa tekanan dan ancaman. Namun setiap manusia juga memiliki keinginan agar memperoleh kemudahan dalam hidup yang kadang bersenggolan dengan kehidupan orang lain maka muncullah kecurigaan, perasaan tidak enak, kebencian bahkan meningkat menjadi menginginkan kejatuhan orang lain dan terjadilah konflik. Dalam konflik manusia umumnya ingin memenangkan diri sendiri terkadang tidak memikirkan orang lain bahkan demi mencapai kepentingan diri harus menghilangkan nyawa orang lain. Dalam berkonflik orang mengabaikan negosiasi, mediasi dan resolusi yang penting keinginan diri tercapai. Jika setiap manusia seperti ini apa jadinya dunia ini? tentu perang dan perang, manusia akan menjadi serigala bagosesamanya. Orang lain adalah musuh bahkan mangsa yang harus ditelan.


Sejarah peradaban manusia menujukkan bahwa manusia yang hidup sekarang adalah manusia korban perang permusuhan (Sejarah Peradaban). Manusia menggemari tokoh2 Heroik tokoh perang yang gemilang di dalam medan perang mengalahkan musuh. Selama demikian pastilah sejarah manusia akan terus dilanda perang dan akan menjadi korban perang. Namun kita harus menyadari bahwa manusia ada hingga sekarang karena manusia memiliki kemampuan untuk mengelola konflik. Potensi dalam diri manusia bukan hanya kuasa untul memerangi dan menaklukkan musuh, tetapi potensi untuk menciptakan dan membawa damai bagi dunia.


Sisi inilah menjadi bahagian yang senteral yang disebutkan oleh Yesus dalam kotbah di bukit. Pendengarnya diarahkan kepada sisi baiknya di dalam diri manusia: potensi menciptakan damai dan membawa damai. Dalam membawa dan menciptakan damai ini butuh pengorbanan. Yesus Anak Allah mengosongkan diri, sekalipun Anak Allah namun menempatkan  diri menjadi hamba. Dia adalah penasihat ajaib Allah yang perkasa dan raja damai namun bukan duduk di atas kuda tetapi diatas keledai. Murid-muridnya membawa pedang ketika musuh menerjang Yesus berseru: sarungkan pedangmu! Orang yang mengandalkan kuasa pedang memerangi orang akan dihacurkan oleh pedang. Yesus mengajarkan suatu jalan yang ada pada diri manusia kepada dunia yang lebih baik dan damai. Dunia yang lebih baik dengan menjadikan diri pembawa damai.


Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut Anak-anak Allah. Yesus telah menebus kita dari dosa untuk dijadikan menjadi anak-anak Allah melalui pengorbanannya di kayu salib. Peristiwa salib mendamaikan manusia dengan Allah. Allah telah menerima kita menjadi anak-anakNya sehingga kita menyebut ya abba, ya bapa. Status baru ini menjadi penting, status manusia yang baru yang mempersembahkan hidupnya menjadi pembawa damai, menciptakan suasana rukun dan menghentikan peperangan, percekcokan serta memberika  buah produktif terhadap peradaban yang lebih maju dan membangun kehidupan. Mengandalkan pedang akan ditebas pedang, namun mengutamakan damai adalah membangun peradaban manusia yang menghargai setiap orang dalam suasana rukun dan damai. Jadilah  pembawa damai karena kita adalah anak-anak Allah.


Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 24 Oktober 2021

LAKUKANLAH SEGALA SESUATU DENGAN TULUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6374429495962396/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 25 Oktober, 2021


*LAKUKANLAH SEGALA HAL DENGAN TULUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Kolose 3:17 (TB)  Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.


Colossians 3:17 (RWV)  And whatever ye do in word or deed, do all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God and the Father by him.


Umumnya orang berpikir bahwa seseorang berbuat baik berharap ada balas. Bagi orang Batak ungkapan ini disebut dengan "holong mangalap holong"  alias HMH. Di kalangan politisi atau usahawan hal ini diungkapkan dengan istilah "no free lunch" (tiada makan siang yang gratis). Perbuatan baik dan pengorbanannya adalah memiliki tujuan tertentu untuk keuntungan usaha atau keuntungan politik.  Kebaikan yang dilakukan selalu menuntut balas. Itulah realitas hidup kita di dunia sekitar kita, makanya tak heran jika seseorang mau mengabdi untuk membalas budi, atau seseorang kecewa karena budi baik yang telah ditabur tak berbuah dan memetik hasil. 


Inilah kelebihan orang beriman yang diciptakan oleh Yesus Kristus menjadi manusia baru. Manusia baru yang ditransformasi Kristus dari manusia lama kepada manusia baru. Manusia lama adalah hidup di dalam keinginan daging, hawa nafsu dan tidak mengenal Allah ditransformasi menjadi manusia baru yang hidup diperdamaikan oleh Allah, bersekutu tanpa memandang suku, ras dan status serta diperbaharui Kristus. 


Dalam renungan ini, kita diajari bahwa ciri manusia baru dilihat dari sikap dan perbuatannya terhadap kebaikan.  Melakukan segala sesuatu: sikap, perkataan, perbuatan semuanya itu kita lakukan di dalam nama Yesus Kristus. Artinya landasan dan motivasi melakukan segala perkataan dan perbuatan digarami oleh iman. Meneladani Yesus Kristus; Yesus Kristus melakukan misi Allah dengan pengorbanan yang tulus tanpa menuntut balas. Pengorbanannya murni untuk kebaikan dan keselamatan kita. Itulah kasih agape, kasih yang tidak menuntut balas atau menuntut budi baik. Inilah yang mendasari setiap perbuatan baik manusia baru. Meneladani kasih Yesus yang tulus, berbhakti dan mengabdi serta berbuah kebaikan terhadap sesama di tengah-tengah masyarakat dengan tulus. 


Sahabat yang baik hati! Pernah ada nasehat: "janganlah ingat kebaikan yang kamu lakukan!" Nasihat ini sangat tepat sebagaimana diharapkan oleh firman Tuhan di pagi ini. Lakukanlah yang baik dengan tulus, jangan ingat apalagi berharap ada balasan kebaikan. Tuhan yang maha tahu akan memberkati hidupmu, memberikan segala kelimpahan agar kita dapat melakukan  kebaikan yang lebih besar. Bahkan Yesus berpesan apa yang dilakukan oleh tangan kanan hendaknya tidak diketahui oleh tangan kiri. Ini mengkritik segala perbuatan baik: ada orang berbuat baik demi pencitraan, tak tulus hanya ajang kampanye diri seolah dia baik. Tidak lah demikian anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan bekerja keras dan menghasilkan kebaikan sebagai ungkapan terima kasih atas segala kebaikan  yang telah diterima dari Tuhan.  Orang percaya mengabdi dan berbuat baik dengan tulus karena motivasi dasarnya adalah iman.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 22 Oktober 2021

MERENUNGKAN PERBUATAN KASIH TUHAN YANG AJAIB

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6364121113659901/?sfnsn=wiwspmo

Pdt. Nekson M Simanjuntak

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 23 Oktober 2021


*MERENUNGKAN PERBUATAN KASIH TUHAN YANG AJAIB*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 77:12 (TB) : Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.


Psalm 77:12 (KJV) : I will meditate also of all thy work, and talk of thy doings.


Nas hari ini merupakan seruan sang pemazmur kepada Tuhan karena ia menghadapi penderitaan yang amat berat. Penderitaannya bertambah-tambah ketika menyadari bahwa Tuhan seolah diam dan meninggalkannya. Di titik situasi seperti ini, ia mempertanyakan paradoks antara "Allah yang penuh kasih" dengan "kenyataan hidupnya yang menderita", sehingga ia merasakan bahwa Allah sudah berubah dan tidak setia lagi. Namun sang pemazmur mengalami titik balik, dan merenungkan masa lalu kehidupannya ketika Allah melakukan berbagai tindakan yang luar biasa dengan berbagai keajaiban dan mukjijat-Nya kepada dirinya dan kepada umat-Nya ketika keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian Kanaan di bawah kepemimpinan Musa  dan Josua.


Pertanyaannya, seberapa kuatkah kita bisa bertahan ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat yang membuat kita menderita, dan bagaimana berjuang dalam iman untuk bisa keluar sebagai pemenang? 


Adalah manusiawi jika ketika seseorang tengah berada di persimpangan jalan imannya, yaitu mengalami penderitaan berat apalagi saat di ambang pintu keputusasaan, lantas mempertanyakan: "masih adakah Engkau Tuhan, dimana janji kasih setia-Mu, mengapa doa-doaku yang sudah begitu lama tak berjawab jua?"  


Sahabat yang baik! Mari kita belajar dari pengalaman sang pemazmur, yaitu mengingat-ingat sederetan perbuatan baik dan mukjizat Tuhan di sepanjang perjalanan hidup kita, yaitu: telah mengangkat hidup kita dari kegelapan ke dalam terang Kristus, memberi berkat umur seperti sekarang ini, kesehatan, keluarga. sukacita dan damai sejahtera, dan lainnya yang tak pernah kita hitung jumlahnya, sekalipun silih berganti dengan ketidaknyamanan dan penderitaan hidup. Kalau kita mau menghitungnya, dipastikan kita akan mengalami titik balik seperti halnya sang pemazmur untuk kembali tetap bersyukur dengan keadaan apapun dan meyakini akan kasih Tuhan yang luasnya seperti lautan samudea tak bertepi.


Dalam konteks tersebut di atas, sekurang-kurangnya ada empat hal yang perlu kita renungkan. Pertama, sekalipun Tuhan terlihat seolah-lah diam atau tidak merespons doa-doa dan keberadaan kita, namun Dia adalah Allah yang Maha Pemurah dan Pengasih yang senantiasa menyertai kita sesuai janji-Nya. Dia adalah Gembala yang baik yang mengenal secara baik karakter masing-masing kita domba-domba-Nya untuk dididik serta dituntun dalam menapaki kehidupan yang penuh jurang terjal ini. Kedua,  Allah tidak pernah membiarkan beban penderitaan kita umat-Nya melebihi daya tahan kita untuk memikulnya. Dia turut bekerja dalam kehidupan kita sesuai skenario besar rancangan-Nya dalam kehidupan ini. Ketiga, apapun pergumulan hidup kita, berserahlah kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Roti Hidup yang telah membayar lunas dosa-dosa kita, dengan menuruti tuntunan Roh Kudus yang telah dikaruniakan ke dalam hati kita.  Keempat, bahwa pergumulan hidup dan penderitaan seberat apapun adalah bagian dari berkat Tuhan dalam proses penggemblengan dan pematangan iman kristiani kita menuju kemenangan dalam menyeberangi kehidupan dunia fana ini, sepanjang kita taat dan setia kepada-Nya. Hidup kita sepenuhnya berada dalam kendali Tuhan. Keputusasaan, kecewa dan meninggalkan Tuhan adalah impian iblis yang senantiasa ingin menghancurkan kita, ibarat  harimau yang terus megaum-aum berputar-putar di sekeliling kita untuk siap menerkam dan melumat kita. 


Sahabat yang baik! Oleh karena itu ketika kita mengalami pergumulan hidup yang berat, marilah kita mengingat-ingat perbuatan baik dan keajaiban mukjizat Tuhan kepada kita sehingga kita masih bisa hidup seperti sekarang ini, bagaimanapun keadaannya. Nyanyikanlah lagu KJ 439: "Bila topan k'ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya. Ref. Berkat Tuhan mari hitunglah, kau 'kan kagum oleh kasih-Nya, Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya." Itu semua bukan karena kebaikan perilaku atau kehebatan kita, tapi semata hanyalah karena kasih karunia Tuhan saja.

 

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Pdt. Nekson Simanjuntak

Kamis, 21 Oktober 2021

IA MENJADI POHON KEHIDUPAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6358833467521999/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 22 Oktober 2021


*IA MENJADI POHON KEHIDUPAN*


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Amsal 3:18 (TB)  Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia. 


Proverbs 3:18 (RWV)  She is a tree of life to them that lay hold upon her: and happy is every one that retaineth her.


Dua kata yang menjadi penekanan khusus kitab Amsal adalah "hikmat" dan "takut akan Tuhan". Berhikmat adalah impian setiap orang karena orang berhikmat akan membuat keputusan yang tepat dalam waktu yang tepat dan menghasilkan buah-buat yang tepat pula. 


Berharganya kitab Amsal ini, dalam pelayanan saya sebagai pendeta setiap pelajar sisi saya wajibkan untuk membacanya sampai tuntas. Satu pasal dalam setiap pertemuan pelajar sidi. Hal ini penting karena didalamnya banyak pesan-pesan penting yang mengajar dan mendidik generasi muda, membimbing orang agar Arif dalam segala tindakannya dan orang berhikmat akan terhindari dari godaan yang menjatuhkan kita. 


Amsal bukanlah hanya sebagai petunjuk, atau rambu-rambu di jalan. Tetapi menjadi pengemudi 'driver' yang menuntun orang ke mana dia bertindak. Berhikmat memiliki banyak manfaat, memiliki harta yang tak ternilai yang lebih berharga dari perhiasan termahal mana pun. Berhikmat tidak identik dengan inteligensia (pengetahuan) tetapi paham akan persoalan, Arif dalam bertindak dan takut akan Tuhan. 


Dalam pasal 3 ini semunya dimuat akan manfaat amsal dalam hidup orang percaya. 

Orang yang Takut akan Tuhan pada akhirnya hidupnya akan diberkati, penuh bahagia dan perjalanan hidupnya dikemudikan oleh hikmat sampai ke tujuan. Orang yang takut akan Tuhan  didiberi panjang umur dan kesehatan. 


Dalam ayat 18 ini orang yang takut pada Tuhan akan memiliki kebahagiaan. Tuhan diibaratkan sebagai pohon. Dalam orang Batak ada ungkapan: "mangusande tu hau nabolon". Jika ingin bersandar, bersandarkan pada pohon yang besar, agar kuat menopang dan menahannya. Jika berandar pada pohon yang kecil tentu tidak kuat maka anda bisa kecewa. Barang siapa yang ingin mencari perlindungan ya carilah orang yang bisa diandalkan. Tuhan sendirlah berkenan menjadi sandaran kita, mari bersandar padanya bukan mengandalkan pada pengertian diri sendiri. Amsal 3:5 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. 


Hikmat adalah pohon kehidupan bagi orang percaya, barang siapa yang memegangnya akan penuh bahagia. Barang siapa yang memegangnya atau berpedoman kepadanya akan diberkati. Hikmat akan menuntun orang menjadi bijak, bahagia dalam hidup dan terhindar dari perbuatan jahat dan berbagai pekerjaan bodoh. Hikmat akan memberikan kehidupan.


Sahabatku, marilah kita berpedoman kepada hikmat dan takut akan Tuhan. Biarlah perjalanan hidup kita dihantar dan dituntun Tuhan penuh kebahagiaan. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 20 Oktober 2021

BERUBAH LAH OLEH PEMBAHARUAN BUDIMU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6353329431405736/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Kamis, 21 Oktober 2021


*BERUBAH OLEH PEMBAHARUAN BUDI*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Roma 12:2 (TB)

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


Romans 12 : 2 (KJV) And be not conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.


Sahabat yang baik hati! Keberadaan umat Kristen di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekitarnya di mana mereka berada.  Ketika seseorang berada di tengah masyarakat dengan cara hidup yang berbeda, sangat memungkinkan baginya untuk menjadi serupa dengan sekitarnya. Artinya, bagaimana situasi lingkungannya akan memberikan pengaruh; besar atau kecil, bagi seseorang, apalagi jika situasi lingkungan tersebut tidak baik (buruk). Hal ini dikarenakan ada dua jenis sikap seseorang terhadap dunia sekitarnya, yakni imitasi (meniru dunia) dan isolasi (menjauhi dunia). Tuhan tidak menghendaki keduanya. Tetapi Tuhan menghendaki agar orang Kristen dapat mencegah pengaruh buruk dari dunia meresap ke dalam diri seseorang (insulasi) dan dapat menyaring apa yang berguna baginya (filterisasi). Dengan demikian, meskipun seseorang tetap berada di dunia tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia.


Sahabat yang baik hati, itulah yang hendak dikatakan rasul Paulus di dalam Roma 12:2. Paulus berpesan secara khusus kepada jemaat Roma agar mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Ada apa dengan dunia ini sehingga Paulus mengatakan supaya orang percaya jangan serupa dengan dunia ini? Di dalam nas ini, istilah ‘dunia’ merupakan terjemahan bahasa Yunani aion, yang artinya masa yang sangat panjang, masa hidup dunia. Di dalam Alkitab ditemukan pula pandangan yang berakar dalam apokaliptik Yahudi, yaitu bahwa ada dua aion. Aion yang satu sedang berlangsung sekarang, yang lain akan datang. Yang satu dikuasai dosa, kerusakan, kematian; yang lain ditandai oleh kesempurnaan, kehidupan. Dalam Roma 12:2 ini istilah aion  dipakai dengan arti terakhir yaitu dunia yang mengandung arti: ‘dunia yang dikuasai dosa dan ketidaksempurnaan’ Itu sebabnya Paulus menegaskan supaya orang percaya tidak serupa dengan dunia yang dikuasai dosa dan ketidaksempurnaan ini.


Rasul Paulus menegaskan bahwa satu-satunya cara orang percaya supaya tidak serupa dengan dunia ini adalah dengan melakukan pembaharuan budi. Di dalam bahasa aslinya (Yunani) digunakan frasa ANAKAINOSEI TOU NOOS, yang secara literal berarti perubahan pikiran. Frasa ini secara literal mempunyai tiga makna: pertama, pembaharuan kesadaran seseorang terhadap kebenaran sehingga terbangun pemahaman akan makna hidup yang benar; kedua, orang percaya perlu mengalami pembaharuan pikiran karena pikiran akan sangat berperan dalam menentukan kehidupannya, yaitu dalam menciptakan atau menetapkan standar hidupnya; dan ketiga, pembaharuan pikiran adalah proses yang terjadi secara terus-menerus setiap hari melalui Firman Tuhan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga dengan proses ini orang Kristen akan mengerti kehendak Allah yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada Allah. 

Maka jika kita tarik benang merah dari pernyataan Paulus dari nas diatas, dapat kita simpulkan bahwa Paulus menasihatkan kita, orang Percaya, supaya kita hidup tidak lagi hidup seperti orang-orang dunia, tidak lagi berpikiran seperti orang-orang dunia, dan tidak lagi bertingkah seperti orang-orang dunia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pembaharuan kemauan dan keinginan-keinginan kita, yakni yang tadinya keinginan-keinginan kita selalu berorientasi pada kehendak diri (Ego) dan dunia, tetapi sekarang berorientasi kepada keinginan-keinginan dan kehendak Allah (Kristus). Dengan berubahnya pola pikir, dengan demikian kita bisa lebih peka dalam membedakan mana kehendak Allah dan mana keinginan pribadi, sehingga kita dapat mengetahui kehendak-kehendak Allah didalam hidup kita, yaitu agar kita bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkenan di hati Allah. Sebab kita semua adalah ciptaan yang baru, yang diciptakan Allah didalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, dan dengan demikian kita telah melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah. 


Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam team penulis FS

Selasa, 19 Oktober 2021

MEMBERIKANNHATI KEPADA ALLAH DAN KETABAHAN KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6348129185259094/?sfnsn=wiwspmoFIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 20 Oktober  2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*MENUJUKAN HATI KEPADA KASIH ALLAH DAN KETABAHAN KRISTUS*


2 Tesalonika 3:5 (TB) 

Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus. 


II Thessalonians 3:5 (NKJV)

Now may the Lord direct your hearts into the love of God and into the patience of Christ.


Seorang pendaki gunung yang sedang mengadakan pendakian menemukan jalan yang semakin terjal dan semakin sulit. Dalam keadaan demikian si pendaki harus tetap mengingat tujuan awalnya yaitu ingin mencapai puncak gunung yang sedang didakinya. Dengan tetap mengobarkan semangat dan mengingat akan tujuan dalam hatinya, mengingat hal apa yang akan dia dapatkan jika dia bertahan dan melanjutkan perjalanan walau sulit dan terjal, maka itu semua menambah kekuatan bagi si pendaki gunung melewati jalan yang semakin sulit dan terjal tersebut. Dia meyakini bahwa semakin terjal dan sulit jalan yang dihadapinya maka dia semakin dekat kepada puncak dan tercapainya tujuannya. Oleh karena itu dia tetap bertahan dan melanjutkan pendakiannya hingga akhirnya dia tiba di puncak gunung dan apa yang didapatkannya sesuai dengan pengharapannya sebagai seorang pendaki gunung. 


Hati menjadi pusat membangkitkan semangat dan mengarahkan kita dalam melakukan segala hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Hati yang senantiasa dipenuhi oleh keluahan dan hal yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik bagi kita dalam melakukan segala tugas dan tanggung jawab kita. Hati yang terarah kepada Firman Tuhan tentu akan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan yang kita ijinkan leluasa bekerja dalam hati dan pikiran kita. Jika hati kita senantiasa kita arahkan kepada kasih Allah maka dalam menjalani hidup ini juga maka kasih Allah menjadi penggerak kita melakukan segala aktivitas kita. Menujukan hati kepada kasih Allah dan juga kepada ketabahan Kristus membuat kita selalu bertahan dalam menghadapi segala bentuk pengalaman kehidupan kita. Baik pergumulan yang berat, suka dan duka atau apapun yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita menjadi alat Tuhan dalam membentuk kita sebagai pribadi yang kuat dan setia melakukan Firman Tuhan. 


Ketabahan menggambarkan kemampuan menanggung penderitaan dengan tabah sehingga dapat melewati segala bentuk kesulitan dengan tetap menempuh jalan kemenangan. Rasul Paulus tetap tabah saat menghadapi berbagai macam penderitaan. Paulus tetap menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa. Semuanya itu ia lewati dengan ketabahan. Kesulitan menjadi guru baginya sehingga dia dapat bersaksi, "sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu". Pengalaman itu menjadi kesaksian bagi semua orang, terutama bagi mereka yang menjalani jalan penderitaan yang sama dengan Rasul Paulus. Dia menguatkan kita agar mampu melewati jalan yang pernah ia lalui. Rahasia Paulus menjalani penderitaan dengan ketabahan, bukan bergantung pada kekuatan diri, tetapi pada kekuatan Tuhan yang tak terbatas. Bergantung kepada kekuatan Tuhan berasal dari hati yang tertuju kepada kasih Allah dan ketabahan Kristus. Bahwa apa yang sedang kita derita tidak seberapa jika dibandingkan dengan yang dihadapi oleh Yesus Kristus. 

Bila kita menghadapi badai kehidupan, jangan mengeluh dan menyerah kepada keadaan.


 Berdoalah memohon kekuatan Tuhan dan jalanilah hidup ini dengan mengarahkan hati kepada kasih Allah dan ketabahan Kristus. Semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita yakinilah sebagai rancangan dan rencana Allah untuk membentuk kita semakin sempurna sesuai kehendakNya, dan sebagai cara Tuhan menunjukkan kuasaNya dalam kehidupan kita. Setialah mengerjakan bagian kita dan setia di dalam doa. Berdoalah, Bekejalah dan arahkan hatimu kepada kasih Tuhan dan ketabahan Kristus. Tuhan akan memampukan kita menjadi pemenang kehidupan, sehingga dapat bersaksi bahwa kekuatan dan ketabahan itu datangnya dari Tuhan.

Amin


Salam Tim Penulis (MP)

Senin, 18 Oktober 2021

TIDAK.MENCARI KEPENTINGAN SENDIRI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6342730149132331/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Selasa, 19 Oktober 2021


*TIDAK MENCARI KESENANGAN SENDIRI*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Roma 15 : 1 (TB) Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.


Romans 15 : 1 (KJV) We then that are strong ought to bear the infirmities of the weak, and not to please ourselves


Sahabat yang baik hati, pada ayat sebelum nas ini Paulus telah menasehati orang-orang yang kuat imannya, bahwa orang yang kuat imannya akan mengetahui bahwa makanan dan minuman tidak membuat perbedaan apa-apa. Ia telah mengetahui tentang kebebasan Kristen, bahwa kebebasan itu adalah sesuatu yang ada antara hubungan seseorang dengan Allah. Allah mengetahui imannya, dan tidak ada alasan untuk memamerkan kekuatannya kepada orang lain yang belum mencapainya. Karena bisa saja ada orang yang menganggap bahwa kebebasan adalah kesempatan untuk melakukan hal sesuka hati bahkan yang dapat merusak diri sendiri atau orang lain. Paulus menasehatkan bahwa membatasi diri demi kepentingan orang lain adalah sifat orang Kristen. Setiap orang dalam pengertian tertentu adalah penjaga saudaranya, bertanggungjawab tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Kemudian Paulus juga menasehatkan orang yang lemah, karena kadangkala orang lemah melakukan hal karena oranglain melakukannya dan tidak ingin berbeda dari orang lain. Dan Paulus dengan tegas mengatakan bahwa orang yang mengingkari kata hati atau imannya ia telah berdosa (14:23). 


Sahabat yang baik hati, nas hari ini merupakan kelanjutan dari nas sebelumnya, meskipun seolah-olah adalah judul yang baru. tetapi seperti yang kita baca dalam bahasa lainnya termasuk bahasa inggris yang sudah dituliskan, ada kata we then that are strong yang berarti kemudian kita yang kuat. Menunjukkan bahwa orang kuat yang dijelaskan pada ayat sebelumnya wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat. Mengapa Paulus mengatakan yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat? Siapakah yang kuat dan yang tidak kuat? Pengertian kuat bukan dinilai dari sudut pribadi manusia, tetapi orang kuat adalah kita yang telah dikuatkan oleh Kristus. Kuat bukan penilaian dari duniawi, tetapi kita sungguhsungguh mengenal Tuhan, lahir baru dan iman yang bertumbuh. 


Jika kita melihat orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi dan kafir, ada suatu pembedaan. Orang yahudi menganggap bahwa mereka adalah yang paling benar karena telah melakukan hukum taurat dan aturan-aturan hidup yang mereka buat. Sehingga Paulus mengingatkan bahwa kalaupun mereka berfikir mereka benar atau kuat, sehingga dapat mendiskriminasikan orang lain. Tetapi orang-orang yang kuat adalah mereka yang telah dikuatkan oleh Allah dan memiliki iman yang bertumbuh. Sehingga dalam persekutuan orang-orang Kristen baik yang kuat dan lemah harus menjadi bukti dari kita menyadari Kasih Tuhan. 


Sahabat yang baik hati Paulus masih menjelaskan tentang kewajiban orang Kristen dalam persekutuan dengan sesamanya, terutama kewajiban mereka yang kuat terhadap yang lemah. Paulus mengajarkan bahwa persekutuan orang Kristen harus saling memperhatikan. Mereka harus saling memikirkan untuk kebaikan dan membangun iman. Hal yang diharapkan Paulus bahwa persekutuan orang-orang lemah dan orang-orang yang kuat dapat saling menyenangkan bukan untuk mencari kesenangan sendiri sehingga menjadi satu hati untuk kemuliaan Allah.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: BP

Minggu, 17 Oktober 2021

JANGAN SESAT! ALLAH TIDAK MAU DIPERMAINKAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6337625606309452/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 18 Oktober 2021


*JANGAN SESAT! ALLAH TIDAK MEMBIARKAN DIRINYA DIPERMAINKAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Galatia 6: 7 (TB) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.


Galatians 6:7 (KJV)Be not deceived; God is not mocked: for whatsoever a man soweth, that shall he also reap. 


Sahabat yang baik hati.

Seekor tikus bernasib sial karena berteman dengan seekor katak. Katak itu berencana menipunya, dengan bujuk rayunya dia berhasil mengikat kaki tikus itu dengan kakinya sendiri, dan mereka segera melompat mencari makanan. Akhirnya mereka tiba di tepi danau, katak itu segera menyelam, sambil berteriak, “kroak, kroak, kroak,” dan menyeret tikus itu bersamanya.


Tikus malang itu tenggelam dan bangkainya timbul ke permukaan, masih terikat dengan kaki katak. Seekor burung gagak melihat hal ini, dia menukik dan menangkap tubuh tikus dengan cengkramannya, dan membawanya bersama katak yang tak berdaya itu yang sekarang menjadi bagian dari santapan malam si burung gagak.


Sahabat yang baik hati, menjadi bagian “Orang Percaya” bukan berarti kita bisa lepas dari masalah yang timbul sebagai akibat dari tindakan dan kesalahan kita. Perbuatan jahat yang sengaja dilakukan akan selalu ada akibatnya, sekali pun kita berdoa sebelum melakukan perbuatan itu. Kehidupan sudah memiliki sistem sendiri yang akan bersangkut paut, dan TUHAN sendiri yang menata kehidupan ini. Segala kejahatan yang mengganggu atau yang mau merusak tatanan yang Allah buat, sekali pun itu hanya kejahatan kecil, tindakan jahat itu  akan berdampak buruk pada kehidupan dan bagi pelaku itu sendiri. 


Oleh karena itu, setiap Orang Percaya memiliki tanggung jawab iman untuk melestarikan kehidupan yang telah Tuhan tata sedemikian rupa, bahkan Tuhan telah selamatkan dengan pengorbanan Yesus Kristus. Kita terpanggil untuk melakukan kebaikan dengan saling membantu dan saling menolong di dalam Tuhan. Kita akan dimampukan melakukan kebaikan ketika kita hidup di dalam Roh-Nya, yaitu hidup di dalam semangat Yesus Kristus. Alasan kita untuk melakukan kebaikan adalah karena Tuhan telah terlebih dahulu melakukannya, Dia telah memberi teladan kepada kita.


Dengan renungan pagi ini, kita diingatkan bahwa Allah itu benar dalam semua tindakannya. Sehebat apapun manusia menutupi kejahatannya, dan kelihaiannya menipu orang lain Tuhan adalah maha tahu dan adil dalam semua tindakannya. Tidakan ada yang luput dari pengamatan Tuhan. Tabur tuai tetap menjadi peringatan dalam hidup, jika kita menabur kebaikan, kebaikan itu akan berlipat ganda menghasilkan kebaikan dan sebaliknya bibit yang buruk yang ditabur akan mendatangkan berbagai keburukan yang tidak disangka dan dipikirkan bisa terjadi pada hidup kita. Tetapi mereka yang mengenal dosanya akan mendapat pengampunan dan berkat yang melimpah dari Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: JZ

Sabtu, 16 Oktober 2021

KEBAHAGIAAN ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6332242616847751/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis

Minggu, 17 Oktober 2021

Nas: Lukas 11:27-28


*BAHAGIA ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN TUHAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, sering kita dengar ungkapan kalau seseorang berhasil langsung diikuti dengan kalimat: siapa dulu mamanya? Ungkapan ini benar bahwa keberhasilan seseorang identik dengan keberhasilan ibu yang mangasih dan mengasuh. 

Namun jangan berpuas dulu, di kalangan kaum patriarkhis berbeda juga khususnya orang Batak kebalikannya: kalau anak berhasil dan sukses disebut anak Bapaknya. Namun sebaliknya kala anak kurang berhasil sering menjadi beban seorang ibu. 

Baiklah kita hentikan perdebatan itu kita sama-sama menarik kesimpulan bahwa mendidik anak bukan hanya pekerjaan ibu, namun tanggung jawab ayah dan ibunya. Pendidikan anak harus seimbang dari bapak dan ibu agar anak bertumbuh dengan baik. 


Dalam kotbah ini ada suatu pujian seorang perempuan terhadap Yesus. Perempuan itu tidak disebutkan identitasnya, namun spontan setelah mendengar pengajaran Tuhan Yesus dan mujizat yang dilakukanNya mengusir roh jahat dia berseru di tengah-tengah halayak ramai: berbahagialah ibu yang melahirkan dan menyusuinya. 


*01. Berbahagialah ibu yang mengasuh dan mengasih anakNya.*

Pujian ini spontan karena rasa kagum dan takjub atas pengenalannya terhadap Yesus. Yesus mengajar dengan lebut dan mudah di mengerti. Kotbahnya sejuk dan memperbaharui budi. Yesus menyembuhkan orang sakit dan melakukan berbagai mujizat membuat setiap orang tercengang dan heran. Yesus melakukan semua itu karena Dia adalah Mesias Anak Allah. Yesus hadir di dunia ini untuk mengajari dan menolong manusia mengenal maksud Allah dan melakukan kehendak Allah.


Apa yang disaksikan seorang ibu ini atas apa yang dilakukan Yesus spontan dia bersuara nyaring: Berbahagialah ibu yang melahirkan dan menyusuinya. Membimbing dan mengasuh anak adalah pekerjaan sulit, namun menjadi kewajiban bahkan dianggap kodrat ibu wajib mengasuh dan mengasih anak.  Sasaran pujian perempuan tersebut adalah ibu yang melahirkan dan membesarkan Tuhan Yesus. Tentu yang dimaksud adalah Maria, seorang ibu yang setia, rahmani dan mau mengabdi untuk Tuhan. Sebagaimana kita tahu, saat malaikat menyampaikan kabar baik pada Maria, ada dialog antara Maria dan Malaikat. Sekalipun Maria memiliki kekuatiran namun dia tidak menolak ataupun menghindari dari maksud para malaikat. Setelah Maria tahu maksud Allah dalam hidupnya Maria berkata dalam Lukas 1:38 (TB)  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Pujian perempuan adalah ketakjuban atas kehadiran Yesus yang dikenal. Namun pujian ini tentu tertuju pada pemujian diri Yesus dari pendekatan manusiawi. Yesus dilihat sebagai pribadi yang lahir dari seorang ibu. Padahal sesungguhnya Yesus lebih dari itu. 


Pesan penting disini adalah merupakan tugas mulia seorang ibu yang mengasuh dan mengasih anak-anak. Saat anak bertumbuh besar, berguna dan berbudi Bhakti untuk kepentingan orang banyak, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Lelah dan jerih juag membesarkannya tidak sia-sia, tetapi menjadi kebanggaan.


*02. Berbahagia Melakukan Firman Tuhan.*

Yesus menimpali pujian perempuan tersebut untuk mengoreksi pernyataan perempuan tersebut. Itulah sebabnya Yesus berkata: yang berbahagia adalah orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan


Pernyataan Yesus ini mau mengarahkan  agar manusia jangan mencari pujian pada diri manusia, namun kebahagiaan orang percaya yang lebih utama adalah saat mau mendengar dan melakukan firman Tuhan.


Ketika Yesus berkunjung ke rumah Martha dan Maria saudara Lazarus, Yesus memuji sikap Maria yang memilih duduk dan mendengarkan Yesus mengajar. Sebaliknya Martha lebih repot dengan urusan dapur dan kudapan. Lukas 10:41-42 (TB)  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Yesus lebih mengutamakan Firman Tuhan Dan kehendak Allah ketimbang pada perbuatan baik seseorang atau hal-hal yang dapat mengapresiasi karya seseorang. Lebih lagi, saat Yesus pernah mengajar di dalam satu rumah, karena rumah sudah penuh ibu dan saudara-saudaranya menunggu di luar. Kehadiran ibu dan saudaranya tidak membuat Yesus berhenti mengajar, namun terus mengajar seolah mengabaikan ibu dan saudara-saudaranya sampai ada yang menyampaikan hal tersebut kepada Yesus. Namun Yesus menjawab mereka: Markus 3:35 (TB)  Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."


*03. Apa yang kita petik dari kotbah ini:*


Pertama: melakukan pekerjaan terbaik bukan bertujuan untuk mendapat pujian diri dan keluarga. Kita lakukan pekerjaan karena didorong oleh tanggungjawab dan Eros kerja. 


Kedua: jika ada pujian jangan langsung berpuas diri, namun arahkanlah kepada hal yang lebih utama. Yesus tidak menangkap pujian perempuan itu pada diri lainnya dan ibuNya tetapi  berbahli-bagia


Ketiga: mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah kebahagiaan yang tiada taranya. Firman Tuhan adalah sumber kehidupan orang percaya. Firman Tuhan adalah suluh dan terang, Firman Tuhan adalah pegangan yang abadi bagi orang percaya. Markus 13:31 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.


Dengan kotbah Minggu ini kita semakin mengerti, mengapa saat menerima Sidi setiap orang yang diteguhkan dewasa dalam iman diberikan nas penuntun hidup dan disertai dengan perkataan: parangehon Hata ni Debata na ginuruhonmi, ai Ido hangoluanmu." ("hayatah Firman Allah yang engkau pelajari karena itu sumber kehidupanmu.") Kehidupan dan sumber kebahagiaan orang percaya ada di dalam Firman Tuhan. Marilah mencintai, memelihara dan melakukan Firman Tuhan. Amin


Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita semua.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 15 Oktober 2021

HATI YANG PAHAMENIMBANG PERKARA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6327116264027053/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan,Inspirasi,dan Motivasi

Sabtu, 16 Oktober 2021


*HATI YANG FAHAM MENIMBANG PERKARA*


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati,marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca,dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Raja-Raja 3:9 (TB ): Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini ? 

1 Kings 3: 9 ( NKJV ) : Therefore give to Your servant and understanding heart to judge Your people,that I may discern between good and evil.For who is able to judge this great people of Yours ? 


Salomo dikenal sebagai raja sumber hikmat, dia diangkat menjadi raja dalam usia muda, namun hikmatnya dalam menimbang perkara dan persoalan sangat Arif dan bijaksana. Hal ini menarik, karena doa Salomo saat dilantik menjadi raja adalah agar Tuhan hikmat dan hati yang paham menimbang perkara. Tuhan senang atas permohonan Salomo ini, karena dia tidak meminta kekayaan atau pasukan perang terhebat namun dia meminta yang paling berpengaruh dalam hidup yakni bijaksana mengambil keputusan. 


Perlu bijaksana mengambil keputusan karena di dalam diri manusia ada dua sifat manusia yang berlawanan yaitu baik dan jahat. Selama manusia hidup di dunia kedua sifat ini akan terus berseberangan yaitu di satu sisi perilaku baik yang tunduk atau mengikuti kehendak Allah dan di sisi yang lain perilaku jahat mengikuti kehendak iblis. Raja Salomo yang menggantikan kedudukan ayahnya Daud sebagai raja atas bangsa Israel menyadari beratnya memimpin bangsa Israel apalagi sedari awal Allah telah mengatakan mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk,sebab mereka sering tidak mematuhi perintah Allah pada waktu mereka berada di padang gurun dalam perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan dibawah pimpinan Musa. Peristiwa pertemuan Allah dengan Salomo di Gibeon walau dalam mimpi pada waktu tidur menunjukkan bahwa Allah dapat melakukan kehendakNya kepada manusia tidak harus berhadapan muka dengan muka secara fisik namun apa yang dijanjikanNya dapat diwujudkan secara nyata dan sempurna. Lalu Allah berkata karena engkau tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu,melainkan pengertian untuk memutus hukum hingga diberikanNya hati yang penuh hikmat dan pengertian,bahkan dikatakan bahwa sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau,dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau (ayat 11-12). Juga hal yang tidak diminta Salomo diberikan Allah kepadanya dengan berkata: Dan juga apa yang tidak kau minta Aku berikan kepadamu,baik kekayaan maupun kemuliaan,sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja(ayat 13). Segera apa yang diterimanya dari Allah yaitu hikmat memberi keputusan di praktekkan dengan kedatangan dua orang perempuan sundal yang memperebutkan bayi yang baru lahir diantaranya satu masih hidup dan satu lagi sudah meninggal. Keputusan Salomo amat tepat bahwa bayi yang hidup dilahirkan oleh perempuan yang tidak rela bayinya itu dibelah menjadi dua bagian dengan pedang,sedangkan perempuan yang satu lagi rela bayi itu dibagi dua sebab bukan dia ibu sesungguhya yang melahirkan bayi itu(1 Raj.3:16-28). 


Bagaimanakah hikmat yang dimiliki raja Salomo dalam menimbang dan memutuskan suatu perkara punya relevansi dengan keputusan penegak hukum pada lembaga peradilan kita dimana dalam proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan putusan suatu perkara selalu  diawali dengan dua kalimat yang mermakna sakral yaitu: 


PRO JUSTITIA

Artinya bahwa proses dan penyelesaian suatu perkara harus berlandaskan peraturan per-Undang Undangan yang berlaku,sehingga mencerminkan rasa keadilan ditengah kehidupan masyarakat. Adakah dalam praktek hal itu berjalan secara sempurna ? tentu seharusnya Ya,tetapi bisa jadi dapat menyimpang akibat kelalaian/kesalahan oknum penegak hukum baik disengaja maupun tidak disengaja. Sebagai contoh karena ketidak cermatan penegak hukum mengakibatkan putusan yang diambil salah bahkan fatal dengan menghukum orang yang tidak bersalah,seperti dialami terpidana bernama Sengkon dan Karta yang di vonis lewat sidang peradilan sesat tahun 1974 sebagai pelaku pembunuhan terhadap seorang penjaga warung di Bojongsari-Bekasi sehingga Sengkon dihukum 12 tahun penjara dan Karta 7 tahun penjara. Ditengah keduanya menjalani hukuman penjara siapa nyanka ada terpidana lain yang mengaku bahwa dialah sebenarnya yang membunuh korban dalam peristiwa itu,dan akhirnya Sengkon dan Karta dibebaskan dari penjara.


Yang ingin disampaikan dari peristiwa ini betapa pun dengan sebutan Pro Justitia manusia bisa saja lalai atau tidak cermat dalam mengambil suatu keputusan bahkan sampai membawa korban pada pihak lain yang tidak bersalah. 


DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. 

Indonesia sebagai negara demokrasi yang berdasarkan Panca Sila dan UUD 1945 bukanlah negara Otokrasi dan condong disebut menganut faham sekuler yang mengakui keberadaan agama dan kepercayaan lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itulah dalam proses penyelidikan,penyidikan,penuntutan, dan putusan hakim selalu mencantumkan kalimat tersebut diatas. Namun ada saja putusan yang salah akibat ulah oknum penegak hukum yang menyimpang dari aspek keadilan disebabkan permainan oknum yang dinamakan KKN.Mengapa hal ini bisa terjadi ialah karena oknum penegak hukum dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tergiur godaan materi atau non materi sehingga menyelewengkan hukum. Dari contoh ini nyatalah bahwa penegak hukum tidak punya hikmat seperti dimiliki raja Salomo. Manusia berhikmat ialah manusia yang memiliki iman dengan roh yang takut kepada Tuhan serta punya kapasitas dan integritas sesuai ilmu dan pengalamannya. Dalam Kitab Ayub tertulis bahwa kepada manusia Tuhan berfirman: Sesungguhnya takut akan Tuhan,itulah hikmat,dan menjauhi kejahatan ialah akal budi (Ayub 28:28).


Praktek ketidak adilan yang dilakukan oleh oknum penegak hukum dalam mengambil putusan menjadikan lembaga peradilan tercemar  hingga ada sebutan yang diplesetkan "hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas" sebagai gambaran kekecewaan hati rakyat pencari keadilan dalam berperkara. Stigma ini sepatutnya dibuang jauh-jauh sebab keberadaan lembaga peradilan memiliki posisi yang strategis hingga dalam persidangan majelis  hakim dipanggil dengan sebutan " Yang Mulia "sebagaimana sebutan yang biasanya kita tujukan kepada Tuhan.Ada lagi satu istilah hukum yang dinamakan Kredo yaitu: " Fiat Justitia Ruat Caelum" yang arti terjemahannya "Hendaklah keadilan ditegakkan walaupun langit akan runtuh" yang dicetuskan oleh Lucius Calpunius Piso Caesonius ( 43 SM ). Demikian juga dalam perpolitikan kita dengar sebutan bahwa " hukum harus menjadi panglima" yang bermakna bahwa didalam kehidupan berbangsa dan bernegara hendaklah mengedepankan hukum serta peraturan per-Undang Undangan dan setiap warga negara tanpa pandang bulu harus tunduk dan taat menuruti azas hukum.Marilah kita terus mendoakan agar hukum dan peraturan per-Undang Undangan ditegakkan dengan adil di negara ini dan para penegak hukum memiliki hikmat-pengertian,akal-budi,dan kebijaksanaan dengan roh yang takut kepada Tuhan. Akhirnya baiklah setiap umat percaya berpegang pada Firman Tuhan pada Filipi 4 ayat 7 berkata: Damai sejahtera Allah,yang melampaui segala akal,akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Amin ! 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara.


Salam dari Tim: LLT

Kamis, 14 Oktober 2021

BEKERJA KERAS MENGHASILKAN BUAH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6321358741269472/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 15 Oktober 2021


*BEKERJA KERAS MENGHASILKAN BUAH*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Efesus 4: 28 “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan."


Efesus (KJV) 4:28 Let him that stole steal no more: but rather let him labour, working with his hands the thing which is good, that he may have to give to him that needeth. 


Sahabat yang baik hati ! Tahun lalu ada satu berita yang viral seorang kakek berusaha masuk ke kebun seseorang dan kepergok oleh pemilik kebun ingin mengambil singkong. Sang kakek cerita dia mau mengambil singkong karena tidak ada beras di rumahnya. Lalu sang pemilik kebun merasa ibu mempersilahkan untuk mengambil singkong dan bukan hanya itu pemilik kebun mengambil membuka dompetnya dan memberi 100 ribu. Kejadian itu viral dan banyak yang memuji perbuatan pemilik kebun.  Memang kalau sudah berurusan dengan perut kejadian semacam itu banyak yang iba dan berbelas kasihan. Perbuatan itu bukanlah mau membenarkan perbuatan mencuri, namun memaafkan karena soal kebutuhan.  


Rasul Paulus dalam Firman Tuhan hari ini, secara terang benderang mengingatkan pengampunan. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi. Terkesan Paulus memaafkan perbuatannya namun menegaskan jangan lagi mencuri.  Suatu pesan, mencuri tak baik bahkan dilarang oleh perintah Tuhan. Sebaiknya setiap orang harus bekerja keraslah dan melakukan yang baik dengan tangannta sendiri. Bahkan dengan hasil kerja keras kita dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan


Firman Tuhan dalam Ayat tersebut adalah bagian pengajaran, nasehat dan ajakan kepada orang-orang Kristen yang telah mengalami hidu baru, hidup baru artinya mengenal dengan benar bahwa Allah dalam Yesus kristuslah sumber dari kesuksesan, keberhasilan yang nyata. Paulus menekankan bahwa orang yang sudah menerima Kristus sebagai juruselamat hendaknya berperilaku yang benar, benar di hadapan Allah juga benar di hadapan manusia. Benar di hadapan Allah adalah melakukan segala aktifitas/pekerjaan sebagai bagian dari ibadah (kerja adalah rahmad), bekerjalah untuk dirimu dan Tuhan, melakukan banyak hal bukan untuk mencari puji-pujian dari manusia, tetapi bekerja karena Allah adalah Allah yang bekerja sampai saat ini. Allah bekerja mendatangkan kebaikan (Roma 8: 28) berbeda dengan Iblis, salah satu karakter dari Iblis adalah mencuri. Mencuri adalah karakternya iblis “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:10)


Tuhan melarang kita untuk mencuri karena mencuri itu karakternya iblis. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri danseorang perampok. (Yoh 10:1).


Yesus mengumpamakan dirinya seperti pintu dan fungsi pintu untuk orang yang masuk dan keluar. Kalau kita tidak masuk melalui pintu dan keluar dengan melompat jendela dan lompat pagar itu diumpamakan seperti pencuri. Pencuri disejajarkan dengan kejahatan dan dosa yang lain, ”Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Mark 7: 21-22).


Mencuri itu menajiskan orang. Posisi seorang pencuri sama dengan kejahatan yang lain, yang sumbernya dari dalam hati. Hati semua manusia yang belum diperbaharui cenderungnya ingin mencuri dan dosa yang lainnya:

- Alasan pertama orang mencuri karena terpaksa, kekurangan. Apakah semua orang yang terpaksa dan kekurangan itu harus mencuri, itu bukan jawabannya. Karena banyak orang yang berkelimpahan pun masih tetap mencuri. 

- Alasan kedua adalah bahwa orang mencuri karena orang itu tidak merasa puas dengan apa yang ada dalam dirinya. Makanya kalau hidup kita merasa tidak puas akan memiliki kecenderungan untuk mencuri dengan berbagai macam cara bentuknya. Puas disini seseorang bisa bersyukur dengan berkat yang ia terima. 


Sahabat yang baik ada beberap hal yang bisa kita cermati dan kita gumuli dari ayat tersubut terlebih dalam  dalam hal pekerjaan. Pekerjaan yg diambil adalah pekerjaan yang harus disepakati sebagai pekerjaan yang baik, bukan pekerjaan yg membawa kita kepada dosa, seperti kehidupan lama kita. “Orang yang mencuri janganlah ia mencuri lagi, tetapi ....... melakukan pekerjaan yang baik...."


Renungan hari ini mengingatkan kita akan pengampunan dan memperbaiki diri. Paulus sama sekali tidak memaklumi ornag yang mencuri, tetapi mendorongnya untuk memperbaiki diri. Orang percaya harus melakukan pekerjaannya dengan etos kerja yang Kristiani. Etos kerja kristiani berarti melakukan pekerjaan dengan professional, dengan teliti, dengan kemauan dan kapasitas yang sungguh-sungguh, dengan niatan dan semangat untuk kemandirian hidup. “,tetapi baiklah ia bekerja dengan keras dan melakukan ... dengan tangannya sendiri".  Hasil dari pekerjaan yang baik bukan semata bagi pemenuhan kebutuhan dirinya tetapi berbuah bagi orang lain. Hasil dari pekerjaan harus dipandang orang percaya sebagai modal dan sarana dari TUHAN, untuk berbagi bagi sesama yang mengalami kekurangan, sebagai bukti bahwa kita mengasihi mereka, “supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan".  


Sahabat yang baik, jika kita sudah melakukan apa yang menjadi identitas manusia baru yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan kehendak Allah maka kita adalah manusia yang paling berbahagia, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim: RS

Rabu, 13 Oktober 2021

HIDUP DAN MELAYANI DENGAN KASIH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6315812545157425/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 14 Oktober 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


*HIDUP DAN MELAYANI DENGAN KASIH*


1 Korintus 13:8 (TB)  Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. 

1 Corinthians 13:8 (UKJV)  Love (o. agape) never fails: but whether there be prophecies, they shall fail; whether there be tongues, they shall cease; whether there be knowledge, it shall vanish away.


Apa itu kasih? Kasih adalah kebaikan atau kebajikan. Kasih dalam bahasa Inggris disebut Charity dan dalam bahasa Latin disebut Caritas.. Thomas Aquinas seorang teolog Kristen mengatakan bahwa kasih adalah persahabatan manusia dengan Allah, kasih mempersatukan manusia dengan Allah. Kasih bukan hanya mengasihi Allah, tetapi juga mengasihi sesama manusia (bnd.Mat.22:37-39). Menurut pemahaman Kristen, ada 4 jenis kasih yaitu:


-Kasih Agape, yaitu kasih yang tidak bersyarat, rela mengorbankan dirinya demi orang lain yang dikasihi, meskipun dirinya tidak dikasihi. Umat Kristen biasanya menggambarkan kasih Allah sebagai kasih Agape.

--Kasih Philia, yaitu kasih yang biasanya terjadi di lingkungan persaudaraan atau persahabatan. Kasih ini terjalin biasanya karena saling menguntungkan, menyenangkan, dan saling mengagumi. 

-Kasih Storge, yaitu kasih yang terjadi karena adanya ikatan kekeluargaan dan hubungan darah seperti kasih orangtua terhadap anaknya dan sebaliknya. 

--Kasih Eros, yaitu kasih terhadap lawan jenis, yang terjadi karena ada perasaan saling menginginkan. Kasih Eros lebih sering digunakan untuk menggambarkan cinta kasih kepada lawan jenis. Secara konteks iman kristen, eros merupakan kasih yang perlu dijaga dalam hubungan suami istri. 


Kasih Philia, Storge dan Eros adalah kasih yang biasanya terjadi antara sesama manusia, kasih yang masih mengharapkan pamrih, imbalan dan balas jasa. Seseorang akan mengasihi saudara, sahabat, orangtua, anak, suami dan istri karena ada sesuatu yang diharapkan atau yang diinginkan dari orang-orang tertentu. Tetapi kasih Agape, yatu kasih yang tidak mengharapkan pamrih sama sekali justru rela mengorbankan segalanya demi mereka yang dikasihi. Kasih itu ada di dalam diri Allah. Allah adalah kasih… Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita..(1 Yoh.4:8-10). Allah jauh terlebih dahulu mengasihi kita manusia dengan kasih Agape, sebelum kita mengasihiNya. Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita dan mengampuni segala dosa-dosa kita di dalam Yesus Kristus AnakNya. 


Nas renungan hari ini dalam 1 Korintus 13:8 menyatakan bahwa Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Kasih siapakah yang tidak pernah berkesudahan itu? Tentu kasih Allah. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22-23). Artinya, kasih Allah tetap dan kekal untuk selama-lamanya. Ia selalu setia mengasihi manusia setiap waktu. Ketika manusia itu memulai segala aktifitasnya di pagi hari, Allah sudah terlebih dahulu mengasihi manusia itu dengan menganugerahkan mentari di pagi hari. Terbitnya matahari di pagi hari menyatakan kasih Allah yang selalu baru bagi seluruh ciptaanNya, termasuk manusia. 


Apakah yang terjadi di jemaat Korintus sehingga rasul Paulus menyatakan: Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap?  Paulus bersama dengan Priskila dan Akwila mendirikan jemaat Korintus selama lebih delapan belas bulan. Ada berbagai persoalan yang dihadapi oleh jemaat Korintus saat itu. Jemaat Korintus terdiri dari orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi yang berlatar belakang penyembah berhala. Disamping itu, telah terjadi perpecahan di tengah-tengah jemaat Korintus. Ada yang mengatakan bahwa mereka golongan Paulus, Apolos, Kefas dan golongan Kristus (1 Kor.1:12). Oleh karena itu, Paulus sangat menekankan pentingnya kasih di tengah-tengah jemaat Korintus sebagai pengikat dan mempersatukan umat tersebut. Kasih melebihi segala karunia rohani dan talenta yang dimiliki oleh masing-masing jemaat. Tanpa kasih, semuanya itu akan menjadi sia-sia. Karunia rohani tersebut berasal dari Roh Kudus dan berguna untuk memperlengkapi pelayanan. Itulah sebabnya karunia diberikan kepada orang tertentu untuk tugas tertentu. Karunia roh itu akan berakhir seiring berjalannya waktu. Tetapi kasih tidak pernah berakhir. Kasih itu hendaknya tertanam dalam diri pengikut Kristus, kasih itu bertumbuh serta berbuah dalam kehidupannya setiap hari. 


Paulus juga menjelaskan karakteristik kasih itu. Semua karakteristik itu didasarkan pada sifat dan perbuatan Allah, terutama dalam karya keselamatan yang telah diterima manusia di dalam diri Kristus. Karakteristik kasih itu adalah sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu (1 Kor.13:4-7). 


Kasih itu jauh lebih utama dari karunia-karunia rohani. Karunia-karunia rohani yang dapat ditemukan dalam jemaat Korintus kala itu diantaranya: nubuat, bahasa roh dan pengetahuan-pengetahuan. Jemaat tidak boleh terlalu mengangungkan karunia rohani tanpa melakukan kasih. Kasih itu bersifat sempurna dan kekal, sementara karunia rohani itu bersifat sementara. Yang kekal itu jauh bernilai daripada yang sementara. Jadi, Paulus ingin mengarahkan jemaat Korintus untuk hidup dengan mengutamakan kasih. Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti dan pengetahuan akan lenyap. Artinya: nubuat, bahasa roh dan pengetahuan yang ada pada diri manusia itu bersifat sementara dan akan berakhir pada waktunya, tetapi kasih Allah itu tidak akan berakhir, kasih Allah itu kekal. Kasih dari Allah inilah hendaknya memenuhi hati, pikiran dan perbuatan setiap orang percaya. Umat Kristen memiliki tanggungjawab untuk melakukan kasih terhadap orang lain, keluarga, sesama anggota jemaat dan masyarakat. 


Kasih adalah yang terbesar dari iman dan pengharapan (1 Kor.13:13). Umat Kristen terpanggil dan memiliki tanggungjawab untuk saling mengasihi dalam kehidupan sehari-hari. Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan segenap akal budi serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Mat.22:37-39). Praktek kasih di tengah-tengah jemaat dapat kita tunjukkan dengan saling melayani, tidak mementingkan diri sendiri namun mementingkan kebutuhan orang banyak, tidak memegahkan diri dan tidak sombong dan lain sebagainya seperti yang telah diuraikan Paulus dalam 1 Kor.13:4-7. Jadi, pengikut Kristus harus hidup dan berbuat berdasarkan kasih Allah sebab kasih adalah hakikat kekal Allah. Kasih Yesus Kristus adalah dasar kita untuk melakukan kasih dalam setiap eksistensi kehidupan dan pelayanan kita di tengah-tengah gerejaNya. Amin.


Salam dari tim: RN

Selasa, 12 Oktober 2021

KERJAKANLAH SEGAKA SESUATU SEPERTI UNTUK TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6309491005789579/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 13 Oktober  2021


*LAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI SEPERTI UNTUK TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Kolose 3:23 (TB) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 


Colossians 3: 23 (NKJV) And whatever you do, do it heartily, as to the Lord and not to men,


Dalam melakukan sesuatu pastilah kita mengharapkan hasil yang terbaik, bahkan kita mendoakan segala sesuatu yang kita kerjakan supaya diberkati Tuhan dan dapat menjadi berhasil atas perkenanan Tuhan. Contohnya kita membuka satu usaha, di awal usaha yang kita buka kita memohon kepada Tuhan supaya usaha tersebut dapat berhasil dengan baik. Tentu harapan kita akan keberhasilan yang pastinya keberhasilan itu merupakan berkat Tuhan melalui setiap usaha yang kita lakukan maka kita melakukan usaha yang terbaik dari kita. harapan akan hasil yang terbaik menuntun kita untuk melakukan hal yang terbaik juga dari diri kita sendiri. Ketika kita telah melakukan hal yang terbaik dari diri kita sendiri dan mengandalkan kasih Tuhan maka kita akan merasa senang hati dalam menerima hasil dari apa yang kita lakukan. 

Melakukan dengan segenap hati apapun yang kita kerjakan dalam hidup kita ini akan mendatangkan hal yang berguna baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang yang ada di sekitar kita. 


Sejak penciptaan, Allah telah memberi kita pekerjaan yang harus dilakukan. Jika kita bisa menganggap pekerjaan kita sebagai suatu tindakan ibadah atau pelayanan kepada Allah, sikap itu akan menyingkirkan rasa terpaksa dan bosan dari pekerjaan. Kita dapat bekerja tanpa mengeluh atau jengkel jika kita menganggap masalah-masalah pekerjaan kita sebagai harga kemuridan. Keluhan dan rasa jengkel hanya akan menguras energi kita sebelum melakukan pekerjaan yang harus kita kerjakan sebaliknya melakukan dengan senang hati, dengan segenap hati akan menambah semangat dan tenaga bagi kita dalam melakukan hal yang harus kita kerjakan. 


Seperti contoh: Desi adalah seorang guru sekolah minggu, awalnya dia hanya karena tertarik dan senang dengan anak-anak. Seiring berjalannya waktu, Desi semakin menikmati dalam dunia pelayanan anak sekolah minggu walau dia harus menghadapi banyak tantangan baik dari dirinya sendiri maupun dari rekan sepelayanan yang terkadang ada gesekan. Ketika ada masalah terkadang hatinya ragu untuk melanjutkan pelayanan tersebut, namun dia selalu menyemangati dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa dia sedang melakukan pelayanan ini adalah untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, walau ada gesekan atau tantangannya dia tetap melakukan pelayanannya dengan segenap hati sehingga jauh dari rasa jengkel dan keluhan terhadap teman sesama pelayan. 


Demikianlah kita dalam segenap profesi yang Tuhan anugrahkan bagi kita, bahwa kita sedang melayani Tuhan melalui profesi kita masing-masing.

Allah tidak pernah membeda-bedakan profesi kita. Apapun yang dianugrahkan oleh Tuhan bagi kita sebagai pekerjaan yang harus kita lakukan maka mari memandang pekerjaan kita sebagai berkat Tuhan yang harus dikerjakan dengan segenap hati dan senang hati seperti melakukan untuk Tuhan. Penuh dengan kesungguhan dan bukan dengan kejengkelan dan keluhan. 


Mungkin kita dapat tergoda untuk mengeluh dan jengkel karena rekan sekerja, karena pimpinan atau banyak hal yang dapat membuat kita jengkel jika pertama sekali kita memandang pekerjaan itu hanya sebatas kewajiban dan bukan sebagai berkat Tuhan. Orang-orang yang ada di sekitar pekerjaan atau usaha kita mari kita pandang mereka sebagai orang yang Tuhan kirimkan menolong kita semakin lebih baik dan lebih bersungguh-sungguh melakukan segala sesuatu yang harus kita lakukan.  

Dikatakan kemudian melakukan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, sebab jika pandangan kita hanya dibatasi oleh sesama manusia maka kita hanya berusaha membuat orang lain senang atau bahkan ketika mereka tidak kita sukai maka akan memengaruhi kita juga dalam melakukan apa yang harus kita lakukan. Hati kita cendenrung berubah-ubah dalam melakukan sesuatu jika kita melakukan hanya untuk manusia. Kita cenderung menghalalkan segala cara jika hanya sebatas membuat pimpinan atau orang lain senang. Seperti seorang budak terhadap tuannya. Karakter budak adalah mau bekerja jika ada tuannya, melakukan segala sesuatu hanya karena sebagai budak bukan karena merasa bahwa itu adalah tanggung jawab yang harus dilakukan baik jika ada atau tidak ada tuannya. 


Tetapi jika kita melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, maka kita akan melakukannya dengan kesungguhan. Mengerjakannya dengan senang hati dan penuh rasa syukur kepada Tuhan yang memberikan pekerjaan tersebut. Apapun pekerjaannya asal tetap berada dalam kebenaran, maka lakukanlah dengan senang hati, dengan segenap hati, dengan kesungguhan dan ketulusan hati maka Tuhan yang akan membuat apa yang kita kerjakan menjadi berhasil dan berguna baik bagi kita yang melakukannya maupun bagi orang lain yang ada di sekitar kita. 

Amin


Salam Tim: MP

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...