Senin, 03 Mei 2021

SENANTIASA BERSYUKUR

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5476100975795257/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 04 Mei 2021


*“SENANTIASA BERSYUKUR”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Efesus 5:20 (TB)  Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.


Ephesians 5:20 (KJV)  Giving thanks always for all things unto God and the Father in the name of our Lord Jesus Christ;


Ada suatu cerita tentang seorang pemuda yang mengeluh karena ia tidak dapat membeli sepatu baru yang dia inginkan, karena sepatunya yang lama telah rusak. Suatu hari sang pemuda itu keluar rumah dan bertemu seorang anak yang tidak mempunyai kaki dan menghabiskan sisa hidupnya hanya duduk di kursi roda, namun si anak tetap ceria. Sang pemuda heran dan tertegun, ia akhirnya menyadari bahwa dirinya harus berhenti mengeluh, karena apa yang dikeluhkannya selama ini masih sebatas sepatu, ternyata masih ada orang yang tidak seberuntung dirinya. Akhirnya, dia memutuskan tetap bersyukur dengan keadaannya.


Seberapa seringkah anda mengucap syukur dalam hidup sehari-hari? Kita akan memiliki jawaban yang berbeda-beda atas pertanyaan ini. Mungkin kita akan mengatakan, bahwa saya sangat sering mengucap syukur, saya jarang mengucap syukur, saya lupa seberapa sering saya mengucap syukur atau kita juga dapat mengatakan bahwa saya bersyukur hanya jika bersukacita misalnya saat bertambahnya usia, mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, lulus dengan nilai yang memuaskan, mendapatkan jodoh yang telah lama dinanti-nantikan dan sebagainya. Lalu bagaimanakah jika yang terjadi adalah sebaliknya, misalnya dukacita, kerugian, dan situasi sulit. Apakah kita juga mampu bersyukur pada masa-masa sulit dalam kehidupan kita? Ketika dunia memberikan seribu alasan untuk kita menangis, Tuhan memberi sejuta bahkan tak terhingga alasan bagi kita untuk tersenyum dan senantiasa bersyukur dalam kehidupan kita. 


Dalam nas ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus sebagai anak-anak Tuhan agar senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu. Menurut Paulus, mengucap syukur merupakan bagian dari proses pertumbuhan anak-anak Tuhan agar semakin dewasa dalam iman. Mengucap syukur bukan hanya menunjukkan bawa kita sedang menerima berkat Allah, tetapi juga menunjukkan kepercayaan yang penuh kepada Allah. Mengucap syukur bukan sebatas ucapan atau kata-kata, tetapi kesaksian iman bahwa di dalam segala situasi yang kita alami, Allah senantiasa bekerja, berkarya dan memberkati kita baik dalam sukacita maupun dukacita. 


Mengapa sebagai pengikut Kristus, kita harus senantiasa bersyukur dalam hidup kita? sebagaimana dinyatakan dalam Efesus 5:20 “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”. Kata “senantiasa” berarti: selalu, tidak dibatasi oleh waktu, ruang, dan situasi. Dalam segala situasi, orang Kristen harus mampu mengucap syukur. Rasul Paulus menyatakan berbagai alasan atau dasar bagi kita untuk senantiasa bersyukur, diantaranya sbb:


a. Mengucap syukur karena kasih Yesus Kristus

Alasan terbesar bagi kita untuk senantiasa bersyukur adalah kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang telah dinyatakanNya kepada kita manusia berdosa. Yesus Kristus telah mengasihi kita dan menyerahkan dirinya bagi kita untuk menebus kita dari hukuman dosa (Ef.5:2). Pengampunan dan keselamatan telah kita terima dariNya sebagai kasih karunia, bukan karena hasil usaha atau hasil pekerjaan kita (Ef.2:8). Kita tidak pantas bermegah diri, justru yang harus kita lakukan adalah senantiasa mengucap syukur karena kasih Yesus Kristus tersebut. 

b. Mengucap syukur karena penyertaan Allah

Setiap orang tentunya memiliki beban hidup. Rasul Paulus dalam konteks nas ini yang sedang berada di dalam penjara, sementara jemaat mula-mula di Efesus sedang menghadapi pergumulan dari lingkungan sekitarnya yaitu maraknya penyembahan berhala di Efesus. Keadaan masyarakat Efesus pada saat itu adalah masih melakukan penyembahan terhadap Dewa Yunani. Dewa yang mereka sembah pada saat itu adalah dewi Artemis. Mereka memahami dan mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus dan menasihati mereka untuk tetap teguh dalam iman kepada Kristus dan senantiasa mengucap syukur dalam kehidupan mereka. Rasul Paulus pernah berkata: “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” (2 Kor. 12 : 10), yang artinya kita diarahkan untuk senantiasa bersyukur sebab Allah senantiasa menyertai kita, memberikan kekuatan saat kita lemah. Tuhan Allah adalah sumber kekuatan kita.


c. Mengucap syukur karena Allah senantiasa memelihara kehidupan kita. 

Kekhawatiran dan ketakutan hanya membuat kita lupa bersyukur kepada Allah. Justru kita dapat jatuh dapat tindakan yang bersungut-sungut. Oleh karena itu, Paulus berulang kali menasihatkan jemaat mula-mula bahwa janganlah kuatir tentang apapun juga, tetapi hendaknya menyatakan keinginan kepada Allah dalam doa dan permohononan dengan ucapan syukur (Flp.4:6). Allah senantiasa memelihara kehidupan kita. Olehkarena itu, jangan pernah kuatir dan takut, tetapi percayalah kepada Allah dan bersyukur senantiasa atas pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita. Matius 6:25-26 

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir  akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 

Nas hari ini mengajak kita untuk senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kata senantiasa menunjukkan keadaan yang tidak ada batasan waktu untuk selalu bersyukur dan tidak dipengaruhi dengan berbagai macam situasi. 


Tindakan mengucap syukur ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang baik dalam hidup seseorang, jika ia melakukannya dan menghidupinya. Jika kita membiarkan diri kita terlarut dalam kesedihan, sakit hati, marah karena masalah yang datang silih berganti, keadaan ini akan merusak kehidupan kita yang mengakibatkan kita tertekan dan akhirnya tidak dapat bersyukur.

Jika kita selalu belajar hidup bersyukur, maka beban hidup yang berat akan terasa ringan.  Amin.


Salam: Tim Penulis - RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...