Senin, 24 Mei 2021

HIDUP MENGHASILKAN BUAH ROH

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 25 Mei  2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*HIDUP MENGHASILKAN BUAH ROH*


Galatia 5:22-23a (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.  


Galatians 5:22-23a (NKJV) But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, self-control.


Buah akan bermanfaat ketika dapat dinikmati dan dirasakan oleh mahluk di sekitarnya. Jika hanya dilihat saja indah tidak ada jaminan apakah buah itu berguna bagi mahluk disekitarnya. Mungkin hanya terlihat indah namun tidak berguna. Ada yang kelihatan tidak sempurna dari luar namun rasanya dan manfaatnya sangat berguna bagi mahluk di sekitarnya. Buah yang baik akan mengenalkan pokok yang baik juga. Pohon yang baik akan kelihatan dari buahnya dan tidakmungkin ranting dapat berbuah jika lepas dari pokoknya. Jika seorang petani sedang menanam sebuah tanaman contohnya tanaman tomat, maka ada waktu-waktu tertentu harus memangkas daun-daun yang tidak berguna, ada saatnya untuk menggemburi tanah, ada saatnya untuk menyiangi rumputnya agar tidak mengganggu tanaman utama, sebab petani tersebut mengharapkan buah yang baik melalui usaha yang dilakukannya tentu diiringi oleh doanya kepada sang Pencipta.  

Hari ini kita merenungkan tentang menghasilkan buah Roh. Kita tidak dapat menghasilkan buah Roh dari diri kita sendiri. Buah Roh akan dapat kita hasilkan jika Roh Kudus diam dan tinggal di dalam hati kita. sehinga Dialah yang mengendalikan hidup kita. Roh Kuduslah yang menghasilkan buah melalui kita yang Dia tinggal di dalam kita dan kita di dalam Dia. Berada dalam pokok yang tepat akan menghasilkan buah sesuai dengan pokok tersebut. 

Jika kita memutuskan bahwa Roh Kudus yang tinggal dan mengendalikan hidup kita, maka kita juga harus siap untuk “digunting” segala hal yang tidak berguna dari dalam diri kita, yaitu perbuatan-perbuatan daging yang telah dinyatakan oleh Paulus sebelum menyatakan buah Roh. Mungkin agak sedikit sakit, bahkan bisa melukai kita namun semua itu adalah untuk kebaikan kita sehingga kita dapat menjadi alat Roh Kudus dalam menghasilkan buah yang baik dan benar. Roh Kudus juga akan “menggemburkan” dan “menyiangi” kita sehingga kita dapat menyerap nurtisi rohani kita setiap hari dengan baik yang menolong kita bertumbuh sesuai dengan kehendak Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. semua proses ini akan menolong kita dalam menghasilkan buah sebagai wujud hubungan kita kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri yang di dasari oleh Hukum Taurat yaitu kasih. Buah Roh dengan 9 “rasa”, yang berkaitan satu sama lain: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri adalah wujud integritas kita sebagai orang yang tinggal dalam pokok kita yaitu Yesus Kristus. Tinggal di dalamNya artinya memiliki hubungan yang baik dengan sumber kehidupan kita, memiliki hubungan yang baik dengan sesama dan memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri.   

Kasih, sukacita, dan damai sejahtera berbicara mengenai bagaimana kita memperlakukan sesama kita dengan sikap saling mempedulikan, menolong, memberi semangat dan mendukung dengan tulus. Tindakan kasih harus dilakukan dengan hati yang bergembira serta mau berdamai dengan diri sendiri apabila mereka memandang sebelah mata tindakan kasih kita; kesabaran, kemurahan, dan kebaikan berbicara mengenai bagaimana kita tidak cepat marah atau jengkel ketika menghadapi orang yang masih hidup dalam keinginan daging. Tunjukkanlah kemurahan dan kebaikan hati kita dengan mendoakan serta membimbing mereka agar tidak hidup seperti itu lagi; kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri berbicara bahwa kita harus berkomitmen untuk tidak berkata kasar saat mendidik orang. Tidak berkata kasar merupakan salah satu cara mengendalikan keinginan kita yang berdosa. Penguasaan diri bagaikan rem dalam sebuah kendaraan, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan. 

Sebelum menyampaikan buah roh, maka Paulus terlebih dahulu menyampaikan perbuatan daging yang harus kita tanggalkan dari dalam hidup kita. Buah Roh yang keluar dari dalam hati kita yang dikendalikan oleh Roh Kudus juga membantu kita mengenalkan Yesus Kristus sebagai pokok kita. buah Roh Kudus ini sesuai dengan Hukum Taurat, tidak berlawanan dengannya. Tetapi mewujudnyatakan kasih kita sebagai perintah utama dari Allah untuk mengasihi. 

Sahabat yang baik hati, kita telah memperingati Turunnya Roh Kudus atau hari Pentakosta, kita mengucap syukur karena Roh Kudus berkenan tinggal di dalam kita, tetapi tidak hanya tinggal, izinkanlah Roh Kudus memimpin dan berkuasa atas kehidupan kita sehingga melalui hidup kita ini Roh Kudus menghasilkan buahNya melalui karakter hidup kita masing-masing. Tuhan Mahakasih menolong kita dalam proses pembentukan karakter kita setiap hari sesuai dengan buah Roh.  Amin


Salam dari Tim  Penulis: MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...