Sabtu, 29 Mei 2021

MENYAKSIKAN KEBENARAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5612772885461398/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Trinitatis, 30 Mei 2021

Nas: Yohanes 3:31-36


*MENYAKSIKAN KEBENARAN*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kita sudah memasuki Minggu Trinitatis, karya keselamatan Allah telah nyata bagi dunia ini. Allah Bapa Pencipta dan pemelihara kehidupan, Yesus Kristus Yuruselamat, Dialah Anak Allah yang datang dari Sorga turun ke bumi menyelamatkan dunia. Roh Kudus yang turun atas orang percaya, Roh Kudus menyertai orang percaya melakukan Missi Allah di dunia jni sampai akhir zaman. 


Dengan demikian, Minggu Trinitatis adalah minggu-minggu dimana orang percaya menyaksikan imannya di dunia ini melalui karya-karya nyata mewujudkan Missi Allah. 


Bagaimana Yohanes Pembaptis menyaksikan Yesus Kristus menjadi model yang harus ditiru oleh percaya.  Ada pertanyaan murid-muridNya mengenai kehadiran Yesus tiba di Yudea dimana Yesus mengajar dan membaptis.  Yohanes Pembaptis memberikan pengajaran yang benar siapa Yesus yang sesungguhnya. Kehadiran Yesus di tanah Yudea tidak membuat Yohanes Pembaptis semakin berkecil hati, atau takut kehilangan popularitas dari hadapan murid dan orang banyak. Yohanes Pembaptis tetap rendah hati dan mengatakan dan bersukacita atas kehadiran Yesus sebagaimana sukacita seorang sahabat mempelai (Ayat 29) yang menyaksikan kebahagiaan sahabat mempelainya. Hal yang paling menyentuh sikap kerendahan hati Yohanes Pembaptis berkata adalah "Yohanes 3:30 (TB)  "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 


Berikut ini kesaksian Yohanes Pembaptis mengenai Yesus:


*1. Yesus datang dari atas: Dia mengatasi segalanya.*

Dalam pemberitahuan silsilah Yesus menurut Injil Yohanes sangat berbeda dengan ketiga injil Matius, Markus dan Lukas (atau disebut Injil Synoptic). Menurut Injil Synoptic Yesus dilihat dari sisi kemanusiaannya, yang lahir dari keturunan Daud. Artinya Injil Synoptic menyampaikan awal kehadiran Yesus dari sisi kemanusiaannya, kemudian atas kesaksian orang banyak  terhadap apa yang dilakukan oleh Yesus membuat orang semakin percaya bahwa Yesus benar-benar Anak- Allah. Kemesiasan Yesus menurut synoptik dibuktikan dengan karya-karya pelayanan melalui pengajaran, kotbah dan pelayananNya. Puncaknya adalah pada kematian dan kebangkitan Yesus. Sebaliknya Injil Yohanes menyampaikan sejak awal bahwa Yesus adalah dari atas, Dialah Mesias yang diutus oleh Allah menyelamatkan manusia. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis mengangkat satu istilah pada mulanya adalah Firman, (Logos) dan Logos itu adalah Allah. Yesus Kristus adalah Logos yang menjadi daging.


Dalam ayat 31 "Yesus datang dari atas" hendak menjelaskan, Pertama adalah identitas. Injil Yohanes membedakan duniawi dan sorgawi, gelap dan terang, dunia bawah dan dunia atas. Jika Injil Yohanes menyampaikan Yesus dari atas  hal ini hendak menegaskan bahwa Yesus bukan dari dunia ini tetapi Dia adalah yang ilahi turun dari Sorga ke bumi dan menjadi manusia untuk menyelamatkan dunia. Yesus adalah inkarnasi Allah.


Makna kedua tentang arti 'dari atas' adalah menunjukkan otoritas, Yesus yang berasal dari atas menentukan segala sesuatu. Jika dalam konteks di masa kekaisaran Romawi, perintah dari istana Romawi (dianggap dari atas) pasti akan dilakukan oleh daerah-daerah kekuasaan Romawi. Otoritas kekuasaan Romawi itu berlaku di seluruh wilayah kekaisaran Romawi. Yesus dari atas mau menjelaskan segala kuasa dan otoritas Yesus berasal dari Allah. Segala sesuatu tunduk di bawah kuasaNya.


Penjelasan Yesus dari atas ini menjadi kekuatan bagi orang percaya bahwa dalam melakukan Missi di Allah di dunia ini, sumber kekuatan dan kuasa dari Yesus Kristus yang mengatasi segalaNya. Kepada Yesus Kristuslah diberikan kuasa menentukan di dunia ini. 

Yesus dari atas mengatasi segalaNya. 

Yohanes 1:14 (TB)  Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


Gereja juga telah menerima.kuasa dari Kristus, maka kuasa gereja bukanlah dari dirinya sendiri, tetapi kuasa yang diberikan oleh Yesus Kristus saat menerima Roh Kudus turun atas diri orang percaya (Band Kis 1:8). Tidak ada kuasa apapun di dunia ini yang tidak tunduk di dalam kuasa Kristus. Jika dalam pemahaman kuno di dunia ini ada penghuni-penghuni, roh-roh dan kuasa-kuasa dunia, seluruhnya ini tunduk di dalam kuasa Kristus. Dengan otoritas dan kuasa dari atas Yesus mengatasi segala yang ada di dunia ini.  Gereja memahami bahwa tidak ada ruang di dunia yang yang tidak dapat disentuh oleh Injil. 


*2. Menerima KesaksianNya: Allah itu benar*


Karena Yesus berasal dari atas, maka tidak ada yang perlu ditakutkan karena sesungguhnya pemberitaan dan kesaksian mengenai Yesus adalah kebenaran Allah. 

Yohanes 3:33 (TB)  Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 


Dalam gaya penulisan Injil Yohanes, selalu menekankan bahwa Yesus adalah sesuatu yang memiliki makna filosofis dan mudah dipahami orang, serta bermakna positip bagi umat manusia. Gaya itu dalam bahasa Yunani di sebut dalam Yunani: "ego eimi' (Aku adalah)... Kalimat ini banyak kita temukan di dalam Injil Yohanes: Akulah terang dunia, Akulah roti hidup, Akulah kebangkitan dan hidup, Akulah Gembala yang baik, Akulah Pokok Anggur yang benar, Akulah Jalan, Kebenaran dan hidup dll 


Seluruh kesaksian-kesaksian ini hendak meyakinkan orang banyak bahwa kebenaran yang dibawa oleh Yesus di dunia ini adalah kebenaran Allah. Karena itu tidak perlu ragu, tetapi percayalah karena barang siapa yang percaya beroleh hidup yang kekal. 


*3. Menyerahkan seluruhnya kepada Anak: Percaya kepada Anak beroleh hidup yang kekal*


Yohanes 3:35 (TB) Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.


Hal ini menjelaskan bagi kita bagaimana kasih Allah kepada anak-Nya Tuhan Yesus Kristus. Bukan hanya Roh-Nya saja yang dikaruniakan kepada Yesus dengan tidak terbatas tetap Allah memberikan segala sesuatunya kepada anak-Nya. Yoh 5:20 menyebutkan bahwa kasih Bapa bagi anak mendorong Bapa menunjukkan segala sesuatu yang dikerjakan-Nya kepada Anak.


Ayat ini menyebutkan Bapa telah menyerahkan segala sesuatunya kepada Anak. Yohannes mencerminkan keyakinan tentang Yesus yang dalam bahwa Ia merupakan sasaran kasih Bapa. Kasih yang benar-benar berbeda dari kasih antara dua orang manusia bahkan kasih antara anak dengan bapak. Dalam penjelasan kitab tidak ada sesuatu yang pernah atau dapat merusak hubungan dalam kasih ini. dan kasih Bapa (Allah) kepada Anak (Yesus) merupakan gambaran kasih Bapa kepada orang-orang percaya kepada Yesus (Yoh 17:23) “Aku didalam mereka dan Engkau didalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku”. Allah mengasihi kita seperti mengasihi Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus. 


Sahabat yang baik hati sebagai anak-anak Allah maka kita juga harus menjadi anak yang menuruti perintah Bapa. Kita telah diberikan tugas untuk saling mengasihi, Tuhan juga telah memberikan harta yang paling berharga yaitu keselamatan. Untuk itu bapak/ibu saudara/saudari seperti kasih Bapa (Allah) kepada Anak-Nya (Yesus) begitu jugalah kasih Yesus kepada kita. Maka seperti Yesus menuruti perintah Allah (songon pangoloion ni Jesus tu parsuruon ni Debata) begitu juga kita harus menuruti perintah Tuhan.


Biarlah selama memasuki Minggu Trinitatis dannsesudah Trinitatis karya dan kesaksian orang percaya semakin nyata menghadirkan Kerajaan Allah di duni ini. 


Selamat hari Minggu dan selamat bersaksi dan menyaksikan kebenaran lewat karya-karya terbaik kita yang memuji dan memuliakan Allah. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...