Sabtu, 08 Mei 2021

IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5502629006475787&id=216559085082832&sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU ROGATE

Minggu, 9 Mei 2021

Nas: 1 Yohanes 5:1-5


*IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Satu kebanggaan orang percaya disebutkan dalam kotbah ini adalah bahwa orang percaya 'berasal dari Allah'. Di jaman PB asal usul seseorang sangat penting. Jika anda membaca kita Matius, hal pertama dijelaskan adalah asal-usul atau silsilah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berasal dari keluarga Daud. Hal ini mau menjelaskan, Secara genetik Yesus berasal dari dinasty Daud yang dihormati oleh bangsa Israel .


Asal usul ini penting di jaman itu karena asal seseorang akan menentukan status sosialnya di tengah-tengah sosial masyarakat. Ada darah biru yaitu keturunan para raja, dan merekalah yang memiliki hak-hak istimewa di dalam masyarakat. Sebaliknya jika seseorang berasal dari keluarga hamba maka dia akan memiliki batasan-batasan hak di dalam sosial masyarakat. Diskriminasi semacam inilah menjadi penting dibongkar oleh Injil. Injil adalah membebaskan yang mewartakan kesamaan hak setiap anggota masyarakat karena manusia adalah ciptaan Allah yang segambar dengan rupa Allah dan dihadapan Tuhan kita semua telah dibebaskan dari diskriminasi apapun. Di hadapan Kristus kita sama (Gal 3:28) karena sama-sama berasal dari Allah.


Injil Yohanes memberikan satu kepastian bahwa orang percaya berasal dari Allah. Kita bukan berasal dari dunia yang fana, yang segera berlalu. Namun kita berasal dari Allah melalui Yesus Kristus. 


*01. Orang percaya berasal dari Allah*

Bukankah kita ini adalah anak-anak Adam yang mewarisi dosa sali, manusia yang gagal menuruti perintah Allah dan harus diasingkan dari Eden? Rasul Yohanes menjelaskan bahwa orang percaya berasal dari Allah karena kita adalah umat yang dikasihi oleh Allah. Dosa dan pelanggaran telah ditebus di dalam pengorbanan Yesus Kristus. Karena itu di dalam Yesus Kristus kita telah lahir baru dan memasuki manusia baru. Di dalam Kristus sesungguhnya manusia lama telah dibenamkan di dalam kematian Yesus Kristus dan kita memasuki manusia baru di dalam kebangkitan Yesus Kristus. 


Yohanes menjelaskan bahwa kekristenan bukan berasal dunia ini, namun berasal dari Allah. Jika kita baca surat-surat Yohanes dia memisahkan secara jelas dikotomi sorgawi dan duniawi, terang dan gelap, kebaikan dan kejahatan, hidup dan kematian. Orang percaya adalah berasal dari Allah, anak-anak terang yang telah memperoleh kehidupan yang kekal. Sedang kan dunia ini adalah gelap, jahat, dan akan berakhir kepada kebinasaan. Kebaikan tidak akan pernah kalah terhadap kejahatan, terang tidak akan pernah kalah atas kegelapan justru terang akan menelanjangi dan mengusir kegelapan. Kehidupan telah menelan kebinasaan di dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Jadi orang percaya di dalam Yesus Kristus telah dimerdekakan dari dunia yang lama kepada dunia yang baru yang diterangi oleh Yesus Kristus. 


Status berasal dari Allah ini merupakan pemberian Allah. Itu bukan usaha manusia tetapi anugerah. AnugerahNya menjadikan kita anak-anakNya pewaris Kerajaan Allah.  Status berasal dari Allah ini sekaligus menjelaskan bahwa hidup orang percaya merupakan milik Allah yang wajib mengasihi Allah 


*02.  Mengasihi Allah dibuktikan dengan melakukan perintah*


Jika Allah telah mengasihi kita, maka hal yang sama Allah menghendaki kita hidup di dalam kasih. Pembuktian cinta kasih sangat penting dengan kesetiaan dan komitmen. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan aku mengasihimu namun tindakan dan perbuatannya sungguh jauh dari kasih? Jika seseorang mencintai sang kekasihnya dia akan membuktikan kata-katanya,  menepati setiap janji yang diucapkan dan berusaha membuat bahagia orang yang dikasihinya.


Analogi di atas sangat tepat untuk menjelaskan hubungan kasih Allah dan melakukan perintah Allah. Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dengan mengutus Yesus Kristus. Pengorbanan kasih Yesus ditunjukkan lewat kesediaannya hingga mati di kayu salib. Tiada kasih yang lebih besar dari mengorbankan diri sendiri untuk kebaikan orang lain. Namun itu dilakukan oleh Yesus karena kasih demi kasihNya yang besar untuk menyelamatkan manusia.


Apakah respon kita? Jawabnya: mengasihi Allah. Rumus membuktikan apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dijelaskan dalam renungan hari ini: melakukan perintah Allah. Yesus juga telah menyampaikan hal ini kepada murid-murid: Yohanes 14:15 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.


Menuruti segala perintah Allah adalah bukti komitmen, kesetiaan dan keteguhan hati untuk sungguh-sungguh hidup di dalam.lasih Allah. Bagi penulis Yohanes sangat sederhana membuktikan apakah seseorang mengasihi Allah, yaitu dengan kasih terhadap sesama. Bagaimana mungkin seseorang mengasihi Allah yang tidak kelihatan namun tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan. Jika dia membenci saudaranya, maka dia adalah pembohong. (1 Yoh 4:20)


*03. Orang percaya memiliki iman yang mengalahkan dunia.*


Benarkah iman mengalahkan dunia? Bagaimana itu terjadi? Ini suatu catatan alkitab yang sangat menarik dari rasul Yohanes, apalagi konteksnya kekristenan mendapat tekanan, penganiayaan dan penindasan yang luar biasa.  Namun sebagai soko guru yang baik Yohanes memberikan semangat dan motivasi bahwa orang Kristen memiliki kekuatan yang luar biasa, yaitu: mengalahkan dunia.


Rasul Yohanes memperhadapkan kepada jemaat mula-mula bahwa musuh-musuh terbesar orang Kristen adalan 'pengajar-pengajar sesat' dan guru-guru palsu', (1 Yoh 4:1-3) mereka adalah 'anti Kristus' yang terus melakukan provokasi dan propoganda menghambat penyebaran Injil. Mereka terus menyebarkan roh kesesatan karena mereka adalah alat iblis yang telah sejak semula terus melakukan dosa (1 Yoh 3:8). Tujuan hidup mereka adalah kenikmatan sesaat di dunia ini. 


Iman yang mengalahkan dunia terbukti dalam pengalaman sejarah. Gereja mula-mula menghadapi penderitaan dari kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi melarang keras pertemuan ibadah kekristenan. Itulah sebabnya mereka dikejar, dianiaya bahkan dieksekusi mati tanpa proses hukum. Namun semakin dibabat semakin merambat. Kekristenan tidak pernah pudar, justru semakin bertambah-tambah, semakin dihimpit semakin melejit. Pengejaran terhadap orang-orang Kristen menjadi cara Allah mempercepat penyebaran Kekristenan di berbagai kota.  Sekalipun menderita diawalnya, namun tahun 313 ada pengakuan Kaisar Romawi Konstantinus Agung menerbitkan Edik Milano berisi suatu pengakuan terhadap kekristenan dan memberikan kebebasan bagi Kekristenan. Bukan hanya itu, Kaisar akan menggantikan kerugian yang dialami kekristenan selama penganiayaan dengan dukungan pembangunan gereja. Sehingga gereja semakin pesat berkembang. Dalam perkembangan selanjutnya tahun 380 Kaisar Theodosius menjadikan Kristen sebagai agama resmi di kekaisaran Romawi. Apa yang terjadi disini adalah suatu contoh bahwa iman mengalahkan dunia. Dulu dilarang, dibenci dianiaya namun akhirnya menang karena keteladanan hidup mereka yang tetap setia di dalam iman, pengharapan dan kasih.


Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini mengajak kita merenungkan kembali status kita yang berasal dari Allah. Kita adalah Anak-anak Allah yang dikasihi dan melakukan kasih.  Menjadi Anak-anak Allah tidaklah mudah, namun diperhadapkan kepada beban dan penderitaan. Dalam semua itu, kotbah ini menegaskan jangan  takut dan kuatir menghadapi dunia dan segala kuasanya. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia ini. Hal ini cukup beralasan bagi Rasul Yohanes karena: 


1) Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut. Segala kuasa iblis telah ditahlukkan oleh Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitannya. Kita telah ditebus dari kuasa dosa dan kematian maka kematian dan dosa tidak dapat menahan kita karena kita telah hidup dalam kuasa pemerintahan Kristus. Karena itu jangan lagi mau dikenakan kuk perhambaan (Band Gal 5:1)


2) Orang percaya dapat mengalahkan dunia dan ini karena kita memiliki iman. Iman yang kita miliki adalah kekuatan tak terbatas, bukan hanya kuat dalam arti keras, tetapi kuat dalam arti kuasa (kata Yunani disebut: 'dunamis'. Bisa juga kita bandingkan kata dinamit yang memiliki kekuatan daya ledak). Yesus berkata: "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Mat 17:20). Iman adalah kekuatan terbesar orang percaya yang dapat mengalahkan dunia.


3) Penyertaan Tuhan Yesus, Yesus tidak pernah meninggalkan orang percaya. Dia hadir dan mendapingi kita dalam menjalani hidup ini. Dia menyertai sampai akhir perjalanan hidup kita di dunia ini.  Yesus berkata: Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20). 


Terakhir sebagaimana nama Minggu kita ini adalah rogate artinya berdoa. Kekuatan orang percaya ada pada doa. Sebagaimana dalam lagu BE 487:1 Tung halak na margogo, si partangiang i.

Dokdok pe sitaonon, ndang olo talu i.

Pos situtu rohana, di Debata na i.

Tuhan na manaluhon, sude pangalo i.


Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...