Minggu, 23 Mei 2021

HIDUP YANG DIMERDEKAKAN OLEH ROH KUDUS

 KOTBAH PESTA PENTAKOSTA II (KEDUA)

Senin, 24 Mei 2021


HIDUP YANG DIMERDEKAKAN ROH KUDUS


Selamat Pentakosta Kedua (II)! Sahabat yang baik hati, hari ini kita masih merayakan Pesta TurunNya Roh Kudus. Peristiwa ini sangat besar dalam gereja sampai dua kali dirayakan secara berturut-turut. Roh Kudus yang menghibur, meneguhkan dan menyertai orang percaya sampai akhir zaman.


Nas Kotbah pada pesta Pentakosta Kedua hari ini dari Rom 8,1-8 tentang hidup yang telah dimerdekakan Kristus. Dijelaskan bahwa dalam kehidupan manusia terdiri dua keinginan: keinginan daging dan keinginan roh. Kedua keingininan ini merupakan dua hal yang saling bertolak belakang di dalam kehidupan manusia. Keinginan daging gejolak kehidupan manusia yang berorientasi pada keinginan daging dan berujung kepada maut, tetapi keinginan Roh adalah yang mengarahkan manusia melihat kebenaran dan keinginan untuk melakukan kebaikan yang pro kehidupan. Keinginan Roh membawa manusia kepada kematian dan keinginan Roh membawa manusia kepada kehidupan. Roma 8:1, 6 (TB)  Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 


Dengan penjelasan ini Paulus hendak menyampaikan bahwa pertentangan antara keinginan daging dan keinginan Roh sesungguhnya telah diselesaikan di dalam Kristus. Kristus telah memerdekakan kita dari keinginan daging dan membawa kita kepada keinginan Roh yang dimpin oleh Allah. Keinginan daging telah disalibkan bersama Kristus. Kristus telah menang atas kematian melalui kebangkitanNya. Maka bagi orang percaya, kemerdekaan di dalam Kristus berkuasa melawan keinginan daging. Roh memimpin kita kepada kehidupan.


Apa saja yang menjadi keinginan daging dan keinginan roh dapat kita baca secara kengkap dalam Galatia 5:19-22. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 

penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

kedengkitan, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 


Keinginan daging terus bergelora dalam diri manusia, menuntun manusia mengejar apa yang dibutuhkan oleh daging hawa nafsu, dan keinginan daging akan membawa manusia kepada maut. Roma 8:13 (TB)  Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Seperti Adam pertama, manusia telah jatuh dalam keinginan daging, mereka lebih mengikuti keinginan daging dari taat kepada perintah Allah. Sehingga manusia mendapat hukuman, yaitu kematian. Karena upah dosa adalah maut. Kehadiran Kristus telah memerdekakan kita dari maut, dari keinginan daging, hukuman dan dan tuntutan hukum Taurat. Maka hidup yang telah dimerdekakan Kristus adalah hidup yang dipimpin oleh Roh. Roma 8:2 (TB)  Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (For the law of the Spirit of life in Christ Jesus hath made me free from the law of sin and death.) Manusia yang dimerdekakan telah hidup di dalam Roh dan dipimpin oleh Roh dan berkuasa melawan keinginan daging.


Dengan demikian peran Roh Kudus yang memerdekakan kita dapat kita lihat pada kedua aspek ini, yakni:


Pertama Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari keinginan daging! Dengan kuasa Roh Kudus manusia dapat menguasai dan mengontrol diri dari segala keinginan daging. Roh mengajari manusia apa yang baik dan buruk dan kita memiliki kekuatan untuk melakukan yang baik, mengalahkan kejahatan.  Itulah sebabnya etika Kristen selalu mengajarkan bahwa berbuat dosa dengan alasan kebutuhan tetap dinyatakan kesalahan. Bukankah banyak saat ini orang membenarkan mencuri karena alasan kelaparan? Membenarkan korupsi karena gajinya kecil dll. Atau banyak lagi keaalahan yang dibenarkan. Roh Kudus memampukan manusia agar bebas dari keinginan daging yang membawa kita kepada maut.


Peran kedua, Roh Kudus mengajari orang percaya akan peran Kristus yang membebaskan manusia dari hukum Taurat? Sebagaimana kita ketahui bahwa hukum Taurat berisi perintah dan larangan. Tuhan memberikan perintah itu agar manusia dapat hidup dalam kehendk Allah. Kenyataannya tak seorang pun yang benar dihadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Konsekwenai pelanggaran adalah hukuman. Manusia yang melanggar perintah Tuhan layak dihukum. Namun karena kasih Allah pada manusia. Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus pelanggaran kita. Bagaimana kita bisa memahami peristiwa salib sebagai kekuatan dan keselamatan bagi orang percaya? Itu adalah peran Roh Kudus. Bagi yang tidak mengandalkan Roh Kudus peristiwa salib Kristus dianggap kebodohan.


Sahabat yang baik hati! Dari apa yang kita baca di atas, di dalam banyak percakapan sering ada argumentasi untuk melegitimasi perbuatan doa, yaitu : "kita kan masih manusia, bukan malaikat". Kalimat ini sering dipakai untuk melegitimasi perbuatan dosa dan memaklumi keinginan daging di dalam diri manusia. Argumentasi seperti inilah yang dilawan oleh Paulus yang seolah-olah ada ruangan kehidupan manusia melakukan dosa. Betul bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa, dan sebagai manusia tidak mungkin tidak berdoa. Namun kemanusiaan berdosa kita adalah, manusia berdosa yang telah dimerdekakan oleh Kristus. Jadi kita adalah mansua berdosa yang dipimpin oleh Roh Allah untuk melakukan keinginan roh dan kehendak Allah dalam hidup ini. Manusia mampu dan bisa melawan keinginan daging, karena Roh Allah kuat dan berkuasa untuk melawan keinginan daging.


Sahabat yang baik hati! Mari semampu kita membebaskan diri dari keinginan daging yang membawa kita kepada kematian. Kejarlah kehidupan yang telah dianugerahkan Kristus kepada kita.


Tuhan memberkati! Selamat Pentakosta II bagi kita semua.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...