Selasa, 02 Februari 2021

MENDIDIK DALAM AJARAN DAN NASIHAT TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 3 Februari 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


MENDIDIK DALAM AJARAN DAN NASIHAT TUHAN


Efesus 6:4 (TB) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.


Ephesians 6:4 (NKJV) And you, fathers, do not provoke your children to wrath, but bring them up in the training and admonition of the Lord.


Berbicara tentang didikan, kita akan mengingat profesi seorang guru. Sebab mereka bertugas untuk mendidik dan mengajar sesuai dengan panggilan mereka. Mendidik menjadi sebuah aktivitas dalam memberikan banyak pemahaman dan pengertian kepada peserta pembelajaran atau penerima didikan. Mendidik dapat dilakukan secara formal sabagaimana dengan kehadiran lembaga-lembaga pendidikan seperti yang ada di negara kita. Namun, kegiatan mendidik tidak dapat dibatasi hanya sebatas kegiatan formal semata, sebab mendidik dapat dilakukan juga dengan informal, seseorang dapat menerima didikan dari berbagai hal yang dialami dari kehidupan ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh firman Tuhan hari ini, yang menjadi pendidik adalah kaum Bapa, artinya orangtua. Sejatinya pendidik pertama dan terutama bagi anak adalah orangtuanya, ayah dan ibunya. Sebab merekalah yang pertama sekali yang dilihat dan ditiru oleh seorang anak. 


Anak akan bertumbuh sesuai dengan cara orangtua dalam mendidik anaknya. Ada yang mendidik anaknya penuh dengan ancaman, ada yang mendidik anaknya yang selalu membandingkan anaknya dengan orang lain, ada yang mendidik anaknya dengan kemarahan, ada yang mendidik anaknya dengan memanjakannya, dan banyak yang mendidik anaknya dengan penuh cinta kasih. Bagaimana karakter seorang anak adalah hasil dari cara mendidik orangtua terhadap anak tersebut. memang pasti ada pengaruh dari lingkungan dimana anak tersebut banyak berinteraksi, namun tentunya lingkungan pertama seorang anak adalah di dalam keluarga. Jika dari keluarga seorang anak telah didik dengan baik oleh orangtuanya, maka ketika anak tersebut akan beranjak kepada keadaan di luar lingkungan keluarga, seorang anak akan dapat memilih tindakan yang sesuai dengan ajaran atau didikan dari orangtua dari keluarganya.  Itulah sebabnya dalam Amsal 4:1 dikatakan “dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian”. 


Orangtua mendidik anaknya adalah agar anak tersebut beroleh pengertian, bukan untuk membangkitkan amarah di dalam hati anak tersebut. Orangtua berperan untuk membekali anak dengan pengertian sesuai dengan ajaran dan nasihat dari Tuhan, sehingga anak juga akan beroleh nasihat dan ajaran Tuhan melalui orangtua yang selalu menyampaikannya kepada anaknya. Orangtua dapat mengajarkannya kepada anaknya tidaklah seperti seorang guru yang mengajari muridnya di dalam kelas. Orangtua mendidik anaknya beroleh pengertian adalah melalui teladan yang ditunjukkannya bagi anaknya. Artinya jika kita ingin mengajarkan ajaran dan nasihat Tuhan, tentunya orangtua yang terlebihdahulu menghidupinya dan melakukannya di dalam kehidupannya sehingga akan diikuti oleh anaknya. Jika orangtua menyuruh anaknya untuk berdoa dan membaca Alkitab, namun orangtua tersebut tidak pernah meneladankan hidup berdoa dan membaca Alkitab kepada anaknya, maka sebagai orangtua janganlah marah terhadap anak, jika mereka tidak melakukan seperti yang diperintahkan sebab sipemberi perintah juga belum meneladankannya kepada anaknya. 


Orangtua juga dapat mendidik anaknya dalam ajaran dan nasihat Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan dan dalam setiap waktu yang dijalani bersama anak, sebagaimana dalam Ulangan 6:7 yaitu dengan mengajarkannya berulang-ulang, membicarakannya ketika berada di dalam rumah, atau dalam perjalanan, atau berbaring, atau dalam keadaan bangun. Artinya setiap waktu kita adalah waktu untuk mendidik anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan yang telah kita terima melalui FirmanNya. Inilah panggilan sebagai orangtua terhadap anaknya, dan tidak hanya dibatasi hanya di dalam keluarga, namun hendaklah kita melakukan tanggungjawab kita sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Melakukan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan ajaran dan nasihat Tuhan di setiap profesi kita masing-masing telah menjadikan kita sebagai teladan bagi orang sekitar kita. dan tentunya semua itu kita lakukan karena kita menyadari bahwa semua itu adalah pemberian Tuhan yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan.


Sahabat yang baik hati, mari kita hidup di dalam ajaran dan nasihat Tuhan sehingga kita dapat menjadi teladan dalam setiap tindakan kita kepada sesama kita, sehingga kehadiran kita adalah kehadiran yang berpengaruh baik terhadap sesama kita dan kita melakukan panggilan kita masing-masing sesuai dengan kehendak Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak (MP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...