Jumat, 26 Februari 2021

KEJUJURAN DAN KETULUSAN MENUJU KEDAMAIAN HATI

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 27 Februari 2021


*KETULUSAN DAN KEJUJURAN MENUJU KEDAMAIAN HATI*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 37 : 37

Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;


Psalm 37:37

Consider the blameless, observe the upright; a future awaits those who seek peace


Ketulusan dan kejujuran menuju kedamaian hati.


Sahabat yang baik hati pernahkah saudara/i merasakan posisi tertekan atau disalahkan atas segala sesuatu yang baik yang pernah kita lakukan? Situasi seperti ini bisa membuat kita kecewa dan berhenti berbuat kebaikan, berhenti berbuat tulus dan jujur. Belum lagi jika kita perhatikan seolah olah semua orang fasik atau pelaku kejahatan nampaknya semakin makmur dan tumbuh subur tanpa penderitaan dunia. Sebaliknya kita orang yang tulus hati dan jujur terus di hadang ribuan masalah dan badai yang berkelanjutan. Nas kita pagi hari ini adalah obat spritual (rohani) untuk kekecewaan seperti itu. Pemazmur juga merasakan hal sama, orang fasik seolah terus menekan dan tidak menerima balasan. Namun, Firman Tuhan pagi ini mengajak saya dan saudara untuk melangkah dengan modal ketulusan hati dan kejujuran seraya terus mengharapkan pertolongan Tuhan yang pasti. Yakinkanlah dirimu bahwa kebahagian orang-orang fasik atau penjahat hanyalah semu. Mereka pasti dihantui ketidaktenangan dalam menjalani hidup ditambah lagi akhir semua perjalanan yang menyedihkan. Oleh karena itulah kita juga diajak membuang rasa marah (ay. 8) yang hanya meracuni pikiran kita di situasi tertentu. Ini saat kita melawannya dengan ketulusan dan kejujuran sebagaimana dijelaskan dalam nas pagi ini. Senjata kita yaitu ketulusan dan kejujuran akan terus membawa damai dalam hati. Sepanjang kita mampu berkata dan berbuat tulus disertai kejujuran, ketenangan dan damai sepenuhnya akan menaungi hati dan pikiran untuk meraih masa depan yang lebih baik dari setiap akhir perjuangan kita. Sekali lagi percayalah pada Tuhan dan tetap lakukan yang yang terbaik (Gal. 6:9, Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.)


Sahabat yang baik hati. Mencari orang yang jujur dan tulus hari ini hampir sama dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Tipu menipu, manipulasi dan sejenisnya terdapat hampir di semua ini. Dapatkah anda bayangkan betapa sedihnya jika dalam tubuh Gereja kita juga terdapat ketidakjujurann dan kepalsuan? Saya sangat terkejut melihat satu video dari hasil rekaman CCTV, seorang ibu pergi beribadah di satu Gereja, tapi tujuannnya adalah untuk mencuri persembahan. Sungguh sadis, Orang tidak lagi malu dalam menipu bahkan saat bersekutu dengan Tuhan. Jangan-jangan nanti malah orang yang jujur yang terlihat aneh karena semakin banyaknya orang jahat. Orang semakin tidak takut melakukan kecurangan, orang semakin cenderung berpikir pendek hanya memikirkan kenikmatan sesaat tanpa peduli resiko. Apa yang dikatakan Daud dahulu: “Orang bebal berkata dalam hatinya: “Tidak ada Allah.” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik” (Mazmur 14:1). 


Sahabat yang baik hati, Nas kita pagi hari ini mengajak saya dan saudara/i, Mari terus Konsistenlah dengan jalan yang kita pilih bersama Tuhan. Jika kita terus komit berjalan bersama kehendak Tuhan kita akan semakin hidup dalam doa dan meminta petunjuk dari Tuhan atas semua masalah kehidupan. Tenangkanlah dirimu bersama Tuhan yang punya kuasa atas segalanya.


Sahabat yang baik hati, Nas ini sekaligus senantiasa mengingatkan akan panggilan kita sebagai orang-orang Kristen, karena hal ini akan menolong kita tetap berbuat kebaikan dalam situasi sulit sekalipun. Ya, kadang-kadang, sulit bagi kita untuk memaafkan orang lain. Lebih mudah bagi kita untuk menyembunyikan jiwa yang tidak memaafkan, hal ini sangat bertentangan dengan Alkitab yang mengajarkan tentang pengampunan. Ada orang yang menyakiti kita dan hati kita tidak bisa memaafkan atau melupakan hal itu.  Tentu saja, dengan cara ini kita hanya menyakiti diri kita sendiri dan membiarkan luka menganga, namun selalu ada kecenderungan dalam diri kita untuk memelihara dendam dan iri hati. Maka belajarlah membebaskan diri dari racun negatif dalam diri kita...belajar mengampuni, belajar memahami, melihat hal positif dari setiap situasi, sehingga mampu untuk terus berbuat baik dengan ketulusan dan kejujuran.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Renungan Pdt Nekson M Simanjuntak - FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...