Sabtu, 06 Februari 2021

ALLAH KEKUATAN KITA

 Kotbah Minggu Sexagesima (60 Hari Sebelum Paskah)

Nas: Yesaya 40:27-31


TUHAN KEKUATAN KITA 


Selamat Hari Minggu! Sahabat 

Sikap Inferior adalah salah satu bentuk dari sikap kurang percaya diri pada seseorang. Inferior ini muncul dalam bentuk perasaan tidak berarti,  tidak berharga dan tidak punya kekuatan apapun. Inferior itu bisa juga berupa  minder, pesimis dan selalu dibawah bayang-bayang ketakutan. Sikap demikian akan kehilangan kekuatan diri, frustrasi dan tak mau bangkit. Hal seperti itulah yang dilihat oleh Yesaya kepada umatNya Israel (Yakub) yang terbuang ke Babilonia. Asa mereka sirna, kebanggaan sebagai umat pilihan Allah lenyap. Mereka meratapi nasib umat yang terbuang. Ibarat taruna yang lesu dan kalah berperang dan tawanan. Syukurlah Tuhan mengutus nabi Yesaya agar umat Israel tersadar bahwa dalam menghadapi pembuangan ini, kekuatan mereka bukan hanya pada kemampuan mereka, tetapi ada pada Tuhan. 


01. Allah Itu Peduli

Umat Israel berkeluh dalam pembuangan:  "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Jika Tuhan memperhatikan jalan mereka tentu tak akan membiarkan semua ini terjadi? Mereka merasa bahwa Tuhan telah menyembunyikan wajahNya. Mereka hanya menuntut dimana Tuhan dalam penderitaan yang mereka alami? Apakah Tuhan tidak melihat derita yang menimpa umatNya? Apakah Tuhan sudah tidak di pihak mereka yang menderita? Keluh ini muncul karena tidak ada lagi kekuatan untuk menjalani semua penderitaan. Pertanyaan ini suatu ungkapan hati yang sudah rapuh, isak tangis atas duka yang mendalam dan pikiran mereka hampa seolah tiada jalan. Ada kalanya demikian, tidak habis pikir dan secara logis hilangnya akal untuk mencari jalan keluar atas masalah yang menghimpit, akhirnya pasrah dan menjalani seadanya tanpa asa. Semakin dipikirkan semakin menderita, semakin berusaha mencari jalan semakin lelah dan berbeban.


Dalam keadaan demikian Yesaya membuat pertanyaan: Yesaya 40:28 (TB)  Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. 


Memang manusia punya keterbatasan, cobalah pandang ke depan berapah jauhkan jangkauan mata kita? Coba pusatkan perhatian untuk mendengar seberapa besarkah daya tangkap telinga kita mendengar suara? Manusia punya keterbatasan, namun harus kita sadari hidup ini bukan ditentukan oleh Tuhan, tetapi oleh Tuhan sang pencipta. Tuhan telah jauh merancang kehidupan ini. Apa yang terjadi dalam hidup semuanya diketahui oleh Tuhan dan Tuhan sendiri punya rencana atas setiap session yang terjadi dalam kehidupan ini.


Inilah yang harus kita ketahui, kita percaya bahwa Allah itu Pencipta dan Mahankuasa. Dia perencana ulung dalam kehidupan ini. Dia peduli, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Bangkitlah, Tuhan kekuatan kita. 


02. Orang yang menantikan Tuhan bagaikan rajawali

Bagaimana kita bangkit dari hati yang terpuruk? Dalam keadaan demikianlah nabi Yesaya hadir memberikan semangat bagi mereka di pembuangan. Orang percaya tak akan berputus asa, tetapi dia akan bangkit dan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Jangan  minder dan takut, jangan katakan Tuhan sudah membuang kami. Tetapi percayalah, ketika percaya disitu ada kekuatan yang melebihi dari kekuatan rajawali. 


Yesaya melihat kelesuan melanda semua usia, dari muda hingga tua, semua mereka seolah tak berdaya. Padahal mereka adalah umat Allah, umat Pilihan, bangsa yang diberkati dan milik kepunyaan Allah. 


Bangkitlah, Tuhan kekuatan kita. Seperti rajawali bisa terbang tinggi, melawan angin kencang dan matanya tajam melihat dari kejauhan. Yesaya 40:31 (TB)  tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. 


Rajawali ini gambaran yang tepat untuk kekuatan. Raja wali perkasa, matanya tajam gambaran visioner.  Cengkeramannya tajam gambaran kekuatan dan sayapnya kuat mampu membawa terbang tinggi. Rajawali adalah burung yang memiliki 'aerodinamika' yang sempurna. Rajawali mampu terbang melayang sepanjang hari, di bantu dengan arus udara. Sayap rajawali juga mampu membaca arus udara yang tidak teratur sehingga rajawali mampu menghindar dari guncangan dan mampu terbang dalam keadaan badai sekalipun.


Selain itu burung raja wali mau berdiam diri untuk memperbaharui diri. Setelah beberapa lama, paruhnya yang baru akan tumbuh lagi, dan denga menggunakan paruh barunya tersebut, ia akan mencabut kuku-kukunya satu-persatu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu-bulu sayapnya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Ketika semua itu sudah dilewati, rajawali tiu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan itu harus dilewati rajawali kurang lebih dalam waktu setengah tahun.


Gambaran Rajawali yang dipakai oleh Yesaya menjadi penting agar bangsa Israel percaya diri dan bangkit kembali. 


Tuhan tidak hanya bekerja ketika hal baik saja, ketika hal buruk pun menimpa orang yang dikasihinya Tuhan mendatangkan kebaikan. Seperti syair lagu KJ:".. dari cadas di depanku keluar air yang sedap.., suka duka dipakainya untuk kebaikan ku.." seperti seorang prajurit yang mengikuti pelatihan, terkadang mereka lelah dan cape dan mungkin harus menjalani ruang yang sangat sulit ditempuh, semua itu latihan agar kuat dan tangguh. Demikian hal-hal buruk, penderitaan dan duka yang menimpa umat yang dikasihi, bisa menjadi pelajaran dan semakin mengasah iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan.


Sahabat yang baik hati! Hal yang paling berharga dalam hidup adalah pengharapan. Keadaan bisa jatuh bangun, keberadaan kita dilecehkan dan dipandang sebelah mata orang lain. Tetapi keadaan terpuruk sekalipun jangan pernah kehilangan harapan.  Milikilah asa dan nantikan Tuhan. Itu adalah kekuatan yang tak terhingga yang dapat memulihkan keadaan. Jangan sampai jatuh pada depressi yang mendalam sehingga memasuki suatu lorong kehidupan yang sulit disembuhkan. Dalam seluruh beban hidup dan pergumukan yang mendalam kita harus percaya Tuhan ada.  Dia ada disamping kita seperti tutor yang membimbing suatu pelatihan. Dia meneguhkan dan menguatkan kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...